• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM BIOK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM BIOK (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam laboratorium. Bahan dan alat memegang peranan penting dalam praktikum di laboratorium. Penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar sangat diperlukan agar praktikum berjalan dengan lancar dan menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan. Untuk itu, pemahaman fungsi, prinsip serta cara kerja bahan dan alat harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium biokimia. Adapun bahan dan alat yang akan dibahas yaitu spektrofotometer, inkubator, hot plate, lemari pendingin, beaker glass (piala gelas), labu erlenmeyer, corong, pipet tetes, labu ukur, batang pengaduk, gelas ukur, tabung reaksi dan cawan petri. Diharapkan dengan praktikum ini praktikan mampu mengenal, memahami serta dapat menggunakan bahan dan alat laboratorium dengan baik dan benar.

Kata kunci : laboratorium, praktikum, alat, bahan, fungsi, prinsip, cara

ABSTRACT

The laboratory is the place where he did a variety of studies and also lab work. Inside the lab there are various materials and tools required in order to support the activities of inside the lab .The materials and instrument plays a big role in lab work in the laboratory. Tool use and materials well and correctly is needed so that lab work run smoothly and avoid abuse the function of every instrument due to ignorance a praktikan . For that, understanding the function of, the principle and the workings of the materials and absolute instrument must be controlled by praktikan prior to lab work in the laboratory biochemistry. As for the materials and instruments which will be discussed namely the spectrophotometer, an incubator, hot plate, refrigerated cupboard, a beaker glass (cup glassware), squash erlenmeyer, a funnel, pipet drops, squash measuring instrument, stems stirrer, a measuring glass, test tube and a petri dish. It is expected that this lab work praktikan able to get to know, understand and can use the materials and instrument laboratory.

Keyword : laboratory, lab work, instrument, material, function, principle, means

PENDAHULUAN

(2)

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efisien (Khasani 1990). Sebelum melakukan praktikum, hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati 2002). Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Oleh karena itu, di lakukan praktikum pengenalan bahan dan peralatan praktikum agar praktikan dapat mengetahui macam-macam alat, fungsi, prinsip, serta cara kerja alat-alat tersebut agar praktikum berjalan dengan baik.

METODOLOGI

Praktikum Pengenalan Bahan dan Peralatan praktikum dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2015 Pukul 08.00 WIB - selesai, bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Air (FHA) Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

Praktikum kali ini membahas beberapa bahan dan alat praktikum yaitu spektrofotometer, inkubator, hot plate, lemari pendingin, beaker glass (piala gelas), labu erlenmeyer, corong, pipet tetes, labu ukur, batang pengaduk, gelas ukur, tabung reaksi dan cawan petri.

HASIL DAN PEMBAHASAN Spektrofotometer

Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :

a. Sumber Cahaya

(3)

ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

b. Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu

(monokromatis) yang bebeda (terdispersi). c. Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kuarsa, plexiglass, kaca, plastik dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1x1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kuarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.

Gambar 1. Spektrofotometer (sumber : www.indotrading.com)

(4)

spektofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Hadi 2009).

Inkubator

Inkubator adalah alat dengan suhu atau kelembaban tertentu yang digunakan untuk menginkubasi atau memeram mikroba. Di dalam laboratorium, inkubator digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah. Adapun ciri dari inkubator adalah memiliki sekat untuk menumbuhkembangkan mikroba, dalam inkubator terdapat sekat kaca pada pintunya yang berfungsi untuk mempermudah melihat mikroba yang sedang diinkubasi tanpa membuka dan menutup bagian dalam dari inkubator sehingga suhunya tetap terjaga. Fungsi dari inkubator adalah untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan,pertumbuhan mikrobakteri.

Gambar 2. Inkubator

(sumber : http://alatlaboratorium.co.id)

Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat. Cara kerja inkubator adalah hubungkan kabel power ke stop kontak, putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala), atur suhu dalam inkubator dengan menekan tombol set, sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan, setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set, inkubator akan menyesuaikan settingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

(5)

Hot Plate adalah suatu alat yang digunakan untuk menghomogenkan suatu larutan secara lebih melalui proses pemanasan. Fungsi dari hot plate yaitu digunakan untuk menghomogenkan suatu campuran dari dua atau lebih larutan zat, sehingga dapat dapat tercampur dan bersifat homogen. Cara menghomogenkannya adalah dengan menggunakan piringan yang disimpan diatas pemanas dan diatur pada suhu tinggi, kemudian di aduk menggunakan pengaduk yang terbuat dari bahan magnetik.

Gambar 3. Hot Plate

(sumber : http://www.laboratory-equipment.com)

Prinsip kerja hot plate adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas. Cara kerja hot Plate yaitu dihubungkan alat dengan listrik, diatur tempat yang tahan panas pada bagian hot plate, diatur suhu dengan memutar alat pengatur suhu dan untuk mengaduk dengan mengatur putaran stir yang didalam wadahnya, dimasukkan magnetik stirrer, diatur suhu dan stir diposisikan dalam kondisi off dan alat dimatikan setelah penggunaan selesai.

Lemari Pendingin

Lemari pendingin merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan bahan-bahan praktikum yang memerlukan suhu di bawah 00 C. Lemari pendingin berfungsi sebagai tempat

penyimpanan enzim agar enzim tidak mengalami denaturasi, dan juga bisa digunakan sebagai alat penyimpanan makanan sehingga mencegah terjadinya proses pembusukan, contohnya untuk enzim-enzim, untuk menyimpan media hidup bakteri, dan bahan-bahan kimia lainnya agar tahan lama.

(6)

.Prinsip kerja lemari pendingin yaitu mendinginkan (cooling) dan mencairkan es di evaporator. Untuk menggunakan lemari pendingin, langkah pertama yaitu menghubungkan kabel pada sumber daya listrik. Atur suhu dingin yang akan digunakan, sesuai dengan sampel yang akan didinginkan.

Beaker Glass (Piala Glass)

Beaker atau kadangkala disebut sebagai gelas beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Beaker dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beaker yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.

Gambar 5. Beaker Glass (sumber : dokumentasi praktikum)

Beaker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beaker dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Beaker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beaker yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beaker dengan volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yang mengindikasikan volume zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran ini sangat bervariasi. beaker glass berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Prinsip kerja beaker glass yaitu dengan menuangkan larutan ataupun zat kimia secara langsung. Prosedur kerja dari beaker glass adalah menuangkan larutan atau zat yang kita kehendaki secara langsung.

Labu Erlenmeyer

(7)

borosilikat hingga dipanaskan dengan api atau autoclaved. Ukuran yang paling umum dari Labu Erlenmeyer adalah 250 ml dan 500 ml. Labu erlenmeyer juga terdapat dalam ukuran 50, 125, 250, 500, 1000 ml. Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.

Gambar 6. Labu Erlenmeyer (sumber : dokumentasi praktikum)

Prinsip kerja labu erlenmeyer yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau dengan menggunakan corong dengan cara hati-hati. Cara kerja labu erlenmeyer yaitu disiapkan labu erlenmeyer yang sudah dibersihkan sebelumnya, kemudian isi dengan larutan dengan jumlah besar dan skala yang sesuai dengan yang tertera pada bagian badan labu erlenmeyer.

Corong

Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas. Tersedia berbagai ukuran corong gelas diantaranya adalah kecil, sedang dan besar. Corong gelas berfungsi untuk membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil. Corong gelas kecil digunakan untuk memindahkan larutan kurang dari 100 ml, sedangkan corong sedang untuk 100 - 500 ml dan yang besar untuk larutan larutan yang lebih dari 500ml.

Gambar 7. Corong

(8)

Prinsip kerja pada alat ini yaitu larutan langsung dituangkan ke dalam mulut corong, dimana sebelumnya ujung corong telah dimasukkan ke dalam mulut tabung. Prosedur kerja dari corong gelas yaitu langsung menuangkan larutan yang akan disaring ke dalam corong, biasanya ditambah dengan kertas saring .

Pipet Tites

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutup karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengan alat ukur yang berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes.

Gambar 8. Pipet Tetes (sumber : dokumentasi praktikum)

Pipet tetes terdiri dari berbagai ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar pila jumlah cairan yang diteteskan. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet dari pipet tetes ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan ke dalam larutan dan melepaskan karet tersebut. Cara kerja pipet tetes yaitu ditekan bagian karet untuk mengeluarkan udara terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam cairan agar tidak ada zat asing yang dapat mengkontaminasi larutan yang akan diambil, dimasukkan pipet tetes kedalam larutan, kemudian ditekan bagian karet agar cairan dapat masuk kedalam pipet tetes dan setelah ditekan kemudian angkat pipet tetes yang sudah terisi oleh larutan.

Labu Ukur

(9)

Fungsi labu ukur adalah untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan penggunaan pipet.

Gambar 9. Labu Ukur (sumber : dokumentasi praktikum)

Prinsip pada labu ukur adalah mengetahui jumlah zat tertentu yang akan diukur dengan memperhatikan garis-garis nilai yang terdapat pada labu tersebut. Prosedur kerja yang dilakukan yaitu sebelum digunakan, labu ukur terlebih dahulu dicuci menggunakan sabun agar zat-zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Labu ukur harus dalam keadaan kering. Kemudian memasukan larutan atau zat yang akan diukur kedalam labu kemudian lihat nilai yang tertera namun mata harus lurus agar mencegah meniskus.

Batang Pengaduk

Batang pengaduk adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan ukuran 15 cm, 20 cm, 30 cm. Batang pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan agar tetap homogen atau agar zat padat cepat larut. Prinsip kerja batang pengaduk adalah digunakan untuk mengaduk suatu larutan dengan cara sederhana.

Gambar 10. Batang Pengaduk (sumber : dokumentasi praktikum)

(10)

Gelas Ukur

Gelas ukur merupakan alat gelas yang terbuat dari gelas (polipropilen) ataupun plastik. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah besar. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

Gambar 11. GelasUkur (sumber : dokumentasi praktikum)

Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara dengan berhati-hati. Cara kerja Gelas ukur yaitu siapkan gelas ukur yang telah dibersihkan, tuangkan larutan atau zat yang akan digunakan sesuai volume yang telah ditentukan dengan melihat skala volume yang terlihat pada bagian badan gelas ukur.

Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah tabung yang terbuat dari sejenis kaca yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung reaksi disebut juga test tube atau culture tube. Tabung reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang tanpa tutup. Tabung reaksi terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tersedia berbagai ukuran tabung reaksi. Besarnya ukuran tabung reaksi ditentukan berdasarkan ukuran diameter.

(11)

Dalam penggunaannya, tabung reaksi biasanya dibantu dengan penjepit kayu untuk memudahkan pemanasan bahan yang direaksikan dan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan dari suatu reaksi kimia. Fungsi dari tabung reaksi yaitu digunakan sebagai tempat mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala kecil, juga sebagai tempat pengembang-biakanan mikroba, misalnya pada pengujian penentuan jumlah bakteri.

Prinsip kerja tabung reaksi yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas dan aluminium foil. Prosedur kerja tabung reaksi yaitu sterilisasikan tabung reaksi yang akan digunakan, dan kemudian dimasukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi yang telah disterilkan, kemudian amati reaksi yang terjadi.

Cawan Petri

Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, untuk ukuran yang kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan petri berfungsi sebagai media untuk membiakkan sel dan biasanya cawan petri digunakan sebagai wadah untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian.

Gambar 13. Cawan Petri (sumber : dokumentasi praktikum)

(12)

KESIMPULAN

Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam bahan dan alat yang dapat mendukung kegiatan praktikum, seperti spektrofotometer, inkubator, hot plate, lemari pendingin, beaker glass (piala gelas), labu erlenmeyer, corong, pipet tetes, labu ukur, batang pengaduk, gelas ukur, tabung reaksi dan cawan petri. Setiap bahan dan alat tersebut mempunyai jenis, fungsi, prinsip dan cara kerja masing-masing, namun tetap saling berhubungan. Oleh karena itu, praktikan perlu mengetahui dan memahami fungsi, prinsip dan cara kerja dari masing – masing bahan dan alat tersebut agar praktikum berjalan dengan lancar dan sempurna serta data hasil praktikum yang diperoleh baik dan akurat. Selain itu, pemahaman akan fungsi, prinsip dan cara kerja dari masing – masing bahan dan alat tersebut dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja akibat ketidaktahuan praktikan akan penggunaan bahan dan alat yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Cairns D. 2009. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Jakarta : Kedokteran EGC. Terjemahan dari : Essentials of Pharmaceutical Chemistry Second Edition. Day, R.A. Jr and A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif . Edisi Revisi

Terjemahan. R.Soendoro dkk. Jakarta : Erlangga) Hadi Anim. 2009. Spektrofotometri. Unnes : Tjah Kimai.

Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : Liberty

Miller, J.N and Miller, J.C. 2000. Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry, 4th ed. Prentice Hall : Harlow.

Gambar

Gambar 1. Spektrofotometer
Gambar 3. Hot Plate
Gambar 5. Beaker Glass
Gambar 6. Labu Erlenmeyer
+5

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua kami tercinta yang telah memberikan bantuan moral maupun finansial yang cukup besar selama penyusunan Tugas Akhir ini.. Teman teman angkatan 2000 dan Semua pihak yang tidak

Dari keadaan tersebut kota jakarta sangat bergantung dengan kondisi sungai sungai yang mengaliri wilayah tersebut,terutama sungai Ciliwung, di bantaran sungai itu kita dapat

Yaitu dengan memeriksa pencatatan transaksi emisi saham untuk menentukan pemisahan jumlah modal saham dengan paid-in capital , memeriksa penyajian treasury stock

Misalnya pada Gambar.1 yang merupakan grafik garis untuk Sugar dapat dikatakan sebagai series.. Jadi pada Gambar.1 kita memiliki tiga series, yaitu series untuk Sugar, series

Suatu kemudahan untuk menggunakan buku ini karena menyajikan tampilan instruksi yang akan memudahkan bagi para pembaca untuk mencoba menjalankannya.. Buku ini menyajikan

2.Mutu barang hasil produksi masih rendah Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui

Hioki sebagai perusahaan yang menghasilkan peralatan test and measurement memiliki banyak jenis produk seperti multitester, voltage detector, phase detector,

Diposkan oleh Norlina Olfah,S.ST di 22.40 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!. Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke