KONSEP DASAR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pusdiklat PBJ LKPP
SELF-LEARNING MATERI 02
PELATIHAN KOMPETENSI CALON FASILITATOR
V1.0OBJECTIVE
Memahami konsep dasar pendidikan dan pelatihan
dalam organisasi
OUTLINE
1. Pembelajaran dan Kinerja 2. Behavior Engineering Model 3. Teori Pembelajaran
4. Bloom’s Taxonomy
PEMBELAJARAN DAN KINERJA
Materi 02.1
Human Performance
Apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja ?
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kinerja individu dapat dibagi menjadi empat
kuadran
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 1
High Motivation – Low Skill
Kuadran 1 adalah individu yang punya motivasi kerja tinggi tapi kurang
pengalaman atau keahlian (skill)
Strategi peningkatan
kinerja pada kuadran
ini adalah memberikan
TRAINING
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 1
High Motivation – Low Skill
Strategi peningkatan
kinerja pada kuadran
ini adalah memberikan
TRAINING
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 2
High Motivation – High Skill
Kuadran 2 adalah individu yang punya motivasi kerja tinggi dan memiliki
pengalaman atau keahlian (skill)
Individu pada kuadran 2 inilah yang
diharapkan
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 2
High Motivation – High Skill
Strategi peningkatan kinerja pada Kuadran 2 ini adalah Maintain and Challenge : mempertahankan kinerja dan
memberikan
tantangan lebih
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 3
Low Motivation – High Skill
Kuadran 3 adalah
individu yang motivasi kerja rendah tapi
memiliki pengalaman
atau keahlian (skill)
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 3
Low Motivation – High Skill
Strategi peningkatan kinerja pada kuadran ini adalah dengan
memberikan MOTIVASI
(bukan memberikan
Training)
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 4
Low Motivation – Low Skill
Kuadran 4 adalah
individu yang motivasi kerja rendah dan
kurang atau tidak
memiliki pengalaman
atau keahlian (skill)
Human Performance
High Motivation – Low Skill
High Motivation – High Skill
Low Motivation – Low Skill
Low Motivation – High Skill
motiv ation
skill
Kuadran 4
Low Motivation – Low Skill
Strategi peningkatan
kinerja pada kuadran
ini adalah : TRAINING
dan MOTIVASI
Human Performance
TRAIN ! MAINTAIN &
CHALLENGE
TRAIN &
MOTIVATE ! MOTIVATE !
motiv ation
skill
Strategi peningkatan
kinerja pada setiap
kuadran kinerja
Jadi, dari ilustrasi tersebut, dapat dilihat bahwa peningkatan kinerja tidak hanya dipengaruhi
oleh knowledge dan skill, tapi juga motivasi.
Secara lengkap, tidak hanya skill dan motivasi, tapi ada juga faktor lain yang berpengaruh,
seperti yang dijelaskan pada bagian berikut.
Human Performance
BEHAVIOR ENGINEERING MODEL
Materi 02.2
Six Boxes developed by Binder
Human Performance
BEHAVIOR ENGINEERING MODEL
Six Boxes developed by Binder
6
• Employee Engagement
• Lingkungan Kerja
• Jenjang Karir
• Coaching
Human Performance
BEHAVIOR ENGINEERING MODEL
3
• Penghargaan dan
Sanksi berbasis kinerja
• Jenjang Karir
5
• Rekrutmen
• Jenjang Karir
• Konseling
2
• Fasilitas Pendukung
• Alat Bantu Kerja
• Teknologi
4
• Classroom Training
• Mentoring
• On-the-Job Training
• Pembelajan informal
• E-learning
• Community of Practice (Forum/Diseminasi/
Workshop)
1
• Uraian Pekerjaan
• Alur Proses Kerja
• Penetapan Tujuan
• Review Kinerja dan
Pemberian Feedback
• Beyond Training & Development
Training is not always the answer !
• From Training to Performance
Well-trained employee : NO!
Well-performed employee : YES !
Human Performance
TEORI PEMBELAJARAN
Materi 02.3
Influencial Science for Instructional Design
Learning Theory
Teori mengenai apa itu pembelajaran (learning)
BEHAVIORISM
Mind as Blackbox
COGNITIVISM
Mind as Computer
CONSTRUCTIVISM
Mind as Rhizome
BEHAVIORISM
BEHAVIORISM
Mind as Blackbox
• Fokus pada perilaku yang diamati, tidak pada apa yang terjadi pada pikiran
• Perilaku adalah akibat dari stimulus dan response
• Implikasi terhadap pembelajaran :
o Learner belajar melalui latihan terus menerus, disertai dengan
reinforcement dan punishment
o Pembelajaran harus berurutan dan di-supervisi / observasi
Further Reading : Pavlov’s Dog, Little Albert Experiment, Skinner, Classical &
Operant Conditioning, Edward Thorndike
COGNITIVISM
• Fokus pada bagaimana informasi diterima, dikelola, disimpan, dan dimunculkan dari pikirian
• Implikasi terhadap pembelajaran : o Learner belajar melalui mental
processing
o Pembelajaran harus selalu menjaga atensi peserta, disertai dengan
repetisi, review, visualisasi, mind- mapping, dll
COGNITIVISM
Mind as Computer
Further Reading : Sensory-Working-Long term Memory (Piaget), Declarative dan Procedural Memory (Anderson), Ebbinghaus Forgetting Curve,
CONSTRUCTIVISM
• Pembelajaran merupakan proses
konstruksi (bentukan) learner secara aktif dari pengalamannya
• Implikasi terhadap pembelajaran : o Learner belajar melalui proses
konstruksi, sosilasiasi, dan self-lead o Pembelajaran harus diawali dengan
pertanyaan / problem, dan
dilakukan bersama dengan rekan lain CONSTRUCTIVISM
Mind as Rhizome
Further Reading : Vygotsky’ Zone of Proximal Development, L J Brunner
BLOOM TAXONOMY
Materi 02.4
BLOOM’S TAXONOMY
COGNITIVE AFFECTIVE PSYCHOMOTORIC
Menghasilkan karya baru
mendesain, berkumpul, membangun, berspekulasi, mengembangkan, merumuskan, menciptakan, meneliti
Membenarkan suatu pendirian atau keputusan
memperdebatkan, mempertahankan, memilih, mendukung, menilai, mengkritik, mempertimbangkan
Melihat koneksi di antara ide-ide
Membedakan, mengorganisir, menghubungkan, membandingkan, menguji, mempertanyakan, melakukan tes
Menggunakan informasi di situasi baru
Menjalankan, mengimplementasikan, menyelesaikan, menggunakan, mendemonstrasikan, menginterpretasikan, menjadwalkan
Menjelaskan ide atau konsep
Mengklasifikasi, mendeskripsikan, mendiskusikan, menjelaskan, mengidentifikasi, melaporkan
Mengingat fakta dan konsep dasar
Mendefinisikan, menduplikasi, menyusun, mengingat, mengulang, menyatakan
BLOOM’S TAXONOMY
BLOOM’S TAXONOMY
COGNITIVE
BLOOM’S TAXONOMY
BLOOM’S TAXONOMY
AFFECTIVE
Bertindak secara konsisten karena kepercayaan internal, dapat mengartikulasikan filosofi atau pandangan dunia, dapat memecahkan situasi yang kompleks dan merespons berdasarkan nilai-nilai, berkembang dan hidup dengan kepribadiannya sendiri
Nilai menjadi sistematis, dapat membandingkan dan membedakan nilai dan pilihan, mulai
menata dan memprioritaskan nilai, memilih untuk berkomitmen pada nilai dan perilaku tertentu
Termotivasi untuk berinvestasi, Memilih untuk berperilaku dengan cara tertentu, mulai mengidentifikasi diri dengan perilaku dan berkomitmen untuk itu
Bersedia untuk berpartisipasi, Patuh, Sukarelawan,
Menemukan kepuasan dalam berpartisipasi, Siap untuk merespons
Mau memperhatikan situasi, Memberikan perhatian dengan pilihan, Terbuka untuk pengalaman
BLOOM’S TAXONOMY
BLOOM’S TAXONOMY
PSYCHOMOTORIC
Tingkat kinerja yang tinggi dicapai dengan tindakan yang menjadi kebiasaan
Beberapa keterampilan dapat dilakukan bersama secara harmonis
Performa menjadi lebih tepat, dan tindakan lebih presisi
Tindakan yang dilakukan melalui menghafal atau mengikuti arahan
Belajar dengan
menonton dan meniru tindakan