UJIAN TENGAH SEMESTER Perencanaan dan pengendalian mutu
DISUSUN OLEH :
FADILAH AINURAHMA 4424217001
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
2024
Sub-CPMK 4: Mahasiswa dapat memahami peta kontrol variabel, menyusun peta kontrol variabel dan mengendalikan proses dengan peta kontrol variabel (50 %)
1. Peta kontrol variabel digunakan untuk mengendalikan proses, sebutkan minimal 3(tiga) kasus yang cocok untuk menggunakan peta kendali variabel dalam mengendalikan prosesnya. Kategorikan kasus tersebut dengan penggunaan jenis peta kontrol variabel yang cocok.
Jawab :
Peta kontrol variabel merupakan peta kontrol yang digunakan untuk pengendalian kualitas dengan skala numeris seperti panjang, diameter, ketebalan suatu produk.
Dimana kualitas harus dikendalikan dengan memberikan indikasi kecenderungan nilai tengah dari suatu proses dan variasi data.
a. Peta Kontrol 𝒙̅ dan R (pengendalian mutu suatu proses yang digunakan untuk pengukuran sampel lebih dari dua atau kurang dari lima 5 (2 < n ≤ 5) pada suatu populasi data, dikendalikan dengan penggunaan rata rata (𝑥̅) dan range (R)).
Contoh : Penggunaan di industri komponen listrik – Verifikasi kualitas bahan dasar dan deteksi kontaminan yang dapat mempengaruhi kinerja komponen (karena untuk memastikan output akhir berfungsi dengan baik sampai ke tangan konsumen) b. Peta Kontrol 𝒙̅ dan S (pengendalian mutu suatu proses yang digunakan untuk
pengukuran sampel jumlahnya lebih dari 5 (n > 5) pada setiap set sampel data, dikendalikan dengan penggunaan rata rata (𝑥̅) dan standar deviasi (S))
Contoh : Penggunaan di industri kertas – Pemantauan kadar air pada kertas (karena untuk memastikan bahwa produk kertas memiliki kualitas yang optimal dan sesuai dengan spesifikasi)
c. Peta Kontrol I-MR (Pengendalian mutu suatu proses yang menggambarkan ukuran individual data kontinu dan apabila tidak mungkin menggunakan sampel subgroup hanya satu (n=1) dan siklus produksi sangat lama.
Contoh : Penggunaan di industri farmasi/obat – Pengukuran kadar kimia/bahan aktif pada obat (karena memungkinkan pengawasan mutu produk secara real-time dan mendeteksi variasi dalam proses produksi sejak dini)
2. Dalam penyusunan peta kontrol variabel, tahapan apa saja yang harus kita lakukan?
(Pilih salah satu jenis peta kontrol variabel) Jawab :
Peta Kontrol 𝒙̅ dan R
a. Pencatatan data pada suatu formulir dengan skema sampling dan ukuran sampel yang sudah ditetapkan sebelumnya
b. Masing-masing grup rata-rata sampel dan range dihitung menggunakan rumus c. Perhitungan garis sentral dan batas kontrol
d. Plot nilai pada peta kontrol yang sudah Digambar garis sentral dan batas kontrolnya, cek apakah semua titik berada dalam batas kontrol.
e. Lakukan revisi pada garis sentral dan batas kontrol pada peta kontrol (𝑥̅) &𝑅 f. Implementasi peta kontrol (𝑥̅) & 𝑅 untuk hasil pengamatan yang akan datang
3. Apabila proses yang kita analisis berada diluar batas kendali, apa yang harus kita lakukan? Kapan suatu proses dikatakan berada diluar kendali?
Jawab :
Jika analisis data berada di luar batas kendali, maka yang harus dilakukan adalah : a. Menghentikan produksi yang berjalan
b. Identifikasi penyebab masalah dengan 7 tools (fishbone, histogram, pareto dll)
c. Perbaiki permasalahan berdasarkan analisa dengan tindakan korektif dan pencegahan
d. Verifikasi tindakan perbaikan dengan monitoring proses serta pengambilan sample baru untuk memastikan perbaikan tersebut sudah efektif
e. Monitoring hasil proses secara berkala Suatu proses dikatakan diluar batas kendali jika
a. Titik sample diluar garis batas kendali atas (UCL) dan garis batas kendali bawah (LCL)
b. Dalam suatu grafik membentuk pola yang berulang (tidak random) c. Titik pada grafik membentuk suatu kumpulan (kumulatif)
Sub-CPMK 6: Mahasiswa dapat memahami peta kontrol variabel, menyusun peta kontrol variabel dan mengendalikan proses dengan peta kontrol variabel (50 %)
1. Peta kontrol atribut digunakan untuk mengendalikan proses, sebutkan minimal 3(tiga) kasus yang cocok untuk menggunakan peta kendali atribut dalam mengendalikan prosesnya. Kategorikan kasus tersebut dengan penggunaan jenis peta kontrol atribut yang cocok.
Jawab :
Peta kontrol atribut merupakan peta kontrol yang digunakan untuk pengendalian kualitas berdasarkan data kualitatif atau binari seperti jumlah cacat atau kesalahan (Reject dan Non Reject)
a. p-Chart (Proportion Chart) (Pengendalian mutu suatu proses untuk mengidentifikasi variasi dalam proporsi cacat dari satu sampel ke sampel lain) Contoh : Penggunaan di industri komponen listrik – Memeriksa proporsi komponen elektronik yang cacat dari setiap lot produksi.
b. np-Chart (Number of Defective Units Chart) (Pengendalian mutu suatu proses untuk memantau jumlah unit cacat dalam sampel dengan ukuran tetap)
Contoh : Penggunaan di industri kemasan – Memeriksa jumlah sample cacat warna pada desain kemasan
c. c-Chart (Count of Defects Chart) (Pengendalian mutu suatu proses untuk memantau jumlah cacat atau kesalahan dalam satu unit produk atau sampel dari data diskrit di mana menghitung jumlah cacat dalam setiap unit inspeksi)
Contoh : Penggunaan di industri percetakan - Memantau jumlah kesalahan cetak seperti halaman yang terpotong, tinta yang tidak merata, atau halaman yang salah urutan.
2. Dalam penyusunan peta kontrol atribut, tahapan apa saja yang harus kita lakukan? ? (Pilih salah satu jenis peta kontrol atribut)
Jawab :
a. Pengumpulan data (Ambil sample pada produksi dan tentukan jumlah total unit dalam setiap sampel dan jumlah unit yang cacat dalam setiap sampel)
b. Hitung Proporsi Cacat (p) untuk Setiap Sampel c. Hitung Proporsi Rata-rata Cacat
d. Hitung Batas Kontrol e. Buat Grafik
f. Analisa grafik
3. Dalam hal apa pembuatan peta kontrol atribut dianggap lebih baik daripada peta kontrol variabel?
Jawab :
Pembuatan peta kontrol atribut dianggap lebih baik daripada peta kontrol variabel dalam beberapa hal berikut:
1. Sederhana dan Mudah Dimengerti:
o Atribut: Peta kontrol atribut seperti p-Chart dan np-Chart menggunakan data yang bersifat binari (cacat/tidak cacat) sehingga lebih mudah dipahami oleh orang-orang yang tidak memiliki latar belakang statistik yang kuat.
o Variabel: Peta kontrol variabel seperti X-bar dan R Chart memerlukan pengukuran data kontinu dan perhitungan statistik yang lebih kompleks.
2. Pengumpulan Data Lebih Mudah:
o Atribut: Mengumpulkan data untuk peta kontrol atribut sering kali lebih mudah dan lebih cepat karena hanya membutuhkan penghitungan jumlah cacat atau kesalahan.
o Variabel: Mengumpulkan data untuk peta kontrol variabel memerlukan pengukuran yang presisi dan sering kali memerlukan peralatan khusus.
3. Biaya Lebih Rendah:
o Atribut: Peta kontrol atribut sering kali lebih murah dalam hal pengumpulan dan analisis data karena tidak memerlukan alat ukur yang canggih.
o Variabel: Peta kontrol variabel membutuhkan peralatan dan proses pengukuran yang lebih mahal.