MAKALAH DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
IDENTFIKASI KASUS CARA DAN TEKNIK MENGIDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Diagnosis kesulitan belajar”
Disusun oleh kelompok 3 :
1. Malyatul Aisyah (2621046) 2. M. Farras Ar-rasyid (2621070) 3. Suci Andriani Safitri (2621080)
Dosen Pengampu : Hidayani Syam
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN AKADEMIK 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Identifikasi kasus cara dan teknik mengidentifikasi kesulitan belajar" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Diagnosis kesulitan belajar. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang cara mengidentifiikasi kasus cara dan teknik mengidentifikasi kesulitan belajar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hindayani Syam, selaku dosen mata kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bukittinggi, 26 September 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 1
DAFTAR ISI ... 2
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
A. Latar Belakang ... 3
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Kepenulisan ... 3
BAB II ... 4
PEMBAHASAN ... 4
A. Identifikasi Kasus ... 4
B. Cara Dan Teknik Mengidentifikasi Kesulitan Belajar ... 4
BAB III ... 6
PENUTUP ... 6
A. Kesimpulan ... 6
B. Saran ... 6
DAFTAR PUSTAKA ... 7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sebuah proses belajar-mengajar di dunia pendidikan tidak selamanya mengalami kelancaran. Selalu saja ada hambatan dalam proses tersebut. Umumnya hambatan yang terjadi seperti adanya kesulitan belajar dalam diri peserta didik. Kesulitan belajar tersebut akan berdampak pada penurunan prestasi akademik dari peserta didik. Dampak tersebut seyogianya dapat diatasi dengan berbagai cara seperti diadakannya penyelidikan terhadap penyebab kesulitan belajar yang terjadi pada peserta didik agar dapat ditemukan solusi yang tepat dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar tersebut.
Tindak lanjut yang biasanya dilakukan oleh seorang pendidik salah satunya adalah dengan mengadakan remedial.
Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab atas perkembangan peserta didik. Karena itu guru dalam proses pembelajaran harus memperhatikan kemampuan peserta didik secara individual, agar dapat membantu perkembangan peserta didik secara optimal dan dapat mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Guru harus mampu mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
Dengan melihat hasil belajar peserta didik, guru akan mengetahui kelemahan siswa beserta sebab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian sebenarnya guru mengadakan diagnosis siswa tentang kelebihan dan kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajarnya.
Diketahui sebab-sebab kelemahan tersebut, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya. Hal inilah yang mendasari diperlukannya sebuah identifikasi diagnosis kesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar belakang di atas dapat kami rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja masalah yang perlu di identifikasi dalam kesulitan belajar siswa?
2. Apa saja cara dan teknik mengidentifikasi kesulitan belajar siswa?
3. Apa kesulitan belajar yang di temui pada saat praktek lapangan?
C. Tujuan Kepenulisan
Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui apa saja yang perlu di identifikasi dalam kesulitan belajar siswa di lapangan.
2. Memahami bagaimana cara dan teknik mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
BAB II PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kasus
Identifikasi Kasus dalam kesulitan belajar mengandung makna upaya untuk mengenal dan menetapkan siswa- siswi yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar, menetapkan jenis dan sifat kIesuitan yang dimiliki siswa dalam rangka menentukan jenis bantuan yang akan diberikan.
Kesulitan belajar yang dialami siswa berbeda-beda, oleh sebab itu kita tidak boleh menyamaratakan. Hal ini sesuai dengan pendapat koestuoer Partowisastro (1984) ”mengatakan bahwa setiap kondisi di rumah, seperti keluarga yg tidak sehat, keadaan sosial ekonomi, kurang pengertian orang tua terhadap anak, dapat menimbulkan situasi-situasi dimana siswa menampilkan diri berbeda dari siswa yang lain“. Oleh karena itu cara penyelesaian masalahnya akan menggunakan cara yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
Setelah kami melakukan wawancara kepada wali kelas 2 SD Negeri 12 tilatang kamang, kami dapat mengidentifikasi beberapa kasus tentang kesulitan belajar yang terjadi pada siswa siswi di sekolah tersebut .
Kesulitan belajar yang dialami oleh anak anak tersebut seperti sulit dalam membaca, menulis, dan berhitung. Kesulitan belajar tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti:
1. Mereka yang masih duduk di bangku kelas dua dan belum terlalu mengenal cara membaca sehingga kesulitan dalam belajar.
2. Mereka kurang berlatih dirumah dan orang tua kurang adanya waktu untuk mengajarkan anak sehingga anak tersebut masih kesulitan dalam belajar.
3. kurang adanya dukungan dan motivasi dari lingkungan sehingga anak tersebut kesulitan dalam belajar.
B. Cara Dan Teknik Mengidentifikasi Kesulitan Belajar a. Cara mengidentifikasi kesulitan belajar
Ada empat cara dalam mengidentifikasi kesulitan belajar antara lain sebagai berikut:
1. Memberi tes dalam bidang studi yang dianggap sulit, dalam hal ini wali kelas atau guru mata pelajaran memberikan PR. Dengan PR tersebut anak anak bisa belajar dirumah sehingga dia mempunyai waktu untuk bisa lebih mengetahui pembelajaran dari PR yang telah diberikan.
2. Melakukan wawancara dengan siswa yang bersangkutan untuk mengetahui pendapat siswa tentang kesulitannya, di point kedua ini, kami telah melakukan wawancara terhadap guru wali kelas dari siswa tersebut. Sehingga guru nya memberi tahukan bahwa anak anak tersebut masih kesulitan dalam belajar seperti membaca. Dan masih banyak anak anak yang belum bisa membaca.
3. Menganalisa hasil belajar yang telah dicapai dan informasi lainnya, dari tugas rumah yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran atau wali kelas dari kelas tersebut, maka guru menganalisa hasil belajar yang dicapai siswa masing masing. Sehingga dari hasil tersebut, guru dapat mengetahui kurang atau lemahnya siswa di bagian yang mana.
4. Observasi kegiatan siswa dalam belajar, Dari observasi kegiatan siswa dalam belajar dapat
dilihat bahwa masih banyak siswa yang kesulitan dalam belajar.
b. Teknik mengidentifikasi kesulitan belajar
Dalam melaksanakan layanan identifikasi kesulitan belajar guru dapat mempergunakan berbagai teknik yang sesuai dengan kebutuhan agar dapat mengungkap data yang lebih lengkap dan objektif Teknik yang dapat ditempuh bermacam-macam, antara lain :
1. Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic”. Kemudian bandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
2. Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat. Sehingga guru bisa mengetahui kesalahan siswa dalam belajar dan guru dapat memperbaikinya disaat pembelajaran dilaksanakan.
3. Melakukan observasi pada saat murid dalam proses belajar mengajar . Dengan teknik ini guru dapat mengamati anak anak tersebut sehingga guru mengetahui kesulitan belajar yang dialami setiap siswa.
4. Mengamati tingkah laku dan kebiasaan murid dalam mengikuti satu pelajaran tertentu. Ada beberapa tingkah laku dan kebiasaan murid seperti belajar berhitung, anak anak yang kurang bisa memahami cara berhitung maka dia akan menunjukkan sikap bosannya sehingga ketika dia bosan maka dia akan mengganggu teman nya yang sedang belajar.
5. Mengamati tingkah laku murid dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas. Jika anak tersebut malas dalam mengerjakan tugas, maka tugas yang akan diberikan oleh beberapa guru tidak akan dikerjakan nya. Maka dari itu sebagai guru harus bisa memberi pemahaman kepada anak tersebut agar dia mau mengerjakan setiap tugas yang diberikan.
6. Berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar murid di rumah melalui check list atau home visit. Dengan cara ini guru dapat melihat siswa ketika sedang berada dirumah. Seperti anak yang belajar dibantu oleh orang tuanya dirumah sehingga ia bisa memahami tugas tersebut dengan bantuan orang tuanya.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi yang kami lalukan di lapangan, dapat di simpulkan bahwa Kesulitan belajar yang banyak di alami oleh anak anak antara lain yaitu, Kesulitan belajar yang dialami oleh anak anak tersebut seperti sulit dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Kesulitan belajar tersebut dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor seperti, kurang adanya perhatian orang tua untuk mengajari sang anak mengulang pelajaran yang ia pelajari di sekolah, selain itu kurangnya motivasi dari lingkungan menyebabkan sang anak kurangnya semangat terhadap belajar. Selain itu penggunaan ponsel tanpa Batasan waktu dari orang tua juga menjadi salah satu faktor penyebab anak malas mmenggulang Kembali pelajarannya.
B. Saran
Diagnosis kesulitan belajar merupakan salah satu cara yang disarankan penulis untuk mengatasi masalah kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Hal ini disebabkan karena diagnosis kesulitan belajar ini menggunakan metode pendekatan yang memang cukup efektif menjadi solusi untuk masalah tersebut. Identifikasi disarankan penulis untuk dipahami oleh calon pendidik yang akan terjun langsung ke dunia pendidikan dan menghadapi masalah kesulitan belajar pada peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar dan Rusmini. 2001. Pengajaran Ramedial. Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Jakarta: CV Fifa Mulia Sejahtera
Purwanto, M. Ngalim. 2009. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.