• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen dan Sistem Ekosistem

N/A
N/A
Tugas Biologi

Academic year: 2024

Membagikan " Komponen dan Sistem Ekosistem"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

EKOSISTE

M

(2)

Ekologi

Ilmu yang mempelajari hubungan saling ketergantungan atau timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungan sekitarnya

(3)

ERNEST HAECKEL (1834-1914)

Ekologi berasal dari Bahasa Yunani oikos: rumah atau tempat hidup

logos: ilmu

(4)

Ekosistem

Merupakan suatu sistem yang saling terkait antara organisme

hidrup dengan lingkungannya

(5)

Komponen Ekosistem

Biotik

Abiotik

A,artinya tidak Bio, artinya hidup

Abiotik, artinya komponen tidak hidup, seperti air, tanah, udara, sinar matahari, garam mineral, suhu, kelembapan, topografi, pH

Bio, artinya hidup

Biotik, artinya komponen hidup, seperti

mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia

(6)

BIOTIK

Biotik merupakan semua makhluk hidup di bumi

(7)

Biotik

Biotik dibedakan

menjadi 4 kelompok, yaitu:

1.Produsen, meliputi semua makhluk hidup autotrof

2. Konsumen

,

semua organisme yang bergantung kepada produsen

3. Detritivor, organisme pemakan partikel-partikel kecil

4. Dekomposer (Pengurai),

semua mikroorganisme yang bertugas menguraikan senyawa organilk yang sudah mati

(8)

Berdasarkan tingkatannya komponen biotik, yaitu:

1. Individu 2. Populasi 3. Komunitas 4. Ekosistem 5. Bioma

6. Biosfer

Biotik

(9)

ABIOTIK

Merupakan semua bagian tidak hidup

dari ekosistem

(10)

ABIOTIK

Komponen Abiotik, yaitu:

1. Air,

zat yang diperlukan semua makhluk hidup

2. Tanah,

tempat hidup berbagai makhluk hidup

3. Udara,

mengandung berbagai macam gas untuk kelangsungan hidup

4. Suhu,

komponen berpengaruh terhadap proses fisiologis yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup

5. Cahaya matahari,

komponen abiotic yang penting untuk kelangsingan hidup
(11)

ABIOTIK

Komponen Abiotik, yaitu:

6. Iklim,

kondisi cuaca sepanjang tahun pada suatu daerah dibumi

7. PH,

kondisi makhluk hidup dilingkungan tersebut

8. Arus Angin,

aliran angin yang mengalir dialam

9. Arus Air dan Ombak, pola pergerakan

air yang disebabkan oleh arus angin dan

gravitasi bumi

(12)

Hubungan Anatarkomponen Ekosistem

(13)

Hubungan Antarkomponen Ekosistem, meliputi:

1. Hubungan Makan dan Dimakan 2. Hubungan Simbiosis

3. Hubungan Kompetisi

(14)

Hubungan Makan dan Dimakan

Merupakan suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap organisme

Hubungan makan dan dimakan bergantung pada organisme lain sebagai sumber makanan disebut nutrisi heterotrof

Terdapat 4 nutrisi heterotrof, yaitu: saprofit, herbivora, karnivora,

omnivora

(15)

Hubungan Makan dan Dimakan

Saprofit, merupakan organisme yang mengambil makanan

dari organisme yang

telah mati

(16)

Hubungan Makan dan Dimakan

Herbivora, merupakan organisme yang

memakan

tumbuhan

(17)

Hubungan Makan dan Dimakan

Karnivora, merupakan

organisme yang

memakan hewan lain

(18)

Hubungan Makan dan Dimakan

Omnivora, merupakan organisme yang

memakan tumbuhan dan

hewan

(19)

Hubungan Simbiosis

Merupakan hubungan antara dua organisme yang hidup Bersama dalam suatu lingkungan

Beberapa jenis simbiosis, yaitu:

Netralisme, Komensalisme, Mutualisme, Parasitisme, Amensalisme

(20)

Hubungan Simbiosis

Netralisme merupakan hubungan interaksi antar mahluk hidup berbeda jenis yang tidak saling mempengaruhi, meskipun mahluk hidup tersebut berada dalam habitat yang sama

Contoh : interaksi antara kucing dan ayam di kebun. Kucing dan ayam tidak saling

mempengaruhi karena

mempunyai jenis makanan yang berbeda.

Sumber : jonasjovaisis, pixabay.com

Netralisme

(21)

Komensalisme merupakan hubungan antara dua atau lebih spesies yang salah satu untung dan spesies lainnya tidak terpengaruh dengan adanya

asosiasi atau tidak dirugikan

Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

Sumber : soalku.net

Komensalisme

Hubungan

Simbiosis

(22)

Hubungan Simbiosis

Mutualisme, kedua organisme memperoleh

keuntungan

Contoh : bunga dengan kupu-kupu

Mutualisme

(23)

Hubungan Simbiosis

Parasitisme

Parasitisme, organisme yang mengambil untung dari inang, sedangkan inangnya dirugikan

contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu

dengan pohon inang

Sumber : upload.wikimedia.org

(24)

Hubungan Simbiosis

Amensalisme, hubungan antara dua organisme yang merugikan salah satu pihak dan pihak lainnya

tidak merasa dirugikan atau diuntungkan

Contoh :

Pohon Walnut dengan Tumbuhan lainnya

Pohon Pinus dengan Tumbuhan lainnya

Rumput Teki dengan Tumbuhan lainnya

Amensalisme

(25)

Hubungan Kompetisi

Merupakan hubungan persaingan antarorganisme untuk mempertahankan hidupnya

Kompetisi dibedakan menjadi dua, yaitu:

Kompetisi Interspesifik dan Kompetisi Intraspesifik

(26)

Hubungan Kompetisi

kompetisi intraspesifik , kompetisi dapat terjadi antar individu dalam spesies yang sama

Contohnya : sesama kambing jantan

berkelahi untuk memperebutkan pasangan kawinnya.

kompetisi interspesifik, antarindividu dari dua spesies yang berbeda yaitu

Contohnya : tanaman jagung dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang.

Sumber : wisnuadi.com

Kompetisi

(27)

Hubungan Kompetisi

Predasi merupakan interaksi makan memakan antar organisme.

Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsanya sangatlah erat, pemangsa tidak akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu,

pemangsa juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa

contoh : interaksi antara kucing dengan tikus, ular dengan katak, harimau dengan kijang.

Sumber : stefanie, pixabay.com

Predasi

(28)

ALIRAN ENERGI

ENERGI

● Merupakan kemampuan untuk melakukan kerja atau

menyebabkan perubahan

ICALIRAN ENERGION

● Merupakan rangkaian urutan perpindahan bentuk energi

satu ke energi yang lainnya

(29)

ALIRAN

ENERGI

(30)

Tingkatan Trofik

1. Tingkat Trofik I (Produsen)

Organisme autotrof → Tumbuhan hijau

2. Tingkat Trofik II (Konsumen I/Konsumen primer)

Organisme herbivora → Ulat, serangga, siput, kambing, kerbau, dll

3. Tingkat Trofik III (Konsumen II / Konsumen sekunder) Organisme Karnivora → Ayam, burung, harimau, singa, dll

4. Tingkat Trofik IV (Konsumen III / Konsumen tersier) Organisme karnivora besar → Elang, burung hantu, dll

ALIRAN ENERGI

(31)

ALIRAN ENERGI

Jaring-Jaring Makanan

Rantai

Makanan Piramida Energi

Dalam Ekosistem, aliran energi

akan saling berinteraksi menjadi:

(32)

Merupakan proses makan dan dimakan antar

organisme dengan urutan satu arah yang

mengakibatkan terjadinya perpindahan energi

Rantai Makanan

ALIRAN ENERGI

(33)

ALIRAN ENERGI Rantai Makanan

Berdasarkan tipe organisme (produsen) yang menjadi tingatan trofik pertama, terdapat dua jenis rantai makanan, yaitu :

1. Rantai makanan perumput, yaitu rantai makanan yang dimulai dari organisme produsen (tumbuhan hijau). Contoh :

Padi belalang katak ular

2. Rantai makanan Detritus (Saprofit) , yaitu rantai makanan yang dimulai dari detritus (serpihan organisme yang sudah mati). Contoh :

Serpihan daun (sampah) cacing tanah itik manusia

(34)

Merupakan gabungan dari berbagai rantai

makanan yang saling berhubungan dan kompleks

Jaring-Jaring Makanan

ALIRAN ENERGI

(35)

PIRAMIDA EKOLOGI

● Merupakan susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau

tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaring-jaring

makanan dalam ekosistem

Piramida Ekologi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

 Piramida Energi

 Piramida Biomassa

 Piramida Jumlah

ALIRAN ENERGI

(36)

Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut rantai makanan atau jaring- jaring makanan dalam ekosistem.

• Piramida ekologi berfungsi menunjukkan perbandingan diantara

tingkatan trofik yang satu dengan tingkatan trofik lainnnya pada suatu ekosistem.

• Piramida ekologi dapat dibedakan menjadi tiga tepi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

E. PIRAMIDA EKOLOGI

(37)

Merupakan piramida yang menggambarkan hilangnya

energi pada saat perpindahan energi

makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu

ekosistem

Piramida Energi

PIRAMIDA EKOLOGI

(38)

Merupakan piramida yang menggambarkan

berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat

trofik dalam suatu ekosistem

Piramida Biomassa

PIRAMIDA EKOLOGI

(39)

Merupakan piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap trofik

dalam suatu ekosistem

Piramida Jumlah

PIRAMIDA EKOLOGI

(40)

Piramida energi menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan dalam 6 tahun yang digunakan senyawa organik sebagai bahan makanan.

Dasar penentuan piramida energi adalah dengan cara menghitung jumlah energi tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik dalam waktu

tertentu, (misalnya per jam, per hari, per tahun).

Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran energi dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik.

Kandungan energi tiap trofik sangat ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga bentuk grafiknya sesuai dengan piramida ekologi yang

sesungguhnya di lingkungan.

Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap trofik dinyatakan satuan kalori per m² per satuan waktu (kal/m2/th).

E. PIRAMIDA EKOLOGI

Piramida Energi

(41)

Piramida biomassa merupakan taksiran berat organisme yang mewakili setiap taraf trofi dengan cara tiap-tiap individu ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam suatu ekosistem.

Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka berat rata-rata organisme di tiap tingkat diukur kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.

Piramida biomassa berfungsi

menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu dan diukur dalam gram.

E. PIRAMIDA EKOLOGI

Piramida Biomassa

(42)

Piramida jumlah merupakan jumlah organisme yang berada di dalam suatu daerah (areal) tertentu yang dikelompokkan dan dihitung

berdasarkan taraf trofi.

Pada piramida jumlah, golongan organisme yang berada pada tingkatan lebih tinggi memiliki jumlah organisme lebih sedikit di bandingkan dengan tingkatan organisme yang ada di bawahnya.

E. PIRAMIDA EKOLOGI

Piramida Jumlah

(43)

Merupakan peredaran unsur-unsur kimia dari

lingkungan melalui komponen biotik dan

kembali lagi ke lingkungan

Pengertian

DAUR BIOGEOKIMIA

Berdasarkan materi penyusunnya daur

biogeokimia dibagi menjadi:

1. Siklus Hidrologi 2. Siklus Karbon 3. Siklus Nitrogen 4. Siklus Fosfor

5. Siklus Belerang

(44)

Daur biogeokimia adalah peredaran unsur-unsur kimia dari lingkungan

melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan.

• Daur biogeokimia dapat dikelompokkan dalam tiga tipe, yaitu daur gas, daur cair, dan daur padat (sedimen).

• Daur gas meliputi daur karbon dan daur nitrogen.

• Daur cair meliputi daur air sedangkan daur padat (sedimen) meliputi daur fosfor dan belerang.

F. DAUR BIOGEOKIMIA

(45)

Daur Biogeokimia

Daur Gas Daur Cair Daur Padat

Daur Karbon

Daur Nitrogen

Daur Air Daur Fosfor

Daur Fosfor

(46)

• Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk senyawa karbon anorganik, yaitu karbon dioksida (CO2).

• Senyawa anorganik CO2, baik di darat maupun di air akan diubah oleh produsen menjadi senyawa karbon organik melalui proses fotosintesis,

disertai penyimpanan energi yang berasal dari dari radiasi cahaya matahari.

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Karbon

(47)

Air

Bikarbonat

Karbonat

CO2 di atmosfer

Batuan Karbonat

Tumbuhan

Bahan Bakar Fosil

Hewan dan tumbuhan yang mati

Hewan

Pengurai Larut

Berikatan dengan Ca2+ dan Mg2+

Penguraian

Res- pirasi

Foto- sintesis

Respirasi Pembakaran

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Karbon

(48)

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Karbon

(49)

• Nitrogen merupakan unsur yang penting dalam kehidupan, yaitu sebagai komponen penyusun asam nukleat (DNA dan RNA).

• Sumber utama nitrogen adalah N2 di atmosfer. Namun, sebagian besar organisme baik tumbuhan maupun hewan tidak dapat memanfaatkan N2 bebas di udara.

• Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-)

• Pengikatan (fiksasi) Pengikat N2 secara biologi dilakukan oleh bakteri dan ganggang hijau-biru.

• Bakteri bebas (non-simbolik) yang dapat mengikat N2 antara lain Azetobacter.

• Bakteri simbiolik yang mampu mengikat N2 antara lain Rhizobium

leguminosarum yang bersimbiosis dengan bintil akar tumbuhan polong- polongan

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Nitrogen

(50)

N2 di atmosfer Fiksasi oleh

ganggang biru

Fiksasi secara elektrokimia

Hewan di perairan

Ekskresi dan pembusukan

Ekskresi dan pembusukan

Fiksasi oleh bakteri Denitrifikasi

oleh bakteri NO3 → N2

NO3

Bakteri nitrat NO2 NO3

Bakteri nitrit NH3 NO2

Amonifikasi oleh bakteri NH2 → NH3

Tumbuhan endapan

Tumbuhan (fotosintesis)

Hewan di darat

Ekskresi dan pembusukan

(51)

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Nitrogen

(52)

• Daur air berbeda dengan daur biogeokimia lain karena sebagian besar aliran air terjadi bukan melalui proses kimia, melainkan proses fisik. Air mempertahankan bentuknya sebagai H2O, kecuali terjadi perubahan kimia dalam proses fotosintesis.

• Sumber air di alam, yaitu lautan, danau, rawa, waduk, dan sungai.

• Di dalam tubuh makhluk hidup, air berperan sebagai pelarut, berfungsi mentranspor zat makanan dan zat sisa metabolisme, mengatur tekanan osmotik sel, mengatur suhu tubuh, dan media berbagai reaksi kimia di dalam tubuh.

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Air

(53)

Titik-titik air

Tanah

Air Tanah

Awan

Laut Sungai, danau,

waduk

Tumbuhan

Infiltrasi

Evaporasi Presipitasi (hujan)

Kondensasi

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Air

(54)

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Air

Sumber : id.wikipedia.org

(55)

Fosfor di alam berasal dari pelapukan batuan mineral (batuan fosfat) dan penguraian bahan organik (misalnya kotoran ternak atau hewan laut) oleh dekomposer.

Fosfor diserap oleh tumbuhan dalam bentuk fosfat organik.

Meskipun jumlah fosfor di alam sangat banyak , tetapi persediaannya untuk tumbuhan sangat terbatas karena sebagian besar terikat secara kimia oleh unsur lain dan sukar larut di dalam air.

Itulah alasan para petani memberikan pupuk fosfat untuk tanaman

pertaniannya. Pupuk fosfat dibuat dari bahan baku berupa batu-batun fosfat yang tersedia di alam.

Fosfor di dalam tubuh makhluk hidup berfungsi untuk menyimpan dan memindahkan energi (dalam bentuk ATP), membentuk asam nukleat , dan membantu proses respirasi maupun asimilasi.

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Fosfor

(56)

Industri pupuk fosfat

Batuan fosfat, guano, tulang

Ikan, burung, organisme laut

lainnya

Tumbuhan Hewan

Fosfat terlarut

Bakteri fosfat

Tulang-tulang hewan

Endapan di laut dangkal Pemanfaatan

Endapan di laut dalam

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Fosfor

(57)

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Fosfor

Sumber : upload.wikimedia.org

(58)

• Belerang terdapat di atmosfer dalam bentuk sulfur dioksida (SO2) yang

berasal dari aktivitas vulkanis (misalnya gunung berapi), pembakaran bahan bakar fosil, asap kendaraan bermotor, dan asap pabrik.

• Belerang juga terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) yang dilepas

dari proses pembusukan bahan organik di dalam tanah dan air yang dilakukan oleh bakteri dan jamur pengurai.

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Belerang (Sulfur)

(59)

SO4 melalui prespitasi

SO4 di tanah

SO4 di laut

Organisme laut

Tumbuh- tumbuhan

Pembakaran

sampah Industri Aktivitas Vulkanik H2S

H2S Hewan

Batu Bara Minyak

bumi

Denitrifikasi oleh bakteri

S Reduksi oleh bakteri sulfur

SO4

Batuan Sulfit

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Belerang (Sulfur)

(60)

F. DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Belerang (Sulfur)

(61)

• Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang saling berinteraksi di dalam suatu ekosistem.

• Komunitas beserta lingkungannya bersifat dinamis, artinya saling berinteraksi sehingga menghasilkan perubahan-perubahan.

• Perubahan komunitas dapat terjadi secara siklis dan non siklis.

G. DINAMIKA KOMUNITAS

(62)

Perubahan komunitas siklis terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah

kembali ke keadaan yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya.

• Contohnya perubahan komunitas selama musim kemarau dan musim penghujan.Pada musim penghujan, jumlah serangga dan katak lebih banyak daripada saat musim kemarau.

G. DINAMIKA KOMUNITAS

Perubahan Komunitas Siklis

(63)

Perubahan komunitas nonsiklis adalah perubahan yang terjadi secara

drastis dengan kondisi komunitas cenderung berubah secara permanen.

Perubahan nonsiklis terkadang hanya dapat dilihat setelah beberapa tahun, atau bahkan hingga lebih dari satu abad.

Perubahan nonsiklis berkaitan dengan nilai sejarah, misalnya evolusi, migrasi, dan punahnya beberapa spesies tertentu.

G. DINAMIKA KOMUNITAS

Perubahan Komunitas Nonsiklis

(64)

Suksesi adalah proses perubahan dalam komunitas (ekosistem) yang berlangsung secara

lambat dan teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah, dan menyebabkan pergantian suatu komunitas (ekosistem) oleh komunitas (ekosistem) yang lain.

Berdasarkan kondisi komunitas awal pada daerah yang mengalami suksesi, maka tipe suksesi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

G. DINAMIKA KOMUNITAS

Suksesi

(65)

Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula

tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan.

Gangguan berat tersebut antara lain letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor.

Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi [pada lahan atau wilayah yang pada

awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai menghilangkan komunitas asal secara total. Pada suksesi primer, vegetasi dan bakal kehidupan lainnya berasal dari luar habitat asli. Sementara pada suksesi

sekunder, vegetasi dan bakal kehidupan lainnya berasal dari habitatnya sendiri dan sebagian lainnya berasal dari luar.

G. DINAMIKA KOMUNITAS

Suksesi

(66)

G. DINAMIKA KOMUNITAS

Suksesi

Sumber : LoggaWiggler, pixabay.com

(67)

1. Apa yang dimaksud ekologi?

2. Sebutkan komponen ekosistem abiotik.

3. Sebutkan komponen ekosistem biotik.

4. Apa yang dimaksud interaksi antar spesies netralisme.

5. Apa yang dimaksud interaksi antar spesies komensalisme.

6. Berikan contoh bentuk interaksi protokooperasi.

7. Berikan contoh bentuk interaksi mutualisme.

8. Pengikatan N2 secara biologi dilakukan oleh……dan ……..

9. Pada daur air, semua makhluk hidup bila terkena cahaya matahari, akan mengalami…….

10. Bila kandungan gas sulfat di udara terlalu tinggi, maka presipitasi menjadi hujan…….

11. Berikan contoh suksesi primer.

12. Sebutkan contoh penyebab terjadinya suksesi sekunder.

KUIS

Referensi

Dokumen terkait

 Guru menunjuk beberapa siswa untuk memberikan dua buah contoh dari tiap-tiap komponen ekosistem?.  Dengan bimbingan guru, siswa mengelompokkan komponen abiotik

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DALAM PEMBELAJARAN Bahasa Indonesia 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang

Kompetensi Dasar Dan Indikator KompetensiDasar Materi Indikator Bahasa Indonesia 3.7 menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi 4.7 menyaian konsep-konsep

Dokumen ini menjelaskan tentang sistem kopling, komponen-komponennya, dan

Dokumen ini adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) tingkat kelas X SMK yang membahas tentang komponen biotik dan abiotik dalam

Data hasil praktikum mengenai interaksi komponen biotik dalam

Interaksi Komponen Biotik Dalam