• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan komunikasi orang tua terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan komunikasi orang tua terhadap"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Tiara Prischa Utari, NIM dengan judul skripsi “Dampak Komunikasi Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja di Wilayah Kuala Lemping Kota Bengkulu”. Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Kenakalan Remaja Di Kawasan Kampar Lempuing Kota Bengkulu Tahun Pelajaran 2020/2021. Jadi hipotesis nol (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat pengaruh komunikasi orang tua terhadap kenakalan remaja diterima.

ملسم ياَر (

  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Sistematika Penulisan

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti kenakalan remaja yaitu dengan mengambil judul “Hubungan Komunikasi Orang Tua Dengan Kenakalan Remaja Di Wilayah Kampar Lempuing Kota Bengkulu”. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak untuk menanamkan nilai-nilai agama yang baik dan tutur kata yang santun. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui komunikasi orang tua dengan anak remajanya serta pengaruhnya terhadap komunikasi orang tua dengan anak di wilayah Kuala Lempuing kota Bengkulu.

Penutup Terdiri dari Kesimpulan dan Saran

Pengertian Komunikasi Orang Tua 1. Komunikasi

  • Menanamkan Akhlak Baik Kepada Anak
  • Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Keagamaan Kepada Anak
  • Perhatian Orang Tua

Dalam penyelenggaraan pendidikan yang dapat memberikan teladan adalah orang tua yang memahami dunia anak atau remaja sehingga memahami dunianya. Terutama orang tua harus memiliki sifat-sifat tersebut agar mereka tidak merasa terlalu terbebani dengan tanggung jawab sebagai orang tua. Selain tanggung jawab pendidikan agama, orang tua juga bertanggung jawab terhadap pendidikan moral anak-anaknya.

Bahwa orang tua memegang peranan yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua juga bertanggung jawab terhadap anaknya secara alami, baik secara psikologis, pedagogis, dan sosiologis.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi antara Orang Tua kepada Anak

Dalam hal ini yang harus dilakukan orang tua adalah melalui aturan-aturan rumah tangga, reaksi atau tanggapan orang tua terhadap putra-putrinya, nasehat orang tua sendiri dan perilaku yang dianggap sebagai teladan bagi putra-putrinya. Konsisten, artinya informasi yang dapat dipercaya dan relatif lebih jelas dibandingkan informasi yang selalu berubah. Konsistensi, yaitu ketekunan yang terbuka dengan contoh perilaku yang konsisten akan memperjelas nilai, sikap dan harapan yang dibebankan orang tua kepada anaknya.

Sikap asertif tidak selalu bersifat otoriter, namun ketegasan yang dilakukan orang tua terhadap anak akan menjamin bahwa orang tua benar-benar mengharapkan anak berperilaku sesuai harapan orang tua.Permasalahan miskomunikasi yang dapat dihadapi keluarga sebagian besar disebabkan oleh keasyikan orang tua dengan pekerjaan. -pekerjaan sosial dan aktivitas aktivitas anak ketika dia di. Akibatnya komunikasi menjadi satu arah dari orang tua kepada anak tanpa adanya kesempatan bagi anak untuk mengungkapkan segala permasalahannya atau anak kepada orang tua dalam keadaan yang sama. Oleh karena itu, orang tua dalam hal ini pandai-pandai membagi waktunya untuk terus menjaga atau menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien dengan cara memperhatikan dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan anak agar mereka merasa selalu mendapat perhatian, kasih sayang, bimbingan, walaupun sebenarnya merekalah yang menerima. sadar bahwa orang tuanya mempunyai banyak aktivitas di luar rumah.

Penelitian yang Relevan

46. perilaku yang akan dilakukan, artinya ada pengaruh intensitas komunikasi orang tua dengan anak terhadap kenakalan remaja. Peran komunikasi orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di desa Margodadi kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Peranan komunikasi orang tua khususnya ayah dan ibu dalam kehidupan rumah tangga mempunyai tugas yang sangat penting yaitu terciptanya keluarga bahagia yang di dalamnya diiringi dengan nilai dan norma yang bersumber dari ajaran agama Islam, karena dengan menerapkan Islam. ajaran agama, maka akan tercapai kehidupan bahagia dunia dan akhirat.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah peran komunikasi orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di Desa Margodadi Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran komunikasi orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja. Penelitian ini menunjukkan peran komunikasi orang tua dalam mencegah kenakalan remaja dengan memberikan contoh yang baik kepada anaknya: Faktor pendukungnya adalah a) mood anak, b) kecerdasan anak, c).

Dampak Intensitas Komunikasi Orang Tua-Anak Terhadap Kenakalan Remaja Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan Lampung. Kesimpulan dari penelitian ini “bahwa orang tua di Desa Margodadi dalam menjalankan perannya dalam mencegah kenakalan remaja di masyarakat adalah dengan menasehati anaknya untuk selalu membaca Al-Quran, mempelajari ilmu agama Islam dan membimbing anaknya agar selalu beribadah kepada Allah SWT. ), dan melarang anaknya melakukan hal-hal yang dilarang agama, seperti meminum minuman beralkohol, ngebut di jalan raya dan bermain game online, serta bergaul dengan orang-orang yang mempunyai akhlak dan perilaku buruk 33 3. Peran komunikasi orang tua dalam hal pencegahan kenakalan remaja di desa Margodadi Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja terkait penyalahgunaan minuman beralkohol di Desa Talawaan.

Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Peneliti Sekarang 1. Perbedaan dan persamaan antara penelitian ini dengan penelitihan

Perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian JOSPIN LOSA Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah mengutamakan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai dengan kebenarannya melalui data yang dikumpulkan setelah undang-undang ditetapkan, maka teori sementara yang sebenarnya masih diuji. 34 Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan suatu penelitian. masalah yang diungkapkan dalam bentuk kalimat interogatif.

Ha = Ada hubungan antara komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja di wilayah Kuala Kampar Lempuing Kota Bengkulu. Ho = Tidak ada hubungan komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja di kawasan Kuala Kampar Lempuing Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan komunikasi orang tua tentang kenakalan remaja dengan menggunakan analisis data menggunakan perhitungan statistik.

Data yang dimaksud adalah laporan orang tua mengenai kenakalan remaja di wilayah Lempuing Bengkulu.

Populasi dan Sampel 1.Populasi

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat dan dilakukan pada masa remaja atau pada masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Hadi observasi dapat diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang diteliti dalam arti yang seluas-luasnya, pengamatan sebenarnya tidak terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut wawancara melong yaitu “masalah dan pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara sendiri, jumlah sampel yang mempunyai pertanyaan sama dan nampaknya mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan”. kepada orang tua dan ketua RT untuk mengetahui upaya orang tua dalam membentuk moral remaja di wilayah Kampar kota Bengkulu.

Teknik angket untuk memperoleh data dengan cara menyebarkan angket kepada responden, seperti pendapat Koenjara Ningrat yang menjelaskan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang telah diarsipkan oleh peneliti, dalam penelitian ini digunakan dua buah angket, yang pertama adalah angket bagian 1 ( 1) Komunikasi dan angket orang tua bagian ke 2 (dua) adalah Pakai Remaja. Dalam penelitian ini penulis membuatnya dalam bentuk pertanyaan, setiap pertanyaan diberi tiga jawaban, setiap jawaban diberi bobot sebagai berikut.

Instrumen Penelitian

Dengan pedoman penilaian respon menggunakan skala Likers dengan menggunakan 3 alternatif respon adalah sebagai berikut.

Uji validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas

Uji reliabilitas angket dilakukan setelah diketahui validitas masing-masing item, dan hasil penyebaran angket dikelompokkan menurut sistem K-R 21 yang merupakan singkatan dari Kuder dan Richardson. Oleh karena itu, kuesioner di bidang pendidikan ini memiliki tingkat reliabilitas yang meyakinkan untuk digunakan dalam penelitian. Sedangkan uji reliabilitas variabel Y pada penelitian ini mungkin terlihat seperti ini: TABULASI UJI COBA VARIABEL X.

tabel  (nilai  r  product  moment)  untuk  N=  15  pada  taraf  signifikan  5%  yaitu  0,532
tabel (nilai r product moment) untuk N= 15 pada taraf signifikan 5% yaitu 0,532

Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis permasalahan komunikasi orang tua tentang kenakalan remaja di wilayah Kampar Lempuing Bengkulu, rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut. Apabila diketahui “r” (korelasinya), maka dapat diketahui besarnya korelasi yang diperoleh dari pengaruh komunikasi orang tua terhadap kenakalan remaja di wilayah Kampar Lempuing Bengkulu.

  • Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari khususnya dalam melangsungkan hubungan antar warga baik yang berada di Kuala Lempuing maupun luar di kawasan Kuala Lempuing tidak menjadi masalah karena jalan disekitar kawasan Kuala Lempuing sudah baik bagi pengguna jalan. kendaraan seperti seperti: truk, mobil, sepeda motor. Adapun alat komunikasi, untuk memudahkan terciptanya hubungan apapun, seperti data objek komunikasi yang diterima peneliti.

Lingkungan Kependudukan 1. Jumlah Penduduk

  • Keagamaan

Seperti wilayah mayoritas Muslim lainnya di Kuala Lempuing, 99,9% penduduk Desa Mekar Alam beragama Islam. Masih memegang teguh keyakinannya, masyarakat Kuala Lempuing khususnya mengamalkan ajaran Islam seperti salat berjamaah di masjid, majelis ta'lim, zikir, mengadakan lomba-lomba memperingati hari besar Islam (Isra' Miraj, Maulid Nabi, Nuzul Qur'an dan saat puasa Ramadhan) dan bersedekah, khususnya orang tua sering kali menasihati remaja tentang nilai-nilai agama.

Pelaksanaan Penelitian

Penulis menyebarkan kuesioner penelitian kepada sampel 65 orang tua di wilayah Kuala Lempuing Bengkulu yang memiliki remaja berusia antara 12 dan 17 tahun. Penarikan kuesioner yang disebarkan kepada responden dilakukan setelah dilakukan jawaban yaitu 1 (satu) minggu setelah penyerahan kuesioner. Wawancara dilakukan setelah memperoleh hasil kuisioner, dan wawancara juga mendukung hasil kuisioner.

Penyajian Hasil Penelitian

  • Kenakalan Remaja di Kuala Lempuing

Penelitian yang mengamati kenakalan remaja antara lain merokok, putus sekolah, perjudian, dan perjudian. Berdasarkan kriteria di atas maka tabel hasil komunikasi orang tua setiap responden dapat dilihat pada tabel frekuensi pada tabel di bawah ini. Untuk mengetahui tingkat kenakalan remaja di Kuala Lempuing Kota Bengkulu, penulis menggunakan kriteria TSR melalui tabel di bawah ini.

Berdasarkan kriteria di atas maka tabel poin tingkat kenakalan remaja pada masing-masing responden dapat ditabulasikan dengan frekuensi pada tabel di bawah ini. Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja di wilayah Kampar Lempuing Bengkulu dapat dilihat pada tabel korelasi Product Moment. Artinya antara taraf signifikan 5% dan 1% sama-sama diterima atau terdapat pengaruh positif antara variabel X dan Y.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat komunikasi orang tua mempunyai hubungan yang erat dengan kenakalan remaja, dimana pengaruhnya bersifat searah. Untuk mengetahui persentase hubungan komunikasi orang tua terhadap kenakalan remaja digunakan analisis koefisien korelasi sebagai berikut. Mengetahui hasil Kp 59,9076 artinya kenakalan remaja hanya 59,9076% dipengaruhi oleh komunikasi orang tua dan 40,0924% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.

Pada pembahasan mengenai komunikasi orang tua terhadap kenakalan remaja, maka makalah ini memaparkan dengan berpedoman pada hasil observasi dan wawancara dengan penulis pada bidang penelitian yaitu tentang hubungan komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja di kawasan Kampar Lempuing Kota Bengkulu.

Kesimpulan

Saran

Gambar

tabel  (nilai  r  product  moment)  untuk  N=  15  pada  taraf  signifikan  5%  yaitu  0,532
Tabel Hasil Uji Realibitas Angket Berdasarkan Sistem K-R 21 Nomor Item Y

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3.Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang