KOMPAS
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnetbumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, selatan, timur dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan
jarum, maka kompas akan lebih akurat dalam
menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum
Kompas mempunyai bagiaan-bagian kompas yang terpenting antara lain : 1. Dial
2. tutup dial 3. Visir
4. Kaca pembesar 5. jarum penunjuk 6. jendela pengintai 7. Huruf penunjuk 8. Garis derajat 9. Derajat 10. Cicin pengait
A. Cara Menggunakan Kompas :
1. Letak kompas pada tempat yang datar atau bisa di pegang seperti menembak senapan,kompas akan menunjukkan arah yang benar apabila jarum kompas tidak bergerak lagi.
2. Bidik sasaran melalui jendela pengintai dengan menggunakan visir.
Rumus Back Azimuth/Back Reading
1. Apabila sasaran kurang dari 180o =
ditambah 180o
0o - 180o = X + 180o 2. Apabila sasaran lebih dari 180o
= dikurang 180o
180o - 360o = X - 180o
Contoh :
30o sasaran baliknya adalah 30o +
180o = 210o
240o sasaran baliknya adalah 240o - 180o = 60o
Kompas Pramuka: Jenis, Bagian, dan Fungsi
Kompas adalah sebuah alat bantu navigasi penunjuk arah mata angin secara magnetis yang memanfaatkan medan magnet bumi. Banyak sekali jenis jenis kompas yang ada di pasaran. Pada kesempatan kami ini akan membahas secara khusus materi jenis, bagian dan fungsi kompas untuk anggota pramuka.
Materi ini menjadi salah satu teknik kepramukaan yang perlu kita kuasai dalam berbagai kegiatan lapangan. Oleh karena itu, jenis, bagian dan fungsi kompas terdapat di Syarat Kecakapan Umum (SKU) mulai dari tingkat Siaga sampai Penegak.
Dalam buku SKU Pramuka Siaga Mula poin ke-23 yang berbunyi “Dapat menunjukkan 4 arah mata angin“. Poin ke-22 “Dapat menunjukkan 8 arah mata angin” pada Pramuka Siaga Bantu dan poin ke-22 “Dapat menunjukkan 8 arah mata angin dengan menggunakan kompas” pada Pramuka Siaga Tata.
Poin SKU ke-24 Pramuka Penggalang Ramu berbunyi “Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar” dengan pencapaian, antara lain:
Dapat menyebut minimal 8 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas.
Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas.
Dapat menjelaskan alasan jarum magnet kompas selalu ke arah Utara.
Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas.
Sedangkan untuk poin SKU ke-24 Pramuka Penggalang Rakit berbunyi “Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, menaksir kecepatan arus dan kedalaman” dengan pencapaian, antara lain:
Dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas.
Dapat membuat peta pita dengan bantuan kompas.
Selain itu pada SKU Penegak Bantara poin ke-13 berbunyi “Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan” dengan pencapaian, antara lain:
Menjelaskan bagian-bagian dari kompas
Azimuth dan back azimuth
Resection dan intersection
Pengertian Kompas dan Fungsi Kompas
I. PENGERTIAN
Kompas adalah sebuah alat bantu navigasi penunjuk arah mata angin secara magnetis yang memanfaatkan medan magnet bumi. Prinsip kerja dari kompas itu sangat sederhana sekali, jadi setiap anggota pramuka dapat memahaminya.
Adanya gaya tarik menarik antara magnet pada jarum magnet pada kompas dengan kutub magnet bumi. Jarum kompas yang terbuat dari magnet memiliki kutub utara dan selatan akan selalu menuju ke arah utara dan juga selatan (magnetis).
Selain itu kompas juga memiliki fungsi yaitu untuk mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah dan mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.
Berikut ini adalah 16 arah mata angin berserta derajatnya yang wajib diketahui oleh setiap anggota Pramuka, antara lain:
a. Arah Mata Angin Pokok
Utara / 0o atau 360o
Timur / 90o
Selatan / 180o
Barat / 270o
b. Arah Mata Angin Umum
Timur Laut / 45o
Tenggara / 135o
Barat Daya / 225o
Barat Laut / 315o c. Mata Angin Tambahan
Timur Menenggara / 112,5o
Timur Timur Laut / 67,5o
Selatan Menenggara / 157,5o
Selatan Barat Daya / 202,5o
Utara Timur Laut / 22,5o
Utara Barat Laut / 337,5o
Barat Barat Daya / 247,5o
Barat Barat Laut / 292,5o
II. Jenis Kompas Yang Ada Di Pasaran
Kompas yang kita ketahui selama ini terbagi menjadi 2 yaitu analog dan digital. Berikut ini setiap anggota Pramuka perlu mengenal jenis jenis kompas. Simak baik-baik ya!
1. Kompas Analog
Kompas analog merupakan kompas yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Tidak sedikit kompas jenis ini banyak digunakan anggota Pramuka sebagai materi pengenalan. Selain itu kompas analog ini terdiri dari beberapa jenis antara lain:
a. Kompas Biasa
Merupakan salah satu kompas yang sederhana dalam penggunaan dan pembacaan. Kompas ini terdiri dari jarum magnet dan untuk harganya relatif murah. Namun, untuk tingkat akurasinya dalam menentukan arah yang tepat tergolong rendah.
b. Bidik atau Prisma
Kompas bidik memiliki fungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) yang kemudian merancangnya ke dalam peta. Jenis kompas bidik yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam pramuka.
c. Silva
Kompas Silva – Unsplash
Kompas Silva atau orientasi memiliki fungsi untuk orientasi lapangan (penghitungan dan pembacaan peta secara langsung). Selain itu, kompas ini juga dapat digunakan sebagai pengganti busur derajat untuk mengukur besar sudut peta.
d. Kompas Digital
Kompas jenis ini menggunakan proses digitalisasi untuk menentukan arah mata angin secara tepat. Tentu saja cara kerja kompas ini menggunakan teknologi komputerisasi. Memiliki tujuan untuk melengkapi kebutuhan robotika dan alat- alat elektronik yang semakin canggih.
Salah satu kompas digital yang sering kita jumpai adalah GPS (Global Positioning System) dengan memanfaatkan jaringan internet. Produk komersial biasa kita jumpai Google Maps dan GPS Garmin.
Sistem GPS juga dapat menentukan letak objek secara akurat di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. GPS secara default sudah terinstall di smartphone kita.
III. Bagian Bagian Pada Kompas
Visir: Kawat halus untuk membidik sasaran
Tutup Dial: Memiliki 2 garis dengan sudut 450 dan dapat diputar
Jarum Penunjuk:
Menunjukkan arah magnet bumi bagian utara
Celah Bidik: Untuk melihat bidikan dari visir
Lensa Pembesar: Merupakan lensa cembung untuk melihat angka dalam skala kompas
Pengait Jempol: Memiliki fungsi untuk menstabilkan posisi saat membidik dengan memasukkan jempol/ibu jari, serta dapat juga untuk menggantung kompas
Kaca Pelindung: Untuk melindungi magnet dari debu dan kotoran
Skala Kompas: Terdapat nama arah mata angin berserta nilai derajatnya
Garis penunjuk orientasi: Merupakan nilai hasil bidikan
Penutup: Untuk menutup kompas ketika selesai membidik
IV. Cara Menggunakan Kompas Bidik adalah sebagai berikut :
1. Buka tutup kompas dan posisikan tutupnya hingga tegak lurus, 2. Tarik cincin untuk jempol.
3. Masukan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut,
4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak, jari-jari lain memegang penutup kompas,
5. Lengan lurus ke depan,
6. Bisa juga meletakan kompas pada tongkat statis, 7. Dekatkan kompas ke depan mata,
8. Untuk mencari tanda/titik yang dijadikan patokan dalam membidik pilih benda yang jauh tetapi jelas terlihat dan tidak terhalang, hasil bidikan angkanya bisa dilihat pada kompas. misalnya angka 40 maka di sebut azimut 40°,
9. Kemudian bergerak menuju titik yang telah di bidik oleh kompas tadi,
10. Setelah sampai di titik yang dituju kemudian bidik titik berikutnya, demikian
seterusnya secara berulang.
V. Bagian-Bagian Kompas Bidik Sebagai Berikut :
1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin, 2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. . Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
VI. Azimut Dan Back Azimuth A. PENGERTIAN
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas tetap (potong kompas), maka harus diusahakan agar lintasan perjalanan berupa satu garis Lurus. Untuk itu digunakan tehnik Back Azimuth. Prinsip Back Azimuth adalah : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikan kompas ke muka dan ke belakang jarak tertentu.
Rumus untuk menentukan Back azimuth. jika azimuth < 180 maka back azimuthnya =′ azimuth + 180 dan jika azimuth > 180 maka back azimuthnya = azimuth – 180 .′ ′ ′ apabila azimuthnya 180 maka bisa menggunakan kedua rumus itu, karena 0 = 360 )′ ′ ′ Contoh:
1. Berapakah back azimuth dari 45 ?′
jawab: karena azimuthnya < 180 maka back azimuth = 45 + 180 = 225′ ′ ′ ′ 2. Berapakah back azimuth dari 245 ?′
jawab: karena azimuthnya > 180 maka back azimuth = 245 – 180 = 65′ ′ ′ ′
B. LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN BACK AZIMUTH :
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plotkan pada peta, kemudian tariklah garis lurus dan hitung sudut kompas yang menjadi arah perjalanan. Hitung juga sudut dari titik akhir ke titik awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut kebalikan arah perjalanan ini adalah sudut Back Azimuth.
2. Perhatikan suatu objek yang menyolok (misalnya pohon besar, pohon tumbang, longsoran tebing, susunan pohon yang khas, ujung kampung dan sebagainya) pada titik awal perjalanan.
3. Bidikan kompas sesuai dengan arah perjalanan kita ( sudut kompas), dan tandai dengan salah satu objek yang berada dijalur lintasan yang akan dilalui pada arah itu.
4. Setelah anda sampai pada objek itu, bidiklah kompas kebelakang (Back Azimuth) untuk memeriksa kembali apakah anda berada pada lintasan yang tepat.
Bergeserlah ke kiri atau ke kanan untuk mendapatkan Back Azimuth yang benar.
5. Sering kali tidak ada objek yang dapat dijadikan sasaran. Dalam hal ini pakailah teman kita sebagai titik objek sementara dan dilakukan secara beranting. Lebih baik perjalanan lambat asal tidak tersesat.