UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
SISTEM PELAYANAN PELANGGAN
PADA PT. PLN (Persero)
RANTING MEDAN DENAI
TUGAS AKHIR Diajukan oleh:
Debby M. Panjaitan 062101164 Diploma III Keuangan
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini,
yang merupakan salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tugas akhir ini berjudul “Sistem Pelayanan Pelanggan pada PT. PLN
(Persero) Ranting Medan Denai”. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis
menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat
kekurangan-kekurangan dikarenakan keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik yang
membangun guna pengembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, M.S., selaku Ketua Jurusan Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi S. SE, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Program
Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan
4. Seluruh staff pengajar dan pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Nurhayati Siregar, M.Si., selaku Dosen Wali penulis
6. Seluruh staff dan karyawan pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan
Denai.
7. Ibu Dra. Fepti Aniar selaku Ka. Sub. Bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
8. Terimakasih kepada kedua orang tua saya yang tercinta, F. Panjaitan dan
K. Sitompul yang telah mendidik saya dengan penuh perhatian dan doa
yang tiada putusnya sehingga membuat saya semangat dalam setiap
aktivitas dan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Buat abang dan kakakku tercinta, Affandy Panjaitan, S.T., Freddy
Panjaitan, Siska Panjaitan, S.S., Natasya Panjaitan, Amd.
10.Buat sahabatku Aprina, Rosmaida, Rosalyna, Hasina. Dan teman-teman di
Group C Keuangan 2006.
11.Buat teman-teman seperjuanganku Dina, Ruth, dan Julianta.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga Tuhan membalas kebaikan semua pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
Medan, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...i
DAFTAR ISI ...iii
DAFTAR TABEL ...iv
DAFTAR GAMBAR ...v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 5
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ... 7
B. Jenis Usaha / Kegiatan ...10
C. Struktur Organisasi ...13
D. Job Description ...15
E. Kinerja Usaha Terkini ………....18
F. Rencana Kegiatan Perusahaan ...19
BAB III PEMBAHASAN ... 20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ...38
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Golongan Tarif Tenaga Listrik ... 22
Tabel 3.2 Standar Batas Daya Tersedia Untuk Pelanggan Tegangan
Rendah ... 26
Tabel 3.3 Jumlah Pelanggan Dan Jumlah Uang Untuk Penambahan Daya
Dari Juni 2008 s/d April 2009 ………... 31
Tabel 3.4 Jumlah Pelanggan Dan Jumlah Uang Untuk Penyambungan Baru
Dari Juni 2008 s/d April 2009 ………... 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, menuntut perusahaan untuk
meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong
perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas
atas apa yang mereka telah dapatkan dari perusahaan. Banyak cara yang dapat
dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,
salah satunya dengan memberikan kesan/citra yang baik dalam hal produk
maupun pelayanan kepada konsumen.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat
berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam
menjalankan usahanya karena kebanyakan dari perusahaan milik pemerintah
tersebut telah memonopoli beberapa bidang usaha yang mengatur kehidupan dan
kebutuhan hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, dalam mengatur dan
menjalankan usahanya, BUMN diatur dan dikelola oleh pemerintah karena sangat
berhubungan dengan nasib masyarakat Indonesia. Badan-Badan Usaha Milik
Negara tersebut, diharapkan dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan dari dunia
usaha pada umumnya dan masyarakat pada khusunya dan harus dapat
memberikan kepuasan kepada masyarakat selaku konsumen dan memberikan citra
yang baik di mata masyarakat dengan cara memberikan pelayanan yang
berkualitas. Melihat keadaan tersebut, pemerintah berupaya agar BUMN berusaha
dapat memperbaiki keadaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Dengan pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat akan merasa
dihargai dan tidak merasa diabaikan haknya dan akhirnya masyarakat sebagai
pengguna atau pelanggan dari jasa yang ditawarkan oleh perusahaan milik
pemerintah tersebut akan merasa puas.
PLN (Perusahaan Listrik Negara) merupakan salah satu Perusahaan Milik
Negara yang memberikan pelayanan kepada calon pelanggan dan masyarakat
dalam penyediaan jasa yang berhubungan dengan penjualan tenaga listrik
satu-satunya di Indonesia. Peningkatan kebutuhan listrik melonjak dengan tinggi dan
cepat, khususnya kebutuhan bagi industri dan diiringi pula dengan tingkat
kepuasan masyarakat menjadi lebih tinggi lagi sebagai akibat dari meningkatnya
pendapatan masyarakat yang maju dan modern. Dalam melakukan kegiatannya
PLN menyediakan bagian pelayanan pelanggan yang tugasnya memberikan
pelayananan yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan.
Pelayanan merupakan unsur yang sangat penting di dalam usaha
meningkatkan kepuasan konsumen. Pada dasarnya posisi pelayanan ini
merupakan fakor pendukung terhadap aktivitas pemasaran jasa PLN. Dalam
rangka meningkatkan pelayanan penyediaan tenaga listrik oleh PT PLN kepada
masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya, maka berdasarkan
25 Mei 1989, mengistruksikan kepada seluruh jajaran PT PLN (Persero) untuk
melaksanakan langkah-langkah peningkatan efisiensi, mutu pelayanan dan
keandalan penyediaan tenaga listrik. Untuk itu PLN memberikan perhatian khusus
kepada kegiatan pelayanan dalam hal pemenuhan kebutuhan pelanggan agar
dalam pelaksanaannya dapat memuaskan pelanggannya.
Pelayanan yang diberikan memenuhi permintaan pelanggan, maka
pelanggan akan merasa puas dan bila jasa pelayanan berada di bawah tingkat yang
diharapkan, pelanggan akan merasa kurang / tidak puas. Pelanggan yang merasa
tidak puas terhadap kualitas / pelayanan yang diberikan, maka dengan sendirinya
akan menceritakan kepada orang lain sebagai komplain atas ketidakpuasannya.
Oleh karena itu pengukuran kepuasan akan pelayanan yang diberikan oleh PLN
pada masyarakat harus selalu dilakukan untuk mengetahui dan merencanakan
strategi yang lebih baik di masa mendatang dan lebih meningkatkan kualitas
pelayanannya agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta
untuk meminimalisasikan masalah.
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang melayani kepentingan umum dan bergerak di bidang
pelayanan pembayaran rekening listrik, pelayanan pemasangan baru dan
perubahan daya, pelayanan keluhan pelanggan mengenai pembacaan meter, dan
sebagainya. Demi terselenggaranya penyaluran aliran listrik dibutuhkan sarana
penghubung berupa saluran transmisi, sedangkan jasa yang disalurkan berupa
tenaga listrik. PT. PLN (Persero) Wilayah II Sumatera Utara melaksanakan
masyarakat, terutama dalam bidang kelistrikan. Pembangunan PT. PLN (Persero)
tidak semata-mata dimaksudkan untuk mencari keuntungan laba semaksimal
mungkin, tetapi cenderung untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, pembangunan PT. PLN (Persero) tetap berjalan walaupun
menggunakan biaya yang sangat mahal. Hal ini disebabkan oleh adanya
karakteristik pembangunan listrik yang memiliki daya dorong ke belakang
(Backward Linkage) dan daya dorong ke depan (Forward Linkage) yang realatif
besar.
PT. PLN (Persero) harus menempatkan diri seimbang di antara dua
kepentingan yang dominan, yaitu : (1) sebagai perusahaan, PT. PLN (Persero)
secara kontinu perlu memperoleh keuntungan ekonomis untuk dapat dan mampu
meningkatkan mutu dan jumlah pelayanan listrik untuk umum; (2) sebagai salah
satu komponen pembangunan nasional, PT. PLN (Persero) mengemban tugas
untuk menyediakan pelayanan tenaga listrik di seluruh wilayah tanah air yang
tidak selamanya memberikan keuntungan ekonomis.
Sejalan dengan hal di atas, pembangunan PT. PLN (Persero) Ranting
Medan Denai berupaya untuk berperan : (1) sebagai pendorong, penggerak dan
penunjang pembangunan nasional; (2) sebagai sarana peningkatan produktivitas
dan efisiensi; (3) sebagai penunjang lancarnya kegiatan perekonomian dan
pemerintahan.
Kebutuhan akan jasa listrik di Sumatera Utara dari tahun ke tahun
menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan akan dibutuhkannya jasa listrik
dimiliki PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai. Secara umum, pelayanan jasa
listrik pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai didominasi oleh pelayanan
pembayaran rekening listrik.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Sistem Pelayanan Pelanggan pada PT. PLN
(Persero) Ranting Medan Denai”.
B. Perumusan Masalah
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana
“Sistem pelayanan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memahami lebih jauh mengenai sistem pelayanan pelanggan baik secara
teoritis maupu n secara paraktek.
2. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar ahli madya pada Fakultas Ekonomi USU.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
terjadi di lingkungan dunia usaha, juga diharapkan dapat melatih
kemampuan menganalisis dan berfikir sistematis.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi
tentang pelayanan pelanggan dari PT. PLN (Persero) Ranting Medan
Denai.
3. Bagi Pembaca
Sebagai sumber atau acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta
dapat dijadikan bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan
Tugas Akhir.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI
A. Sejarah Ringkas
Setelah Proklamasi RI 17 agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan
Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil
alih perusahaan listrik bekas milik swasta belanda dari tangan Jepang. Perusahaan
Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini
Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka
dengan Penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai
Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang
makin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953
keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi
Perusahaan milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat
(2) UUD 1945.
Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan
listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli)
yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di aceh), tahun 1959
dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri
PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 196, maka organisasi kelistrikan dirubah.
Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965, BPU
Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15
Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.
Dari Eksploitasi I Sampai Eksploitasi II
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara
tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/66
tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu
sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing
Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan
Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh
Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah
menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.
Eksploitasi II Menjadi Wilayah II
Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang
merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi
PLN Wilayah II Sumatera Utara.
Dari Perum menjadi Persero
Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni
1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero. Adapun yang melatarbelakangi
perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang
harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan
tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen
yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.
Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup
besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan
lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan
semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,
kemampuan pasokan listrik dan indikasi – indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara
dimasa – masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor
078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang
jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran
Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN
(Persero) Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang
sebelumnya dikelola PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab
PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga
listrik.
B. Jenis Usaha / Kegiatan
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara yang terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan
semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,
kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Guna
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara di
masa yang akan datang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
jasa kelistrikan, maka beraneka ragam usaha / kegiatan telah dilaksanakan oleh
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai yaitu :
1. Usaha / Kegiatan Penyediaan Tenaga Listrik
Pada usaha / kegiatan ini, penyediaan tenaga listrik, meliputi
pembangkitan, penyaluran dan pendistribusiannya ke seluruh daerah di
Indonesia dalam jumlah dan mutu yang memadai, berdasarkan kaidah bisnis
yang sehat guna menjamin keberadaan dan pengembangannya dalam jangka
panjang.
2. Usaha / Kegiatan Pengembangan Listrik Pedesaan
Pada usaha / kegiatan pengembangan listrik pedesaan, usaha / kegiatan
yang pertama kali dilakukan perusahaan adalah kegiatan pemugaran sarana
penyediaan dan pendistribusian tenaga listrik seperti pemasangan jaringan
supaya seluruh masyarakat pedesaan dapat memperoleh pasokan listrik
sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi di pedesaan.
3. Usaha / Kegiatan Pemasaran Tenaga Listrik
Usaha / kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran tenaga listrik yaitu :
a. Mengelola kegiatan pemasaran seperti kegiatan promosi, penjualan
lampu hemat energi kepada konsumen, dan sebagainya.
b. Menyusun rencana penjualan tenaga listrik.
Kegiatan ini bertujuan agar perusahaan dapat membandingkan
besarnya jumlah listrik yang terjual dengan rencana penjualan yang telah
ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat diketahui besarnya kerugian ataupun
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
4. Usaha / Kegiatan Pemberian Pelayanan Gangguan Kepada Masyarakat
PT. PLN (Persero) selalu berupaya untuk memberikan pelayanan
gangguan selama 24 jam kepada masyarakat, yang disebabkan terhentinya
pendistribusian listrik ke lokasi akibat terjadinya kerusakan jaringan listrik
tersebut.
5. Usaha / Kegiatan Pengawasan
PT. PLN (Persero) juga melaksanakan usaha / kegiatan pengawasan
baik yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Contoh
usaha / kegiatan pengawasan yang dilakukan adalah usaha / kegiatan
pengawasan yang dilakukan di dalam perusahaan yaitu pengawasan terhadap
terjadinya pencurian tenaga listrik yang dilakukan oleh pelanggan-pelanggan
6. Mengadakan Hubungan Kemitraan Dengan Usaha Kecil dan Koperasi
Pada usaha / kegiatan ini perusahaan memberikan pembinaan langsung
kepada mitra binaan oleh unit kerja perusahaan yang tersebar di seluruh
Indonesia, dengan cara :
a. Petugas PT. PLN (Persero) setempat melakukan permohonan
bantuan oleh mitra binaan dengan dievaluasi sesuai kaidah usaha
yang layak dan sehat dikoordinasikan dengan Kanwil / Kandep
koperasi dan pembinaan pengusaha kecil setempat serta instansi
terkait.
b. PT. PLN (Persero) setempat melakukan pembinaan berupa
pendidikan dan pelatihan sendiri atau Unit Jasa Diklat yang terdekat
membantu pemasaran / promosi serta menyerahkan bantuan modal
kerja dan investasi.
c. PT. PLN (Persero) setempat melakukan pemantauan dan evaluasi
pada mitra binaan, di bantu instansi terkait, menyiapkan
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara
orang-orang yang terdapat pada suatu badan dalam usaha pencapaian tujuan. Struktur
organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai adalah
struktur organisasi yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang di dalam
perusahaan secara vertikal, karena masing-masing orang hanya menerima perintah
dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya memberi pertanggungjawaban
mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu orang atasan.
Pelaksanaan kegiatan pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
dipimpin oleh Kepala Ranting, selanjutnya sebagai pelaksana kegiatan di
perusahaan terdiri dari 5 seksi yaitu : Seksi Distribusi, Seksi Pelayanan, Seksi
Pembacaan Meter, Seksi Penagihan, dan Seksi Administrasi. Untuk lebih
jelasnya, struktur organisasi PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai dapat
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
D. Job Description
Job Desciption dari PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai adalah :
1. Kepala Ranting
Kepala Ranting mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menjaga nama baik PLN di wilayah kerjanya.
b. Memimpin, megurus dan mengelola ranting sesuai dengan tugas pokoknya dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna dari wilayah kerjanya.
c. Mewakili PLN dalam melaksanakan tindakan hukum di wilayah kerjanya.
d. Menjaga agar laporan keuangan di wilayah kerjanya tidak menimbulkan kualifikasi bagi auditor.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya dengan pesetujuan Kepala Cabang dalam rangka mengembangkan sarana penyediaan listrik.
2. Seksi Distribusi
Seksi Distribusi mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melayani masyarakat yang mendapat kendala / gangguan masalah pemasukkan listrik ke rumah pelanggan.
b. Melaksanakan pengukuran dan pemerataan beban trafo.
c. Memberikan konfirmasi pemadaman dan pemberitahuan ke pelanggan.
d. Memberikan rekomendasi untuk proses penyambungan pasang baru pelanggan (PB) dan perubahan daya (PD).
e. Melaksanakan evaluasi / analisa penyebab gangguan. f. Mengatur dan melaksanakan pelayanan piket gangguan.
Pelaksanaan kegiatan di bagian distribusi, Kepala Seksi Distribusi dibantu oleh Teknisi I dan Teknisi II Distribusi, Teknisi Madya I dan Teknisi Madya II Distribusi serta Teknisi Muda Distribusi.
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melayani pemasangan baru dan perubahan daya yaitu mulai dari tarif rumah tangga dengan daya 50 V A.
b. Melayani masyarakat yang membutuhkan tenaga listrik berupa tarif rumah bisnis dan industri.
c. Perubahan daya untuk melayani masyarakat yang butuh penambahan daya atau mengurangi kelebihan daya sesuai dengan kebutuhan.
d. Melayani keluhan-keluhan pelanggan tentang selisih pembacaan KWH meter dan penggantian KWH meter.
e. Melaksanakan proses tagihan susulan peruntukan penertiban tenaga listrik (P2TL).
- TUL 111 – 09 (Ikhtisar penjualan tenaga listrik)
- TUL 111 – 05 (Rekapitulasi pembuatan rekening listrik) - TUL 111 – 08 (Rekapitulasi pembuatan rekening listrik) - TUL 1 V – 04 (Laporan Piutang Pelanggan)
Pelaksanaan tugasnya di bidang pelayanan, Kepala Seksi Pelayanan dibantu oleh Juru Pelayanan Pelanggan, Juru Utama Pelayanan Pelanggan dan Juru Survey Data Pelanggan.
4. Seksi Pembacaan Meter
Seksi Pembacaan Meter memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mempersiapkan kartu meter pelanggan dan pemberitahuan pembacaan meter.
b. Membuat jadwal baca sehingga menerima hasil baca meter harian.
c. Melaksanakan pengarahan dan pembinaan kepada petugas pembacaan meter (termasuk evaluasi pembacaan meter.
d. Mengentry Hasil Pembacaan KWH Meter.
e. Melaksanakan pengecekan ulang stand KWH yang diragukan. f. Melayani keluhan pelanggan mengenai pembacaan meter yang
salah.
g. Melaksanakan pemeriksaan KWH macet secara visual.
h. Menerima daftar ganti meter (khususnya P2TL ganti meter macet dan lain-lain) dari pelayanan atau distribusi.
Pelaksanaan kegiatan di bagian Pembacaan Meter, Kepala Seksi Pembacaan Meter dibantu oleh Juru I Pengawas Pembacaan Meter, dan Juru II Pengawas Pembacaan Meter.
5. Seksi Penagihan
Seksi Penagihan memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menerima dan mendistribusikan rekening baru ke loket-loket pembayaran.
b. Melaksanakan penjualan rekening listrik lancar dan tunggakan. c. Membuat laporan saldo tunggakan harian ikhtisar mutasi
rekening listrik.
d. Melaksanakan pengawasan surat perintah penyambungan kembali (buku pemantauan pemutusan).
e. Mencetak surat perintah penyambungan kembali dan pelaksanaan pemutusan rampung.
f. Membuat daftar status saldo per akhir bulan.
g. Melaksanakan penagihan rekening PEMDA dan non ABRI. h. Membuat laporan ikhtisar mutasi rekening listrik dan kartu
uang jaminan pelanggan.
Pelaksanaan kegiatan di bagian pengihan, Kepala Seksi Penagihan dibantu oleh Juru Madya Penagihan Piutang dan Juru Penagihan Piutang. 6. Seksi Administrasi
Seksi Administrasi memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun laporan keuangan
b. Menerima Setoran Pemasangan Baru (PB), Perubahan Daya (PD), rekening listrik dan P2TL.
c. Melaksanakan pembayaran gaji tenaga kerja.
d. Membukukan surat masuk dan surat keluar serta membuat balasan sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak tertentu.
e. Melaksanakan rekonsiliasi rutin dengan seksi penagihan pelayanan. f. Membukukan penerimaan dan pengeluaran kas pendapatan biaya dan
bank operasi.
g. Menyusun laporan loket per tanggal 20 setiap bulannya. h. Melaksanakan pengolahan pemeliharaan kendaraan dinas.
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja Usaha Terkini yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan
Denai yaitu :
1. Pelayanan Gangguan Listrik
Yang perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas, terjadinya
pemadaman bukan karena kemauan PLN atau disengaja untuk
dipadamkan. Sebab setiap terjadi pemadaman berarti kerugian rupaiah
bagi PLN. Karena itu., PLN selalu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan dalam menanggulangi setiap gangguan listrik yang terjadi.
2. Penyambungan Sementara
Dalam hal pelanggan sementara membutuhkan daya tersambung yang
lebih besar dari daya kontraknya, PT. PLN (Persero) menawarkan tarif
listrik U-4. Inilah golongan tarif dengan sambungan tengangan rendah,
yang diperuntukkan keperluan sambungan sementara.
3. Pembayaran Rekening Listrik secara Online Medan Metropolis
Seiring perjalanan waktu dan kemajuan teknologi yang semakin canggih,
disamping kesadaran masyarakat sebagai pelanggan listrik semakin tinggi
menuntut PLN untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat.
Salah satunya mengalihkan sistim penerimaan tagihan dari sistim manual
kepada sistim online. Pelanggan PLN sudah dapat melakukan pembayaran
rekening listrik secara online, jadi tidak harus membayar rekening listrik
F. Rencana Kinerja
Rencana Kinerja yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
yaitu :
1. Merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2008. Revisi
terkait besaran subsidi, asumsi harga minyak dan nilai tukar rupiah. Melakukan
revisi terhadap beberapa asumsi RKAP, PLN akan tetap menerapkan tarif insentif
dan disinsentif.
2. Mengganti susunan dan organisasi direksi PLN yang akan mempengaruhi
kebijakan listrik insentif dan disinsentif.
3. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak dan mempercepat
pembangunan proyek 10.000 megawatt (MW).
4. PLN akan mempercepat masuknya gas ke sejumlah pembangkit, pengalihan
BAB III PEMBAHASAN
Golongan tarif tenaga listrik
A. Mengenal Pelanggan PLN
Sebenarnya yang dimaksudkan dengan pelanggan PLN yaitu orang-orang
yang dibutuhkan oleh PT. PLN (Persero) dan menggunakan jasa kelistrikan yang
didstribusikan oleh PLN. Mereka adalah orang-orang yang membesarkan PLN,
yang harus dilayani sebaik mungkin dan yang memanfaatkan energi listrik PLN
untuk melengkapi rutinitas kegiatannya sehari-hari. Pelanggan PLN sendiri terdiri
dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari mereka yang berekonomi lemah
sampai yang bermodal kuat dan berkantong tebal, dari mereka yang tinggal di
daerah yang tidak layak dihuni sampai ke perumahan mewah, dari mereka yang
ada di pelosok desa terpencil yang jauh dari keramaian sampai dengan mereka
yang selalu sibuk dan dikejar waktu di kota besar, serta dari mereka yang
memiliki usaha dengan omzet ribuan rupiah sampai usaha yang beromset
milyaran rupiah. Ringkasnya, pelanggan PLN itu ada dimana-mana dan dari
semua lapisan masyarakat.
Menyadari begitu beragamnnya pelanggan PLN, maka mereka dapat
terbagi dalam beberapa golongan yang didasarkan dari beberapa sudut pandang,
yakni yang terbagi menjadi :
1. Dari segi Peruntukkannya : mereka adalah pelanggan Rumah
Tangga, Badan Sosial, Kantor Pemerintah dan Penerangan Jalan
Umum (PJU)
2. Dari segi Sistem Tegangan penyambungan listriknya : mereka
adalah Pelanggan Tegangan Rendah (TR), Pelanggan Tegangan
Menengah (TM) dan Pelanggan Tegangan Tinggi (TT).
3. Dari segi Batas Daya yang digunakan : Pelanggan Rumah Tangga
dengan batas daya 250 VA, 450 VA, 900 VA, 2200 VA, batas daya
samapai dengan 99 KVA seperti yang dipergunakan oleh Perhotelan
dan sampai ke puluhan MVA sebagaimana yang dipergunakan oleh
industri besar.
Penggolongan pelanggan pengguna jasa kelistrikan dibakukan
berdasarkan peruntukkannya, batas daya, dan sistem tegangannya dengan
nama Golongan tarif Tenaga Listrik sebagaimana terlihat dalam tabel berikut
Tabel 3.1
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai Golongan Tarif Tenaga Listrik
B. Tagihan Bulanan Rekening Listrik
Sebagai pelanggan yang memanfaatkan energi listrik sudah tentu
mempunyai kewajiban untuk melunasi penggunaan listrik tiap bulannya. Namun
demikian tidak semua pelanggan memahami secara benar beban apa saja yang
melekat pada rekening listrik yang harus dibayarkannya. Seringkali akibat
ketidaktahuan dan kurangnya informasi mengenai rekening listrik ini
menyebabkan pelanggan merasa dirugikan.
Tagihan bulanan rekening pemakaian listrik PT PLN (Persero) terdiri atas 3 unsur
biaya yaitu :
a. Biaya Beban : besarnya biaya beban dari pemakaian listrik bersifat tetap
sesuai dengan jumlah daya tersambung / daya tersedia. Dalam Tarif Daftar
Listrik 1994 (TDL) ditetapkann Rp/k VA/bulan untuk setiap golongan
tarif.
b. Biaya Pemakaian : besarnya biaya pemakaian didasarkan pada jumlah
atau konsumsi energi listrik yang diukur dalam satuan kWh sesuai dengan
hasil pembacaan meter dikalikan dengan tarif biaya pemakaian Rp/kWh.
Dengan uraian sebagai berikut :
1) Untuk pelanggan golongan tarif R – 1 dan R – 2, biaya
pemakaiannya dikenakan sistem blok, untuk mendorong pelanggan
lebih hemat memakai listrik. Untuk pemakaian sampai 60 jam
pertama, tarif Rp/kWh lebih murah dan untuk pemakaian
2) Untuk pelanggan golongan tarif S – 4, SS – 4, U – 3, H – 3, I – 3, I
– 4, dan G – 2 berlaku tarif ganda. Antara pukul 18.00 – 22.00
(Waktu Beban Puncak) dikenakan tarif WBP yang lebih mahal,
terbanding dengan tarif pemakaian LWBP (Luar Waktu Beban
Puncak). Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pelanggan besar
cenderung tidak menggunakan listrik pada saat-saat listrik
dibutuhkan untuk penerangan pada malam hari yaitu antara pukul
18.00 – 22.00.
c. Biaya Pemakaian kVARh : yakni biaya yang dikenakan khusus untuk
pelanggan golongan tarif S – 4, SS – 4, U – 3 , H – 3, I – 3, I – 4, I – 5 dan
G – 2 dikenakan biaya kelebihan pemakaian kVARh dengan ketentuan
sebagai berikut : Jika pemakaian kVARh sebulan lebih besar dari 0,62 x
jumlah pemakaian kWh bulan tersebut sehingga faktor daya rata-rata
bulanan kurang dari 0,85 induktif, maka kelebihan pemakaian kVARh
dibebankan kepada pelanggan sebesar kVARh terpakai dikurang 0,62 x
kWh total.
Selain biaya-biaya di atas, dikenakan pula biaya sewa trafo khusus untuk
pelanggan TM yang mendapat pasokan TR serta pelanggan TT yang mendapat
pasokan TM. Dengan demikian keempat unsur biaya itulah yang murni rekening
C. Tagihan yang ditumpangkan dalam Rekening Listrik
a. Retribusi/Biaya/Pajak Penerangan Jalan Umum
Retribusi Penerangan Jalan Umum atau Biaya Penerangan Jalan Umum
besarnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II setempat berdasarkan
golongan tarif atau berdasarkan pemakaian kWh atau dipresentasekan dari Biaya
Beban dan Biaya Pemakaian. Untuk kepraktisan pemungutan retribusi atau pajak
Penerangan Jalan Umum tersebut, Pemerintah Daerah meminta bantuan PLN
untuk menagihnya dan ditumpangkan dalam rekening listrik. Selanjutnya, tiap
bulan PT PLN (Persero) menyetorkan ke kas Pemda setempat sebagai Pendapatan
Asli Daerah (PAD). Sementara itu PLN menagih kepada Pemda rekening
pemakaian listrik untuk lampu jalan, taman umum, air mancur umum, terminal
bus dan sebagainya. Jadi Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) itu adalah milik
PEMDA bukan milik PT PLN (Persero).
b. Biaya Materai
Biaya materai besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, PLN
mengutipnya dan kemudian menyetorkannya ke Departemen Keuangan.
Bagi pelanggan Tegangan Rendah (TR), PT PLN (Persero) menetapkan
Tabel 3.2
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
Standar Batas Daya Tersedia Untuk Pelanggan Tegangan Rendah
SISTEM 220/380 VOLT
220 VOLT SATU FASE 380 VOLT TIGA FASE DAYA
Meter KWH satu fase 220
Volt dua kawat
Meter KWH satu fase 220
VOLT dua kawat. Bila
perlu dengan trafo arus
Persyaratan Penyambungan Baru (PB) atau Penambahan Daya (PD)
Bagaimana syarat yang harus dipenuhi calon pelanggan yang akan
menggunakan listrik PLN ? Pada dasarnya persyaratan administrasi yang
dibebankan ke pelanggan sangatlah sederhana. Namu demikian, persyaratan yang
dibutuhkan disesuaikan dengan permohonan daya yang dibutuhkan.
Persyaratan PB dan PD sampai dengan 50 kVA
1. Datang langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat (Kantor Ranting, Rayon
atau Cabang ) guna pengisian formulir permohonan atau dapat diwakilkan
dengan disertai Surat Kuasa.
2. Menyerahkan foto copy KTP.
3. Menyerahkan sketsa lokasi rumah.
4. Untuk penambahan daya, menyerahkan foto copy rekening listrik terakhir atau
foto copy Kartu Pengenal Pemakai Aliran Listrik.
Persyaratan Penyambungan Baru atau Penambahan Daya di atas 50 kVA sampai dengan 197 kVA.
1. Menyediakan tanah untuk gardu di lokasi calon pelanggan \.
2. Datang ke Kantor Rayon, Ranting atau Cabang PT PLN (Persero) Wilayah II
yang terdekat.
3. Menyerahkan foto copy KTP.
4. Menyerahkan sketsa lokasi rumah.
5. Untuk penambahan daya, menyerahkan foto copy rekening listrik terakhir atau
Untuk permohonan penyambungan listrik atau penambahan daya di atas
50 kVA sampai dengan 197 kVA, pelanggan diminta untuk menyediakan tanah
yang dekat dengan lokasi pelanggan. Pembangunan dan seluruh biaya
pembangunan sipil Gardu listriknya akan menjadi tanggungjawab PLN termasuk
segala instalasi yang dibutuhkan berkaitan dengan pembangunan Gardu tersebut.
Calon pelanggan dan pelanggan tidak dibebani biaya apapun berkaitan dengan
pembangunan gardu. Dan tanah yang disediakan oleh calon pelanggan atau
pelanggan tetap menjadi milik pelanggan dan hanya digunakan oleh PLN selama
masih diperlukan.
Untuk penyambungan baru maupun penambahan daya ada beberapa jenis
pelayanan yang disediakan PT PLN (Persero). Layanan mana yang akan diberikan
PT PLN (Persero) tergantung pada permintaan konsumen (pelanggan maupun
calon pelanggan), yang mencakup :
a. Penyambungan baru pola paket.
b. Penyambungan baru dan Penambahan daya pola non-paket sampai dengan
daya 50 kVA.
c. Penyambungan baru/penambahan daya di atas 200 kVA (tegangan menengah)
a. Penyambungan Baru pola Paket
Penyambungan Baru pola Paket yaitu pelayanan penyambungan baru
untuk daya 450 VA dan 900 VA, khusus bagi rumah tangga kecil. Disebut pola
paket, karena semua material dan jasa pemasangan instalasi rumah disiapkan dan
mencari material instalasi dan instalatir sendiri. Segala sesuatunya diurus oleh PT
PLN (Persero) dan pelanggan tinggal terima beres instalasi terpasang oleh
instalatir yang sah dan listrik masuk ke rumah. Cara mengajukan permohonannya
yaitu dengan datang ke kantor cabang, ranting atau kantor rayon PT PLN
(Persero) terdekat.
1. Biaya untuk pemasangan baru paket 450 VA
Untuk biaya paket 450 VA sebesar Rp. 180.750,- dengan rincian :
Biaya Penyambungan Rp. 67.500,-
Uang Jaminan Langganan Rp. 20.250
Biaya Instalasi Rp. 93.000
Total Biaya Paket Rp. 180.750,-
(belum termasuk material)
2. Lamanya listrik akan menyala setelah permohonan diajukan
Jika tidak memerlukan perluasan jaringan tegangan rendah, maksimum 10
(sepuluh) hari setelah Biaya Penyambungan dan Uang Jaminan Langganan di
bayar. Dan sebaliknya jika memerlukan perluasan jaringan tegangan rendah,
maksimum 30 (tiga puluh) hari setelah Biaya Penyambungan dan Uang
Jaminan Langganan di bayar. Ini berlaku untuk paket 450 VA dan paket 900
b. Penyambungan Baru / Penambahan Daya Non – Paket s/d 50 kVA. Disebut non – paket, karena :
1. Kuantitas dan kualitas material instalasi serta cara pemasangannya sulit
dibakukan, tergantung pada selera dan kemampuan pelanggan.
2. Calon pelanggan harus mencari sendiri instalatir untuk mengerjakan
pemasangan instalasinya, dan mengalokasikan biaya – biaya material
instalasi / jasa pemasangannya yang harus ditanggung sendiri oleh calon
pelanggan.
c. Penyambungan baru / penambahan daya di atas 200 kVA
Untuk keperluan usaha ataupun industri biasanya membutuhkan daya
listrik yang cukup banyak. PT PLN (Persero) siap mensuplai kebutuhan listrik
bagi usaha dan industri berapapun jumlah daya yang dibutuhkan.
Pada dasarnya, penyambungan tenaga listrik dengan jumlah daya di atas
200 kVA disupali dengan Tegangan Menengah (TM) yaitu 20.000 Volt. Kepada
pelanggan atau calon pelanggan harus menyediakan trafo sendiri yang digunakan
untuk menurunkan tegangan dari Tegangan Menengah ke Tegangan Rendah
sehingga dapat dimanfaatkan. Namun demikian, guna memberikan kemudahan
pelanggan dan calon pelanggan agar tidak repot-repot menyediakan trafo, PT PLN
(Persero) menyediakan trafo yang diperlukan. Tentunya karena trafo tersebut
milik PLN, maka pelanggan dikenakan biaya sewa yang besarnya diperhitungkan
Tabel 3.3
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
Jumlah Pelanggan dan Jumlah Uang untuk Penambahan Daya dari Juni 2008 s/d April 2009
Bulan Jumlah Pelanggan Jumlah Uang
Juni 2008 101 pelanggan Rp. 45.950.450,-
Juli 2008 68 pelanggan Rp. 37.435.450,-
Agustus 2008 47 pelanggan Rp. 15.262.150,-
September 2008 48 pelanggan Rp. 32.477.740,-
Oktober 2008 33 pelanggan Rp. 22.085.100,-
November 2008 73 pelanggan Rp. 38.510.750,-
Desember 2008 60 pelanggan Rp. 37.222.450,-
Januari 2009 64 pelanggan Rp. 23.396.400,-
Februari 2009 70 pelanggan Rp. 18.879.500,-
Maret 2009 65 pelanggan Rp. 18.590.100,-
April 2009 135 pelanggan Rp. 57.699.500,-
Tabel 3.4.
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
Jumlah Pelanggan dan Jumlah Uang untuk Penyambungan Baru dari Juni 2008 s/d April 2009
Bulan Jumlah Pelanggan Jumlah Uang
Juni 2008 605 pelanggan Rp. 201.465.500,-
Juli 2008 305 pelanggan Rp. 153.971.250,-
Agustus 2008 209 pelanggan Rp. 149.097.700,-
September 2008 78 pelanggan Rp. 47.496.050,-
Oktober 2008 188 pelanggan Rp. 85.610.850,-
November 2008 340 pelanggan Rp. 133.856.100,-
Desember 2008 634 pelanggan Rp. 244.292.300,-
Januari 2009 378 pelanggan Rp. 125.712.550,-
Februari 2009 281 pelanggan Rp. 107.797.250,-
Maret 2009 408 pelanggan Rp. 140.287.050,-
April 2009 305 pelanggan Rp. 128. 030.000,-
Membayar Rekening Listrik
1. Melalui loket pembayaran (payment point)
Pembayaran dilakukan di loket pembayaran (payment point) yang dikelola
bekerjasama dengan bank – bank pemerintah dan swasta. Tempat dan waktu telah
ditentukan bagi masing – masing pelanggan, dari tanggal 1 sampai 20 setiap
bulan. Lewat dari waktu tersebut, pelanggan akan dikenai sanksi berupa Biaya
Keterlambatan (BK).
Loket atau tempat pembayaran itu buka setiap hari kerja, yaitu :
a. Senin sampai dengan Jumat : Pukul 08.00 – 16.00
b. Sabtu : Pukul 08.00 – 12.00
2. Melalui lalu lintas giral
Sejumlah bank-bank swasta telah mempunyai ikatan kerjasama dengan
PT. PLN (Persero) untuk menyediakan fasilitas bagi nasabahnya berupa pelunasan
tagihan listrik.
Prosedur Pembayaran Listrik
Pelayanan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai yang
dilakukan salah satunya pada sistem pembayaran listrik bagi konsumen. Adapun
jenis pelayanan pembayaran listrik yang diberikan bagi konsumen ada 3 macam
pembayaran yaitu :
1. Rekening Berjalan
Rekening berjalan adalah rekening bagi konsumen yang tidak mempunyai
2. Rekening Tunggakan
Rekening tunggakan adalah rekening bagi konsumen yang memliki
tunggakan atau konsumen yang belum membayar tagihan listrik sesuai
waktu yang telah ditentukan. Pada rekening tunggakan akan dikenakan
sanksi denda jika melewati batas pembayaran yang telah ditentukan oleh
pihak UPJ (Unit Pelayanan Jaringan) yang ada di daerah bersangkutan.
Sanksi yang diberikan kepada pelanggan yang melakukan kelalaian antara
lain jika pelanggan telah 3 bulan berturut-turut belum juga melunasi
pembayaran sampai dengan tanggal 31 maka akan dikenakan sanksi
berupa denda dan pembongkaran pada kabel dan KWH. Dan ada pula
sanksi yang berupa denda yang diberikan kepada pelanggan yaitu jika
pelanggan telat bayar selama satu bulan maka akan dikenakan sanksi /
bulannya.
3. Rekening Bebas
Yaitu pembayaran yang dilakukan konsumen yang tidak mempunyai
tunggakan, hanya cara pembayaran pada rekening bebas dapat dilakukan
dimana saja seperti, pada UPJ terdekat, atau pada bank atau KUD yang
ditunjuk oleh PLN untuk melakukan layanan pembayaran listrik bagi
Bongkar Rampung
Bongkar Rampung yaitu pembongkaran seluruh aktiva PT. PLN (Persero)
yang terdapat di lokasi pelanggan. Dan pada saat itu juga pelanggan dinyatakan
berhenti sebagai pelanggan PT. PLN (Persero). Permintaan kembali sambungan
tenaga listrik yang dibongkar rampung, diperlakukan sebagai permintaan
sambungan baru dan tetap wajib melunasi seluruh tunggakan termasuk BK-nya
dan/ atau tagihan susulan yang bersangkutan. Dan artinya juga diperlakukan
sebagai calon pelanggan baru.
Karena itu, sebagai calon pelanggan harus membayar Biaya
Penyambungan dan Uang Jaminan Langganan untuk penyambungan baru
dikurangi besar Uang Jaminan Langganan yang telah masuk ke PT. PLN
(Persero). Selain itu tetap dikenakan kewajiban melunasi seluruh tunggakannya.
Tindakan bongkar rampung bisa diakibatkan oleh :
1. Tunggakan rekening listrik yang tidak terbayar
2. Tagihan Susulan PPAL yang tidak terbayar.
Reduksi
PT. PLN (Persero) sebagai penyedia tenaga listrik suatu saat tidak mampu
secara terus-menerus menyalurkan tenaga listrik bagi pelanggan, sehingga terjadi
penghentian sementara penyaluran tenaga listrik atau pemadaman. Apabila
penghentian penyaluran tenaga listrik itu berlangsung secara terus-menerus
melebihi jangka waktu 3 x 24 jam, maka PT. PLN (Persero) akan memberikan
sementara akan diberikan reduksi oleh PT. PLN (Persero). Penghentian sementara
penyaluran tenaga listrik dapatdiberikan reduksi apabila memenuhi salah satu atau
lebih ketentuan yaitu :
1. Diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan pemeliharaan, perluasan atau
rehabilitasi instalasi tenaga kelistrikan. Pelaksanaan pemadaman biasanya
diberitahukan kepada masyarakat selambat-lambatnya 24 jam sebelum
terjadi.
2. Terjadi gangguan pada instalasi ketenagalistrikan
Ketentuan reduksi juga bisa diberlakukan :
a. Khusus untuk perusahaan musiman (misalnya penggilingan beras,
pabrik gula) yang dalam jangka waktu tertentu tidak berproduksi,
maka pelanggan tersebut diberikan keringanan / Reduksi 50 % atas
Biaya Beban.
b. Khusus untuk irigasi (bukan tambak udang dan tambak lainnya)
dan pompa pengendalian banjir dapat dikategorikan perusahaan
musiman dan dapat diberikan keringanan 75 % atas Biaya Beban
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari sistem pelayanan pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Sistem pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan
Denai sudah lebih baik dan sangat maju untuk keperluan masyarakat, dimana
sistem pelayanan yang diberikan berupa penyambungan baru (pemasangan
baru), penambahan daya, bongkar rampung, pembayaran rekening listrik
melalui payment point, melalui lalu lintas giral, dengan bank yang telah
ditunjuk oleh PLN dan transaksi secara online.
2. Sistem pelayanan serta prosedur yang dijalankan tentunya tidak luput dari
kecacatan, yang tak lain diakibatkan oleh pihak pegawai PLN sendiri dalam
hal pemberian pelayanan yang kurang memuaskan, dan masyarakat yang tidak
bertanggungjawab yang telah memperoleh listrik secara tidak sah dengan
membuat sambungan dari jaringan listrik atau instalasi pelanggan tanpa seijin
PLN, menambah daya tanpa ijin PLN serta memperkecil angka penunjukkan
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya pihak PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai memberikan
sosialisasi kepada masyarakat tentang layanan-layanan yang diberikan kepada
pihak pelanggan.
2. Hendaknya pihak PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai dapat
mensosialisasikan sistem pembayaran secara online kepada masyarakat
dengan baik, baik melalui media cetak maupun elektronik, karena sistem
pembayaran secara online kurang diketahui oleh masyarakat.
3. Hendaknya pihak PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai dapat memberikan
kualitas pelayanan yang dapat memuaskan masyarakat pengguna jasa
kelistrikan dengan meningkatkan layanan-layanan atau berbagai kemudahan
DAFTAR PUSTAKA
Jhon, Teds. 2003. Pelayanan Pelanggan Yang Sempurna. Cetakan Pertama. Penerbit Kunci Ilmu
PT. PLN (Persero). 2009. Membayar rekening listrik. Diakses pada tanggal 12 Mei 2009. (online/http://www.indo.net.id/pln/htdocs/membayar.html)
PT. PLN (Persero) Sumatera Utara. 2009. Pelayanan Pelanggan PT. PLN (Persero) Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 12 Mei 2009.
(online/http://www.plnsumut.co.id/sk_pelanggan.php)
PT. PLN (Persero) Wilayah – II Sumatera Utara. Informasi Kelistrikan dan
Panduan Pelayanan Pelanggan. Penerbit PT. PLN (Persero) Wilayah II