ANIMALIA (DUNIA HEWAN)
1. Ciri-ciri Animalia
: Merupakan organisme multiseluler eukariota
Tidak memiliki dinding sel dan pigmen-pigmen fotosintetik
Termasuk organisme heterotrof
Memiliki kemampuan berpindah
Bereproduksi secara seksual dan aseksual
Umumnya memiliki sistem saraf dan indra untuk mengoordinasikan gerak tubuh dan menanggapi rangsangan dari luar secara cepat
2. Klasifikasi Hewan
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (vertebrae), hewan dikelompokkan menjadi:
1. hewan tidak bertulang belakang (invertebrata atau avertebrata) 2. hewan bertulang belakang (vertebrata)
Umumnya, hewan memiliki lapisan tubuh ektoderm, mesoderm, dan endoderm ® dinamakan triploblastik
Struktur tubuh hewan triploblastik Terdiri dari 3 lapisan embrionik, yaitu:
a. Ektoderm, yaitu lapisan terluar yang menutupi permukaan embrio yang akan berkembang menjadi penutup luar tubuh hewan dan system saraf pusat
b. Endoderm, yaitu lapisan terdalam dan menutupi saluran pencernaan yang akan berkembang menjadi saluran pencernaan, hati dan paru-paru pada vertebrata.
c. Mesoderm, yaitu lapisan yang terletak diantara ectoderm dan endoderm yang akan berkembang menjadi otot dan organ lainnya yang terletak diantara saluran
pencernaan dan penutup luar tubuh.
Hewan Triploblastik dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Triploblastik Aselomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contoh : Plattyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik Pseudoselomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh semu atau rongga tubuh yang tidak sepenuhnya dilapisi jaringan mesoderm.
Contoh : Nematoda (cacing gilig)
c. Triploblastik Selomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi jaringan yang berasal dari mesoderm
Contoh : Annelida, Molusca, Arthropoda, Echinodermata dan Vertebrata Mesoderm/Lapisan otot
Ektoderm
Endoderm
Ektoderm/epidermis Mesoderm/lapisan otot
Pseudoselomata Endoderm/endodermis
Ektoderm/Epidermis
Hewan yang memiliki dua lapisan tubuh (ektoderm dan endoderm) dinamakan diploblastik
Contoh : Coelenterata (Cnidaria dan Ctenophora)
Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dibedakan menjadi :
a. Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang sama Contoh : Protozoa
b. Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama
Contoh : Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Artropoda, Chordata
c. Simetris Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 dari pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan ukuran yang sama
Contoh : Porifera, Coelenterata, Echinodermata
Asimetri Simetri Bilateral Simetri Radial
3. Invertebrata
Hewan Invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa Filum, yaitu : a. Porifera (Hewan Spon)
Ciri-ciri dan Struktur Tubuh
Porifera ® porus (lubang kecil) + ferre (membawa) = hewan berpori
Pori-pori = ostium (jamak: ostia) ® sebagai jalan masuk air ke dalam tubuh
Porifera belum memiliki organ-organ khusus
Tidak memiliki sistem regulasi atau koordinasi Mesoderm/lapisan otot
Selom Mesoderm/peritoneum
Endoderm/usus
OskulumSpongospol
Amubosit
Sel epidermis Porosit
Cara Reproduksi
Anggota filum Porifera berkembang biak dengan generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual)
Generatif melalui persatuan sperma dan ovum
Vegetatif dengan membentuk kuncup atau tunas (gemmula, jamak gemmulae)
Klasifikasi
Berdasarkan tipe rangka yang dimilikinya, anggota Porifera dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :
a) Kelas Calcarea atau Calcispongiae
Anggota kelas ini memiliki kerangka tubuh berupa spikula (tunggal, spikulum), berbentuk jarum dan zat kapur atau Kalsium karbonat (CaCo3)
Contoh :Scypta b) Kelas Xexactinellida
Anggota kelas ini memiliki kerangka tubuh berupa spikula dan zat kersik (Silikat), berbentuk triakson (tiga batang jarum yang saling silang tegak lurus)
Contoh : Euplectella (karang gelas) c) Kelas Demospongia
Anggota kelas ini ada yang memiliki spikula dan zat kersik (silikat) dan serabut sponging, ada yang hanya memiliki spikula atau sponging, spikulun berbentuk tetrakson
Contoh : Euspongia (karang lubang), Haliclona dan Panicea.
Scypta Euplectella Euspongia
Ostia
Sel
Spikula Mesohil
Flagellum Leher
Sel
Peran Porifera bagi Kehidupan
Pada umumnya, Porifera tidak ada yang merugikan Manfaatnya secara ekonomi belum banyak diketahui
Salah satu jenis Porifera yang sudah dimanfaatkan adalah Spongia sp. Rangka sponsnya dapat digunakan sebagai alat penggosok pada waktu mandi atau sebagai alat penggosok kaca
Bagi hewan laut, seperti cacing laut, ketam pistol, udang, dan beberapa jenis ikan, Porifera atau karang merupakan ”gedung apartemen” tempat mereka berlindung dan meletakkan telur
b. Coelenterata
Ciri-ciri dan Struktur Tubuh
Coelenterata ® coilos (rongga) + enteron (usus) = usus berongga
Sebagian besar memiliki bentuk dasar (polimorfisme), yaitu polip dan medusa
Tubuh polip berbentuk tabung dengan salah satu ujung tubuhnya melekat pada substrat dan ujung lainnya bebas
Tubuh medusa berbentuk seperti payung yang terbuka dan dapat berenang bebas
Bentuk Polip (Hydra) Bentuk Medusa (Ubur-ubur) Bentuk Polip (Anemon)
Cara Reproduksi
Reproduksi Coelenterata secara aseksual dan seksual
Aseksual ® pembentukan tunas atau kuncup (misal: Hydra) dan membelah diri secara longitudinal (misal: anemon laut)
Seksual dilakukan melalui pertemuan antara sperma dan ovum Reproduksi Aseksual pada Hydra
Endoderm
Mesoglea
Eksoderm
Reproduksi Seksual pada Hydra
Reproduksi/Pergiliran Keturunan pada Ubur-ubur Tunas
Hydra
Testis matang pada Hydra lain
Testis berkembang, sel-sel interstisial membelah dengan cepat membentuk sperma-sperma motil
Sel-sel interstisial membelah di dalam ovarium, tetapi hanya 1 yang menjadi ovum
Kapsul pelindung zigot dilepaskan, sel-sel membelah membentuk blastula
Embrio dilepaskan, sel- sel bermigrasi
membentuk gastrula Pembuahan
Zigot mengalami pembelahan membentuk embrio yang akan mengekresi kapsul
Klasifikasi
Berdasarkan bentuk dasar tubuhnya, Coelenterata, dibagi menjadi 3 kelas : a) Kelas Hydrozoa
Memiliki bentuk polip yang dominan daripada medusanya, contoh Hydra di air tawar
Hidup berkoloni.
Contoh lain ubur-ubur api atau ubur-ubur prajurit portugis (Physalia) yang menghasilkan racun
b) Kelas Scyphozoa
Bentuk tubuh medusa lebih dominan daripada polipnya dan memiliki lapisan mesoglea yang tebal
Hidup di laut dan mengapung atau berenang bebas.
Contoh ubur-ubur kuping (Aurelia) c) Kelas Anthozoa
Tidak memiliki bentuk medusa
Hanya ditemukan di laut
Contoh: anemon (mawar) dan karang
Physalia Aurelia Anemon laut
Peran Coelenterata bagi Kehidupan
Pembentuk terumbu karang yang paling utama, misalnya Tubipora, Meandrina, dan Acropora
Anemon laut memiliki tentakel dengan warna-warna yang sangat menarik dan sebagai penyusun taman laut, misalnya di Laut Banda dan Bunaken
c) Plathhelminthes
Ciri-ciri dan Struktur Tubuh
Platyhelminthes ® platys (pipih) + helmint (cacing) = cacing sederhana
Termasuk kelompok Vermes bersama Nemathelminthes (cacing gilik) dan Annelida (cacing beruas-ruas)
Berbentuk pipih, memanjang, tidak bersegmen, bersimetri bilateral, dan tidak memiliki leher
Memiliki mulut dan saluran pencernaan yang bercabang-cabang, tetapi tidak memiliki anus
Alat ekskresi disebut protonefridia yang berakhir di sel-sel api
Sistem sarafnya disebut sistem saraf tangga tali
Rongga gastrofaskuler yang bercabang
Klasifikasi
Platyhelminthes dikelompokkan menjadi 3 kelas : a) Kelas Turbelaria
Beranggotakan spesies cacing pipih yang memiliki silia pada sel-sel epidermisnya
Tidak ada yang hidup sebagai parasit
Hidup dengan memakan cacing, serangga, dan moluska kecil serta organisme mikroskopis
Anggota Turbellaria, terutama genus Planaria, merupakan hewan yang unik karena memiliki daya regenerasi yang tinggi, yaitu mampu membentuk atau menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang hilang
Ganglion
Mulut Faring
Serabut saraf
b) Kelas Trematoda
Sebagian besar merupakan parasit di dalam usus, hati, paru-paru, dan darah inang pada manusia serta hewan ternak (sapi, domba, dan babi)
Memiliki dua alat isap (sucker) yang dilengkapi dengan gigi kitin, satu terletak di sekitar mulut dan satu lagi di permukaan ventral tubuhnya
Contoh: cacing hati (Fasciola hepatica)
Anatomi Cacing Hati ( Fasciola hepatica)
Daur Hidup Cacing Hati
Mulut Alat isap oral Faring
Lubang genital Alat isap ventral Usus
Uterus Kelenjar kuning telur
Sistem nefridia
Ovari
Reseptakel seminal Testis
Kantong kemih
Lubang ekskresi
c) Kelas Cestoda
Disebut juga cacing pita ® bentuk tubuh pipih dan panjang seperti pipa
Proglotid yang terdepan adalah yang termuda dan terkecil; proglotid paling belakang adalah yang tertua dan terbesar karena penuh berisi telur
Contoh: cacing pita sapi (Taenia saginata) dan cacing pita babi (T. solium) ® menyerang manusia; Choanotaenia infundibulum (parasit dalam usus ayam) dan Echinococcus granulosus (parasit dalam usus anjing)
Perbedaan T. saginata dan T. solium:
Skoleks T. saginata tidak memiliki kait, sedangkan skoleks T. solium memiliki kait
Alat pengisap Kait
Taenia saginata Taenia solium
Anatomi Cacing pita
Daur Hidup Cacing Pita
Alat pengisap
Saraf Testis
Uterus
Lubang genital Saluran eksresi
Ovari
Kelenjar cangkang Kelenjar kuning
telur
Peran Platyhelminthes bagi Kehidupan
Secara umum, anggota Platyhelminthes kurang menguntungkan manusia karena sebagian besar merupakan parasit pada manusia dan hewan, terutama anggota kelas Trematoda dan Cestoda. Namun, dalam ekosistem Platyhelminthes berperan sebagai penyusun rantai dan jaring-jaring makanan, yaitu sebagai konsumen.
d) Nemathelminthes (Nematoda)
Ciri-ciri dan Struktur Tubuh
Nemathelminthes ® nematos (benang) + helmint (cacing)
Memiliki tubuh berbentuk gilik memanjang ® cacing gilik, yang dilapisi kutikula
Tubuhnya tidak bersegmen, bersimetri bilateral, dan memiliki tiga lapisan jaringan tubuh (triploblastik) dengan rongga tubuh semu (pseudoselomata)
Memiliki saluran pencernaan lengkap (mulut, esofagus, usus, dan anus)
Belum memiliki alat respirasi ® pertukaran gas dengan difusi pada permukaan kulit
Reproduksi: seksual dengan jenis kelamin terpisah
Berkembang biak dengan bertelur, tetapi ada yang vivipar atau secara partenogenesis
Klasifikasi
Filum Nemathelminthes terbagi 2 Kelas : a) Kelas Nematoda
Berbentuk fusiform (bulat panjang dengan ujung-ujung meruncing) atau filiform (menyerupai benang)
Tubuh jantan lebih kecil daripada betina dan di ekornya terdapat spikula
Memiliki tiga lapisan tubuh: lapisan hialin, subkutikuler, dan sel-sel otot
Hidup bebas dan ada yang sebagai parasit
Contoh Nematoda yang hidup bebas: Dorylaimus sp., Paramermis contorta, dan Chromadora sp.
Contoh parasit pada manusia: Necator americanus (cacing tambang), Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Oxyuris (Enterobius) vermicularis (cacing kremi), dan Wuchereria bancrofti (penyebab filariasis/elefantiasis)
Parasit pada akar tanaman: Heterodera radicicola, Ximphinema index, Trichodorus pachydermus, dan Longidorus elongatus
Ascaris lumbricoides Wuchereria bancrofti Enterobius vermicularis
Nacator americanus
b) Kelas Nematomorpha
Tubuhnya berbentuk filiform, langsing memanjang seperti rambut ® cacing rambut
Permukaan tubuh dilapisi kutikula
Cacing jantan lebih kecil dari betina, kecuali genus Nectonema
Mulut berada di bagian anterior atau ventral
Alat sensoris terdapat di epidermis ujung anterior atau di bagian ventral
Tubuh tersusun tiga lapisan: lapisan kutikula, epidermis, dan lapisan otot
Nematomorpha muda hidup sebagai parasit
Nematomorpha dewasa hidup bebas
Contoh: Gordius sp. (saat muda parasit pada Arthropoda) dan Nectonema sp.
(saat muda parasit pada Crustacea)