• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Harta (Nadhariyah Al-Maal) dalam Islam

N/A
N/A
Awalul Farhan Yestra

Academic year: 2025

Membagikan "Konsep Harta (Nadhariyah Al-Maal) dalam Islam"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Mochamad Naufal Alief Pradana (23020460010)

Konsep Harta (Nadhariyah Al-Maal) dalam Islam

Pengertian Harta

Harta dalam perspektif Islam, atau yang dikenal dengan istilah nadhariyah al-maal, merujuk pada segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat dimiliki, baik berupa barang, uang, maupun aset lainnya.

Menurut syariat Islam, harta tidak hanya dipandang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yaitu mendapatkan ridha Allah.

Harta adalah amanah yang harus dikelola dengan baik, dan setiap Muslim diwajibkan untuk memahami konsep harta ini agar dapat menggunakannya sesuai dengan tutunan agama.

Kedudukan Harta Dalam Islam

Harta memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan bahwa harta adalah bagian dari ujian bagi manusia. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 155, Allah berfirman,

"Dan pasti Kami akan menguji kamu dengan sesuatu dari ketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa harta bukan sekedar kekayaan, tetapi juga merupakan ujian yang menentukan iman seseorang.

Harta juga memiliki fungsi sosial yang sangat penting. Dalam Islam, harta tidak boleh dimiliki secara egois. Sebaliknya, harta harus digunakan untuk kepentingan masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan. Salah satu perintah penting dalam Islam adalah zakat, yaitu kewajiban untuk memberikan sebagian harta kepada yang berhak. Hal ini menunjukkan bahwa harta memiliki peran dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Fungsi Harta Dalam Islam

Adapun fungsi harta dalam Islam dapat dibagi menjadi beberapa aspek:

1. Alat Pemenuhan Kebutuhan : Fungsi utama harta adalah sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan harta, seseorang dapat memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan pokok lainnya. Tanpa harta, manusia akan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Sarana Beribadah : Harta juga berfungsi sebagai sarana untuk beribadah. Dengan memiliki harta, seseorang dapat melakukan berbagai bentuk ibadah, seperti haji, infak, dan sedekah. Ini menunjukkan bahwa harta memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam mendekatkan diri kepada Allah.

3. Alat Investasi : Harta dapat digunakan sebagai modal untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk berusaha dan mengambil manfaat dari harta yang dimiliki, selama dilakukan dengan cara yang halal dan tidak merugikan orang lain.

4. Menciptakan Kesejahteraan Sosial : Harta memiliki fungsi penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Melalui zakat, sedekah, dan wakaf, harta dapat digunakan untuk membantu mereka yang kurang mampu, sehingga mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat.

(2)

Pembagian (Jenis) Harta

Dalam Islam, harta dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

1. Harta Hakiki (Harta yang Nyata) : Ini adalah harta yang dapat dilihat dan dirasakan secara fisik, seperti tanah, bangunan, kendaraan, dan barang-barang lainnya. Harta jenis ini memiliki nilai yang jelas dan dapat diperjualbelikan.

2. Harta Majazi (Harta yang Tidak Nyata) : Harta ini mencakup aset-aset yang tidak berbentuk fisik, seperti hak cipta, merek dagang, dan kekayaan intelektual lainnya. Meskipun tidak terlihat, harta majazi memiliki nilai yang signifikan dalam dunia bisnis.

3. Harta Benda : Merupakan harta yang dapat dijadikan sarana pertukaran, seperti uang dan emas. Harta benda ini sangat penting dalam transaksi ekonomi dan perdagangan.

4. Harta Non-Benda : Ini termasuk harta yang tidak dapat disimpan secara langsung, seperti waktu, pengetahuan, dan keterampilan. Harta non-benda ini juga memiliki nilai tinggi dalam konteks pengembangan diri dan kontribusi kepada masyarakat.

5. Harta Milik Pribadi : Harta yang dimiliki secara pribadi oleh individu. Setiap orang berhak memiliki dan mengelola harta ini sesuai dengan ketentuan syariat.

6. Harta Milik Bersama : Harta yang dimiliki oleh sekelompok orang, seperti harta warisan atau harta perusahaan. Dalam hal ini pengelolaan harta harus dilakukan secara kolektif dan adil.

Kesimpulan

Konsep harta dalam Islam (nadhariyah al-maal) sangatlah penting dan kompleks. Harta tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga sebagai sarana untuk beribadah dan menciptakan kesejahteraan sosial. Pemahaman yang baik tentang harta, termasuk jenis-jenisnya, akan membantu umat Islam dalam mengelola harta dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat. Melalui pengelolaan harta yang baik, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadaban.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dasar hukum dalam menetapkan harta bersama dalam perkawinan menurut Hukum Islam, kedudukan janda terhadap harta bersama dan harta

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dasar hukum dalam menetapkan harta bersama dalam perkawinan menurut Hukum Islam, kedudukan janda terhadap harta bersama dan harta

Nya dan infakkanlah ( dijalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah ´ DO -Hadid:7) Aturan dan batasan- EDWDVDQ

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pewarisan harta pusaka tinggi dalam adat Minangkabau tidak menggunakan konsep waris Islam, karena harta pusaka tinggi bukanlah

Harta merupakan suatu kebutuhan primer bagi manusia untuk menunjang kehidupannya di dunia ini, sehingga mampu melaksanakan ibadah kepadaAllah swt dengan baik. Meskipun

Dengan rahmat Allah SWT alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul“ Permintaan Kembali Harta Waqaf Oleh Ahli Waris Menurut Hukum

Inilah di antara fungsi sosial dari harta itu, karena suatu harta sebenarnya adalah milik Allah yang dititipkan ke tangan-tangan manusia.1 Manusia tidak memiliki harta secara mutlak

Materi Ujian Tengah Semester mata kuliah Islam dan Budaya Lokal tentang konsep praktis Islam dan budaya