• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP 'IFFAH DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP 'IFFAH DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Alhamdulilllāhirabbil'ālamīn, segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Konsep 'Iffāh Dalam Perspektif Al-Qur'an Tafsir Maqāidī". Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan, bimbingan, doa, dukungan dan semangatnya. Keluarga besar Pesantren Miftahul Huda Nurul Iman (El-Madani) Rawalo beserta lembaga pendidikan formalnya yang selalu memberikan nasehat, masukan dan dukungan dalam segala kegiatan.

Untuk adikku tersayang, Salsabila, terima kasih atas dukungan, perhatian dan segala yang kalian berikan sehingga peneliti termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini secepatnya. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan segala bantuannya, Allahu j.sh. beri mereka imbalan atas semua kebaikan yang telah dilakukan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Transliterasi kata bahasa Arab yang digunakan dalam penyusunan tesis ini diatur dengan keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

Vokal Pendek

Vokal Panjang

Vokal Rangkap

Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

Penulis Kata-kata dalam rangkaian kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

Sifat „Iffāh adalah sifat menjaga harga diri dari segala hal yang tidak diperbolehkan oleh Islam. Di dalam Al-Qur’an banyak pembahasan yang menjelaskan tentang hakikat iffāh yang maknanya belum banyak diketahui dan dipahami secara lebih mendalam oleh masyarakat umum, antara lain kata iffāh dan turunannya yang diulang sebanyak empat kali dalam satu kalimat. Qur'an selanjutnya adalah Al-Muh onat dan turunannya diulang 18 kali dan kata u dan turunannya diulang 44 kali. Sifat dari jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana penulis memaparkan dan memaparkan secara berurutan bahan pembahasan yang diperoleh dari berbagai sumber yang harus dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil akhir penelitian.

Metode penelitian tafsir yang digunakan penulis adalah metode maudhu'i atau tematik dengan pendekatan maqāidī. Rumusan masalah yang dihasilkan adalah bagaimana konsep `iffāh dalam Al-Qur'an menurut para mufassir Indonesia dan bagaimana analisis konsep 'iffāh dalam Al-Qur'an menurut perspektif tafsir maqāidī. Di antara hasil penelitian yang dapat diambil adalah yang disebutkan dalam Q.S An-Nūr: 30-31, Q.S Al-Ahzab: 59 dan Q.S Al-Baqarah: 83, yang menjadi dasar sifat iffāh terhadap anggota badan. yang memuat tiga aspek mendalam dari tafsir maqā idī: dhoruriyat/primer, hajiyat/sekunder dan tahsiniyat/tersier.

Sedangkan jika dilihat dari unsur maqaide, penulis dapat menyimpulkan bahwa ada dua unsur maqaide, yaitu perlindungan agama (Hif ad-din) dan perlindungan jiwa dan raga (Hif al-nafs).

ANALISIS KONSEP ‘ IFF Ā H MENURUT PERSPEKTIF TAFSIR MAQĀ IDĪ DAN IMPLEMENTASINTA

Di dalam Al-Qur'an terdapat 4 ayat yang lebih spesifik dan menjadi dasar karakter 'iff h, termasuk Q. Dengan kondisi yang berbeda di atas, hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mendalami permasalahan yang adalah konsep 'jika h' dalam Quran. Sangat penting untuk menanamkan karakter “iff h” sebagai bentuk perlindungan diri terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.

Setelah mempelajari tentang hakikat 'iff h, peneliti juga menyajikan ayat-ayat yang berkaitan dengan metode tafsir Maqid oleh Prof. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode maudhu i untuk memahami makna dan konsep atribut 'iff h' dalam Al-Quran dari segala aspek. Adapun yang penulis gunakan berupa artikel, jurnal ilmiah, maupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik pembahasan konsep 'iff hyang dalam Al Quran.

Pengumpulan data berupa ayat-ayat yang berkaitan dengan tema yang menjadi pokok penelitian yaitu konsep ''iff h yang terdapat dalam Al-Qur'an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan maudhu dalam metode tafsir untuk menyelidiki konsep 'iff h dalam al-qur'an sebagai objek untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Keutamaan memiliki sifat 'iff h adalah menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak halal dan tidak baik.

Maka coba hiasi diri Anda dengan karakter 'iff h' hingga menjadi kuat dan kokoh tertanam di hati Anda.

Jadi istilah 'iff h diharapkan dalam Tafsir Al-Misbah berkaitan dengan menjaga anggota tubuh, yaitu dari penglihatan dan kemaluan. Merupakan tuturan yang lembut dan dapat diterima oleh lawan bicara serta dengan kesan yang baik. Sedangkan kata ketiga “kamu” ditujukan kepada orang-orang yang hidup pada zaman Nabi Muhammad sa.

Bicaralah dengan semua orang dengan kata-kata yang baik dan jangan menghina orang yang kita ajak bicara. Kemudian ada tafsir mengenai ayat-ayat mengenai sifat iff h di atas yang tertuang dalam Q.S Al-Ah b ayat 59 yang lebih khusus ditujukan kepada wanita dengan perintah untuk menjaga auratnya. Dengan demikian, konsep 'iff h yang dihasilkan dari tafsir ayat tentang menjaga aurat dan menjaga anggota badan (pandangan dan kemaluan) adalah bahwa semua golongan memiliki kewajiban untuk saling menjaga, bagi golongan yang satu dengan yang lain. laki-laki dengan menjaga pandangannya dan perempuan dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada siapapun yang tidak berhak melihatnya.

Setelah menentukan ayat yang akan dijadikan pokok kajian, penulis akan memaparkan berbagai aspek yang terkandung dalam surat Q.S Al-Ah b ayat 59 yang berkaitan dengan aurat, Q.S An-N r ayat 30-31 tentang sifat ' iff h selepas anggota badan, serta Q.S Al-B qarah ayat 83 itu adalah sifat bercakap. Ayat-ayat yang mengandungi hakikat tentang penjagaan mata dan penjagaan anggota badan adalah asas kepada zahir sifat 'iff h. Apa dengan orang yang mempunyai sifat 'iff h, maka akan selamat dan teratur dalam kehidupan sehariannya.

Sedangkan menurut teori tentang maqid di atas, menurut penulis penggunaan atribut 'iff h lebih penting untuk aspek dhoruriyat/primer. Sifat 'iff h termasuk dalam Maq id Al-Qur'an, yaitu nilai-nilai kemanusiaan atau ins niyah. Dalam sifat 'iff h' sudah pasti tercermin nilai-nilai agama, dan nilai-nilai agama itu sendiri memiliki makna nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan pertumbuhan.

Dalam ayat-ayat pada 'iff h di atas, nilai ins niyah yang dapat diasumsikan adalah bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalin hubungan baik dengan semua manusia. Rasulullah sangat menganjurkan sikap 'iff h, karena dengan sikap ini seorang muslim dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan dirinya. Seseorang yang memiliki sikap “iffh” akan berusaha meninggalkan hal-hal yang sebenarnya diperbolehkan baginya, namun untuk melindunginya dari hal-hal yang tidak pantas, ia rela meninggalkannya.

Seperti yang kita ketahui, akhlak bah a 'iff h adalah akhlak yang mulia dan wajib dimiliki untuk membentuk peribadi yang baik. Bagi perkongsian 'iff h, ketika itulah anda boleh membahagikan dan membezakan kepentingan untuk diri sendiri dan kepentingan keinginan anda.

Namun barang siapa yang dapat menjaga pandangannya maka akan selamat dan terhindar dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Jadi konsep iff h terkait dengan perlindungan dari pandangan dan kemaluan adalah terkait bahwa semua golongan wajib saling menjaga, golongan laki-laki dengan menjaga matanya dan golongan wanita dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada siapapun yang tidak dia miliki. hak untuk melihat mereka. Setelah mengetahui makna dan permasalahan yang ada seperti yang telah dipaparkan di atas, maka penggunaan ayat iff h merupakan sesuatu yang penting yang dipandang dapat mendatangkan mudharat dan mencegah mudharat, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun tujuan dari menutupi ketelanjangan adalah untuk melindungi diri dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam Q.S Al-Ah b: 59, yang meliputi etika dan kriteria berpakaian yang sesuai dengan ketentuan agama Islam untuk menutupi ketelanjangan dan menjaga akhlak 'iff h. Pada surat An-N r ayat 30 -31 ini semacam peringatan keras bagi laki-laki dan perempuan yang berkeyakinan memiliki sifat 'if h' yang sama, sehingga kedua belah pihak akan berusaha saling menjaga dan akan selamat dari segala hal buruk yang mengancam.

Namun ironisnya di zaman sekarang ini, banyak anak yang durhaka bahkan durhaka kepada orang tuanya. Tak hanya lewat kata-kata kasar, perlakuan kasar terhadap orang tua pun dilakukan. Dalam Islam pergaulan diatur sedemikian rupa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti konflik dan sebagainya.

Konsep 'iff h dalam penafsiran ayat-ayat di atas dapat dianalisis dengan bantuan teori maqid, sehingga menurut penulis ayat tersebut mencakup tiga aspek yang harus ada, yaitu: dhoruriyat/primer, hajiyat/sekunder dan tahsiniyat/ tersier. Hif Ad-n (menyelamatkan agama, karena sifat 'iff h merupakan sifat mulia yang harus dimiliki oleh manusia sebagaimana dianjurkan oleh agama Islam. Kemudian setelah mengetahui makna dan permasalahan yang ada seperti yang telah dijelaskan di atas, penerapan ayat-ayat tersebut 'iff h memiliki berbagai relevansi dalam kehidupan, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan sosial, yaitu dengan menjaga kedermawanan/kemarahan.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara 'iff h dan menghindari hal-hal buruk yang tidak diharapkan adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini hanya berfokus pada konsep sifat iff h yang terdapat dalam Q.S Al-Ah b: 59, Q.S An-N r: 30-31 dan Q.S Al-B qarah: 83 dengan menggunakan tafsir maqid Abdul Mustaqim. Untuk lebih mendalami literatur, peneliti yang menginisiasi diskusi tentang konsep 'iff h untuk dapat menyajikan tulisan yang lebih mendalam dan sesuai dengan kondisi aman yang ada serta dapat mengkontekstualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Karena pentingnya karakter 'iff h, baik perempuan maupun laki-laki harus mampu menerapkan konsep 'iff h dalam kehidupan. Pendidikan Karakter Anak Dalam Perspektif Al-Qur'an (Kajian Tafsir Al-Misbah QS Al-Baqarah: 83) [Disertasi].

Referensi

Dokumen terkait

Fokuskan penelitian ini keadilan Sosial dalam perspektif al- Qur‘an dan Pancasilapada keadilan sosial serta penafsiran ayat-ayat al-Q ur‘a n yang berkaitan dengan kehidupan

Data dalam penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang menyebut beberapa istilah yang mendekati kata istri dalam al-Qur‟an,yang lebih spesifik dalam

Adapun pendidikan akhlak untuk perempuan yang terkandung pada surat An-Nur m ayat m 31 adalah ialah: Menundukkan pandangan bertujuan untuk menjaga martabat seorang

Sementara itu, menurut Nashruddin Baidan (2011: 67) ilmu tafsir membahas teori-teori yang dipakai dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur`an, jadi penafsiran Al-Qur`an

Begitu pula para ulama ahli tafsir yang mem- berikan penjelasan keutamaan tadabur Al- Qur’an dalam menafsirkan ayat-ayat terkait tadabur Al-Qur’an di dalam kitab tafsir me-

al- ma’tsur Jalaluddin Rakhmat dan al-Thabari adalah tafsir bi al- ma’tsur dengan bentuk penafsiran al-Qur`an dengan Hadis Nabi dan

bahwa metode Muqarin adalah mengemukakan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an yang ditulis oleh sejumlah para penafsir. Dalam hal ini penafsir menghimpun sejumlah ayat-ayat

dengan ayat ini, penelitian ini akan mengkaji pendekatan takwil yang dilakukan oleh Al-Maraghi terhadap ayat-ayat mutasyabihat berdasarkan penafsiran beliau terhadap ayat-ayat