• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Etika dan Integritas

N/A
N/A
Abdul Rohman

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Etika dan Integritas "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

INSPEKTORAT JENDERAL

KASTOLAN

Sekretaris Itjen Kemenag

Etika dan Integritas

Kepemimpinan Pancasila

(2)

Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya

tempat tinggal, kandang, kebiasaan, sikap, watak, atau cara berpikir.

Sehingga etika

adalah nilai dan norma

moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu

kelompok

dalam mengatur tingkah lakunya.

Konsep Etika dan Integritas

(3)

Integritas

Sikap dan tindakan yang mencerminkan keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan, sebagai pribadi

atau Pegawai ASN dalam

melaksanakan tugas secara baik dan benar.

(Pasal 4 ayat (2) PMA 12/2019)

Konsep Etika dan Integritas

(4)

Aparatur Sipil Negara (ASN)

ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(5)

Pancasila

“Sekarang banyaknya prinsip:

kebangsaan, Internasionalisme,

mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini

dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila.

Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”

(Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945)

(6)

Kedudukan Pancasila

1. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

2. Pancasila sebagai Jiwa, Semangat, dan Nilai

Pembukaan UUD NRI Tahun 1945

(7)

Konsep Etika, dan Integritas dalam

Konteks Kepemimpinan Pancasila, Tugas dan Fungsi ASN

Etika dan integritas yang diterapkan dengan sungguh- sungguh menjadi cerminan dari sikap bela negara yang

diwujudkan dalam bentuk sesuai dengan profesi setiap

individu, dalam hal ini kaitannya dengan ASN.

(8)

Konsep Etika, dan Integritas dalam

Konteks Kepemimpinan Pancasila, Tugas dan Fungsi ASN

Pancasila menjadi kendali atas setiap langkah yang dilakukan ASN dalam menjalankan tugasnya. Nilai sila kelima, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjadi pedoman untuk melayani setiap warga tanpa pandang suku, ras, atau agama.

Melayani mereka Pancasila menjadi kendali atas setiap langkah yang dilakukan ASN dalam menjalankan tugasnya.

Nilai sila kelima, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia” menjadi pedoman untuk melayani setiap warga

tanpa pandang suku, ras, atau agama. Melayani mereka

(9)

Karakter Pemimpin yang Berintegritas

CHARACTER

5 C

Memiliki karakter/akhlak yang baik CONCEPT

Memiliki wawasan kebangsaan COMPETENCE

Memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi

CONNECTION

Memiliki kemampuan dalam menciptakan jejaring kerja internal dan eksternal

COMMITMENT

Memiliki kemauan yang kuat untuk

mengembangkan organisasi

(10)

“Integritas PNS” diartikan sebagai pernyataan atau janji kepada diri sendiri

sebagai aparatur pemerintah tentang komitmen melaksanakan seluruh tugas,

fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Serta menjadi PNS yang mempunyai etika sesuai dengan nilai-nilai sesuai nilai dan

norma pancasila.

(11)

Pemimpin yang Berintegritas

MENJAGA INTEGRITAS

MEMPERTAHANKAN MENINGKATKAN

Kementerian Agama telah memiliki kebijakan untuk menjaga integritas ASN:

1. Peraturan Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2019 tentang Kode Etik Dan Kode Perilaku Pegawai Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama

2. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Pada Kementerian AGama

(12)

Kompetensi Manajerial

ASN

(13)

ITJEN KEMENAG

Penyebab Rendahnya Integritas

Hal lain yang dapat menimbulkan korupsi ialah sistem yang lemah, sistem yang

buruk, dan sistem yang gagal. Guna memperbaiki hal tersebut maka diperlukan pemimpin yang visioner sehingga terwujudnya pemerintahan yang

baik atau good governance

KEINGINAN

KESEMPATAN KEBUTUHAN

RENDAHNYA HUKUM

(14)

Meningkatkan Integritas

1. Tetapkan nilai-nilai diri

Langkah pertama adalah menetapkan nilai-nilai diri Anda. Ini adalah prinsip-prinsip yang penting dan berarti bagi Anda. Jika masih kesulitan mengetahui nilai-nilai diri Anda, cobalah dua hal berikut:

a. Identifikasi panutan Anda dan tuliskan mengapa Anda menjadikannya sebagai panutan. Sebagai contoh, jika Anda seorang muslim, panutan Anda mungkin nabi Muhammad SAW.

b. Atau, jika Anda seorang penyuka teknologi, Steve Jobs mungkin saja menjadi panutan Anda. Siapa pun panutan Anda, tuliskan mengapa Anda menjadikannya sebagai panutan.

c. Pikirkan apa yang membuat Anda bahagia atau sedih, lalu gali nilai-nilai di balik semua itu. Misalnya, ketika Anda berada di puncak karier, ketahui nilai-nilai apa yang membawa Anda ke sana.

2. Buat paradigma baru tentang uang

Integritas seseorang bisa dihapus oleh kesombongan, kepentingan diri sendiri dan golongan, keserakahan, dan kekuasaan.

Pangkal dari semua itu adalah uang. Oleh karena itu, buat paradigma baru tentang uang.

Sebagai contoh, jika selama ini Anda memandang uang itu segalanya dan segalanya perlu uang, ubah menjadi uang itu penting namun bukan segalanya. dengan paradigma uang bukan segalanya, Anda akan memiliki kompas moral dan bertindak untuk mencari berkah. Bukankah hidup ini indah kalau mencari berkah?

(15)

Meningkatkan Integritas

3. Jaga ucapan

Jaga ucapan sehingga tidak memberi janji yang tidak bisa tepati. Sebagai contoh, jika tidak punya waktu menghadiri suatu pertemuan, hindari berjanji akan datang ke pertemuan tersebut. Katakan bahwa tidak bisa menghadirinya karena sedang sibuk dengan pekerjaan atau yang lainnya.

4. Katakan yang sejujurnya

Hindari berbohong. Mengapa? Karena kebohongan akan meracuni hati, pikiran, dan tindakan. Meskipun berat, katakan yang sejujurnya (apa adanya). Dengan berkata yang sejujurnya, tidak akan berpura-pura, bermuka dua, atau manipulatif.

5. Bertanggung jawab

Bertanggung jawablah untuk semua tindakan. Sebagai contoh, jika tindakan berujung kesalahan, jangan cuci tangan atau menyalahkan orang lain. Akuilah kesalahan tersebut merupakan tanggung jawab dan segera perbaiki dengan menggunakan sumber daya yang miliki. Contoh lain, jika berjanji akan menyelesaikan laporan pada hari Kamis, tepatilah janji tersebut. Buatlah komitmen pada diri sendiri dan berfokuslah sehingga bisa menyelesaikan laporan tersebut tepat waktu.

(16)

Meningkatkan Integritas

6. Analisis setiap keputusan yang diambil

Jika ada seorang pejabat, analisislah setiap keputusan yang akan diambil. Sebagai contoh, jika tergoda melakukan tindakan korupsi, bayangkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi dan wajah terpampang di media massa dan media sosial. Dengan menganalisis keputusan, akan sadar mana yang benar dan mana yang salah. Ini juga sekaligus akan mengesampingkan pembenaran tindakan salah yang akan dilakukan.

7. Bergaul dengan orang-orang yang berintegritas

Bergaulah dengan orang-orang yang berintegritas juga. Dengan demikian, akan malu berbuat yang tidak sesuai aturan. Sebagai contoh, ada seorang karyawan yang memiliki rekan-rekan kerja yang menghargai waktu kerja. akan malu jika Anda mengajak mereka untuk buang-buang waktu kerja.

(17)

Konsistensi antara tindakan dengan prinsip dan nilai –

nilai

Kepatuhan yang kuat pada kode etik

dan aturan perilaku

Keberanian moral untuk menolak godaan berperilaku

niretik

Personal Organisasion

al Publik Nasional

Bagaimana penerapannya di tingkat:

Integritas

(18)

Keutamaan dan otonomi moral

Satunya kata dan perbuatan

Setia pada prinsip – prinsip

yang

merepresentasik an identitas diri.

Integritas personal tidak hanya persetujuan atas nilai – nilai tertentu namun juga:

Komitmen, dan aksi.

Bersedia menanggung konsekuensi dari sikap tersebut

Seseorang yang melanggar nilai – nilai integritas akan merasa:

kehilangan makna hidup

tidak ada alasan untuk melanjutkannya

Integritas Personal

(19)

Commitme

nt Conduct Content Context Consistent Coherent Continuous

Tujuh elemen integritas organisasional (7C)

Sumber: Maak, Thomas (2008) Undivided Corporate Responsibility: Towards a Theory of Corporate Integrity

• Integritas organisasional adalah pendekatan antikorupsi dengan menyatukan dan mengintegrasikan sistem operasional organisasi, strategi pengendalian korupsi, dan standar etik.

• Pengintegrasian tersebut dilakukan dengan membangun norma – norma sosial dalam organisasi yang secara akurat mendefinisikan korupsi dan menolak aksi korupsi dan perilaku koruptif.

• Pendekatan ini memandang bahwa korupsi tumbuh dari aspek – aspek organisasional bukan dari atribut – atribut individu pelaku.

Integritas Organisasional

(20)

Pilar Sistem

Komitmen

Tanggung Jawab

Strategi

Standar Perilaku

Pilar Budaya

Kesatuan Masyarakat (Whole of society)

Kepemimpinan

Basis Merit

Pembangunan kapasitas

Keterbukaan

Pilar Akuntabilitas

Manajemen risiko

Penegakan Integritas

Pengawasan

Partisipasi

Sumber: OECD (2018)

Integritas Publik

(21)

Sumber: Pope (2000)

Integritas Nasional

(22)

Integritas Personal

Integritas Organisasion

al

Integritas

Publik Integritas Nasional

Pegawai harus semakin sensitif dan kompeten dalam menghadapi dilema etik ketika

berhadap dengan situasi korupsi

Organisasi harus

mempunyai struktur dan sistem yang pegawai memilih untuk tidak korup dan

mengembangkan

budaya yang mendorong pegawai memilih untuk jujur

Organisasi harus transparan dan

akuntabel kepada publik dan mendorong

partisipasi masyarakat dalam pengawasan

Organisasi harus ikut serta dan patuh serta berperan aktif dalam program antikorupsi pemerintah

Strategi Penguatan Integritas berada pada jalur yang tepat

(23)

ZI, WBK dan WBBM

(24)

Edukasi dan Sosialisasi Antikorupsi

(25)

WBS dan Program Pengendalian Gratifikasi

(26)

Audit Investigatif dan Probity Audit

(27)

Transformasi Digital

(28)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Ketika menjalankan tugasnya, seorang guru harus sepenuhnya sadar akan kode etik guru yang merupakan pedoman dalam bersikap serta berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai

setiap akuntan publik dituntut untuk memiliki komitmen moral yang tinggi dalam menjalankan profesinya sesuai aturan kode etik yang telah ditetapkan, sehingga

Nilai moral dan etika yang disusun dalam kode etik yang standar untuk sebuah profesi adalah memberikan jalan, pedoman, tolak ukur dan acuan untuk mengambil keputusan

Bila para pegawai mematuhi serta melaksanakan nilai-nilai, norma-norma atau aturan-aturan yang tercantum didalam etika pegawai (dalam bentuk kode etik dan sebagainya), maka

Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik

Kode Etik Keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat... Kode etik merupakan

Sementara itu, Kode Etik Profesi Polri yang Sementara itu, Kode Etik Profesi Polri yang selanjutnya disingkat KEPP adalah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan kesatuan

Penerapan Nilai-nilai Etika bagi Birokrasi Pemerintahan Implementasi dari etika dan moral dalam praktek pelayanan dapat dilihat dari kode etik yang dimiliki oleh administrator publik..