• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengadopsi Semangat Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan

N/A
N/A
Iip Hidayat

Academic year: 2023

Membagikan "Mengadopsi Semangat Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

By: Irpan Dadi, S.Pd_1

Transformasi Pemikiran dan Tindakan: Mengadopsi Semangat Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan

Sebelum menjelajahi modul 1.1, pandangan saya terhadap murid dan pembelajaran di dalam kelas bersifat lebih struktural. Saya melihat diri saya sebagai pemegang otoritas yang menyampaikan pengetahuan kepada murid secara tradisional. Pembelajaran cenderung berpusat pada guru, dengan murid sebagai penerima pasif.

Namun, pemahaman saya berubah secara fundamental setelah menjalani perjalanan mendalam dalam modul ini, yang merangkul filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara (KHD). Saya menyadari bahwa KHD memandang pendidikan sebagai alat yang kuat untuk membebaskan pikiran dan mengembangkan karakter manusia. Dalam perspektif KHD, saya tidak hanya menjadi guru, tetapi juga seorang pembelajar yang bekerja bersama murid untuk mengembangkan potensi mereka. Murid dilihat sebagai individu yang aktif, berdaya, dan memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.

Perubahan pemikiran ini membawa dampak besar pada tindakan saya di dalam kelas.

Saya sekarang lebih fokus pada pembangunan karakter, kreativitas, dan pemahaman budaya lokal pada murid. Saya mengupayakan lingkungan yang merangsang kemandirian, semangat berpikir kritis, dan penghargaan terhadap diversitas. Saya berusaha untuk tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga mendampingi murid dalam eksplorasi pengetahuan dan pengembangan diri.

Sebagai bagian dari perubahan ini, saya juga mengadopsi peran sebagai seorang pemelajar. Saya sadar bahwa dunia pendidikan terus bergerak maju, dan sebagai guru, saya harus terus belajar dan mengembangkan diri. Saya memahami bahwa pengetahuan bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan sarana untuk pertumbuhan pribadi dan kontribusi kepada masyarakat. Saya berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan saya tentang budaya lokal, metode pembelajaran inovatif, dan pendekatan yang menghormati hak-hak murid.

Namun, pengaruh KHD tidak berhenti di dalam kelas. Peran orang tua atau paguyuban orang tua siswa juga menjadi penting dalam pendekatan KHD. Saya sadar bahwa kerja sama dengan orang tua adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang dan holistik. Melalui dialog terbuka, kami dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter dan kreativitas anak-anak, sekaligus memupuk hubungan yang harmonis antara sekolah dan keluarga.

Untuk menerapkan pemikiran KHD secara lebih baik di dalam kelas, saya merencanakan untuk lebih banyak melibatkan murid dalam pembuatan keputusan terkait pembelajaran. Saya juga akan lebih aktif dalam berkomunikasi dengan orang tua melalui paguyuban orang tua siswa. Kolaborasi dengan orang tua akan membantu menyelaraskan visi dan tindakan dalam mendukung perkembangan optimal setiap anak.

Dalam kesimpulan, modul 1.1 telah merubah cara saya melihat pendidikan dan peran saya sebagai guru. Saya kini lebih menghargai kebebasan belajar, nilai-nilai budaya, dan potensi setiap murid. Semangat Ki Hajar Dewantara telah menginspirasi saya untuk menjadi pendidik yang berdedikasi, pembelajar yang berkelanjutan, dan pembawa perubahan positif

(2)

By: Irpan Dadi, S.Pd_2

dalam dunia pendidikan, dengan melibatkan dan menggandeng erat orang tua sebagai mitra dalam perjalanan pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prinsip pendidikan, Ki Hajar Dewantara sangat mengutamakan kemerdekaan lahir dan batin. Yang dimaksud dengan kemerdekaan lahir dan batin adalah kemampuan untuk

Perjuangan pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peranan dan kiprah dari Suwardi Surjaningrat atau juga lebih dikenal dengan nama Ki Hajar

Berdasarkan tabulasi data di atas, terdapat kesesuaian pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan Hadits-Hadits Nabi SAW tentang pendidikan keluarga. Pemikiran pertama,

Bila kita renungkan baik-baik apa yang dijelaskan Ki Hajar Dewantara tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan satu usaha kebudayaan yang bertujuan

Hasil analisis data menunjukkan (1) konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara selalu berlaku; (2) bentuk kegiatan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan indra,

Hajar Dewantara, Penelitian ini merupakan kajian studi pustaka (library research) dengan menggunakan pendekatan content analysis (analisis isi). Pemikiran pendidikan

iii PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING Judul Skripsi : Relevansi Pendidikan Sistem Among Ki Hajar Dewantara Dengan Pendiidkan Islam Nama Mahasiswa : Fatmawati Anwar Nomor Induk

Oleh karena itu, pendidikan humanistik adalah pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan potensi yang dimiliki setiap orang.7 Pandangan Ki Hajar Dewantara tentang manusia sebagai