PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang merupakan salah satu perusahaan jasa konsultan teknik terbesar di Indonesia. PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang yang akan dikaji memiliki sumber pendapatan utama dari penyediaan jasa. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang, sehingga penelitian ini berfokus pada sistem pengendalian intern yang diterapkan pada siklus pendapatan perusahaan.
Bagaimana kecukupan penerapan sistem pengendalian intern dalam siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang berdasarkan acuan sistem pengendalian intern per Mulyadi tahun 2008. Jika ada ketidaksesuaian, apa pendukung dan faktor penghambat penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang. Bagaimana rekomendasi penyelesaian kendala penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang menurut evaluasi yang dilakukan peneliti.
Mengetahui kesesuaian penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang berdasarkan acuan sistem pengendalian intern menurut Mulyada 2008. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) wilayah I Malang. Mendeskripsikan rekomendasi untuk mengatasi keterbatasan penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan di PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh peneliti.
Penelitian ini dilakukan di PT Indra Karya Wilayah I Malang yang beralamat di Jalan Surabaya Nr. Alasan dipilihnya obyek penelitian di PT Indra Karya Wilayah I Malang adalah karena adanya gejala permasalahan pada siklus pendapatan. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dan evaluasi sistem informasi yang dapat membantu dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan operasional di PT Indra Karya Wilayah I Malang.
Penelitian pendahuluan di PT Indra Karya Wilayah I Malang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat permasalahan dalam sistem pengendalian intern siklus perusahaan. Rekomendasi atau usulan sistem pengendalian intern terkait dengan siklus pendapatan PT Indra Karya Wilayah I Malang. Dengan demikian, perusahaan PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang cukup besar untuk menangani pembangunan PLTA Sengguruh dan tahun berikutnya, PT Indra Karya dipilih oleh ADB dan IBRD untuk menangani proyek-proyek besar berdasarkan penawaran kompetitif internasional.
PT Indra Karya terdaftar di badan internasional berikut: ADB: Asian Development Bank. PT Indra Karya Wilayah I Malang merupakan bagian dari PT Indra Karya Jakarta yang didirikan pada tahun 1972. Berdasarkan tujuan perusahaan, keterampilan dan pengalaman para anggotanya, PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang menjelaskan pembagian kompetensinya anggota melalui peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim dalam setiap operasi perusahaan.
Analisis unsur-unsur sistem pengendalian intern yang ada pada siklus pergantian PT Indra Karya Wilayah I Malang.
Analisis atas unsur sistem pengendalian internal yang ada pada siklus pendapatan PT Indra Karya Wilayah I Malang
Melalui observasi, wawancara sesuai pedoman wawancara terlampir, melihat beberapa dokumen dan formulir yang berkaitan dengan siklus pendapatan, dapat diketahui beberapa analisis pengendalian intern dalam prosedur yang diterapkan di PT Indra Karya Wilayah I Malang. Hasil analisis ini menjadi sumber rekomendasi yang diberikan sebagai masukan untuk memperbaiki dan memperkuat sistem pengendalian intern dan sistem prosedural yang diterapkan di PT Indra Karya Wilayah I Malang sehingga mampu memberikan manfaat bagi perusahaan. Hal ini terlihat dari adanya pembagian tugas yang jelas di setiap sub-departemen perusahaan.
Hal ini menimbulkan permasalahan dalam proses pemasukan data, verifikasi dokumen, analisis akuntansi dan proses pendaftaran, penghitungan dan pelaporan pajak. Sebaiknya perusahaan lebih disiplin dalam melaksanakan struktur organisasi yang ada atau mempekerjakan satu orang lagi untuk melakukan pekerjaan agar tidak terjadi ketimpangan dalam tugas. Hal ini meminimalkan risiko keterlambatan pelaporan data, memaksimalkan kegiatan operasional dan menghindari human error yang disebabkan oleh sumber daya manusia.
Namun dalam praktek di lapangan, sistem kewenangan di PT Indra Karya Wilayah I Malang masih kurang baik. Hal ini meminimalkan risiko moral hazard yang dapat dilakukan oleh karyawan dan dapat memaksimalkan keakuratan data. PT Indra Karya masih belum menggunakan formulir cetak nomor urut, sehingga sering kali gratis bagi pegawai yang bertanggung jawab mengisi formulir menggunakan formulir jika terjadi kesalahan.
Dalam pelaksanaannya, masih terdapat beberapa pegawai di lapangan yang tidak memenuhi kualifikasi tanggung jawabnya. Hal ini terlihat pada bagian Control, Finance dan Administration, dimana karyawan dengan pendidikan menengah masih dipekerjakan, padahal tugas dari para pekerja tersebut penting. Ada kekurangan spesialis dalam proses produksi, karena PT Indra Karya telah menerima banyak tender dalam beberapa tahun terakhir.
Karena kekurangan tenaga ahli, produksi pelaporan per periode tertunda, mengakibatkan peningkatan departemen piutang. Untuk masalah distribusi tenaga ahli dan pekerjaan proyek berdasarkan wilayah kerja, telah dibuat kebijakan manajemen tambahan, dengan mempertimbangkan jarak mobilisasi tenaga ahli dari satu proyek ke proyek lainnya. Analisis lingkungan pengendalian sistem pengendalian intern yang ada pada siklus pergantian PT Indra Karya Wilayah I Malang.
Analisis atas Lingkungan Pengendalian sistem pengendalian internal yang ada pada siklus pendapatan PT Indra Karya Wilayah I Malang
Implementasi dan pengukuran, serta pelaporan dan analisis masih kurang baik menurut penulis karena pengendalian intern jarang dilakukan dari pusat atau dari kesadaran manajemen, sedangkan pelaporan bulanan manajemen dilakukan untuk semua departemen terkait.
Analisis atas pengendalian intern akuntansi dalam lingkungan pengolahan data elektronik
Kontrol atas pengarsipan formulir, dokumen, surat terkait audit dan penagihan tertata rapi di odner yang diberi kode tertentu. Adanya petunjuk manual untuk menjalankan program MY GL memudahkan karyawan dalam mengolah data sehingga semua akun yang ada dapat dilihat dengan cepat, terutama piutang, pendapatan dan pengeluaran yang terkait dengan siklus pendapatan. Semua data yang berkaitan dengan siklus pendapatan diotorisasi, terutama yang berkaitan dengan persentase term dalam setiap pengumpulan pendapatan produksi.
Ada karyawan yang tugasnya memeriksa catatan, baik dalam hal pengkodean, penulisan jumlah yang tidak wajar, data lainnya, terutama yang terkait dengan piutang, pendapatan, dan pengeluaran. Tidak adanya formulir bernomor pada formulir permohonan dana pelaksanaan proyek mengakibatkan praktik sistem pengendalian intern yang tidak sehat. PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang telah memiliki sistem pengendalian intern yang baik, namun pelaksanaan sistem pengendalian intern siklus pendapatan secara keseluruhan berdasarkan evaluasi lapangan masih kurang baik.
Hasil evaluasi sistem pengendalian internal berdasarkan acuan pengendalian internal, menurut Mulyadi, menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pelaksanaan di perusahaan dengan unsur-unsur pengendalian internal. Faktor penghambat dalam penerapan sistem pengendalian intern pada siklus pendapatan PT Indra Karya (Persero) Wilayah I Malang yaitu. Kurangnya kesadaran karyawan tentang penerapan SOP dan kebijakan manajemen dan akuntansi yang tepat.
Beberapa rekomendasi untuk mengatasi keterbatasan sistem pengendalian intern dari analisis yang dilakukan oleh peneliti terdapat pada bagian saran. Analisis sistem pengendalian intern dalam penelitian ini dibatasi berdasarkan analisis unsur pengendalian intern, sistem pengendalian intern lingkungan pengendalian, pengendalian intern akuntansi dalam pengelolaan data elektronik menurut Mulyadi tahun 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya berfokus pada PT Indra Karya (Persero) data Wilayah Di Malang.
Setiap karyawan diberikan manual agar mereka dapat memahami SOP dan kebijakan manajemen dan akuntansi dengan jelas. Inspeksi mendadak diadakan untuk mengevaluasi kinerja semua departemen yang ada, terutama yang terkait dengan siklus pendapatan. Karena dalam siklus perputaran banyak prosedur yang membutuhkan banyak dokumen, formulir, surat, banyak pihak yang terkait dan terkait dengan kelangsungan operasi bisnis yang berorientasi pada keuntungan.