• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA

DALAM KUMPULAN CERPEN ATAS NAMA MALAM KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

ARTIKEL ILMIAH

KIKI ARISKA NPM 11080087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

THE INNER CONFLICT OF THE MAIN CHARACTER IN THE SHORT STORY COLLECTION ON ATAS NAMA MALAM

SENO GUMIRA AJIDARMA By

Kiki Ariska 1, Iswadi Bahardur ², Putri Dian Afrinda ³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Issue underlying this research is the main character in the set In the name of short stories Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma often used as the center of experiencing inner conflict. Other than as perpetrators are often raised, the main character is also emphasizing aspects imbalances that affect the inner conflict in the short story collection Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma works including aspects of id, ego, and superego. Therefore, the purpose of this study was to determine the inner conflict of the main character in the short story collection Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma. This type of research used in this study is a qualitative research, whereas the method used in this research is descriptive analysis method.

Results of this study in terms of the causes of inner conflict and aspects that affect the inner conflict that aspect of the id, ego, and superego. Inner conflicts caused by conflict between choices, desires, and expectations with reality. The main character a lot of experience disappointment when the inner voice was not able to be disclosed and to remain silent, so that the main character was in conflict with himself. Id aspect of the main character in the short story collection Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma have a soul that is weak and unable to meet the wishes that are influenced by aspects of the id. It is based on the id that is only able to create desire but unable to satisfy that desire. Based on the ego aspect of the main character in the short story collection Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma has a strong character so that the main character satisfying these desires of the unconscious to consciousness, and meet directly with reality. From the aspect of superego main character in the short story collection Atas Nama Malam by Seno Gumira Ajidarma have a human soul, although sometimes be people who do not want to know. This is because the superego is the supervision of individual behavior in interacting with the environment based on the values of morality.

Keywords: Inner Conflict, The Main Character, a Collection of Short Stories on Atas Nama Malam

(5)

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA

DALAM KUMPULAN CERPEN ATAS NAMA MALAM KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

Oleh

Kiki Ariska1, Iswadi Bahardur ², Putri Dian Afrinda ³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma sering dijadikan pusat yang mengalami konflik batin. Selain sebagai pelaku yang sering dimunculkan, tokoh utama juga sekaligus menggambarkan ketidakseimbangan aspek yang mempengaruhi terjadinya konflik batin dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma diantaranya aspek id, ego, dan superego. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini ditinjau dari penyebab terjadinya konflik batin dan aspek yang mempengaruhi terjadinya konflik batin yaitu aspek id, ego, dan superego. Konflik batin disebabkan oleh pertentangan antara pilihan, keinginan, maupun harapan dengan kenyataan.

Tokoh utama banyak mengalami kekecewaan ketika suara batin tidak mampu diungkapkan dan memilih diam, sehingga tokoh utama mengalami konflik dengan diri sendiri. Dari aspek id tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang lemah dan tidak sanggup memenuhi keinginan yang dipengaruhi oleh aspek id. Hal tersebut didasari pada id yang hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut. Berdasarkan aspek ego tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki watak yang keras sehingga tokoh utama memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawah sadar ke alam sadar dan bertemu langsung dengan kenyataan. Dari aspek superego tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang manusiawi, meskipun terkadang menjadi orang yang tidak mau tau. Hal tersebut disebabkan karena superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas.

Kata Kunci: Konflik Batin, Tokoh Utama, Kumpulan Cerpen Atas Nama Malam

(6)

PENDAHULUAN

Konflik batin selalu berkaitan dengan perbuatan yang bertentangan dengan suara batin.

Dalam kehidupan, batin atau hati nurani sebenarnya berfungsi sebagai hakim yang adil. Batin bertindak sebagai suatu pengontrol yang kritis, sehingga seseorang sering diperingatkan untuk bertindak menurut batas-batas tertentu. Apabila seseorang terlalu sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan suara batin, dalam kehidupan yang sadar orang tersebut akan selalu merasakan konflik-konflik jiwa yang tidak berkesudahan (dalam Sujanto, 2009:12). Konflik batin inilah yang sering terjadi dalam kehidupan nyata. Tidak hanya pada kehidupan nyata, konflik batin juga sering dimunculkan dalam sebuah karya sastra khususnya cerpen. Tokoh utama sering dijadikan pusat yang mengalami konflik batin. Selain sebagai pelaku yang sering dimunculkan, tokoh utama juga sekaligus menggambarkan ketidakseimbangan aspek kepribadian yaitu id, ego, dan superego.

Hal tersebut melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini konflik batin menjadi acuan utama untuk menemukan penyebab sekaligus mencari tau aspek apa saja yang mempengaruhi konflik batin tersebut terjadi. Selain itu, penelitian ini ingin membuktikan apakah konflik batin dapat dianalisis dengan menggunakan ilmu psikologi kepribadian khususnya konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma.

Kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma adalah salah satu karya sastra yang mengungkapkan kehidupan para pekerja malam, baik pekerja seks komersial ataupun yang bekerja di malam hari. Masing-masing tokoh utama melatarbelakangi pekerjaan yang dilakukan dengan alasan yang tidak diinginkan oleh hati nuraninya sendiri. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh keterpaksaan yang harus dijalani dan mengakibatkan tokoh utama menghadapi konflik dengan dirinya sendiri. Sebagian besar cerita dalam kumpulan cerpen ini berkisah tentang orang-orang yang bangun di malam hari. Orang-orang malam disini dilihat dari segi kehidupan dan percintaannya yang berlangsung di malam hari. Kumpulan cerpen ini tidak hanya berkisah tentang cinta, tetapi juga menceritakan tentang sisi gelap dalam kehidupan manusia yang selalu mempunyai rahasia. Tokoh yang dimunculkan dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma ini mempunyai rahasia tersendiri yang tidak ingin diceritakan kepada orang lain. Rahasia tersebut dianggap sebagai aib yang membuat tokoh harus pasrah menjalani hidup dengan profesi yang tidak diinginkan.

Penelitian ini difokuskan pada konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma ditinjau dari aspek id, ego, dan super ego.

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apa penyebab konflik batin tokoh utama yang terdapat dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma?

2. Aspek apakah yang mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma?

Tujuan penelitian konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penyebab konflik batin tokoh utama yang terdapat dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma.

2. Mendeskripsikan aspek yang mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan memfokuskan pada metode deskriptif analisis. Ratna (2004:47) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang memperkenankan hakikat nilai-nilai yang mana objek penelitiannya bukan gejala sosial secara substantif, melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan, yang justru menimbulkan gejala sosial tersebut. Ratna (2004:52) menjelaskan metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang diperoleh dari gabungan dua metode yaitu metode deskriptif dan analisis yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini ditinjau dari penyebab terjadinya konflik batin dan aspek yang mempengaruhi terjadinya konflik batin yaitu aspek id, ego, dan superego. Konflik batin

(7)

disebabkan oleh pertentangan antara pilihan, keinginan, maupun harapan dengan kenyataan.

Tokoh utama banyak mengalami kekecewaan ketika suara batin tidak mampu diungkapkan dan memilih diam, sehingga tokoh utama mengalami konflik dengan diri sendiri. Dari aspek id tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang lemah dan tidak sanggup memenuhi keinginan yang dipengaruhi oleh aspek id. Hal tersebut didasari pada id yang hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut. Berdasarkan aspek ego tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki watak yang keras sehingga tokoh utama memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawah sadar ke alam sadar dan bertemu langsung dengan kenyataan. Dari aspek superego tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang manusiawi, meskipun terkadang menjadi orang yang tidak mau tau. Hal tersebut disebabkan karena superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas.

PEMBAHASAN

1. Penyebab Konflik Batin Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Ajidarma

a. Pertentangan antara Dua Keinginan

Pertentangan yang dialami tokoh utama mulai dari keinginan untuk mencintai hingga keinginan untuk tetap bertahan hidup. Nurgiyantoro (1995:124) menjelaskan bahwa konflik batin dapat terjadi dalam diri seseorang disebabkan oleh pertarungan dengan dirinya sendiri, ataupun dengan kata hatinya. Hal tersebut terdapat pada pengakuan tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:9), Bibir (ANM, 1999:12), Pelacur (ANM, 1999:21), dan Mereka Datang dan Pergi (ANM, 1999:29) ketika tokoh aku harus melawan kata hatinya. Tokoh aku berusaha memenangkan satu keinginan antara mencintai seseorang dengan melupakan seseorang. Tokoh aku selalu memiliki harapan yang kuat untuk mendapatkan wanita penyayi bar tersebut, tetapi tokoh aku selalu saja melawan kata hatinya untuk tetap bungkam dan mencintai wanita itu secara diam-diam. Tokoh aku akhirnya bertarung dengan keinginannya sendiri dan menyebabkan tokoh aku mengalami konflik batin. Konflik batin yang dialami oleh tokoh aku ketika ia harus melupakan wanita tersebut, tetapi hatinya berkata bahwa ia harus menyampaikan perasaannya kepada wanita itu.

Keinginan tokoh utama untuk tetap bertahan hidup dialami oleh tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:6-7). Tokoh aku mengalami konflik dengan dirinya sendiri ketika dihadapkan dengan sebuah masalah yang berimbas kepada dirinya sendiri. Tokoh aku selalu berusaha untuk tetap hidup tanpa belas kasihan orang lai. Usaha yang dilakukan tokoh aku ternyata tidak selamanya berhasil. Tokoh aku sesekali berkunjung kerumah famili hanya untuk mendapat makan. Tokoh aku merasa malu ketika datang ke rumah familinya, tetapi rasa malu tersebut tidak dihiraukan karena tokoh aku berusaha untuk bertahan hidup. Permasalahan yang dialami tokoh aku diperkuat dengan teori Semi (2008:101-102) bahwa dalam konflik batin semacam ini tokoh bertempur mengalahkan atau memenangkan salah satu dari dua pandangan yang muncul serempak dalam batinnya. Pandangan yang seharusnya tidak akan kalah oleh rasa malu akhirnya dikalahkan oleh rasa lapar. Demi untuk kelangsungan hidupnya tokoh aku akhirnya memilih membuang rasa malunya hanya untuk makan.

b. Pertentangan antara Dua Pilihan

Pertentangan antara dua pilihan maupun dialami tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:6-7) dan Pembunuhan (ANM, 1999:18). Pada cerpen Lipstik tokoh aku diberikan pilihan-pilihan yang membuat tokoh aku dilema dalam menentukan pilihan mana yang terbaik dan yang akan merugikan dirinya sendiri. Tokoh aku dalam cerpen Lipstik mengalami konflik batin ketika hendak memilih antara tetap di tanah kelahirannya atau merantau ke Ibukota.

Pilihan tersebut sangat berat bagi tokoh aku ketika ia harus meninggalkan tanah kelahirannya dengan pekerjaan yang telah tersedia dengan memilih pergi ke Ibukota tanpa sebuah kepastian.

(8)

Tokoh aku harus memilih antara kota kelahirannya dengan Ibukota yang menggiurkan.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Semi (2008:101-102). Tokoh aku bertempur mengalahkan atau memenangkan salah satu dari dua pandangan yang muncul serempak dalam batinnya. Tokoh aku memilih pergi ke Ibukota dan meninggalkan kotanya.

Konflik batin juga dapat disebabkan oleh suatu masalah yang tidak terungkapkan dan memilih untuk dirahasiakan. Tokoh aku dalam cerpen Pembunuhan (ANM, 1999:18) memilih diam dari pada melaporkan sebuah kejadian pembunuhan kepada polisi. Tokoh aku merasa dirinya harus mengindari polisi karena dirinya juga akan direpotkan menjadi saksi. Tokoh aku merasa dirinya akan dirugikan apabila dia memberitau pelaku pembunuhan tersebut kepada polisi. Tokoh aku mengalami konflik batin ketika kabar pembunuhan yang dilihatnya telah beredar dikoran. Selain itu, pelaku pembunuhan tersebut sering pergi ke bar tempat dia bekerja.

Tokoh aku melawan suara hatinya sendiri dengan memilih diam. Setiap bertemu dengan pelaku pembunuhan tersebut, tokoh aku selalu merasa cemas.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan teori bahwa konflik batin merupakan pertarungan seseorang dengan dirinya sendiri ataupun dengan kata hatinya. Kata hatinya ingin memberitau polisi pelaku pembunuhan tersebut karena pelaku itu sering ke tempat ia bekerja, tetapi disisi lain tokoh aku tidak mau berurusan dengan polisi apalagi menjadi seorang saksi.

c. Pertentangan antara Harapan-Harapan

Permasalahan yang dialami Martha dalam cerpen Max (ANM, 1999:101-102) adalah menanti sebuah harapan. Harapan Martha adalah kembalinya Max yang sudah lama meninggalkannya. Martha melakukan segala cara hanya untuk mengharapkan Max. Harapan Martha memberikan hasil yang mengecewakan. Max yang diharapkan tidak kunjung kembali.

Kekecewaan Martha terhadap harapannya berkaitan dengan teori bahwa konflik batin terjadi akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan- harapan, atau masalah lainnya. Harapan yang mengecewakanlah yang membuat Martha mengalami konflik batin.

d. Pertentangan Sebuah Permasalahan

Masing-masing tokoh utama memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Tokoh aku dalam cerpen Catatan Sepanjang Malam (ANM, 1999:137) mengalami permasalahan dengan dirinya di masa lalu. Tokoh aku menyesali dirinya sendiri dengan apa yang telah dilakukannya pada masa silam. Tokoh aku menyesali perbuatannya ketika ia masih remaja dan hidup dilingkungan yang tidak baik. Masa depannya harus direnggut ketika dunia malam mampu membuat ia terkesima. Selain itu, pergaulan yang tidak terkontrol juga membuat penyesalan tersendiri bagi tokoh aku. Pilihan yang diambil oleh tokoh aku untuk merusak dirinya merupakan pilihan yang sadar dan merugikan dirinya sendiri. Hal yang disesali oleh tokoh aku adalah dimana dia tidak bisa memilih masa depan yang lebih baik karena dirinya sudah terlanjur hancur.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan teori bahwa konflik menyaran pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami oleh tokoh. Jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia tidak akan memilih peristiwa menimpa dirinya.

Permasalahan dari dalam diri tokoh aku sendiri yang membuat dia akhirnya memilih menjadi seorang pelacur, germo, dan pemakai ganja terbesar di kotanya.

(9)

2. Aspek yang Mempengaruhi Terjadinya Konflik Batin Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Ajidarma

a. Aspek Id

Ditinjau dari aspek id tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:9) memiliki keinginan untuk melupakan wanita yang dicintainya. Keinginan tersebut muncul karena dia menyadari bahwa wanita tersebut tidak akan menjadi miliknya. Selama berminggu-minggu tokoh aku mencoba melupakan perasaan tersebut. Akhirnya tokoh aku tidak bisa membohongi perasaannya sendiri bahwa dia benar-benar mencintai wanita tersebut. Dari konteks teori menjelaskan bahwa id mampu melahirkan keinginan tetapi id tidak mampu memuaskan keinginan. Apabila dikaitkan dengan teori Sarwono (dalam Sobur, 2003:113) tersebut maka dapat dibuktikan bahwa tokoh aku mengalami konflik batin yang dipengaruhi oleh aspek id.

Tokoh aku mampu melahirkan sebuah keinginan untuk mencintai seseorang tetapi tidak mampu memuaskan keinginan mencintainya tersebut dengan cara mengungkapkan perasaannya.

Aspek id juga mempengaruhi konflik batin tokoh aku dalam cerpen Suara-Suara (ANM, 1999:14). Tokoh aku memiliki keinginan menjadi seorang wartawan. Keinginan tersebut muncul karena adanya dorongan dari id. Konflik terjadi ketika dorongan dari id tidak mampu dipuaskan. Tokoh aku memiliki keterbatasan dalam menulis. Karena keterbatasan tersebut, tokoh aku akhirnya meredam keinginannya untuk menjadi seorang wartawan dan sekarang dia tidak tau akan menjadi apa. Dari konteks teori menjelaskan bahwa id mampu melahirkan keinginan tetapi id tidak mampu memuaskan keinginan. Permasalahan yang dialami oleh tokoh aku sesuai dengan teori pendukung karena tokoh aku memunculkan keinginan menjadi seorang wartawan, tetapi karena keterbatasan menulis yang dia miliki akhirnya tokoh aku tidak mampu memuaskan keinginan yang dimunculkannya. Hal tersebut yang membuat tokoh aku mengalami konflik batin.

Aspek id juga mempengaruhi konflik batin tokoh aku dalam cerpen Surat (ANM, 1999:25). Tokoh aku berusaha mencari sebuah ketenangan dari kehidupannya. Masalalu yang selalu membayangi tokoh aku membuat dia harus mencari cara untuk menghilangkannya.

Tokoh aku ingin hidup tanpa masalalu dan tidak dikenal oleh siapa-siapa. Ditinjau dari aspek id, tindakan tokoh aku merupakan bagian dari aktifitas id manusia, karena Minderop (2010:21) menjelaskan bahwa id merupakan energi psikis dan naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, seks, menolak rasa sakit atau tidak nyaman. Konflik batin Sandra dalam cerpen Pelajaran Mengarang (ANM, 1999:73-74) yang masih berusia 10 tahun juga dipengaruhi oleh aspek id. Sandra memiliki keinginan untuk meninggalkan kenyataan yang terpaksa harus diingatnya. Secara psikologi, anak seumur Sandra seharusnya mendapatkan kehidupan yang sama dengan anak-anak lainnya seperti, mendapat kasih sayang orang tua, bermain bersama teman, menceritakan kehidupan yang apa adanya tanpa adanya tekanan dalam diri anak tersebut. Sebaliknya, Sandra harus berusaha melupakan kenyataan tentang keluarganya yang berantakan. Sandra sangat tersika setiap kali pelajaran mengarang.

Sandra tidak bisa mengarang seperti teman-temannya yang lain. Sandra harus benar-benar mengarang karena apa yang dilihatnya dirasa harus berbeda dengan apa yang ditulis. Ditinjau dari aspek id, Sandra menginginkan sebuah kenyamanan untuk dirinya. Pada prinsipnya id selalu mencari kenikmatan dan selalu menghindari ketidaknyamanan. Peristiwa yang dialami Sandra jelas membuktikan bahwa ia mengalami konflik batin yang dipengaruhi oleh aspek id, ketika kenyamanan yang diinginkan tidak dapat ia rasakan.

Id adalah aspek kepribadian yang “gelap” dalam alam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tidak mengenal nilai. Pernyataan tersebut dialami oleh tokoh Dewi dalam cerpen Dewi (ANM, 1999:95). Dewi selalu terbayang dengan senyum laki-laki tersebut. Perasaan nyaman ketika membayangkan senyum lelaki tersebut disebabkan adanya dorongan dari aspek id berupa naluri untuk mencintai. Dewi tidak menyadari bahwa ia jatuh cinta kepada laki-laki yang baru saja tersenyum kepadanya. Apabila dikaitkan dengan teori sebelumnya Dewi mengalami konflik batin yang dipengaruhi oleh aspek id, karena alam bawah sadar Dewi yang berisi insting dan nafsu-nafsu tidak mengenal nilai bahwa ia telah memiliki seorang suami.

(10)

b. Aspek Ego

Ditinjau dari aspek ego tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:6-7) merupakan seseorang yang berkomitmen bahwa seorang laki-laki harus pergi dari rumah. Aspek ego yang mempengaruhi tokoh aku dibuktikan dengan tokoh aku yang memutuskan untuk merantau ke Ibukota. Tokoh aku memutuskan untuk pergi ke Ibukota untuk mencari kehidupan baru.

Padahal, keinginan yang kuat dari tokoh aku pergi ke Ibukota hanya karena tokoh aku ingin melihat gemerlapnya Ibukota. Apabila ditinjau dari aspek ego, tokoh aku telah melaksanakan prinsip dari ego itu sendiri yaitu menolong manusia untuk mempertimbangkan apakah ia dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan bagi dirinya sendiri.

Selain permasalahan tersebut, tokoh aku dalam cerpen Lipstik (ANM, 1999:8) juga dipengaruhi oleh aspek ego. Tokoh aku merasa dia harus memuaskan keinginan dari id yaitu naluri seks. Ego dari tokoh aku muncul ketika berpacaran dengan rekan kerjanya ketika bekerja sebagai tukang sobek karcis di bioskop. Tokoh aku menyadari bahwa hubungan mereka tidak merugikan salah satu pihak. Tokoh aku merasa bahwa rekan kerjanya tersebut juga mencari kepuasan saja. Tokoh aku telah melaksanakan prinsip dari ego itu sendiri yaitu menolong manusia untuk mempertimbangkan apakah ia dapat memuaskan diri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan bagi dirinya sendiri. Aspek ego juga mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh aku dalam cerpen Surat (ANM, 1999:28). Tokoh aku merasakan bahwa apabila dia membuka surat tersebut dia hanya akan mengingat masalalunya kembali. Apabila ditinjau dari aspek ego, pernyataan tersebut sudah melaksanakan tugas dari ego manusia, yaitu memberi tempat pada fungsi mental utama, misalnya penalaran, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Keputusan untuk merobek surat tanpa membaca merupakan bukti kerja ego dalam mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh aku.

Dari konteks teori tugas ego memberikan tempat pada fungsi mental utama, misalnya penalaran, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Pada cerpen Ratih (ANM, 1999:81-82), ego Ratih terlihat ketika Ratih mengambil keputusan dengan cara tetap mempertahankan keinginannya untuk tetap tinggal dirumah lamanya. Karena aspek ego yang mempengaruhi Ratih, maka orang tua Ratih hanya mengikuti keinginan anaknya untuk tetap tinggal ditempat yang lama hanya disebabkan oleh sungai. Peristiwa tersebut jelas membuktikan bahwa konflik batin yang dialami Ratih dipengaruhi oleh aspek ego.Konflik batin Naro dalam cerpen Bulan di Atas Kampung (ANM, 1999: 127-128) juga dipengaruhi oleh aspek ego. Ego Naro muncul ketika dia memilih membunuh laki-laki yang sedang tertidur bersama ibunya. Laki-laki tersebut bukan ayah Naro, melainkan langganan Ibunya yang selalu berganti setiap malam. Naro tidak bisa membayangkan apabila yang tidur dengan ibunya bukan ayahnya, melainkan orang lain. Hal tersebut didasari karena ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Selain teori tersebut, teori pendukung lainnya juga memperkuat konflik batin yang dialami Naro yaitu, tugas ego memberikan tempat pada fungsi mental utama, misalnya penalaran, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan.

c. Aspek Superego

Ditinjau dari aspek superego tokoh aku dalam cerpen Pembunuhan (ANM, 1999:19- 20) merupakan orang yang masih memiliki rasa manusiawi. Tokoh aku masih memiliki rasa manusiawi terhadap remaja yang terbunuh di bar tempat ia bekerja. Tokoh aku menyayangkan kehadiran remaja tersebut untuk bekerja di tempat yang belum seharusnya dia tempati. Masa muda yang indah masih bisa dicapai, tetapi semua kembali kepada alasan pelacur yaitu faktor ekonomi. Hal tersebut membuat remaja tersebut harus mati sia-sia ditempat yang tidak layak.

Superego yang mempengaruhi terjadinya konflik batin dalam diri tokoh aku dijelaskan ketika ia merasa sedih dengan kenyataan yang dialami remaja tersebut. Dibahas dengan superego, tokoh aku telah melaksanakan kewajibannya sebagai sesama manusia, karena superego mewakili aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian serta dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralitas dan idealis.

Aspek superego juga mempengaruhi terjadinya konflik batin Sandra (cerpen Pelajaran Mengarang dalam ANM, 1999:78) yang masih berumur 10 tahun. Kepolosan Sandra

(11)

dan jiwa yang masih bersih membuat Sandra tidak pernah menaruh benci kepada Ibunya.

Sandra selalu medengarkan apa yang disampaikan ibunya yaitu anak yang tidak pernah mengingkari janji dan selalu patuh. Meskipun Ibunya sering berkata kasar kepadanya tetapi ibunya selalu menanamkan nilai yang baik kepada Sandra. Buktinya Sandra yang diajarkan oleh Ibunya untuk menepati janji telah diterapkan dalam diri Sandra sendiri. Hal tersebut disebabkan karena superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas.

Kesimpulan

Konflik batin disebabkan oleh pertentangan antara pilihan, keinginan, maupun harapan dengan kenyataan. Tokoh utama banyak mengalami kekecewaan ketika suara batin tidak mampu diungkapkan dan memilih diam, sehingga tokoh utama mengalami konflik dengan diri sendiri.

Dari pembahasan id dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam Karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang lemah dan tidak sanggup memenuhi keinginan yang dipengaruhi oleh aspek id. Hal tersebut didasari pada id yang hanya mampu memunculkan keinginan tetapi tidak mampu memuaskan keinginan tersebut. Dari pembahasan ego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki watak yang keras sehingga tokoh utama memuaskan keinginannya tersebut dari alam bawah sadar ke alam sadar dan bertemu langsung dengan kenyataan. Hal tersebut didasari karena ego merupakan sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Dari pembahasan superego, maka dapat disimpulkan bahwa tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma memiliki jiwa yang manusiawi, meskipun terkadang menjadi orang yang tidak mau tau. Hal tersebut disebabkan karena superego merupakan pengawasan tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan berdasarkan nilai-nilai moralitas.

Secara garis besar aspek yang dominan mempengaruhi terjadinya konflik batin tokoh utama dalam kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma adalah aspek id dan aspek ego.

Saran

1. Secara teori, buku sastra telah mengalami pembaruan teori yang signifikan, untuk itu diperlukan teori sastra sastra yang mapan sebagai penunjang penelitian sastra yang lebih luas.

2. Bagi pembaca, diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap sebuah karya sastra dengan persepsi dan interpretasi masing-masing.

3. Peneliti selanjutnya yang akan meneliti kumpulan cerpen Atas Nama Malam karya Seno Gumira Ajidarma, disarankan untuk melakukan penelitian dengan aspek yang berbeda.

KEPUSTAKAAN

Ajidarma, Seno Gumira. 1999. Atas Nama Malam. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi, Atar. 2008. Stilistika Sastra. Padang: UNP Press.

Sujanto, Agus dkk. 2009. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Yusi Deta Elvia, Dedy Mardiansyah, Sugiarti E-issn 2746-2684 E-issn 2746-2684 6 Paman Doblo Paman Doblo Merobek Layang-Layang ISTP 7 Kang Sarpin Kang Sarpin Minta Dikebiri ESTP