• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Etnomedisin dalam Pengobatan Gigi

N/A
N/A
4211211095 Ibnu Dzar Alghifari

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Etnomedisin dalam Pengobatan Gigi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Jangan share please

1. Bagaimana konsep etnomedisin dalam penelitian bahan tersebut!

konsep etnomedisin dapat diterapkan untuk mengidentifikasi tanaman obat atau bahan alami yang telah digunakan secara tradisional oleh suatu kelompok etnis atau budaya untuk pengobatan gigi. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang tanaman obat yang potensial digunakan dalam pengobatan gigi, serta memberikan wawasan tentang praktik pengobatan tradisional yang dapat dikembangkan dan digunakan di bidang kedokteran gigi. Artinya, konsep etnomedisin dapat memberikan wawasan tentang penggunaan bahan herbal dalam pengobatan gigi, serta membantu mengembangkan pengobatan alternatif dan alami untuk meningkatkan kesehatan gigi dan gusi.

2. Apa kegunaan bahan herbal dalam penelitian

3. Bagaimana cara peneliti melakukan teknik sampling dalam penelitian Dengan menggunakan rumus

n = jumlah sampel yang dibutuhkan Zα/2 = nilai Z pada tingkat signifikansi α/2 Zβ = nilai Z pada power 1-β

SD1 = standar deviasi kelompok pertama SD2 = standar deviasi kelompok kedua

d = perbedaan antara kedua kelompok yang ingin dideteksi

Pada praktiknya, peneliti perlu mempertimbangkan faktor lain seperti jumlah kelompok dan jumlah variabel yang ingin diteliti dalam menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan. Selain itu, peneliti juga harus mempertimbangkan etika dalam penggunaan hewan coba dalam penelitian dan berusaha untuk menggunakan jumlah sampel yang minimal namun cukup untuk menghasilkan hasil yang valid dan signifikan

4. Jelaskan tahapan analisis data dalam penelitian eksperimen a. Deskripsi data

Tahap awal dalam analisis data adalah melihat deskripsi data. Hal ini dilakukan untuk memahami karakteristik data seperti mean, median, modus, deviasi standar, dll. Deskripsi data ini dapat membantu dalam menentukan langkah analisis yang tepat.

b. Uji normalitas

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, perlu diuji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji normalitas seperti uji Kolmogorov Smirnov atau uji Shapiro-Wilk. Jika data tidak berdistribusi normal, maka diperlukan uji nonparametrik

c. Uji homogenitas

Selain uji normalitas, perlu dilakukan uji homogenitas untuk memastikan bahwa

(2)

variasi data antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak signifikan. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji Levene atau uji Brown-Forsythe

d. Uji hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian eksperimen, digunakan uji hipotesis.

Ada beberapa uji hipotesis yang umum digunakan dalam penelitian eksperimen seperti uji t-test, uji ANOVA, uji korelasi, dan uji regresi

e. Interpretasi hasil

Setelah dilakukan analisis data, hasil yang diperoleh harus diinterpretasikan secara benar. Hasil dapat dinyatakan signifikan atau tidak signifikan, serta harus dikaitkan dengan tujuan penelitian.

f. Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis data disusun dalam bentuk kesimpulan penelitian.

Kesimpulan ini dapat berupa ringkasan hasil penelitian dan implikasi praktis dari hasil yang diperoleh

5. Apa perbedaan kuasi eksperimen dan eksperimen dalam penelitian

Perbedaan utama antara penelitian eksperimen dan penelitian kuasi eksperimen adalah pada pengendalian variabel. Penelitian eksperimen memiliki pengendalian yang lebih ketat terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi hasil penelitian, dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Penelitian kuasi eksperimen, peneliti tidak memiliki kendali penuh atas variabel-variabel tersebut dan hanya dapat mengamati perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang sudah ada atau dibentuk berdasarkan karakteristik yang sudah ada pada subjek penelitian

6. Bagaimana prosedur penelitian eksperimen a. Perumusan masalah dan tujuan penelitian b. Pengumpulan data

c. Penentuan sampel dan jumlah sampel

d. Pembagian sampel kedalam kelompok perlakuan dan kontrol e. Pemberian intervensi atau perlakuan

f. Pengukuran variabel g. Analisis data

Referensi

Dokumen terkait

Diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan termasuk pengobatan gigi dan mulut, sebagai contoh adalah teh hijau, teh hitam, teh oolong

Untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan dengan melakukan perangkingan terhadap tanaman obat

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran peran petugas kesehatan dan pengawas menelan obat (PMO) dalam pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS pada

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran peran petugas kesehatan dan pengawas menelan obat (PMO) dalam pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS pada

Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu tingkat kepuasan pasien pada Pelayanan Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Petanahan Kebumen masuk dalam kategori sangat puas

Sering pula terjadi, ada anggapan agar cepat sembuh pengobatan luka (yang dijahit) oleh dokter dikombinasikan dengan tanaman obat tradisional.. Mengenai tanaman berkhasiat

Sering pula terjadi, ada anggapan agar cepat sembuh pengobatan luka (yang dijahit) oleh dokter dikombinasikan dengan tanaman obat tradisional.. Mengenai tanaman berkhasiat

Penelitian bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan menganalisis pendapat masyarakat tentang keberadaan dan pemanfaatan tanaman meniran sebagai tanaman obat, (2)