KLASIFIKASI TEORI - TEORI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN
Yang Dibimbing Oleh Indah Rahmaningtyas, S.Kp., M.Kes
Di Susun Oleh :
Irma Eka Febrianti (P17321235001)
Hajar Chahyani (P17321235002)
Elok Islyonasari (P17321235004)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN (ALIH KREDIT)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“KLASIFIKASI TEORI - TEORI DAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN”.Tugas ini ditulis sesuai dengan literatur yang kami dapatkan dari buku penunjang dan sumber-sumber lain. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah atas bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada semua pihak yang turut membantu dan memberikan dorongan pemikiran, materi, waktu, dan tenaga.
Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Namun demikian, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Kediri, 24 Januari 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar...ii
Daftar Isi...iii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan Penelitian...1
BAB 2 PEMBAHASAN A. Klasifikasi teori-teori kepribadian...2
a. Psikologi Konstruk Pribadi...2
b. Teori Person-Centered...3
c. Teori Dinamis - Holistis...3
d. Teori Psikoanalisis Kontenporer...4
e. Teori Behaviouristik...4
B. Tipologi Kepribadian...5
C. Tipologi dan Karakter Manusia...9
BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan...11
B. Saran...11
Daftar Pustaka...12
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu, Kepribadian menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan baik dalam bidang pekerjaan, maupun dalam tindakannya di lingkungan masyarakat.
Kepribadian sangat penting diketahui oleh setiap orang agar setiap individu mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri orang tersebut. Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya kemungkinan karena tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya, ilmu psikologi sebagian besar masih menggunakan cara-cara dan metode lama dalam proses memahami dan mempelajari sisi psikologis suatu objek, hal ini kurang efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya, selain itu rasa jenuh rentan terjadi selama proses tersebut.
Secara psikologi, kepribadian sebagai struktur dan proses-proses kejiwaan tetap yang mengatur pengalaman-pengalaman seseorang dan membentuk tindakan-tindakan dan respons terhadap lingkungannya dengan carayang berbeda dengan orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi teori-teori kepribadian?
2. Apa saja tipologi kepribadian?
C. Tujuan
1. Untuk memahami klasifikasi teori-teori kepribadian 2. Untuk memahami tipologi kepribadian
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Teori-Teori Kepribadian
Teori merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan. Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 2001:5), teori kepribadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia. Teori kepribadian sama halnya dengan teori-teori lain yang terdapat dalam pskologi, merupakan salah satu bagian yang amat penting dan tidak bisa diabaikan kegunaannya. Dapat dikatakan bahwa tanpa adanya teori kepribadian, upaya ilmiah untuk memahami tingkah laku manusia sulit dilaksanakan. Personality (kepribadian) adalah salah satu aspek kajian dalam bidang psikologi yang memiliki berbagai macam pandangan dari berbagai ahli yang mencoba mengembangkannya.Dan oleh karena itu objek kajian dari kepribadian adalah perilaku manusia (human behavior) (Rustam, 2016).
Beberapa pandangan kepribadian humanistis dan para pelopornya adalah Psikologi Konstruk Pribadi dari George A. Kelly, Teori Person- Centered dari Carl R. Rogers, Teori Dinamis Holistis dari Abraham H.
Maslow, dan Psikologi Eksistensial dari Rollo May.
a. Psikologi Konstruk Pribadi (George A. Kelly, 1905 - 1967)
Dalam pandangan Kelly, kepribadian individu dibentuk oleh interprestasi individu mengenai peristiwa - peristiwa. Meskipun real, dunia diluar individu tidak secara langsung memengaruhi tingkah laku individu, tetapi tingkah laku individu dituntun oleh caranya mengantisipasi peristiwa - peristiwa. Di samping itu, individu mengantisipasi peristiwa - peristiwa tersebut dengan konstruk pribadi - nya, yaitu makna dan interpretasi yang ditempatkannya pada pengalamannya. Aplikasi Teori Kelly dapat dibagi
ke dalam (1) perkembangan abnormal, (2) psikoterapi, (3) the Role Construct Repertory (REP) Test.
Tujuan REP test ialah menemukan cara - cara dengan mana individu - individu menginterprestasikan orang - orang yang penting dalam kehidupan mereka (Yustinus Semiun, OFM 2021).
b. Teori Person-Centered (Carl R. Rogers, 1902-1987)
Pendekatan person-centered merupakan pendekatan Carl Rogers yang unik untuk memahami kepribadian dan hubungan - hubungan manusia, yang diterapkan dalam berbagai bidang, seperti psikoterapi dan konseling (client-centered therapy), pendidikan (student-centered learning), organisasi - organisasi, dan bidang - bidang lainnya.
Hal yang sedikit lebih khusus ialah tendensi-aktualisasi atau gerakan individu ke arah keparipurnaan atau pemenuhan. Pada masa kanak - kanak awal, individu mulai mengembangkan sistem-diri yang pada akhirnya adalah konsep-diri (diri yang dipersepsikan). Mengenai hal ini, individu mencari aktualisasi-diri atau pemenuhan diri seperti yang di persepsikan. Rogers memostulasikan bahwa individu dibimbing oleh dua kebutuhan dasar yaitu pemeliharaan dan peningkatan dirinya yang dipersepsikan (Yustinus Semiun, OFM 2021).
c. Teori Dinamis - Holistis (Abraham H.Maslow, 1908-1970)
Abraham H. Maslow adalah seorang psikolog Amerika dan salah seorang pelopor psikologi humanistis. Teori kepribadian dinamis-holistis dari Maslow pada umumnya adalah teori tentang motivasi manusia. Teori tersebut mengamsusikan bahwa (1) seluruh sang pribadi termotivasi, (2) motivasi adalah kompleks dan sering tidak sadar, (3) orang - orang terus menerus dimotivasi oleh salah satu kebutuhan, dan (4) kebutuhan - kebutuhan dasar yang sama untuk semua orang. Maslow mengakui empat dimensi utama kebutuhan - kebutuhan :
a) Kebutuhan - kebutuhan konatif. Dalam hal ini kebutuhan konatif termasuk aktualisasi diri adalah instinctoid, yang berarti kekurangan
kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan patologi. Kegagalan kebutuhan akan aktualisasi diri menyebabkan metapatologi.
b) Kebutuhan - kebutuhan kognitif, termasuk pengetahuan
c) Kebutuhan - kebutuhan estetis, termasuk cinta akan keindahan dan keteraturan
d) Kebutuhan - kebutuhan neurotik, yang menyebabkan neurosis, entah dipuaskan atau tidak dipuaskan.
Personal Orientation Inventory (POI) adalah tes baku yang dirancang untuk mengukur nilai - nilai dan tingkah laku pengaktualisasi diri.
d. Teori Psikoanalisis Kontemporer
Psikoanalisis Perspektif ini pertama kali dikemukakan oleh Sigmund Freud. Perspektif ini menekankan masa lampau dan spekulasi. Perspektif ini banyak membahas tentang level kesadaran; id, ego, superego; defence mechanism, seks dan agresi, dan tahap perkembangan seksual 5 tahun pertama kehidupan. Perspektif ini bersifat pesimistik, memandang sebab- akibat perilaku (causality), membicarakan level ketidaksadaran (unconscious), dan berkaitan dengan faktor-faktor biologis (Feist, J &
Feist G, J, 2002).
e. Teori Behaviouristik (Teori -Teori Belajar)
B.F Skinner adalah orang yang pertama kali mengemukakan perspektif ini. Perspektif ini menggunakan behavioral analysis untuk menganalisis seseorang. Perspektif ini juga menekankan pada hal-hal yang terjadi saat ini dan perilaku yang dapat diamati. Terdapat 11 pula aliran radical behaviorist, yaitu determinist dan environmentalist. Menurut perspektif ini, tingkah laku mengikuti hukum tertentu (behavior is lawful), bisa diprediksi dan dikontrol dengan mengubah lingkungan. Perspektif ini bersifat optimistik, berada pada level kesadaran (conscious), dan berkaitan dengan faktor-faktor sosial (Feist, J & Feist G, J, 2002).
B. Tipologi Kepribadian
Tipologi adalah pengetahuan yang menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominan nilai-nilai budaya, dst (Rustam, 2016).
Tipologi kepribadian menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu, misalnya karakterustik fisik, psikis, budaya dan lainlain.
Kepribadian adalah berasal dari kata pribadi yang bermakna keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang. Pribadi perseorangan merupakan bagian dari seluruh manusia, di mana setiap pribadi mempunyai sifat yang merupakan wataknya. Adapun kepribadian merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dari orang atau bangsa lain. Dalam hal ini, kepribadian diartikan sebagai sifat, ciri, karakter, watak, moral, semangat, kebiasaan, tingkah laku, dan lain- lain.
Tipe kepribadian
Sifat pokok Kecenderungan Berbakat dalam profesi Kholeris (empedu
kuning)
Tegas, terbuka, tegang, stress
Memimpin, optimis, semangat, kerja keras
Produser, eksekutif, pemimpin Sanguinis (darah) Ceria, heboh,
ramah, responsif
Suka jadi pusat perhatian, mudah berubah sikap
Sales, guru, pemimpin Plegmatis (limpa) Teratur, setia,
kalem, tidak suka terburu-buru
Diam, menghindari konflik, tidak mudah terpengaruh
Akuntan, diplomat, peneliti Melankolis
(empedu hitam)
Rapi, lengkap, detil, mudah kecewa
Cerdas, pandai, mudah sedih, pesimis, daya juang lemah
Seniman, musikus, penemu, filsafat 1. Kholeris
a. Ciri umum
a) Tipe kepribadian yang tegas, penuh percaya diri cenderung untuk memimpin.
b) Bicara langsung, to the point, dia ingin segala sesuatunya cepat dan dilakukan saat itu juga, dia tidak bertele-tele.
c) Cepat bosan dengan terlalu banyak hal yang bersifat detail d) Menyukai ide-ide baru dan inovatif
b. Kekuatan
a) Memiliki keinginan yang sangat kuat
b) Rasa percaya diri membuat mereka sangat yakin pada kemampuan diri sendiri
c) Sangat mandiri dan selalu berusaha untuk survive d) Lebih sering memberi perintah dan tidak suka diperintah e) Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat
f) Tidak menyukai orang yang plin-plan, banyak bicara dan tidak produktif
c. Kelemahan
a) Tidak bisa mengontrol amarahnya, sehingga bisa sarkastis (marah) jika dikecewakan
b) Kemampuan mengolah kata menjadikan mereka bisa dengan mudah untuk menghancurkan orang lain hanya dengan kata-kata
c) Penuh dengan tempramnen, mudah marah, tetapi juga mudah memaafkan orang lain, dan mudah pula melupakan kemarahannya 2. Sanguinis
a. Ciri umum
a) Sangat mudah berkawan dan bergaul dengan siapa saja, dan dari semua golongan
b) People oriented
c) Kurang perhatian dengan yang detail dan cepat d) Bosan dengan yang detail
e) Suka bersenang-senang dan banyak bicara b. Kekuatan
a) Bisa bersahabat dengan siapa saja, dicintai dengan banyak orang karena rasa kepeduliannya yang sangat tinggi
b) Mereka begitu ceria, humoris dan terlihat tidak memiliki beban
c) Tipe sempurna untuk dijadikan kawan c. Kelemahan
a) Tidak disiplin dan tidak bisa menepati janji b) Memiliki rentang fokus yang cukup pendek c) Tidak mau mendengarkan pendapat orang lain d) Terlihat tidak stabil dan tidak disiplin
e) Terlalu lebai atau suka membesar-besarkan sesuatu f) Lebih cenderung bertindak sebelum berpikir
g) Sering dimanfaatkan/diperalat oleh orang disekitarnya karena sifatnya yang terlalu baik.
Tipe koleris dan tipe sanguinis adalah tipe Ekstrovert, tipe yang terbuka kepada orang.
3. Phlegmatis a. Ciri Umum:
a) Suka melakukan segala sesuatu berdasarkan urutan yang telah diberikan,
b) Tipe pengikut yang setia dan bisa dipercaya untuk memegang rahasia, sangat mudah diatur dan sangat toleran.
c) Cenderung diam dan mengalah, sering menghindari konflik.
b. Kekuatan
a) Sangat mudah bergaul dan juga bisa diandalkan b) Sangat menyukai rutinitas
c) Kurang begitu suka kejutan dan cukup berhati-hati
d) Bertipe diplomat, dapat melihat dari berbagai sudut pandang orang lain
e) Memiliki selera humor yang cukup, kesabaran yang cukup tinggi, dan bisa menjadi pemimpin yang hebat yang disenangi bawahan.
c. Kelemahan
a) Sangat takut dengan hal baru yang belum ia kenal b) Plin-plan
c) Tipe penonton (suka berada di belakang layar) yang minim inisiatif dan kurang aktif
d) Cenderung tidak memiliki semangat, dan lebih suka diam jika tidak diberi penghargaan dan pengarahan.
4. Melankolis a. Ciri umum
a) Mereka biasa berpenampilan rapi, efisien, dan lebih suka hal- hal yang terencana dan spontan
b) Suka mencontoh pada ide/produk yang telah terbukti keberhasilannya c) Orang-orang melankolis lebih suka berorientasi pada data, fakta, dan
angka, serta lebih menggunakan alasan daripada emosi.
b. Kekuatan
a) Sangat berbakat dan cerdas b) Sering memikirkan diri sendiri
c) Para penemu/pengembang gagasan yang hebat dan juga analis
d) Cukup perfeksionis dan ideal, tak kenal lelah menghasilkan pekerjaan yang baik, serta tekun dalam mengejar cita-citanya
c. Kelemahan
a) Sering memikirkan didi sendiri b) Temperamen mudah berubah-ubah
c) Sering dikenal dengan sebutan “pencari kesalahan"
d) Lebih sering mengemukakan teori dan malas bersosialisasi e) Sangat pendendam
Tipologi koleris, sanguinis, melankolis dan phlegmatis, perlu diketahui adalah tidak ada satupun tipologi kepribadian ini yang lebih baik dari yang lainnya. Artinya semua orang mempunyai kadar dari keempat tipologi kepribadian ini. Di dalam diri orang ada unsur koleris, plegmatis, sanguinis dan melankolisnya. Hanya saja mana yang dominan dan itu yang membentuk dan membedakan kepribadian seseorang dengan orang lain.
C. Tipologi dan Karakter Manusia
Tipologi menurut ilmu psikologi terdiri dari 2 komponen, yaitu :
1. Sifat atau karakter yang dibentuk oleh faktor lingkungan, misalnya : malas, rajin, usil, tertutup, terbuka.
2. Watak atau disebut juga temperamen, dibentuk oleh faktor genetika, misalnya kebanyakan orang yang berasal dari luar pulau wataknya keras dan pemarah.
Schoupenhour membedakannya menjadi 2 aliran yaitu aliran naturalisme dan nativisme. Tokoh dari aliran naturalisme mengatakan bahwa segala yang suci ada ditangan tuhan, namun segala yang rusak ditangan manusia, sedangkan J.J Rousseau dari aliran nativisme berpendapat bahwa faktor bawaan lebih kuat daripada faktor luar.
Dalam bukunya “Kepribadian dalam Psikologi Islam” mendefinisikan tipologi dalam 5 definisi, yaitu :
a. Suatu pola karakterisitik berupa sekumpulan sifat - sifat yang sama, yang berperan sebagai penentu ciri khas seseorang.
b. Suatu pengelompokan individu yang bisa dibedakan dari orang lain karena memiliki satu sifat khusus.
c. Seseorang yang memiliki semua atau paling banyak ciri - ciri khas di suatu kelompok.
d. Suatu pola karakteristik yang berperan sebagai suatu pembimbing untuk menempatkan individu dalam suatu kategori.
e. Ekstremitas dari rangkaian kesatuan atau dari distribusi seperti yang ditunjukkan dalam tipe agresif atau tipe sosial.
Gordon Alipon yang mengatakan bahwa seorang bisa saja memiliki karakter tertentu, tetapi tidak memiliki suatu tipe. Artinya karakter adalah sifat sikap individu yang banyak dipengaruhi oleh aspek lingkungan, pengalaman, baik berupa asimilasi, yaitu hubungan manusia dengan alam kebendaan dan sosialisasi yaitu hubungan antara sesama manusia.
Tipologi individu dalam jiwa keagamaannya bersumber dari norma yang terdapat dalam dasar agama, tidak semata - mata perilaku manusia tanpa dikaitkan dengan nilai.
Dalam menentukan tipologi didasarkan atas kerangka;
a) Struktur nafasani manusia.
b) Menggunakan penilaian baik dan buruk terhadap perilaku manusia.
c) Berorientasi pada teosentris karena berdasar pada wahyu ilahi
sekalipun tanpa menghilangkan ijtihad manusia (Safrudin dkk, 2018).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan.
Beberapa pandangan kepribadian humanistis dan para pelopornya adalah Psikologi Konstruk Pribadi dari George A. Kelly, Teori Person-Centered dari Carl R. Rogers, Teori Dinamis Holistis dari Abraham H. Maslow, dan Psikologi Eksistensial dari Rollo May.
Tipologi kepribadian menggolongkan manusia berdasarkan faktor tertentu, misalnya karakterustik fisik, psikis, budaya dan lainlain. Kepribadian adalah berasal dari kata pribadi yang bermakna keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang
B. Saran
Pengembangan kepribadian membantu individu untuk menanamkan kualitas positif seperti ketepatan waktu, sikap fleksibel, kemauan untuk belajar, sifat ramah, keinginan untuk membantu orang lain dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Safrudin, Sri Mulyati, Rosni Lubis, 2018, Pengembangan Kepribadian dan Profesionalisme Bidan, Malang, Penerbit Wineka Media
Yustinus Semiun, OFM 2021, Teori - Teori Kepribadian Humanistis, DIY, Penerbit PT Kanisius
Rustam, 2016, Psikologi Kepribadian, Pontianak, Penerbit Pustaka Rumah Aloy
Janah M., Johan M., Murahim, (2020), Tipologi Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Introver Karya M.F. Hazim: Kajian Psikologi Analitik Carl Gustav Jung, Jurnal Bastrindo, 1(2).
Feist, J & Feist G. J. 2002. Theories of Personality 5th edition. Boston. Mc Graw Hill, Inc