• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konflik Agama di Indonesia

N/A
N/A
Widhy Alithia Saraswati

Academic year: 2023

Membagikan "Konflik Agama di Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Konflik Agama di Indonesia

Disusun oleh:

Nama : Cicilia Elok Winiarti Sularso NIM : 4305019008

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

2019

(2)

Abstrak

Agama adalah sebuah keyakinan. Setiap orang bersedia melakukan apa saja demi keyakinan agama. Inilah yang harus diperhatikan oleh semua golongan agar tidak bertindak sewenang wenang. Konflik agama timbul karena adanya perbedaan keyakinan, sejatinya perbeedaan merupakan suatu hal yang dapat meyatukan kita dari semua golongan agama, ras, suku, budaya, dan lain sebagainya. Hal itu akan terjadi apabila kita dapat menjunjung tinggi sikap toleransi dan sikap menghormati terhadap agama lain. Kita hidup di Indonesia dimana kita diberi kebebasan dalam memeluk agama seperti dalam UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang berbunyi “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggaldi wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali” . Di Indonesia tidak hanya terdidi dari 1 agama melainkan terdiri dari 6 agama, keenam agama tersebut antara lain Kristen, Katolik, Islam, Hindu,Budha, dan Konghucu.

Kata kunci : Agama, Konflik, Perbedaan.

(3)

KONFLIK AGAMA

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya.

Kata agama dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai nilai atau norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Jadi bisa diartikan, konflik agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antar sesama agama, maupun dengan agama lain.

Setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda beda, perbedaan itu dipersatukan dengan Pancasila. Akan tetapi seringkali masih terjadi konflik antar umat beragama, hal itu terjadi karena kita kurang memahami nilai nilai yang terkandung dalam pancasila. Sebenarnya semua itu adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. Peranan agama dalam kehidupan sehari hari itu sangatlah penting, supaya kita bisa membatasi atau bahkan tidak melakukan hal hal yang dilarang oleh agama. Dan peranan agama juga berpengaruh bagi masyarakat sekitar supaya tidak mucul rasa mencurigai suatu agama tersebut dan hal itu dapat menumbuhkan kerukunan antar umat beragama.

Konflik antar umat beragama muncul sejak dulu. Konflik agama terjadi kar na perbedaan konsep yang dijalankan oleh pemeluk agama itu sendiri. Munculnya penilaian satu kelompok dengan kelompok lainnya biasanya menjadi pemicu konflik umat beragama, setiap orang boleh memiliki pendapat/penilaian sendiri tetapi alangkah baiknya kita tidak memprovokasi atau terprovokasi oleh orang lain supaya konflik dapat berkurang. Apabila kita merasa ingin mengetahui lebih dalam salah satu agama, maka tanya lah pada pemimpin dari agama tersebut

(4)

supaya kita bisa mengetahui bagaimana agama tersebut, jangan kita menyimpulkan sendiri bagaimana agama tersebut karna itu juga akan menimbulkan konflik. Beberapa tahun terakhir ini banyak umat agama yang menjatuhkan agama lain dan mengunggulkan agama nya sendiri, menganggap agama nya lebih tinggi daripada agama lainnya. Kita harus mencegah hal itu terjadi lagi, karena pada dasarnya setiap agama memiliki cara beribadah yang berbeda satu dengan yang lainnya, setiap agma juga memiliki keunikan yang berbeda satu dengan lainnya tetapi tujuannya tetap satu yaitu TUHAN . Dalam menjalani kehidupan pasti akan terjdi gesekan gesekan yang akan menimbulkan konflik dantara masyarakat, biasanya ada kaitannya dengan agama.

Masalah konflik agama menjadi tanggung jawab bersama, perlu adanya kerjasama untuk menyelesaikan konflik agama ini. Hubungan antar agama sangatlah penting bagi kehidupan, hubungan antar agama diartikan sebagai bentuk solidaritas antar umat beragama. Hal itu ditunjukkan dalam kehidupan yang hermonis, damai, sejahtera tanpa ada konflik dan tercipta kerukunan dalam umat beragama. Kerukunan akan tercipta jika kita dapat memahami arti sebuah perbedaan dan mengerti hakekat manusia sebagai makhluk sosial, dimana kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. Perbedaan adalah sesuatu yang indah apabila kita dapat memahami nya.

Contoh konflik antar agama yang pernah terjadi 1. Konflik poso

Konflik ini membuktikan bahwa perbedaan kepercayaan menyulut konflik yang meluas. Konflik poso menjadi salah satu konflik yang berlangsung lama. Fase pertama berlangsung pada bulan desember 1998, kemudian berlanjut bulan april 2000, dan yang terbesar pada bulan mei hingga juni 2000. Pada tanggal 20 desember 2001, deklarasi malino ditandatangani oleh kedua belah pihak yang bertikai dan diinisiasi ooleh Jusuf Kala.

(5)

2. Konflik Ambon

Konflik antar agama terjadi diambon tahun 1999, merupakan konflik yang berasal dari kaum muslim dan nasrani yang menghuni wilayah tersebut. Konflik ini dipicu oleh insiden pemalakan yang dilakukan oleh salah satu pemuda muslim terhadap warga nasrani . konflik ini semakin berkembang sat isu isu menyebar dan membkar amarah kedua belah pihak. Kemudian mucul insiden kerusuhan setelah kunjungan presiden, adanya gerakan jihad, front kedaulatan Maluku yang merupakan pewaris Republik Maluku Selatan kelompok tersebut berusaha mengadvokasi kaum separatis dari negara yang didominasi muslim kemudian RMS dianggap sebagai gerakan yang memperburuk konflik agama. Dan adanya unsur lain yaitu isu SARA, isu ini menjadi pemicu untuk mengadu domba kedua belah pihak.

3. Konflik Tolikara

Konflik ini terjadi karena umat Gereja Injil Indonesia menyerang umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri di Markas Korem di Tolikara dan aparat keamanan tidak berdaya menghadapi massa Gidi.

4. Konflik Aceh

Konflik ini terjadi di daerah Singkil tahun 2015. Konflik ini terjadi karena adanya penyerangan terhadap rumah ibadah yang tidak memiliki izin.

5. Konflik Situbondo

Konflik ini terjadi tahun 1996. Kerusuhan ini terjadi karena warga tidak puas atas hukuman yang diberikan kepada seorang penista agama islam. Kemudian penista agama disembunyikan di dalam gereja, ada pihak pihak yang memaksa masuk ke dalam gereja, sekolah katolik dan kios kios tionghoa dan menimbulkan kerusakan.

(6)

6. Tahun 1996, 5 gereja dibakar oleh 10000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman.

7. Bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA)

Karena adanya kesalahpahaman dengan masyarakat setempat akibat kecurigaan masyarakat setempat kepada salah satu mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan setelah diusut polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adana preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan akhirnya meluas ke arah agama, ujung ujung nya ada pemaksaan penutupan kampus tersebut secara anarkis olh masyarakat sekitar.

8.Perbedaan pendapat antar kelompok islam seperti FPI(Front Pembela Islam dan Muhammadiyah)

9.Perbedaan penetpan tanggal hari Idul Fitri, karna perbedaan cara pandang masing masing umat.

konflik konflik tersebut membuktikan bahwa Indonesia sangat rentan untuk timbul konflik di masa yang akan datang. Apabila kita tidak bisa menerima perbedaan dan tidak bisa mempercayai perbedaan perbedaan yang ada maka kita akan sulit untuk meredakan konflik konflik yang terjadi dan bisa mengancam keutuhan negara kita. Sikap toleransi dan sikap menghormati harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan supaya kita bisa mengendalikan/mengurangi timbulnya konflik. Perbedaan merupakan suatu hal yang dapat menyatukan kita dari semua gologan agama, ras, suku,budaya, adat, dan lain sebagainya. Kita hidup di Negara Indonesia, negara yang besar, yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.

Dan kita diberi kebebasan untuk memeluk agama seperti dalam UUD 1945 pasal 28E ayat 1 yang berbunyi “setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih

(7)

pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggaldi wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali”

Indonesia juga menekankan bahwa setiap orang memiliki hak untuk melakukan aktivitas sesuai agama nya seperti dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

sebagai bangsa yang besar kita harus menjaga persatuan, jangan sampai terpecah belah karena jika itu terjadi maka bangsa kita akan runtuh. Seperti peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”

Agama mempunyai sisi positif untuk masyarakat yaitu dengan memupuk persaudaraan dan semangat kerjasama antarmasyarakat. Namun agama juga memiliki sisi negatif yang dapat memicu konflik antar masyarakat, yaitu perbedaan suku dan ras pemeluk agama, mayoritas dan minoritas golongan agama.

Pada dasarnya, Negara Indonesia memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk beragama dan juga Negara Indonesia membeikan hak kepada kita untuk beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Konflik konflik yang terjadi selama ini adalah bukti bahwa budaya sikap toleransi kita mulai terkikis, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman kita terhadap Pancasila. Apabila kita dapat memahami nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila maka konfik konflik di Indonesia akan mereda.

Perdamaian adalah impian setiap orang. Perdamaian berarti menghargai segala macam perbedaan yang ada di dunia ini, masyarakat harus mampu menghargai keanekaragaman.

Dalam menangani konflik antar agama kita harus bisa mempererat tali persaudaraan dan saling mengenal satu sama lain lebih jauh lagi, kita juga harus sadar bahwa setiap agama membawa

(8)

misi kedamaian, kita tidak boleh mengelompokkan daerah berdasarkan suku, agama, atau status sosial ekonomi. Masyarakat pendatang maupun penduduk asli harus membaur, meminimalkan ketidakadilan struktural agama. Selain itu, untuk mewujudkan perdamaian kita juga harus memiliki sikap toleransi antar umat beragama. Oleh karena itu sikap toleransi sangat diperlukan dalam hidup bermasyarakat. Toleransi merupakan sikap menghargai, menghormati antar agama maupun pribadi seseorang masing masing. Seseorang yang memiliki sikap toleransi tidak akan melihat perbedaan sebagai masalah, justru mereka akan menerima perbedaan itu dengan sikap yang baik. Indonesia merupakan negara yang mempunyai budaya saling peduli satu sama lain, saling bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan bantuan kita, tetapi seiring berjalannya waktu sikap tersebut memudar di sebagian wilayah.

Marilah kita sebagai bangsa Indonesia menghargai perbedaan, membangun sikap saling peduli, toleransi, karena Indonesia merupakan negara besar yang memiliki banyak suku, budaya, dan agama. Apabila kita tidak membangun sikap saling peduli, toleansi dan sikap menghargai perbedaan maka akan sulit untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Perlu ditekankan bahwa intoleransi dan diskriminasi agama datang dalam bentuk non kekerasan, misalnya kesulitan untuk membangun tempat ibadah untuk Non muslim ditempat yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, diusirnya / dibongkarnya tempat ibadah yang sudah jadi karena dianggap mengganggu masyarakat sekitar yang tinggal disekitar tempat ibadah.

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu hendaklah kita menghargai seluruh perbedaan yang ada di Indonesia, karena di Indonesia terdapat beragam suku, budaya, adat istiadat, dan Indonesia juga mengakui 6 agama yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha. Dan marilah kita menjunjung tinggi sikap toleransi, menghargai dan menghormati. Supaya tidak terjadi/

meminimalkan konflik konflik yang ada di Indonesia.

(9)

DAFTAR PUSTAKA Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

Dewantara, A. W. (2017). Alangkah hebatnya negara gotong royong: Indonesia dalam kacamata Soekarno. PT Kanisius.

Dewantara, A. (2017). Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia).

Dewantara, A. W. (2015). Pancasila Sebagai Pondasi Pendidikan Agama Di Indonesia. CIVIS, 5(1/Januari).

DEWANTARA, A. W. (2016). GOTONG-ROYONG MENURUT SOEKARNO DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN SUMBANGANNYA BAGI NASIONALISME INDONESIA (Doctoraldissertation,

Universitas Gadjah Mada).

https://hukamnas.com/contoh-konflik-antar-agama

https://www.kompasiana.com/paskalia/upaya-nyata-mengantisipasi-konflik-antar- agama_55299151f17e614e07d623c8

https://artikula.id/muslim/konflik-agama-dan-upaya-mewujudkan-perdamaian/

https://www.academia.edu/37726710/Artikel_Permasalahan_Agama_di_Indonesia

https://www.hipwee.com/opini/jadikan-perbedaan-sebagai-keunikan-bangsa-indonesia/

https://www.academia.edu/37726710/Artikel_Permasalahan_Agama_di_Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Disinilah eksistensi pendidikan kewarganegaraan menjadi sarana yang sangat pentingbagi negara-negara demokrasi termasuk negara Indonesia agar dapat melahirkan generasi

Maka pendidikan agama bagi usia dini juga lebih Maka pendidikan agama bagi usia dini juga lebih. menekankan pada pendidikan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen, Pasal 31 tentang Pendidikan Nasional mengamanatkan: (1) setiap warga negara berhak

Dalam tulisan ini pesantren didefinisikan sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai tempat

Berdasarkan prinsip ‘ius soli’, seseorang yang dilahirkan di dalam wilayah hukum suatu negara, secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari negara

Dalam penelitian ini, pesantren didefinisikan sebagai suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai

Secara khusus, Indonesia, sekalipun bukan negara pengklaim memiliki kepentingan, namun klaim mutlak yang dilancarkan China atas seluruh wilayah perairan Laut China Selatan, yang

Warga negara Indonesia berhak mendapat perlindungan hukum 3 Selain itu, setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak Hak untuk mendapat pekerjaan dan