• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Penghambatan Pembentukan Plak Gigi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Penghambatan Pembentukan Plak Gigi."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH TEH HIJAU (

Camellia sinensis

) TERHADAP

PENGHAMBATAN PEMBENTUKAN PLAK GIGI

Ludwig Melino Tjokrovonco,2011

Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF. Ellya Rosa Delima dr., Mkes.

Latar belakang Di Indonesia, tanaman obat telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan. Diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan termasuk pengobatan gigi dan mulut, sebagai contoh adalah teh hijau, teh hitam, teh oolong, delima, strawberry, dan lain-lain.

Tujuan Ingin mengetahui apakah teh hijau menghambat pembentukan plak gigi.

Metode Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan dengan pemberian perlakuan secara cross over design. Sebelas subjek penelitian berkumur teh hijau 100 cc selama 30 detik sebelum makan,sedangkan 11 subjek penelitian lain berkumur air putih 100 cc selama 30 detik sebelum makan. Plak gigi diukur setelah 24 jam sesudah makan pertama. Data yang diukur berupa plak gigi menggunakan indeks plak gigi menurut Silness and Lőe. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon dengan α =

0.05.

Hasil Plak gigi yang terbentuk setelah berkumur teh hijau lebih sedikit daripada plak gigi yang terbentuk setelah berkumur air putih ( p < 0.01**).

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

INHIBITORY EFFECT OF GREEN TEA (

Camellia sinensis

)

AGAINST DENTAL PLAQUE FORMATION

Ludwig Melino Tjokrovonco,2011

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF. Ellya Rosa Delima dr., Mkes.

Backgrounds In Indonesia, medicinal plants have been widely used for

maintenance and health care. It is estimated that there are thousands of species of plants that are useful for treatment include oral and dental care, for examples are green tea, black tea, oolong tea, pomegranate, strawberry, etc.

Objectives to find whether green tea inhibits the formation of dental plaque.

Methods the characteristics of this research is true experimental design with

cross over design. Eleven subjects experiment rinse the mouth with 100 cc green tea for 30 seconds before meals, while another 11 subjects experiment rinse the mouth with 100 cc green tea for 30 seconds before meals. Dental plaque was measured 24 hours after first meals as a data by Plaque Index Silness and Lőe. Analyzing data used Wilcoxon testwith α = 0.05.

Results the formation of dental plaque after rinsing the mouth with green tea is

lesser than mineral water with p<0.01**.

Conclusions green tea inhibits the formation of dental plaque.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi ... 5

2.1.1 Anatomi gigi ... 5

2.1.2 Histologi dan Struktur Jaringan Gigi ... 8

2.2 Teh Hijau ... 9

2.2.1 Sejarah Perkembangan Teh ... 9

2.2.2 Taksonomi Teh Hijau ... 11

2.2.3 Cara Pengolahan Teh Hijau ... 12

2.2.4 Macam – Macam Teh Hijau ... 16

2.2.5 Kandungan Teh Hijau ... 18

2.2.6 Cara Kerja Teh Hijau Menghambat Pembentukan Plak Gigi ... 29

2.3 Plak Gigi ... 30

2.3.1 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 30

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Taksonomi Streptococcus mutans ... 35

2.4.2 Morfologi Streptococcus mutans ... 36

2.5 Plaque Index Silness and Lőe ... 37

2.6 Simplified Oral Hygiene Index ... 38

2.7 Metode Menyikat Gigi ... 40

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 42

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 42

3.1.2 Subjek Penelitian ... 45

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Desain Penelitian ... 45

3.2.2 Variabel Penelitian ... 45

3.2.3 Definisi Operasional ... 46

3.2.4 Prosedur Kerja ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 49

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53

4.2.1 Hipotesis Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 59

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Pucuk Daun Teh (% berat kering)...18

Tabel 2.2 Komponen Utama Catechin pada Daun Teh Segar………..19

Tabel 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Catechin...21

Tabel 2.4 Plaque Index Silness and Lőe…...37

Tabel 2.5 Debris Index………...39

Tabel 2.6 Calculus Index………39

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian………..49

Tabel 4.2 Data Dasar……….50

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Tentang Mekanisme Kerja Catechin ... 3

Gambar 2.1 Anatomi Gigi ... 5

Gambar 2.2 Jenis – Jenis Gigi ... 6

Gambar 2.3 Nomenklatur Gigi menurut FDI ... 8

Gambar 2.4 Teh Hijau ... 12

Gambar 2.5 Rumus Bangun Derivat Catechin Teh Hijau... 20

Gambar 2.6 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 31

Gambar 2.7 Biofilm ... 35

Gambar 2.8 Streptococcus mutans ... 36

Gambar 2.9 Simplified Oral Hygiene Index ... 38

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

59

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN

(9)
(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Plak gigi merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya penyakit

periodontal dan karies gigi. Ketidaktahuan masyarakat tentang plak gigi

menyebabkan rendahnya kesadaran untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut (Endang

Suprastiwi, 2007). Kesalahan teknik menyikat gigi juga menjadi salah satu faktor

yang menyebabkan terjadinya penumpukan plak gigi (Nurul Chayati, 2010).

Karies gigi merupakan satu dari penyakit manusia yang paling umum terjadi.

Karies gigi merupakan penyakit infeksi hasil interaksi bakteri kariogenik, host,

makanan tinggi karbohidrat, dan waktu. Salah satu faktor utama yang menyebabkan

karies gigi adalah penumpukan plak yang terus menerus pada email gigi (Endang

Suprastiwi, 2007).

Di Indonesia, penderita karies gigi tidaklah sedikit, di mana Hasil Survei

Kesehatan Nasional 2002 menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia

berkisar 60 %, yang berarti dari setiap 10 orang Indonesia, 6 dari orang tersebut di

antaranya menderita karies gigi atau gigi berlubang (Ari Widya Nugraha, 2007).

Di Indonesia, tanaman obat telah banyak digunakan untuk pemeliharaan dan

perawatan kesehatan. Diperkirakan terdapat ribuan jenis tanaman yang bermanfaat

untuk pengobatan termasuk pengobatan gigi dan mulut, sebagai contoh adalah teh

hijau, teh hitam, teh oolong, delima, strawberry, dan lain-lain (Nurul Chayati, 2010).

Teh hijau telah dilaporkan memiliki kandungan antibakterial (Elvin-Lewis et

al.,1980; Sakanaka et al.,1989; Otake et al.,1991; Hamilton-Miller, 2001; Hirasawa

et al., 2002), antiviral (Nakane, 1989; Nakayama et al., 1990), antifungal (Hirasawa

& Takada, 2004) dan sebagai pendenaturasi protein (Wu-Yuan et al., 1988; Otake et

(11)

secara terus menerus akan menimbulkan penyakit periodontal dan karies gigi.

1.2.Identifikasi masalah

Apakah teh hijau menghambat pembentukan plak gigi

1.3.Tujuan

Ingin mengetahui apakah teh hijau menghambat pembentukan plak gigi

1.4.Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat teh

hijau terhadap pembentukan plak gigi

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberi informasi kepada masyarakat umumnya mengenai

manfaat teh hijau dalam kehidupan sehari-hari

1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Teh hijau termasuk salah satu tanaman obat. Teh hijau mengandung catechin

30-42% atau 67,5 mg catechin dalam 100 ml (Endang Suprastiwi, 2007).

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Tentang Mekanisme Kerja Catechin

Beberapa penelitian menunjukan catechin dalam teh hijau efektif dalam

menghambat pembentukan plak gigi melalui beberapa mekanisme.

Pertama teh hijau bersifat sebagai antibacterial. Gugus pyrogallol dan gugus

galloil dalam catechin akan merusak dinding lipid bilayer dari bakteri sehingga dapat

membunuh bakteri Streptococcus mutans (Elvin-Lewis et al., 1980; Sakanaka et al.,

1989).

Kedua teh hijau akan mencegah perlekatan Streptococcus mutans pada email gigi

(Sakanaka et al., 1989; Yoshino et al., 1995). Catechin akan menghambat aktivitas Polifenol mengandung senyawa :

- catechin (C) - epicatechin gallate (ECg)

- epicatechin (EC) - gallocatechin gallate (GCg)

- gallocatechin (GC) - epigallocatechin gallate (EGCg)

- epigalocatechin (EGC)

Gugus

pembentukan asam oleh

S. mutans

Asam laktat

(13)

enzim glucosyltransferase yang dihasilkan oleh Streptococcus mutans. Enzim ini

menyebabkan fermentasi sukrosa sehingga dapat menghasilkan molekul glukosa yang

memiliki berat molekul yang tinggi yang terdiri atas ikatan alfa glukosida (1-6) dan

alfa (1-3) serta asam laktat. Pembentukan alfa (1-3) ini sangat kuat, sehingga tidak

larut dalam air. Hal ini dimanfaatkan oleh bakteri Streptococcus mutans untuk

berkembang dan membentuk plak pada gigi (Kashket et al., 1985; Sakanaka et al.,

1989).

Ketiga teh hijau menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan

menghambat aktivitas biologisnya (Sakanaka et al., 1989; Yoshino et al., 1995).

Keempatcatechin dapat mencegah pembentukan asam berlebih yang dihasilkan

oleh Streptococcus mutans yang dapat menyebabkan proses demineralisasi pada

email gigi yang mendorong ke arah pembentukan suatu rongga atau lubang (Hirasawa

et al., 2002).

1.5.2. Hipotesis

Teh hijau menghambat pembentukan plak gigi

1.6.Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : Griya Anggrek dan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha.

(14)

54

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Teh hijau menghambat pembentukan plak gigi

2. Kesimpulan tambahan adalah teh hijau menghambat tahap awal pembentukan

plak gigi, yaitu pembentukan debris.

5.2Saran

1. Disarankan untuk minum teh hijau sebelum makan

2. Disarankan teh hijau didiamkan sejenak dalam rongga mulut dan digunakan

berkumur sebelum diteguk

3. Berkumur teh hijau sebelum makan dapat dijadikan alternatif untuk mencegah

pembentukan plak gigi.

4. Berkumur teh hijau dapat dijadikan tindakan preventif terhadap penyakit

periodontal dan caries gigi.

5. Berkumur teh hijau dijadikan sebagai salah satu healthy lifestyle.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2001. Safety Data for Catechin. http://physchem.ox.ac.uk./MSDS/.

Diunduh 13 Januari 2011

Anonymous. 2008. Kesehatan Gigi dan Mulut.

http://www.kesehatangigidanmulut.info/. Diunduh 13 Januari 2011

Arif Hartoyo. 2003. Teh & Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius.

Ari Widya Nugraha. 2007. Streptococcus mutans Si Plak Dimana-mana.

http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/streptococcus-mutans_31.pdf.

Diunduh9Januari 2011

Atkinson M.E., White F.H. 1992. Principles of Anatomy and Oral Anatomy for dental

student. Churchill Livingstone Edinburg.

Avery J.K. and Daniel J.C. 2007. Essentials of Oral Histology and Embryology. Ed 3.

St Louis Missouri : Mosby.

Bhatia I.S. 1969. Chemical Aspect of Green Leaf Processing. Two and a Bud. 10(2) :

28-33

Bokuchava M.A, Skobeleva N.I. 1969. The Chemistry and Biochemistry of Tea and

Tea Manufacture, Advances in Food Research. New York London : Academic Press.

Dadan Rohdiana. 2009. Teh ini Menyehatkan. Bandung : Alfabeta.

Endang Suprastiwi. 2007. Efek Antimikroba Polifenol dari Teh Hijau Jepang

terhadap Streptococcus Mutans.

(16)

56

Universitas Kristen Maranatha

Elvin-Lewis M., Vitale M., Kopjas T. 1980. Anticariogenic potential of commercial

teas. J Prevent Dent. 6: 273–84.

Eroschenko V. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional (alih

bahasa). Jakarta : EGC.

Florensia Wiria. 2005. Perbandingan efektivitas berkumur dengan larutan teh hijau

seduh konsentrasi 100% dan 50% dalam menghambat pembentukan plak gigi secara klinis pada enam permukaan gigi.

http://www.lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=125716&lokasi=lokal. Diunduh 7 Januari 2011

Fulder S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta : Prestasi Pustaka

Graham H.N. 1992. Green Tea Composition, Consumption, and Polyphenol

Chemistry. Preventative Medicine.

Hamilton-Miller J.M.T. 2001. Anti-cariogenic properties of tea (Camellia sinensis) .

J Med Microbiol. 50: 299302.

Hirasawa M., Takada K., Makimura M., Otake S. 2002.Improvement of periodontal

status by green tea catechin using a local delivery system: a clinical pilot study. J

Periodont Res. 37: 433–8.

Hirasawa M., Takada K. 2004. Multiple effects of green tea catechin on the

antifungal activity of antimycotics against Candida albicans . J Antimicrob

Chemother. 53: 225–9.

Kardos T. and Jules K. 2000. Clinical Oral Biology. Ed 2. New Zealand :

Unigraphics.

Kashket S., Paolino V.J., Lewis D.A., van Houte J. 1985. In vitro inhibition of

glucosyltransferase from the dental plaque bacterium Streptococcus mutans by

common beverages and food extracts. Arch Oral Biol. 30: 8216.

Makimura M., Hirasawa M., Kobayashi K., Indo J., Sakanaka S., Taguchi T., et al.

1993. Inhibitory effect of tea catechins on collagenase activity. J Periodontol. 64:

630–6.

Moslehzadeh K. 2011. Oral Hygiene Index.

(17)

Moslehzadeh K. 2011. Silness and Loe Index. http://www.mah.se/CAPP/Methods-and-Indices/Oral-Hygiene-Indices/Silness-Loe-Index/. Diunduh 11 Juli 2011

Nakane H., Ono K. 1989. Differential inhibitory effects of some catechin derivatives on the activities of human immunodefi ciency virus reverse transcriptase and

cellular deoxyribonucleic and ribonucleic acid polymerases. Biochemistry. 29:

2841–5.

Nakayama M., Yoda M., Okubo S., Shimamura T. 1990. Inhibition of influenza virus

infection by tea. Lett Appl Microbiol. 11: 38–40.

Newman M., Henry H., and Perry R. 2006. Carranza’s Clinical Periodontology. Ed

10. St. Louis : Saunders.

Nield-Gehrig J.S., Willmann D.E. 2003. Dental Plaque Biofilms.

http://dentalcarestamford.com/pdf/Denta%20Plaque%20Biofilms.pdf. Diunduh 9 Januari 2011

Nurul Chayati. 2010. Metode Menyikat Gigi.

http://klinikgigi-dentalcare.blogspot.com/2010/05/metode-menyikat-gigi.html. Diunduh 11

Januari 2011

Otake S., Makimura M., Kuroki T., Nishihara Y., Hirasawa M. 1991. Anticaries

effects of polyphenolic compounds from Japanese green tea. Caries Res. 25: 438–

43.

Price W.E., Spitzer J.C. 1993. Variations in the Amount of Individual Flavanol in a

Range of Green Tea. Food Chemistry. 47

Sakanaka S., Kim M., Taniguchi M., Yamamoto T. 1989. Antibacterial substances in

Japanese green tea extract against Streptococcus mutans , a cariogenic bacterium.

Agric Biol Chem. 53: 2307–11.

Waelfel J.B., Scheid R.C. 2002. Dental Anatomy its relevance to Dentistry. 6th ed.

Philadelphia : Lippincott Wiliams & Wilkins.

Wang H., Helliwell K. 2000. Epimerisation of Catechins in Green Tea Infusions.

Food Chemistry. 70 : 337-44

Wu-Yuan C.D., Chen C.Y., Wu R.T. 1988. Gallotannins inhibit growth,

water-insoluble glucan synthesis, and aggregation of mutans streptococci. J Dent Res.

(18)

58

Universitas Kristen Maranatha

Yoshino K., Nakamura Y., Ikeya H., Sei T., Inoue A., Sano M., et al. 1995.

Antimicrobial activity of tea extracts on cariogenic bacterium (Streptococcus

Gambar

periodontal  Gambar 1.1  Kerangka Pemikiran Tentang Mekanisme Kerja S. mutans Catechin

Referensi

Dokumen terkait

2b). Semakin tinggi rendemen yang dihasilkan maka tingkat penurunannya semakin kecil. Tepung jewawut tanpa perendaman memiliki tingkat penurunan tertinggi yaitu 10,45%,

Hubungan korelatif anatara seks dan agama memiliki dua sisi yaitu ; Agama memandang bahwa persoalan seksualitas sebagai persoalan yang harus dijauhi, hal ini dikarenakan

Pada kertas saring yang ditotolkan Co(II) dan Ni(II) memberikan hasil pengamatan yang sama pada warna yang ditimbulkan setelah penyemprotan.masing- masing

Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam bahan dan alat yang dapat mendukung kegiatan praktikum, seperti spektrofotometer, inkubator, hot plate,

Senam Prolanis adalah upaya untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan dan meningkatkan aktivitas fisik melalui kegiatan olahraga atau senam yang dilaksanakan bagi lansia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika Sosial Rencana Pemekaran Wilayah Tanah Duri Di Kabupaten Enrekang dan untuk mengetahui penyebab munculnya wacana

Dari hasil penelitian ini dengan tiga instrumen penelitian dan tiga analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik tutor sebaya berpengaruh secara

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengimplementasikan algoritma k-nearest neighbor classifier dan naïve bayes classifier untuk menghasilkan klasifikasi beasiswa