• Tidak ada hasil yang ditemukan

KIMIA POLIMER - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KIMIA POLIMER - Spada UNS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

REAKSI

POLIMERISASI ADISI

Dr. M. Masykuri, M.Si.

Chemistry Education Study Program Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University (UNS)

Website: http://masykuri.staff.fkip.uns.ac.id, email: [email protected]

(2)

Program Studi Pendidikan Kimia

Reaksi Polimerisasi Reaksi Polimerisasi

Polimerisasi Adisi

Polimerisasi Kondensasi

11

22

Klasifikasi polimer berdasarkan reaksi polimerisasinya dikenalkan pertama kali oleh Wallace Carothers,

perintis industri polimer yang bekerja pada DuPont dari 1928 ia meninggal pada 1987

Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan rantai (Chain-growth polymerization)

Disebut juga Polimerisasi pertumbuhan tahap

(Step-growth polymerization)

(3)

Perbedaan Polimerisasi Adisi & Kondensasi

POLIMERISASI ADISI

(Chain-growth polymerization) POLIMERISASI KONDENSASI (Step-growth polymerization) Growth by addition of monomer

only at one end of chain Growth throughout matrix Some monomer remains even at

long reaction times Rapid loss of monomer early in the reaction

Different mechanisms operate at different stages of reaction (i.e.

Initiation, propagation and termination)

Same mechanism throughout

Molar mass of backbone chain increases rapidly at early stage

and remains approximately the same throughout the

polymerization

Average molecular weight

increases slowly at low conversion and high extents of reaction are

required to obtain high chain length

(4)

Program Studi Pendidikan Kimia

(5)

POLIMERISASI ADISI

(6)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Adisi

Definisi:

 suatu reaksi polimerisasi yang mencakup reaksi adisi yang terjadi pada monomer tak jenuh atau monomer yang memiliki suatu gugus fungsi reaktif.

 monomers react to form a polymer without net loss of atoms

Chain-growth Polymerization

R

An alkene

R n

Contoh:

Polimerisasi adisi pada ethylene dan ethylene tersubstitusi

(7)

Polimerisasi Adisi

Contoh lain:

Chain-growth Polymerization

X CH2 = CH ----CH2-CH-CH2-CH---, (polistirena)

H

2

C CH

2

polyethylene

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2
(8)

Program Studi Pendidikan Kimia

Contoh Radical Chain-Growth

200 °C 2000 atm

O

2

peroxides

polyethylene H

2

C CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene

(9)

Macam Polimerisasi Adisi

Chain-growth Polymerization

Macam polimerisasi adisi dibedakan berdasarkan zat antara reaktif (reactive intermediate) dalam polimerisasi adisi,

mencakup:

Radikal bebas, Radikal bebas, Karbanion,

Karbanion,

Karbokation, dan Karbokation, dan

Kompleks organometallik

Kompleks organometallik

(10)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Adisi

Contoh-contoh

CH2=CH2

CH2=CHCH3 CH2=CHCl CH2=CCl2 Monomer

Formula Common

Name Polymer Name(s) and Common Uses

Ethylene

Propylene Vinyl chloride 1,1-Dichloro- ethylene

Polyethylene, Polythene;

break-resistant containers and packaging materials Polypropylene, Herculon;

textile and carpet fibers Poly(vinyl chloride), PVC;

construction tubing

Poly(1,1-dichloroethylene), Saran; food packaging

CH2=CHCN CF2=CF2

CH2=CHC6H5 CH2=CHCOOEt

CH3

CH2=CCOOCH3

Acrylonitrile Tetrafluoro- ethylene Styrene

Ethyl acrylate Methyl

methacrylate

Polyacrylonitrile, Orlon;

acrylics and acrylates

Poly(tetrafluoroethylene), PTFE; nonstick coatings Polystyrene, Styrofoam;

insulating materials Poly(ethyl acrylate);

latex paints

Poly(methyl methacrylate), Plexiglas; glass substitutes

(11)

Radical Chain-Growth

• Radikal bebas biasanya dibentuk melalui penguraian zat kurang stabil dengan energi tertentu. Radikal bebas

menjadi pemicu pada polimerisasi.

1

Polimerisasi Adisi – radikal bebas

• Zat pemicu berupa senyawa peroksida, seperti

a) dibenzoil peroksida dan

b) azodiisobutironitril.

(12)

Program Studi Pendidikan Kimia

Radical Chain-Growth

• Senyawa inisiator yang dapat digunakan untuk polimerisasi pertumbuhan rantai radikal (radical chain-growth

polymerization) antara lain dibenzoyl peroxide, yang terdekomposisi pada pemanasan lebih lanjut

O

O

O O

Dibenzoyl peroxide

O O

2 + 2CO2

A phenyl radical A benzoyloxy

radical

2

1

Polimerisasi Adisi – radikal bebas

(13)

Inisiator umum lainnya antara lain senyawa-senyawa azo, yang juga terdekomposisi pada pemanasan atau dg

menyerap sinar UV.

Azoisobutyronitrile (AIBN)

 or h  N N N

C

N

C N

N N C

2 +

Alkyl radicals

: : • : :

Radical Chain-Growth

1

(14)

Program Studi Pendidikan Kimia

Contoh Radical Chain-Growth

200 °C 2000 atm

O

2

peroxides

polyethylene H

2

C CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

CH

2

Free-Radical Addition Polymerization of Ethylene

(15)

Tahap Radical Chain-Growth

Jika radikal bebas dinyatakan dengan R• dan molekul monomer dinyatakan dengan CH

2

=CHX maka tahap pemicuan dapat

digambarkan sebagai berikut.

R• + H

2

C = CHX → R – CH

2

– CHX•

Tahap perambatan adalah perpanjangan (elongasi) radikal

bebas yang terbentuk pada tahap pemicuan dengan monomer- monomer lain:

R – CH

2

– CHX• + CH

2

=CHX → R – CH

2

– CHX – CH

2

– CHX•

Tahap pengakhiran dapat terjadi dengan cara berikut.

atau melalui reaksi disproporsionasi:

(16)

Program Studi Pendidikan Kimia

Tahap Radical Chain-Growth

– Initiation

– Propagation

– Termination

(17)

Tahap Radical Chain-Growth

Laju polimerisasi dapat dikendalikan dengan menggunakan zat penghambat (inhibitor) dan pelambat (retarder). Penghambat bereaksi dengan radikal bebas ketika radikal bebas terbentuk.

Polimerisasi tidak akan berlanjut sebelum seluruh zat penghambat habis terpakai.

Kuinon dapat bertindak sebagai zat penghambat bagi banyak sistem polimerisasi sebab kuinon bereaksi dengan radikal bebas menghasilkan radikal yang mantap akibat resonansi. Radikal

bebas yang mantap ini tidak dapat memicu polimerisasi lebih

lanjut.

(18)

Program Studi Pendidikan Kimia

Tahap Radical Chain-Growth

Zat pelambat yang biasa digunakan adalah gas oksigen. Gas ini kurang reaktif dibandingkan dengan penghambat. Cara kerja zat pelambat adalah melalui persaingan dengan monomer untuk

bereaksi dengan radikal bebas sehingga laju polimerisasi menurun.

Persamaannya:

(19)

Mekanisme Tahap Radical Chain-Growth

Tahap-tahap Polimerisasi Radikal pada ethylene tersubstitusi:

– Inisiasi rantai

– Propagasi rantai

In-In In

or h 2In

In R R

+

In

R R

In

R R

etc.

In

R

In

R R n

R

R + n

+

In

R R

In

R R

In

R R

2

n n

n

radical coupling

- Terminasi rantai

(20)

Program Studi Pendidikan Kimia

Head-to-tail linkages

• Reaksi radikal dengan suatu ikatan rangkap selalu menghasilkan radikal tersubstitusi yang lebih stabil

– Karena itu pada polimerisasi monomer vinil cenderung menghasilkan polmer yang berikatan kepala ke ekor (head-to-tail linkages)

head-to-tail linkages

R R R R R R R

R R R

head-to-tail linkages head-to-head linkage

R R R R R R R

R R R

(21)

Head-to-tail linkages

Reaksi pertumbuhan rantai radikal disebut juga Reaksi transfer rantai (Chain-transfer reaction): karena reaktivitas gugus ujung dipindahkan dari satu rantai ke tantai

berikutnya, dari satu posisi pada satu rantai ke posisi lainnya pada rantai yang sama

• Polyethylene yang dihasilkan oleh polimerisasi radikal memperlihatkan sejumlah cabang butil pada rantai

polimer utama

• Cabang butil tsb dihasilkan oleh “back-biting” dari reaksi

transfer rantai yang mana gugus ujung radikal 1° dari

atom hidrogen dari atom karbon keempat. Polimerisasi

kemudian berlanjut pada radikal no. 2°

(22)

Program Studi Pendidikan Kimia

Head-to-tail linkages

A six-membered transition state leading to 1,5-hydrogen abstraction

H H

n nCH2=CH2

• Polyethylene komersial yang pertama-tama dibuat via polimerisasi radikal bersifat lunak & dikenal sbg low-density polyethylene (LDPE)

– Rantai LDPE memiliki percabangan yang tinggi yang dihasilkan dari reaksi transfer-rantai

– Karena percabangan ini mencegah rantai polyethylene dlm susunan packing yang efisien, shg LDPE bersifat amorf dan transparan

– Kurang lebih 65% LDPE dibuat menjadi film untuk barang-barang konsumsi, spt kemasan, tas, dsb.

(23)

Berat Molekul dalam Polimerisasi Adisi

(24)

Program Studi Pendidikan Kimia

Berat Molekul dalam Polimerisasi Adisi

polydispersity index (PI) = M

w

/ M

n

≥ 1

(25)

Berat Molekul dalam Polimerisasi Adisi

Tentukan Mn dan Mw:

a. 9 moles, molecular weight (M

i

) = 30,000 dan 5 moles, molecular weight ( M

i

) = 50,000

b. 9 gram, molecular weight (M

i

) = 30,000 dan

5 gram, molecular weight ( M

i

) = 50,000

(26)

Program Studi Pendidikan Kimia

Berat Molekul dalam Polimerisasi Adisi

(27)

Polimerisasi Ziegler-Natta

• Polimerisasi pertumbuhan rantai Ziegler-Natta merupakan metode alternatif yang tdk melibatkan radikal

– Katalis Ziegler-Natta merupakan material heterogen yang tersusun dari penyangga MgCl2, suatu gugus logam halida dr unsur transisi IVB seperti TiCl4, dan senyawa alkylaluminum.

CH2=CH2 TiCl 4/ Al(CH2CH3)2Cl n

MgCl2

Ethylene Polyethylene

Mekanisme polimerisasi Ziegler-Natta, Step 1: pembentukan

Ikatan titanium-ethyl

Step 2: masuknya ethylene

Ti Cl + Ti +

MgCl2/ TiCl4 particle

Diethylaluminum chloride Al

Cl

Cl Al Cl

(28)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Ziegler-Natta

• Polyethylene yang dihasilkan dari polimerisasi Ziegler-Natta dikenal sebagai high-density polyethylene (HDPE)

– HDPE memiliki derajat percabangan yang rendah daripada LDPE dan punya derajat kristalinitas, densitas, dan titik leleh yang lebih tinggi , serta kadang-kadang lebih kuat daripada LDPE.

– Kurang lebih 45% dari HDPE diproses melalui teknik cetak tiup (blow- molded) menjadi wadah/container

– Dg teknik fabrikasi yang khusus, rantai HDPE chains dapat dibuat dalam bentuk konformasi zig-zag. HDPE yang diproses dg cara ini

memiliki sifat yang sangat kaku seperti baja & memiliki kuat mekanik 4x lebih kuat drpd PE sejenis.

(29)

Stereokimia Polimer

• Tiga konfigurasi polimer ethylene tersubtitusi

H

R H R R H H R R H

Syndiotactic polymer (alternating configurations)

H

R R H R H R H R H

Isotactic polymer

(identical configurations)

H

R R H R H R H H R

Atactic polymer

(random configurations)

Semakin teratur stereokimia semakin tinggi kristalinitas (isotaktik  syndiotaktik  ataktik),

• Polyethylene ataktik berupa gelas amorf (krn susunan tak teratur)

• Polyethylene isotaktik bersifat kristalin, dapat menghasilkan serat dg transisi lelh yang tinggi

(30)

Program Studi Pendidikan Kimia

OR SR

Styrene IsobutyleneVinyl ethers Vinyl thioethers

Styrene

COOR COOR CN COOR

CN

Alkyl

methacrylates Alkyl

acrylates Acrylonitrile Alkyl

cyanoacrylates

Polimerisasi anionik Polimerisasi kationik

– Polimerisasi kationik terjadi pada monomer yang memiliki gugus pendorong/donor elektron

– Polimerisasi anionik terjadi pada monomer yang memiliki gugus penarik elektron

Ionic Chain-Growth

2

Polimerisasi Adisi – Ionik

(31)

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Anionik

Polimerisasi Anionik dapat di-inisiasi oleh suatu nukleofil, seperti methyl lithium, untuk mengaktivasi gugus alkena

R'

R Li R

R' R'

R

R' R'

etc.

Li +

+ +

• Alternatif lainnya adalah dg cara reduksi satu elektron dari monomer oleh Li atau Na membentuk radikal anion yang tereduksi/dimerisasi lebih lanjut

menjadi dianion

+

A radical anion Butadiene

Li +

Li Li

radical coupling to form a dimer

(32)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Anionik

Untuk meningkatkan efisiensi polimerisasi anionik, dapat digunakan suatu pereduksi, misal sodium naphthalida

• Radikal anion naphthalida merupakan pereduksi sangat kuat, shg mudah memberikan dianion (misalnya dlm reaksi dg stirena)

THF

Sodium naphthalide (a radical anion)

Na+

+ Na

Naphthalene

:

Dianion styryl kemudian

mempropagasi polimerisasi pd 2 gugus ujungnya

secara serentak

A styryl

radical anion A distyryl dianion Styrene

Na+

Na+

Na+

Na+

(33)

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Anionik

Na+

Na+

1. 2n 2. H2O

A distyryl dianion

Polystyrene n n

Propagasi distyryl dianion

(34)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Anionik

• Polimer tumbuh (Living polymer): suatu rantai polimer yang terus tumbuh tanpa adanya tahap terminasi rantai sampai semua monomer bereaksi atau sampai zat dari luar ditambahkan untuk mengakhiri jalannya reaksi rantai.

– Zat yang ditambahkan berupa electrophilic agents seperti CO2 atau ethylene oxide

:n

Na+

CO2 n H3O+

COO- Na+

n COOH

• terminasion melalui reaksi karboksilasi

(35)

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Kationik

• Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik:

– reaksi asam protik kuat dg suatu monomer

– abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis

• Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap

– Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3

• Initiasi oleh asam protik

H3C R R H+BF4-

+ BF4- R

R

R R

n BF4-

H3C R

R R R R R +

(36)

Program Studi Pendidikan Kimia

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Kationik

• Dua macam metode umum untuk menginisiasi polimerisasi kationik:

– reaksi asam protik kuat dg suatu monomer

– abstraksi suatu halida dari suatu inisiator organik oleh asam Lewis

• Inisiasi oleh asam protik memerlukan asam kuat dg anion nonnukleofil untuk mencegah reaksi adisi pada ikatan rangkap

– Misalnya HF/AsF5 and HF/BF3

• Initiasi oleh asam protik

• Asam Lewis yg dpt digunakan untuk inisiasi: BF3, SnCl4, AlCl3, Al(CH3) 2Cl, danZnCl2

H3C R R H+BF4-

+ BF4- R

R

R R

n BF4-

H3C R

R R R R R +

(37)

Polimerisasi Pertumbuhan Rantai Kationik

– inisiai

– propagasi

Cl + SnCl4 +

2-Chloro-2-phenylpropane

SnCl5-

n + +

2-Methylpropene +

+

+

n

+ SnCl5- H2O

• Terminasi rantai n

(38)

yright by: mmasykuri@yahoo.com

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Polimer yang dibentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya

Polimerisasi kondensasi : Reaksi polimerisasi den+an melepaskan molek$l-molek$l sederana..

polimerisasi kondensasi terjadi kondensasi terjadi reaksi antara reaksi antara dua dua molekul bergugus molekul bergugus fungsi banyak fungsi banyak (molekul yang

REAKSI SENYAWA ORGANIK REAKSI SUBSTITUSI SUBSTITUSI NUKLEOFILI K SUBSTITUSI ELEKTROFIL IK REAKSI ADISI ADISI NUKLEOFILI K ADISI ELEKTROFIL IK REAKSI ELIMINASI

Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuk produk samping

Dampak Struktur, Interaksi inter/intra molekul dan ikatan silang • Rantai polimer dengan C-C tunggal dan tanpa interaksi inter/intra yg tinggi  memiliki fleksibilitas yang tinggi;

Pencampuran dua polimer atau lebih dalam sistem larutan • Penggabungan dua polimer sering dilakukan dalam pembuatan blend/campuran • Keberhasilan pembuatan blend sangat ditentukan