BAHAN ORGANIK DAN KOMPOS JERAMI
Oleh :
Alfera Yusiana, S.E.
Wilayah Binaan Desa Margacinta
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN CIJULANG DINAS PERTANIAN KAB.
PANGANDARAN 2023
Sisa panen berupa jerami padi bisa mencapai 10-15 ton/ ha. Jerami yang dihasilkan dari sisa-sisa panen sebaiknya jangan dibakar, tetapi diolah menjadi kompos dan dikembalikan lagi ke tanah. Kompos jerami ini secara bertahap dapat menambah kandungan bahan organik tanah, dan lambat laun akan mengembalikan kesuburan tanah.
Jerami yang dihasilkan dari sisa panen tanaman padi, kebanyakan petani masih tidak memperdulikannya, bahkan ada yang dibakar.
Hal ini merupakan kerugian karena jerami merupakan bahan organik yang sangat diperlukan oleh tanah sabagai pupuk. Oleh karena itu petani perlu mengetahui cara pemanfaatan jerami dan limbah kandang sehingga menjadi bahan yang bermanfaat.
Bahan organik adalah bahan yang berasal dari limbah tanaman, kotoran hewan atau hasil dari pengomposan seperti kotoran sapi, kotoran ayam, jerami atau sisa tanaman lain, pupuk hijau dan hasil atau sisa pangkasan tanaman kacang-kacangan.
Kegunaan bahan organik :
- Meningkatkan kesuburan tanah dan kandungan karbon organik tanah - Memberikan tambahan hara
- Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroba)
- Memperbaiki sifat fisik tanah
- Mempertahankan perputaran unsur hara dalam sistem tanah-tanaman
Cara penggunaan bahan organik : - Bahan organik disebar secara merata
diatas hamparan sawah, dua minggu sebelum pengolahan tanah
- Kadang jerami dibiarkan melapuk langsung disawah selama satu musim
Pembuatan kompos Kompos Jerami
- Bahan dan alat terdiri atas kotoran ternak, jerami padi, larutan urea 10%, skop, garpu, dan ajir bambu
- Jerami yang akan digunakan untuk bahan kompos dicelupkan atau diperciki larutan urea 10% kemudian dihamparkan diatas lantai/ tanah hingga ketinggian 30cm
- Taburi dengan kotoran ternak
- Cara ini diulang hingga tumpukan jerami mencapai ketinggian 2 m.
Bagian atas jerami ditutup plastik yang berfungsi menahan panas
- Setelah 2 minggu, jerami dibaik, disiram air secukupnya untuk mempertahankan kelembaban dan kemudian ditutup kembali
- Diperkirakan 1 bulan kemudian jerami sudah menjadi kompos
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI AIR CUCIAN BERAS
Oleh :
Alfera Yusiana, S.E.
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN CIJULANG DINAS PERTANIAN KAB.
PANGANDARAN 2023
Pupuk organik cair atau POC dapat dibuat dengan cara dan bahan-bahan sederhana yang dapat dengan mudah kita dapatkan, salah satunya adalah menggunakan air cucian beras yang mana hampir setiap hari selalu tersedia.
Air cucian beras yang biasanya dibuang percuma ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat POC, karena air cucian beras atau yang biasa disebut dengan air leri ini mengandung beberapa nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga bisa menjadikan tanaman lebih subur.
Diantara kandungannya adalah 90%
karbohidrat yang berupa pati, vitamin, mineral serta berbagai protein.
Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Alanin. Ketiga jenis hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang. Selain itu air cucian beras juga mengandung mengandung vitamin B1, vitamin K, protein, besi, kalsium, fosfor, boron dan juga nitrogen.
Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman. Kehadiran
bakteri baik tersebut juga bisa mencegah kehadiran hama jenis kutu-kutuan dengan cara memecahkan sel telurnya sebelum menjadi hama, tentunya selain tanaman menjadi subur dan segar, penggunaan pupuk dari air cucian beras juga dapat meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan hama.
Untuk mengetahui Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras, silakan simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
BAHAN DAN ALAT
1. Air cucian beras bilasan pertama kali sebanyak 1 liter
2. EM 4 pertanian sebagai starter 3. Molase, gula pasir atau gula merah 4. Jerigen
CARA PEMBUATAN
▪ Tuangkan air cucian beras ke dalam wadah baskom atau ember.
▪ Tambahkan EM4 sebagai starter dalam pembuatan POC, Em4 ini mengandung jenis bakteri baik yang bermanfaat, adapun dosisnya
adalah 2 tutup botol per liter air cucian beras.
▪ Tambahkan juga molase dengan dosis 1 tutup botol per liter air cucian beras. Molase ini berfungsi sebagai sumber energi bagi bakteri, dan jika tidak ada molase bisa menggunakan gula merah atau gula pasir sebanyak 100 gram.
▪ Aduk semua bahan hingga merata dan masukkan ke dalam jerigen tertutup. Jerigen yang digunakan harus dimodifikasi dengan menambahkan selang yang dihubungkan ke botol kecil untuk tempat pembuangan gas yang ditimbulkan oleh proses fermentasi.
▪ Lakukan pengocokan berkala selama proses fermentasi yaitu sekitar 1 minggu.
▪ Fermentasi POC air cucian beras yang berhasil ditandai dengan aroma seperti tape, dan jika gagal memiliki bau tidak sedap.
▪ Setelah satu minggu POC air cucian beras sudah dapat digunakan.
CARA APLIKASI PADA TANAMAN
Aplikasi POC air cucian beras pada tanaman dilakukan dengan mengocorkannya pada pangkal tanaman dengan interval 3 hari sekali. Sedangkan dosisnya adalah 100 ml untuk dilarutkan dengan 10 liter air, tambahkan pula 2 tutup botol molase kemudian aduk hingga merata dan POC air cucian beras siap diaplikasikan. Adapun dosis per tanamannya adalah 100-150 ml untuk tanaman pada masa vegetatif, generatif ataupun pembesaran buah dan dapat diaplikasikan pada tanaman sejak usia 7 HST.