• Tidak ada hasil yang ditemukan

komparasi hasil belajar matematika melalui model

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "komparasi hasil belajar matematika melalui model"

Copied!
248
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana hasil belajar matematika siswa setelah diajar melalui pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VII Pondok Pesantren Yatama Mandiri. Bagaimana hasil belajar matematika siswa setelah diajar dengan cooperative learning tipe snowball throw pada siswa kelas VII? kelas Pesantren Yatama Mandiri. Adakah perbedaan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan pembelajaran kooperatif Snowball Throwing siswa kelas VII? kelas Pesantren Yatama Mandiri.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VII Pesantren Yatama Mandiri. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa setelah diajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe snowball pada siswa kelas VII Pesantren Yatama Mandiri. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada siswa kelas VII SMP Putri Yatama Mandiri.

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam menulis artikel ilmiah dan dapat menambah pengetahuan khususnya dalam mengetahui perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan pembelajaran tipe Snowball Throwing.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Belajar

Pembelajaran Matematika

Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan uraian di atas, Hasil Belajar Matematika mengacu pada skor yang dicapai siswa ketika mengerjakan penilaian Hasil Belajar Matematika, dimana Hasil Belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecerdasan anak dan penguasaan kain kulit. dipelajari, motivasi dan usaha anak berupa nilai atau nilai yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran matematika guru.

Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain dan merangkum pemikiran atau temuannya dalam bentuk tulisan. Pembelajaran kooperatif menekankan adanya teman sebaya yang saling berinteraksi sebagai satu tim dalam memecahkan atau mendiskusikan suatu masalah. Realisasi tujuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk mencapai pembelajaran dan.

Pengorganisasian Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana siswa memulai pembentukan kelompok belajar dan kelompok pendukung kolaboratif untuk setiap kelompok. Menghargai Guru mencari cara untuk menghargai upaya dan hasil pembelajaran individu dan kelompok. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif diartikan sebagai suatu sistem pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah secara serentak dalam suatu kelompok heterogen yang beranggotakan empat sampai enam orang.

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

O1 = Hasil tes sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing. O2 = Hasil tes setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing. Hasil belajar matematika siswa dalam penelitian ini berupa skor hasil tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) dan Snowball Throwing.

Hasil penelitian untuk kelompok eksperimen I ditemukan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran kolaboratif tipe Teams Games Tournament (TGT). Jadi, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model cooperative team game tournament (TGT) dan tipe snowball throw di kelas VII SMP Putri Yatama Mandiri. Keunggulan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) menurut Fathurrohman (2015) antara lain siswa mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir dan kerjasama tim, kegiatan pembelajaran dengan permainan yang dirancang diharapkan dapat membuat siswa belajar lebih santai, jujur, kerja sama disamping mendorong tanggung jawab, persaingan yang sehat dan keterlibatan dalam pembelajaran dapat mengantarkan siswa bersaing dalam iklim akademik yang sehat (kemampuan akademik yang setara).

Tabel 2.3    Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)
Tabel 2.3 Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)

Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

Materi Ajar

Operasi penjumlahan pecahan dapat dilakukan asalkan penyebut pecahan yang akan dijumlahkan sama. Operasi pengurangan pecahan dapat dilakukan asalkan penyebut pecahan yang akan dijumlahkan sama. Hasil pembagian pecahan desimal dengan 10 dan kelipatannya diperoleh dengan memindahkan titik desimal ke kiri dengan jumlah tempat yang sesuai dengan jumlah nol dalam 10 dan kelipatannya.

Di bab sebelumnya, Anda telah mempelajari bahwa pangkat bilangan bulat positif berlaku untuk bilangan bulat. Aturan yang berlaku untuk operasi aritmatika bilangan bulat campuran juga berlaku untuk operasi aritmatika pecahan campuran. Secara umum, ada dua kaidah penulisan bentuk baku suatu bilangan, yaitu bilangan antara 0 dan 1 dan bilangan yang lebih besar dari 10 sebagai berikut.

Tabel 2.5 Soal dan jawaban materi penjumlahan pecahan dan pegurangan    pecahan
Tabel 2.5 Soal dan jawaban materi penjumlahan pecahan dan pegurangan pecahan

Penelitian yang relevan

Roji'ah dkk (2015) dalam jurnalnya berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Touranment (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VIII Mts Thamrin Yahya Ramba Hilir pada Materi Operasi Aljabar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Teams Games Touranment (TGT) terhadap hasil belajar. Seperti diketahui, model pembelajaran Teams Games Touranment (TGT) dapat menciptakan suasana kelas yang aktif dengan pembelajaran berkelompok, sehingga suasana kelas tidak menjadi membosankan dan siswa fokus dalam belajar.

Keefektifan Pembelajaran Matematika Melalui Model Cooperative Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII.2 Mts Muhammadiyah Tallo Makassar dan Nurmiati Tahun 2015. Keefektifan Pembelajaran Matematika Melalui Model Cooperative Snowball Throwing Pada Siswa IPS Kelas XI SMA PGRI Sungguminas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti model pembelajaran snowball dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. 2) siswa kreatif bekerja dalam kelompok dalam memecahkan masalah matematika dan melatih siswa untuk bertanggung jawab.

Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pondok Pesantren Yatama Mandiri Putri Setelah diajar menggunakan pembelajaran kooperatif Typing Teams Games Tournament (TGT) (eksperimen I) dan lempar bola salju (eksperimen II). Hasil analisis statistik inferensial t-test hasil belajar Posttest menunjukkan nilai hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing P.value I 0,03 < 0,05. 0,05 yaitu 0,03 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing di kelas VII SMP putri Yatama Mandiri.

Nilai yang diperoleh pada kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa nilai tes prestasi belajar pada kelas eksperimen I Teams Games Tournament (TGT) memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Snowball Throwing, sehingga pada penelitian ini terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dengan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada pembelajaran Operations. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Snowball Throwing. Berdasarkan uraian di atas, rata-rata nilai belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk kelas eksperimen I adalah 84,44 dan tipe snowball throw untuk kelas eksperimen II adalah 80,76.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang melibatkan dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II. Kelas eksperimen I mendapat perlakuan dengan pembelajaran Cooperative Teams Games Tournament (TGT), sedangkan kelas eksperimen II mendapat perlakuan dengan snowball throw.

Variabel dan Desain Penelitian

Populasi dan Sampel

Defenisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Bab ini membahas hasil penelitian tentang perbandingan hasil belajar matematika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing pada siswa kelas VII Pesantren Yatama Mandiri. Hasil Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen II setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif snowball adalah 80,76 dari nilai ideal 100,00. Sebaliknya H0 diterima atau H1 ditolak jika p > α yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran Snowball Throwing.

Berdasarkan uraian di atas, analisis hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing menunjukkan bahwa H1 diterima karena P.value <. Rata-rata nilai belajar kedua kelas tersebut tidak menunjukkan bahwa model pembelajaran kolaboratif Teams Games Tournament (TGT) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Dari perbandingan rata-rata tersebut terlihat bahwa rata-rata hasil belajar model pembelajaran kolaboratif Teams Games Tournament (TGT) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar model pembelajaran kolaboratif Snowball Throwing.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata tes hasil belajar kelas eksperimen I adalah 29,48 dan nilai rata-rata tes hasil belajar kelas eksperimen II adalah 26,40. Dari data di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor hasil belajar kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Data mengenai nilai tes rata-rata hasil belajar kedua kelas tersebut selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut.

Data Uji Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Berikut ini disajikan tabel hasil analisis statistik deskriptif hasil uji hasil belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen I sebelum diajar dengan model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) adalah 29,48 dari nilai ideal 100,00. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen II sebelum diajar melalui model pembelajaran Snowball Throwing adalah 26,40 dari nilai ideal 100,00.

Sebagai contoh, sebelum model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan snowball throw diterapkan, hasil tes matematika siswa masih sangat rendah. Selain itu, Tabel 4.3 memperlihatkan data hasil tes siswa berikut ini sebelum model co-op diterapkan pada tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throw yang dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan. Berdasarkan data tabel di atas terlihat bahwa rata-rata skor tes hasil belajar kelas eksperimen I adalah 84,44 dan rata-rata skor tes hasil belajar kelas eksperimen II adalah 80,76.

Data Uji Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Berikut ini disajikan tabel hasil analisis statistik deskriptif nilai tes Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II yang dihitung dengan menggunakan program SPSS. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 setelah diajar dengan model pembelajaran. Jika skor hasil belajar matematika siswa yang diajarkan setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Snowball Throwing dikelompokkan ke dalam kategori yang ditetapkan oleh Pondok Pesantren Yatama Mandiri Putri, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut: pada Tabel 4.7 di bawah ini.

Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada eksperimen II setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif snowball throw adalah 0% dalam kategori kurang, 40% dalam kategori cukup, 52% dalam kategori baik dan 8%.

Tabel  4.2  Nilai  Statistik  Deskriptif  Hasil  Preetest  Kelompok  Eksperimen  I  dan Eksperimen II
Tabel 4.2 Nilai Statistik Deskriptif Hasil Preetest Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II

Hasil Analisis Statistik Inferensial

Selisih skor yang dicapai lebih besar pada kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dibandingkan dengan model pembelajaran tipe Snowball Throwing. Hal ini menyebabkan model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) memperoleh skor lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe Snowball Throwing.

Gambar

Tabel 2.3    Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)
Tabel 2.5 Soal dan jawaban materi penjumlahan pecahan dan pegurangan    pecahan
Tabel 2.6 soal dan jawaban materi perkalian pecahan  Instrumen                                                  Kunci
Tabel 3.1 Model Desain Penelitian  Kelompok            Pretest            Variabel              Posttest  R 1                                              O 1                            X 1                                        O 2 R 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share