• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESIARSITEK

N/A
N/A
Komang Bagus Udiana Adhi Gurnita

Academic year: 2023

Membagikan "KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESIARSITEK"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Standar Etika 1.3 Standar Keunggulan 5. Standar Etika 1.5 Nilai Hak Asasi Manusia 7. Standar Etika 1.6 Industri Arsitektur, Seni dan Konstruksi 7. ATURAN DASAR KEDUA : Kewajiban Terhadap Masyarakat 8. Standar Etika 2.2 Kepentingan Umum Pelayanan Publik .1O. PENGADILAN DASAR R T IGA : Kewajiban kepada pengguna jasa 11. Standar etika 3.4 Perubahan kepentingan 15. KODE ETIKA ARSITEK DAN PERATURAN PROFESIONAL ARSITEK. -Prinsip Umum Perilaku Profesional 26. PR INSJP-PRJN SIP K A IDAH S PRINSIP KHUSUS KODE PROFESIONAL 26. 4) Tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara 28. PERTA MA Menyetujui Prinsip Permintaan dan Peraturan Penelitian Profesi. arsitektur untuk mulai dilaksanakan di lingkungan organisasi AB I yang dilampirkan pada Keputusan ini.

Seluruh anggota I A I taat dan patuh terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Kode Etik Arsitek dan Kode Etik Profesi Arsitek. Kode dan kaidah ini memuat kaidah-kaidah baku yang harus dipatuhi dan dipatuhi oleh para anggotanya, serta melaksanakan kegiatan profesional, pada seluruh tingkatan anggota tanpa kecuali, di mana pun mereka berada. Kode etik dan tata tertib ini menunjukkan kewajiban dan tanggung jawab anggota IAI terhadap masyarakat umum dan pengguna jasa, selain itu juga menekankan bahwa anggota IAI harus selalu mengembangkan wawasan arsitektur dan seni budaya serta kearifan arsitek yang bermartabat.

URAIAN beberapa kaidah perilaku dimaksudkan untuk memperjelas atau menjelaskan hakikat kaidah yang dimaksud. Uraian/catatan ini bukan merupakan bagian dari Kode Etik, namun dimaksudkan untuk membantu mereka yang ingin menyesuaikan perilakunya dengan Kode Etik dan mereka yang menghadapi sanksi dari organisasi. Peringatan tertulis, pertama, kedua dan ketiga dalam jangka waktu 2 (dua) bulan, kepada anggota yang perilakunya bertentangan dengan Kode Etik dan Pedoman Perilaku IAI atau dapat mencoreng nama lembaga I A I atau Lembaga profesi arsitektur.

Perkara mengenai perilaku yang tidak profesional dan tidak/belum tercakup dalam Kode Etik dan Kode Etik IA I akan ditangani oleh Dewan Kehormatan IAI (Regional dan Nasional) berdasarkan kasus per kasus.

HAK ASAS I MANUSIA

Dalam melaksanakan kegiatan profesionalnya, arsitek mematuhi hukum dan tunduk pada kode etik dan aturan perilaku profesi, yang berlaku di Indonesia dan di negara tempat ia bekerja. Arsitek tidak boleh mewakili atau mempromosikan dirinya atau layanan profesionalnya dengan cara yang menyesatkan, tidak benar, atau curang. Arsitek tidak diperkenankan melakukan pekerjaan yang bersifat curang atau merugikan kepentingan pihak lain.

Arsitek tidak diperkenankan menawarkan/menjanjikan dan/atau memberikan uang atau hadiah lainnya kepada seseorang atau orang tertentu guna memperoleh suatu proyek yang menarik. Arsitek senantiasa melaksanakan tugas pengguna jasa dengan segala keterampilan dan keahlian yang dimilikinya serta secara profesional menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap. Arsitek harus dilengkapi dengan sertifikat arsitektur profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan pada setiap tahapan pelaksanaan tugas perencanaan dan perancangan.

Karena arsitek bertanggung jawab secara moral terhadap pengguna jasa dan dirinya sendiri, serta landasan hubungan arsitek dengan pengguna jasa adalah kepercayaan yang harus selalu dijaga dengan baik, maka tujuan dari kode etik ini adalah untuk menjamin bahwa seorang arsitek tidak akan mengambil bagian dalam hal tersebut. , serta dalam pekerjaan yang melebihi kapasitasnya. Arsitek tidak diperkenankan mengubah atau memodifikasi ruang lingkup atau tujuan program kerja suatu tugas tanpa persetujuan Pengguna Jasa. Arsitek hanya menerima imbalan jasa atau imbalan dalam bentuk lain sesuai dengan perjanjian yang tercantum dalam perjanjian kerja atau penugasan, dan tidak boleh menerima atau meminta apapun kepada pihak lain.

Untuk mendukung penyebaran informasi yang berguna untuk tujuan pengembangan dan kolaborasi profesional, arsitek harus mampu mengenali dan menjaga komunikasi dengan pengguna jasa yang mungkin sensitif dan rahasia. Jika sifat kerahasiaan ini bertentangan dengan hukum atau bertentangan dengan kewajiban etika yang terkandung dalam kode etik, maka kode etik ini memperbolehkan arsitek untuk mengungkapkan informasi yang dianggap sensitif. Arsitek wajib bertindak jujur ​​dan menyampaikan kegiatan profesionalnya serta selalu memperbaharui segala informasi mengenai penugasan yang dilaksanakan kepada pengguna jasa.

Arsitek tidak diperkenankan menawarkan atau mengarahkan hadiah kepada calon pengguna jasa atau pengguna jasa untuk mendapatkan penunjukan pekerjaan. Arsitek tidak diperkenankan menyarankan pelanggaran hukum atau kode etik dan aturan perilaku profesi demi memperoleh hasil yang lebih baik. Arsitek mempunyai kewajiban untuk menginformasikan kepada pengguna jasa mengenai kemajuan pelaksanaan tugasnya dan permasalahan yang berpotensi mempengaruhi kualitas, biaya dan waktu.

Aturan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana arsitek berperilaku dalam menghadapi situasi, atau sebagai sikap profesional dalam kaitannya dengan situasi yang menimbulkan konflik kepentingan bagi arsitek dalam hubungannya dengan pengguna jasa, pemilik, masyarakat, karyawan, pelaksana konstruksi atau pemangku kepentingan. .orang lain yang akan terpengaruh oleh tindakan atau keputusannya. Jika arsitek tidak mampu mengkomunikasikan secara efektif konflik yang timbul secara langsung kepada para pihak, maka ia harus memastikan ada pihak lain yang lebih berkompeten yang dapat menyampaikannya secara efektif.

Arsitek tidak boleh menandatangani atau menyetujui gambar, spesifikasi, laporan atau dokumen pekerjaan lainnya yang di luar tanggung jawabnya. Yang dimaksud dengan tanggung jawab terkendali adalah tingkat pengetahuan dan pengawasan yang secara umum disyaratkan oleh standar profesi. Dengan menghormati prosedur penasihat resmi yang ditunjuk, arsitek dapat menandatangani atau menyetujui dokumen kerja setelah meninjaunya dan mengkoordinasikan persiapannya atau setuju untuk bertanggung jawab bila dianggap cukup kualitasnya.

Aturan ini diterapkan dalam semua konteks profesional, termasuk proses pendaftaran lisensi dan keanggotaan di IA/. Arsitek wajib meningkatkan citra dan integritas profesionalnya melalui perilaku yang patut diteladani serta memastikan bahwa lingkungan profesional dan karyawannya selalu menyesuaikan perilakunya dengan kode etik ini. Arsitek tidak diperkenankan membuat pernyataan yang menyesatkan, salah atau palsu mengenai kualifikasi profesi, pengalaman kerja atau prestasi kerja, serta mampu menyampaikan secara akurat ruang lingkup dan tanggung jawab terkait pekerjaan yang diakui sebagai pekerjaannya.

Tujuan dari aturan ini adalah untuk mencegah arsitek mengidentifikasi sebagian atau seluruh pekerjaan yang sebenarnya bukan karyanya dan memberikan informasi yang menyesatkan, serta mendorong arsitek untuk mengakui partisipasi pihak lain dalam proyek berdasarkan kinerja yang telah mereka berikan. . Nama-nama pihak yang terlibat dan mitra harus dicantumkan dalam dokumen hasil kerjasama. Arsitek harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa klien yang berada di bawah pengawasannya memahami dan mematuhi peraturan dan kode etik yang mereka patuhi.

Seperti halnya dalam upaya penegakan kode etik, para profesional harus mampu menyadarkan orang-orang yang berada di bawah pengawasannya untuk memahami dan menaati aturan kode etik yang ada. Cukup beralasan bagi para profesional untuk dapat menerapkan aturan-aturan tertentu kepada karyawan tertentu, terutama jika diyakini terdapat situasi yang dapat berkembang menjadi pelanggaran di kemudian hari. Arsitek dengan segala keikhlasan dan kemampuannya wajib turut serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pemahaman arsitektur, kebudayaan, dan pendidikan.

Arsitek tidak diperkenankan bekerja sama dengan siapapun yang tidak terdaftar pada asosiasi profesinya atau tidak memenuhi persyaratan sebagai anggota organisasi profesi arsitektur yang diakui.

KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT

Apabila seorang arsitek didekati dan ditawari tugas oleh suatu penyedia untuk melaksanakan suatu proyek atau jasa profesi yang diketahuinya masih di bawah penunjukan arsitek lain, maka ia wajib memberitahukan kepada arsitek yang bersangkutan. Arsitek tidak diperbolehkan mengambil alih hak intelektual atau menggunakan karya/kreasi atau gagasan arsitek lain tanpa izin tertulis dari arsitek pemilik gagasan. Seorang arsitek dapat melanjutkan atau menggantikan pekerjaan sesama arsitek untuk menyelesaikan hubungan kerja antara pengguna jasa dengan arsitek yang digantikannya.

IMBALAN JASA SEPADAN

Pedoman dewan kehormatan I A I n i menentukan bentuk lembaga, fungsi, tugas, wewenang, susunan, anggota dewan, serta syarat-syarat keanggotaan dewan, sebagaimana dimaksud dalam pasal. -Nama calon anggota Dewan Kehormatan IAI dipilih dan direkomendasikan oleh Rakemas/Rakerda yang dilaksanakan sebelum Musyawarah Nasional/Musda. Mengikuti Kode Etik Arsitek dan Tata Tertib Profesi Arsitek I A I dan Kode Etik Anggota Dewan Kehormatan IAI.

Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Dewan Kehormatan I A I dibantu oleh seorang wakil ketua dan seorang sekretaris yang diangkat dari antara anggota Dewan Kehormatan terpilih. Ketua Dewan Kehormatan Nasional I A I menjabat sebagai Ketua Sidang Koordinasi dan menetapkan tata cara. mekanisme dengar pendapat dan pengambilan keputusan. Membentuk Dewan Kehormatan Daerah I A I sementara, apabila daerah tersebut belum membentuk Dewan Kehormatan Daerah I A I yang beranggotakan 3 (tiga) orang, di antaranya paling sedikit 1 (satu) orang menjadi anggota Dewan Kehormatan JAi Nasional, dan lain-lain. diangkat dari wilayah/cabang, atau dari wilayah/departemen terdekat.

Memberikan peringatan kepada anggota Dewan Kehormatan Negara atau Daerah IAI yang melanggar Kode Etik Anggota Dewan Kehormatan IAI. Apabila keputusan di tingkat daerah/industri tidak dapat diambil, maka Dewan Kehormatan IAI Negara/Provinsi akan merujuk permasalahan tersebut kepada Dewan Kehormatan Nasional IAI. Teguran tertulis dari Pengurus Nasional JAi/Pengurus Daerah IAI/Pengurus Cabang IAI ditujukan kepada anggota IAI dan tembusannya kepada Dewan Kehormatan Nasional dan Daerah IAI berdasarkan rekomendasi Dewan Kehormatan Daerah IAID.

Sanksi yang dikenakan kepada anggota IAI oleh pimpinan IAI tingkat Nasional/Daerah/Industri ditetapkan dalam rapat pimpinan berdasarkan rekomendasi Dewan Kehormatan Nasional IAI dan/atau Dewan Kehormatan Daerah IAI, disertai dengan bukti-bukti yang mendukung adanya pelanggaran atau ketidakpatuhan keanggotaan anggota IAI. Dewan Kehormatan I A I dan/atau rekomendasi Dewan Kehormatan Daerah I A I dapat membatalkan pengenaan sanksi dan mengembalikan status keanggotaan apabila kesalahannya telah diperbaiki. Ada bukti Majelis Kehormatan IA I menerapkan standar ganda dalam memutus perkara serupa.

Permohonan peninjauan kembali yang diajukan kepada Pengurus Nasional IAI dan/atau Pengurus Wilayah IAI dan/atau Pengurus Cabang dengan tembusan kepada Dewan Kehormatan IAI harus disertai alasan dan bukti-bukti yang mendukung. Dewan Kehormatan Nasional IAI dan Dewan Kehormatan Daerah setelah mendengar keterangan dan pendapat Pengurus Pusat dan/atau Daerah dan/atau Pengurus Cabang IAI berhak memutuskan apakah permohonan peninjauan kembali tersebut dapat dikabulkan atau tidak. Apabila permohonan peninjauan kembali disetujui, Dewan Kehormatan I A I Nasional dan/atau Dewan Kehormatan I A I Daerah memberikan rekomendasi kepada pimpinan IAI untuk melakukan peninjauan kembali terhadap keputusan dimaksud.

Dalam hal Dewan Kehormatan Daerah IAI tidak dapat menyelesaikan permohonan peninjauan kembali di tingkat daerah, maka permohonan peninjauan kembali tersebut diajukan kepada Dewan Kehormatan Nasional IAI. Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Kehormatan Arsitek (Demat) Ikatan Arsitek Indonesia mengumumkan hasil penyelesaian revisi Kode Etik Arsitek dan Tata Tertib Profesi Arsitektur sebagai berikut.

Referensi

Dokumen terkait

a) Integritas; auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur janji, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar

• Kita bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan melaporkan setiap perilaku yang diduga tidak sesuai dengan nilai atau kebijakan kita, sehingga perusahaan kita dapat terus

Integritas : Praktisi akuntansi dan manajemen keuangan bertanggung jawab : Menghindari konflik kepentingan, Menahan diri untuk melakukan dalam

1) Anda sebagai Mitra Bisnis wajib bertanggung jawab penuh atas berbagai aktifitasnya sesuai Syarat dan Ketentuan serta Kode Etik Mitra Bisnis TreniNet. 2) Anda sebagai Mitra

Setiap pengguna harus bertekad dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa produk yang dipasok oleh Lonza Group Ltd dan informasi serta rekomendasi yang diberikan oleh Lonza Group

1) Pimpinan Sidang pada Musyawarah /Musyawarah Khusus / Musyawarah Luar Biasa, untuk tingkat nasional/daerah/cabang adalah Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal/Ketua

bertanggung jawab atas pengungkapan informasi Perusahaan, Anda harus membuat pengungkapan mengenai kebijakan manajemen, aktivitas bisnis, posisi keuangan, dan aktivitas korporat

Pengguna hewan/ Peneliti Utama bertanggung jawab atas semua prosedur yang dilakukan oleh personil yang terlibat pada penelitiannya; bertanggung jawab melibatkan