• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Orang Tua dalam Menengah Perilaku Kenakalan Remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Komunikasi Orang Tua dalam Menengah Perilaku Kenakalan Remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN ....................................................................... 1-8

Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

Penelitian ini fokus pada komunikasi orang tua dalam pencegahan perilaku nakal remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Dan komunikasi orang tua yang berbentuk komunikasi persuasif artinya orang tua mempunyai sikap pemaaf terhadap remaja agar tidak melakukan kesalahan lagi.

Rumusan Masalah

Kajian Pustaka

Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya di Kelurahan Melayu Kecamatan Asakota Kota Bima oleh Sugianto mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN Alauddin Makassar yang meneliti pada tahun 2015. 5 Sugiyanto, “Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya di Kelurahan Melayu Asakota Kecamatan Kota Bima', Skripsi (Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2015).

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran komunikasi orang tua dalam pencegahan kejahatan remaja. Hasil penelitian menunjukkan peran komunikasi orang tua dalam mencegah kenakalan remaja dengan memberikan contoh yang baik kepada anaknya, faktor pendukungnya adalah a).

TINJAUAN TEORITIS............................................................... 9-41

Pengertian Komunikasi dan Dakwah

Secara terminologi, dakwah ialah usaha penyampai dakwah mengajak orang lain kepada ajaran Islam dengan terlebih dahulu memartabatkan dirinya. Penyampaian syiar Islam kepada masyarakat dilakukan secara bijaksana agar syiar Islam itu difahami dan diamalkan oleh masyarakat.

Bentuk Komunikasi dan Konteks Dakwah

Meletzke mendefinisikan komunikasi massa sebagai segala bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebarluasan teknis, secara tidak langsung dan satu arah kepada khalayak yang tersebar. Ketika komunikasi massa terjadi, khalayak tidak dapat secara langsung memberikan umpan balik untuk mempengaruhi penyedia informasi; dalam hal ini alur komunikasi diatur sepenuhnya oleh komunikator. Namun dalam komunikasi massa terdapat kemungkinan terjadinya rebroadcasting, yaitu memutar ulang siaran yang sama di televisi atau radio.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, komunikasi massa tidak hanya ditujukan kepada sekelompok orang di suatu wilayah tertentu saja, melainkan kepada khalayak luas dimanapun mereka berada. Komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu menghasilkan pesan dan mengirimkannya secara bersamaan kepada khalayak yang besar dan terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, televisi, stasiun radio, majalah, dan penerbit buku).

Media massa disebut organisasi sosial karena merupakan kumpulan berbagai individu dalam proses komunikasi massa. Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau sekelompok orang tertentu. Karena komunikasi massa berlangsung melalui media massa, maka komunikator dan orang yang dikomunikasikan tidak dapat melakukan kontak langsung.

Metode Komunikasi

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana cara komunikasi orang tua untuk mencegah perilaku nakal remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Metode Komunikasi Orang Tua Untuk Mencegah Kenakalan Remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Untuk mencegah hal tersebut, maka cara komunikasi yang dilakukan orang tua untuk mencegah kenakalan remaja di Desa Tassese adalah:

Seperti komunikasi antara orang tua dan remaja yaitu komunikasi yang berlangsung dalam bentuk percakapan dan dialog. Berdasarkan hasil wawancara di atas, umumnya orang tua sudah menanamkan pendidikan agama sejak dini. Metode Komunikasi Orang Tua dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa.

Metode komunikasi yang digunakan orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di Desa Tassese adalah metode komunikasi interpersonal dan komunikasi persuasif. Tantangan Komunikasi Orang Tua Dalam Mencegah Perilaku Kenakalan Remaja di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Ardiansyah Nurrizki, “Peran Komunikasi Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Margodadi Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus”, Skripsi.

Tinjaun Tentang Orang Tua dan Remaja

  • Pengertian Orang tua dan Remaja
  • Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Remaj
  • Bentuk - bentuk Komunikasi antara Orang Tua dan
  • Penyebab Perilaku Kenakalan Remaja

METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 42-48

Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik ajakan dan pendekatan komunikasi. Pendekatan ilmu dakwah adalah suatu pendekatan dengan segala upaya dan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk sikap, perkataan dan tindakan yang mengandung ajakan atau seruan, baik langsung maupun tidak langsung, yang ditujukan kepada individu atau masyarakat. Pendekatan komunikasi adalah pendekatan yang mempelajari hubungan interaksi komunikasi dalam kehidupan sosial yang dapat terjadi melalui komunikasi verbal dan nonverbal.

Sumber Data

Metode Pengumpulan Data

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih, dimana seseorang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan cara mengajukan pertanyaan tatap muka antara pewawancara dan informan, berdasarkan tujuan tertentu.41 Dalam konteks penelitian ini adalah jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara terstruktur; Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti atau pengumpul data sudah yakin mengenai informasi apa yang perlu diperoleh. Oleh karena itu pengumpulan data dalam melakukan wawancara telah menyediakan alat penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.42 Penulis mengunjungi rumah atau kediaman tokoh atau orang yang akan diwawancarai secara langsung untuk menanyakan berbagai hal secara langsung. apa yang harus ditanyakan. Ada kurang lebih tujuh informan yang akan mewawancarai calon penyidik. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berupa catatan atau dokumen yang tersedia, serta pengambilan foto di sekitar objek penelitian, yang akan diuraikan dalam diskusi yang akan membantu mempersiapkan hasil akhir peneliti.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengolahan Data

Teknik penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya. Selanjutnya penyajian data dapat berlangsung dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan sejenisnya.45. Dalam menyajikan data, peneliti melakukan secara induktif, yaitu menjelaskan setiap permasalahan dalam pembahasan penelitian ini dengan menggunakan penyajian umum kemudian menjelaskannya dalam pembahasan yang lebih khusus.

Fungsi penyajian data tidak hanya untuk memudahkan dan memahami apa yang terjadi, tetapi juga untuk merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan memverifikasi bahwa kesimpulan awal masih ada. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi selama penelitian dengan meninjau kembali dan meninjau catatan lapangan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Jumlah penduduk dapat digolongkan berdasarkan jumlah laki-laki dan perempuan, sehingga dapat diketahui jumlah laki-laki dan perempuan yang sama dalam satu dusun. Sarana transportasi jalan desa masih kurang baik dan masih terdapat jalan-jalan yang belum tersentuh oleh pemerintah untuk perbaikan, meskipun jalan-jalan tersebut terhubung langsung dengan dusun dan desa lain serta jalan tersebut sering dijadikan sebagai jalan alternatif menuju dusun-dusun tersebut. /desa adalah poros jalan. Angkutan umum ini dimiliki oleh warga setempat dan beroperasi dari desa hingga wilayah kota Gowa.

Jalur kabupaten kota Gowa melewati desa Mangempang dan kecamatan lainnya dan merupakan poros jalan kota. Angkutan pete-pete beroperasi mulai jam 5 pagi. sampai jam 4 sore. untuk waktu pasar. Sedangkan waktu di luar pasar tertentu biasanya pukul 7-8 pagi. sampai jam 4 sore. Transportasi Masyarakat desa biasanya menggunakan angkutan pete-pete untuk keperluan luar karena biayanya yang relatif murah yaitu Rp. 30.000 pulang pergi dari kota ke kota kabupaten. Di Desa Tassese terdapat 1 unit gedung sekolah yang beratap sama dengan SD dan SMP yaitu SD Negeri Tassese dan SMP SATAP Tassese yang terletak di Dusun Tassese.

Desa Tassese mempunyai 4 pos kamling aktif, 1 Dusun dan 1 Pos Kamling dengan anggota Linmas sebanyak 16 orang dibantu oleh satpam yaitu Babinas dan Kamtibmas.

Metode Komunikasi Orang Tua dalam Mencegah Kenakalan

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa metode komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua terhadap remaja memberikan dampak yang baik meskipun remaja tidak sepenuhnya melaksanakan apa yang dikatakan orang tuanya. Komunikasi persuasif juga digunakan orang tua untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku guna meningkatkan kesadaran mereka untuk menerima dan melaksanakan ajaran Islam. Artinya orang tua harus mampu melakukan pengawasan terhadap pencegahan perilaku remaja untuk membantu generasi penerus menjadi baik, karena dalam perkembangannya banyak sekali pengaruh yang menentukan kepribadian dan karakter remaja.

Oleh karena itu, orang tua dalam hal ini diharapkan dapat mendampingi dan mengawasi remaja ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Metode komunikasi persuasif orang tua dalam pengawasan remaja mengenai perilaku nakal remaja dijelaskan pada hasil wawancara Ibu. Nurwahida yang mengatakan. Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan orang tua remaja tentang komunikasi pengawasan orang tua yang dilakukan di Desa Tassese Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa sangat perlu diperhatikan.

Melalui komunikasi orang tua-remaja, mereka dapat menyampaikan informasi tentang kenakalan remaja yang sering dikhawatirkan oleh orang tua ketika memberikan kontrol terhadap perilaku kenakalan remaja untuk tujuan mendidik mereka ketika memasuki masa remaja, karena tujuannya adalah untuk mencegah perilaku remaja yang melanggar norma. dan aturan-aturan yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat, seperti minum balon (alkohol), balap liar, tawuran antar remaja dan membolos tanpa adanya bimbingan dan pengawasan orang tua. Dalam hal ini orang tua wajib memberikan pengawasan terhadap remaja agar menjadi pribadi yang hidup bermasyarakat dan memilih teman pergaulan yang baik serta mengajarkan nilai-nilai agama yang dapat ditanamkan dalam jiwa remaja. . , baik di rumah maupun di masjid. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Hasni Daeng Ngai dan Ibu Nurwahida menggunakan metode komunikasi persuasif sejak kecil hingga anaknya menginjak usia remaja untuk mencegah kenakalan remaja.

Tantangan Komunikasi Orang Tua dalam Mencegah Perilaku

Pada hasil wawancara di atas, orang tua remaja seringkali menggunakan kekerasan seperti memukul ketika memberikan nasihat ketika remajanya melakukan kesalahan. Biasanya, tindakan seperti ini menyebabkan remaja menjadi tidak jujur ​​​​kepada orang tuanya karena takut dimarahi atau dipukul. Sulaiman sebagai tokoh agama, menginstruksikan orang tua untuk memberikan pendidikan agama kepada remaja dan hal ini menjadi tantangan bagi komunikasi orang tua dalam mencegah perilaku.

Dari hasil wawancara terhadap kedua remaja di atas, peneliti memahami bahwa kenakalan remaja terjadi karena orang tua memberikan contoh yang buruk kepada remaja. Sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik, karena orang tua merupakan madrasah pertama bagi remaja. Jika orang tua tidak dapat menjadi teladan dalam memberikan komunikasi yang baik kepada remaja, besar kemungkinan remaja akan sulit keluar dari perilaku nakal karena remaja akan menganggap dirinya pantas terjerumus ke dalamnya karena orang tuanya sendiri yang telah menunjukkan perilaku negatif tersebut. . hal-hal.

Ketika orang tua berhasil membesarkan remajanya menjadi remaja yang disiplin, maka remaja tersebut akan hidup tertib atau terkendali. Ada beberapa tantangan komunikasi yang dihadapi orang tua dalam mencegah kenakalan remaja, yaitu: Remaja yang tuli dan cuek, Memberikan pendidikan agama, memberi contoh yang baik, dan menanamkan kedisiplinan pada remaja. Orang tua agar meningkatkan kemampuannya dalam menjalin komunikasi yang baik, memahami perannya serta bersikap penuh perhatian dan memberi.

Apakah orang tuamu masih sering memantau shalatmu atau kamu selalu shalat 5 waktu? Bagaimana sikap orang tuamu dalam menasihati kamu ketika kamu melakukan kesalahan seperti kenakalan (baik dengan cara yang bersahabat atau dengan kekerasan).

PENUTUP ................................................................................ 66-67

Implikasi Penelitian

Referensi