DEFINISI ISOLASI SOSIAL
• Isolasi adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau
merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito, 1998 ).
• Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam
(Towsend,1998).
• Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain.
ETILOGI
• Faktor perkembangan biologi dan sosiokultural merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan perkembangan yang dapat
mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan meresa tertekan.
• Faktor sosiokultural dan psikologis merupakan faktor presipitasi pada umunya mencakup kejadian kehidupan yang penuh stres seperti kehilangan yang
mempengaruhi kemampuan individu yang berhubungan dengan orang lain
menyebabkan ansietas. Faktor sosiokultural dapat ditimbilkan oleh menurunnya
stabilitas unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya
merupakan ansietas . misalnya, karena dirawat di RS. Faktor psikologis dapat
menimbulkan ansietas tinggi karena tuntutan untuk berpisah dengan orang
terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan.
PROSES TERJADINYA ISOLASI SOSIAL
• Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku menarik diri atau isolasi sosial yang tidak disebabkan oleh perasaan tidak berharga yang bisa dialami klien dengan latar belakang yang penuh dengan permasalahan, ketegangan ,
kekecewaan, kecemasan.
• Perasaan tidak berharga dapat menyebabkan individu makin sulit dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Akibatnya klien menjadi mundur, mengalami penurunan dalam aktifitas dan kurangnya perhatian terhadap penampilan dan keberhasilan diri. Sehingga individu semakin tenggelam dalam perjalanan dan tingkah laku masa lalu serta tingkah laku
primitif antara lain tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga berakibat lanjut menjadi halusinasi.
Halusinasi melatarbelakangi adanya komplikasi.
TANDA & GEJALA
• Observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan (data objektif) : Apatis, ekspresi, afek tumpul.
• Menghindar dari orang lain (menyendiri) klien tampak memisahkan diri dari orang lain.
• Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat.
• Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.
• Berdiam diri di kamar/tempat berpisah – klien kurang mobilitasnya.
• Menolak hubungan dengan orang lain – klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
• Tidak melakukan kegiatan sehari-hari, artinya perawatan diri dan kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.
• Posisi janin pada saat tidur.
Data subjektif sukar didapat jika klien menolak berkomunikasi, beberapa data subjektif adalah menjawab dengan singkat kata-kata “tidak”, “ya”, “tidak tahu”.
KARAKTERISTIK PERILAKU
• Gangguan pola makan : tidak nafsu makan atau makan berlebihan.
• Berat badan menurun atau meningkat secara drastis.
• Kemunduran secara fisik.
• Tidur berlebihan.
• Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.
• Banyak tidur siang.
• Kurang bergairah.
• Tidak memperdulikan lingkungan.
• Kegiatan menurun.
• Immobilisasai.
• Mondar-mandir (sikap mematung, melakukan gerakan berulang).
• Keinginan seksual menurun.
RENTANG RESPON SOSIAL
1. RESPON ADAPTIF
adalah respons yang diterima oleh norma sosial dan kultural dimana individu tersebut menjelaskan masalah dalam batas normal.
2. RESPON MALADAPTIF
adalah respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma – norma sosial dan kebudayaan suatu tempat.
MACAM-MACAM RESPON ADAPTIF
Menyendiri
Respons yang dibutuhkan untuk menentukan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara mengawasi diri dan menentukan langkah berikutnya.
Otonomi
Suatu kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide- ide individu.
Kebersamaan
Suatu keadaan dalam hubungan interpersonal di mana individu tersebut mampu untuk memberi dan menerima.
Saling Ketergantungan
Saling ketergantungan individu dengan orang lain dalam hubungan interpersonal.
RESPON MALADAPTIF
Kesepian
Keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbukakepada orang lain.
Menarik diri
Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan dengan orang lainuntuk mencari ketenangan sementara waktu.
Ketergantungan
Individu gagal mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan yang dimiliki.
Impulsif
Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat diandalkan.
Manipulasi
Orang lain diperlakukan seperti objek, hubungan terpusat pada masalah pengendalian, berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain.
Narkisisme
Harga diri yang rapuh secara terus-menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egoisentris, pencemburuan, marah jika orang lain tidak mendukung.
LANJ….