KOMUNIKASI TERAPEUTIK
TUGAS COLLABORATIVE LEARNING P.12
Nama : Hanif Maulana (2306204762)
Devita Khoirunnisa (2306205853) Tafia Fitrina Kinani (2306207461) Sembah Ayu Salimah S (2306222494) Anita Afra Fadila (2306223396) Program Studi : Fisioterapi
Dosen Pengampu : Mita Noviana, S.Ft., Physio., M.Kes
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA
2023
Sebuah komunitas lansia berjumlah 50 orang. Anda sebagai fisioterapis yang bekerja dalam sebuah puskesmas, diharuskan melakukan penyuluhan (edukasi) terkait Lansia Sehat, Bebas dari Penyakit Tidak Menular dalam komunitas tersebut.
Fase Pra Orientasi
(Fisioterapis mempersiapkan diri untuk melakukan penyuluhan dengan berdoa) Fase Orientasi
Fisioterapis Assalamu'alaikum Wr. Wb. Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan. Selamat Sejahtera bagi kita semua. Selamat pagi, bapak dan ibu yang saya hormati.
Lansia 1,2,3 Selamat Pagi
Fisioterapis Wah, luar biasa antusiasmenya. Perkenalkan saya Devita, fisioterapis dari Puskesmas Kecamatan Lenteng Agung yang akan memberikan penyuluhan tentang apa itu Penyakit Tidak Menular dan bagaimana cara mencegahnya. Sebelumnya bapak dan ibu ada yang tau apa itu Penyakit Tidak Menular?
Fase Kerja
Lansia 1 Penyakit yang tidak bisa menular, seperti diabetes, kanker, dan sebagainya ya mba?
Fisioterapis Iya betul ibu/bapak. Lebih lengkap lagi Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang, tetapi disebabkan oleh faktor-faktor seperti gaya hidup, lingkungan, genetik, atau penuaan.
Contohnya seperti yang bapak/ibu sebutkan tadi ada diabetes, kanker, hipertensi, stroke, jantung, dan gangguan kesehatan jiwa.
Lansia 2 Oh, gitu mba. Penyakit tidak menular itu berbahaya tidak?
Fisioterapis Penyakit tidak menular itu sangat berbahaya, bapak dan ibu. Ini adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit tidak menular menyumbang 73% dari total kematian di Indonesia pada tahun 2018. Penyakit tidak menular juga dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas seseorang.
Lansia 3 Wah, jadi takut, mba. Apakah kami bisa terkena penyakit tidak
menular, mba?
Fisioterapis Bisa, bapak dan ibu. Penyakit tidak menular itu tidak memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tidak menular, yaitu:
1. Usia
Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko terkena penyakit tidak menular, karena fungsi tubuh mulai menurun dan sistem kekebalan tubuh mulai melemah.
2. Gaya hidup
Kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, makan makanan tidak sehat, dan kurang beraktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan pada organ-organ tubuh dan memicu penyakit tidak menular.
3. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti polusi udara, paparan radiasi, atau bahan kimia berbahaya dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan penyakit tidak menular.
4. Genetik
Faktor keturunan atau genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena penyakit tidak menular, terutama jika ada riwayat keluarga yang menderita penyakit tersebut.
Lansia 2 Gimana cara mencegah penyakit tidak menular itu, mba?
Fisioterapis Cara mencegah penyakit tidak menular adalah dengan melakukan gaya hidup sehat, bapak dan ibu. Gaya hidup sehat itu:
1. Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
2. Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan.
3. Rutin mengonsumsi buah dan sayur.
4. Rutin melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam lansia.
5. Mengikuti program posyandu lansia yang meliputi pemeriksaan gula darah, tekanan darah, berat badan, dan penyuluhan kesehatan.
6. Patuh minum obat yang diresepkan oleh dokter dan melakukan kontrol secara rutin di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Lansia 3 Terima kasih, mba, atas penjelasannya. Sekarang kami jadi lebih paham tentang penyakit tidak menular dan cara mencegahnya. Juga mulai menerapkan gaya hidup sehat, supaya di masa tua gak sakit-sakitan.
Fisioterapi Sama-sama, bapak dan ibu. Saya senang bisa berbagi informasi dengan bapak dan ibu. Semoga bapak dan ibu selalu sehat dan bahagia. Setelah ini kita akan ada pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan berat badan di ruang tindakan. Nanti bapak dan ibu akan dipanggil satu persatu ke dalam. Sekali terima kasih atas perhatiannya, sampai bertemu di dalam ruangan bapak dan ibu. Sekian dari saya, terima kasih.
(Fisio meninggalkan seminar dan masuk ke ruang tindakan bersiap untuk melakukan pemeriksaan)
(Di dalam ruang tindakan fsioterapis beristirahat sejenak, kemudian mempersiapkan diri untuk menghadapi pasien dengan berdoa)
Fisioterapis Kepada Ibu Tafia Fitrina dipersilahkan masuk ke ruang tindakan
Lansia 1 Baik mba
Fisioterapis Selamat siang, Ibu Tafia. Bagaimana kabar ibu?
Lansia 1 Selamat siang, mba. Saya baik, cuma agak lelah dan gampang keringatan.
Fisioterapis Baik, mari saya akan memulai pemeriksaan kesehatannya ya bu.
Lansia 1 Baik mba
Fisioterapis Pertama, ibu boleh timbang dulu beratnya. Boleh dilepas sepatu dan jaketnya, lalu berdiri di atas timbangan ini.
Lansia 1 Baik mba
Fisioterapis Oke, berat badannya ideal ya bu, 60kg. Ibu sering olahraga atau melakukan aktivitas fisik?
Lansia 1 Ya, mba. Saya sering jalan kaki ke masjid atau ke pasar. Saya juga suka berkebun dan membersihkan rumah.
Fisioterapis Bagus, Ibu sudah menjaga kebugaran tubuh. Lanjutkan terus ya.
Sekarang saya akan mengukur gula darah ibu dengan alat ini. Saya akan menusuk jari ibu dengan jarum kecil dan meneteskan darah ibu ke alat ini. Tidak sakit kok, hanya sedikit terasa. Siap bu?
Lansia 1 Baik mba. Saya siap
Fisioterapis Oke, gula darahnya bagus ya bu, 120 mg/dL. Normalnya, gula darah puasa itu antara 70-100 mg/dL. Apakah ibu rutin kontrol gula darah?
Lansia 1 Iya, mba. Saya selalu minum obat diabetes yang diberikan dokter. Saya juga menjaga pola makan saya, tidak banyak makan gula dan karbohidrat.
Fisioterapis Baik, Ibu sudah menjalani gaya hidup sehat. Dilanjutkan terus ya bu.
Lansia 1 Terima kasih, mba.
Fisioterapis Sekarang, saya akan mengukur tekanan darah ibu dengan tensi
Lansia 1 Baik mba
Fisioterapis Oke, hasilnya sedikit tinggi ya bu, 130/80 mmHg. Normalnya, tekanan darah seharusnya kurang dari 120/80 mmHg. Apakah ibu sering merasa stres atau mengalami gangguan tidur?
Lansia 1 Tidak, mba. Saya biasanya tidur cukup dan nyenyak. Saya juga sering berdoa dan bersyukur.
Fisioterapis Bagus, Ibu. Penuh dengan energi positif ya. Namun, tetap harus berhati- hati dengan tekanan darah Ibu. Ibu harus menghindari makanan yang asin, berminyak, atau mengandung MSG. Juga harus minum air putih yang cukup dan mengonsumsi makanan yang kaya potasium, seperti pisang, alpukat, atau bayam.
Lansia 1 Baik, Terima kasih, mba. Saya senang mendengarkan pujian dan saran
dari mba.
Fisioterapis Sama-sama, Ibu. Pemeriksaannya sudah selesai. Semoga sehat selalu ya ibu.
Lansia 1 Amin, mba. Terima kasih atas bantuannya.
(Fisioterapis melanjutkan pemeriksaan ke semua lansia) Fase Terminasi
Fisioterapis Baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan bapak dan ibu tadi, kebanyakan bapak dan ibu sehat sehingga harus pertahankan gaya hidup dan pola makannya. Sedangkan untuk bapak dan ibu yang hasil pemeriksaannya kurang baik harus mulai memperbaiki gaya hidup dan memakan makanan yang sehat. Untuk bapak dan ibu yang memang mendapat catatan khusus dari saya, bisa datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjut.
Lansia 1,2,3 Baik mba
Fisioterapi Baik. Jika sudah tidak ada pertanyaan atau ingin berkonsultasi lanjut, kami ingin berterima kasih atas partisipasinya dalam penyuluhan hari ini. Semoga acara penyuluhan hari ini sangat bermanfaat bagi bapak dan ibu.
Lansia 3 Terima kasih juga, mba