• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP KEADILAN DALAM PEMBAGIAN HARTA BERSAMA TERHADAP ISTRI BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA

N/A
N/A
Zahra Khumairah

Academic year: 2024

Membagikan "KONSEP KEADILAN DALAM PEMBAGIAN HARTA BERSAMA TERHADAP ISTRI BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, pembagian harta bersama diatur dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 37 dan Pasal 96 Kompilasi Hukum Islam Tentang Perkawinan. Selanjutnya, pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Jakarta Selatan akan dilihat dari konsep keadilan.

Identifikasi Masalah

Oleh karena itu, pembagian harta bersama yang dilakukan berdasarkan Pasal 97 KHI tidak penting bagi istri yang bekerja, karena bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga bukanlah kewajibannya. Penelitian ini disajikan dalam bentuk karya ilmiah berupa tesis diploma yang berjudul “Konsep Keadilan dalam Pembagian Harta Bersama Bagi Istri Bekerja dan Tidak Bekerja (Studi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Tahun 2021)”.

Pembatasan Masalah

Cari tahu apa saja yang menjadi pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam memutus perkara pembagian harta bersama tahun 2021. Mengetahui Konsep Keadilan Pembagian Harta Bersama dalam Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Pengadilan pada tahun 2021.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat di Jakarta Selatan pada khususnya. Diharapkan juga dapat menambah pundi-pundi aparat penegak hukum yang menangani permasalahan pembubaran aset bersama.

Review Studi Terdahulu

Penerapan Hukum Hakim Pengadilan Agama Surabaya Dalam Pembagian Harta Bersama Berdasarkan Konsep Maslahah dan Keadilan”, 2022. Lailasari Sutoyo “Putusan Pengadilan Agama Sleman Tentang Harta Bersama Setelah Perceraian (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Surabaya) Pengadilan Agama Sleman tentang tahun harta bersama.

Metode Penelitian

Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara kepada hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengenai perempuan bekerja dan tidak bekerja dalam pembagian harta bersama. Metode ini digunakan untuk memahami putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan tentang pembagian harta bersama yang diputuskan oleh hakim berdasarkan bagian yang diterima masing-masing perempuan bekerja dan tidak bekerja.

Sistematika Penulisan

Teknik penulisan yang penulis gunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada panduan penulisan skripsi yang diterbitkan pada tahun 2017 oleh Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum” 2017". Mulai dari pengertian harta bersama, luasnya harta bersama, dasar hukum harta bersama, tata cara pembagian harta bersama dan dilanjutkan dengan konsep keadilan.

KAJIAN TEORI TENTANG HARTA BERSAMA DAN KONSEP

HARTA BERSAMA

  • Pengertian Harta Bersama
  • Ruang Lingkup Harta Bersama
  • Dasar Hukum Harta Bersama
  • Tata Cara Pembagian Harta Bersama

Bentuk harta yang dimaksud dalam Pasal 35 UU Perkawinan adalah harta bersama dan warisan. Pada bagian 35, ayat 1 terdapat nilai-nilai hukum baru dan ditegaskan KHI dijelaskan bahwa harta bersama antara suami dan istri adalah harta yang diperoleh selama ikatan perkawinan dan dalam perolehannya tidak dipermasalahkan atas nama siapa harta itu didaftarkan. . Harta bersama menurut Pasal 35 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah harta kekayaan yang diciptakan oleh suami istri selama ikatan perkawinan.

Menurut hukum adat Indonesia, tidak semua harta yang dimiliki suami istri merupakan harta bersama. Harta bersama yang dimiliki secara merata oleh suami dan istri hanyalah harta yang diperoleh setelah perkawinan. Pasal 85 menjelaskan bahwa harta bersama dalam perkawinan tidak menutup kemungkinan adanya kepemilikan oleh kedua pasangan.

Solusi yang dapat diterapkan dalam sistem pembagian harta bersama pasca perceraian dalam Kompilasi Hukum Islam adalah dengan membaginya secara merata antara suami dan istri. Jika pembagian harta bersama dilakukan di pengadilan agama, maka akan dilaksanakan sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam.

KONSEP KEADILAN

Secara umum keadilan merupakan penerapan hukum Tuhan yaitu penetapan, pengaturan dan perintah yang sesuai dengan ajaran syariat. Arti keadilan dalam arti persamaan adalah memperlakukan seseorang secara setara tanpa membeda-bedakan orang tersebut sesuai dengan haknya. Yang dimaksud dengan keadilan di sini adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, dalam arti memberikan keadilan menurut hak-hak pemiliknya menurut jalan yang terdekat.

Memberikan sesuatu sesuai haknya merupakan konsep keadilan menurut Aristoteles. Hal ini sesuai dengan ungkapan Aristoteles mengenai keadilan. 61 Dalam istilah keadilan korektif, adalah adanya kompensasi kerugian dalam rangka mengembalikan keadaan semula untuk menyeimbangkan ketimpangan akibat ketidakadilan. Bahder Johan Nasution menjelaskan pemikiran Plato, dimana fungsi penguasa adalah mendistribusikan fungsi-fungsi dalam negara kepada rakyatnya sesuai dengan prinsip kerukunan.

Misalnya pembagian kerja harus sesuai dengan ahlinya, maka inilah yang dimaksud dengan adil. Konsep keadilan Plato adalah memberikan haknya kepada setiap orang, hal ini diungkapkan dengan “memberi setiap orang haknya”.

PUTUSAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA TAHUN 2021

Deskripsi Pengadilan Agama Jakarta Selatan

  • Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Jakarta Selatan
  • Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Selama masa perkawinan, penggugat dan tergugat telah memperoleh harta bersama, yang tidak pernah dibagi-bagi seperti yang dinyatakan penggugat dalam surat tuntutan. Berdasarkan fakta dan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim memutus dan menetapkan harta bersama antara penggugat dan tergugat serta menetapkan bagian masing-masing penggugat sebesar 50%. Selama masa perkawinan, penggugat dan tergugat telah memperoleh harta bersama, yang tidak pernah dibagi-bagi seperti yang dinyatakan penggugat dalam surat tuntutan.

Berdasarkan fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, majelis pengadilan memutuskan bahwa harta benda yang menjadi pokok sengketa penggugat adalah harta bersama antara penggugat dan tergugat. Ketiga, pokok gugatan yaitu harta bersama antara penggugat dan tergugat, ditetapkan oleh hakim dalam sidang hukum dalam salinan putusan ini. Menghukum penggugat dan tergugat atas pembagian harta bersama dan penyerahan sahamnya di hadapan majelis hakim yang memeriksa perkara ini.

Konsep keadilan dalam putusan pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Jakarta Selatan Tahun 2021. Pengadilan Agama Jakarta Selatan tahun 2021. Bagi penulis, pembagian harta bersama diputus oleh hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan tahun 2021 dianggap adil jika perempuan tersebut tidak bekerja.

Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Tentang Pembagian Harta

  • Pihak Istri Tidak Bekerja
  • Pihak Istri Bekerja

ANALISIS PUTUSAN PEMBAGIAN HARTA BERSAMA TAHUN

Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan Dalam

Konsep Keadilan Dalam Putusan Pembagian Harta Bersama di Pengadilan

Konsep keadilan dalam pembagian harta bersama lebih tepat jika menerapkan hukum dengan konsep keadilan distributif menurut Aristoteles. Apabila perempuan tersebut bekerja, berarti perempuan tersebut telah melampaui kewajibannya, sehingga perempuan tersebut seharusnya mendapat bagian pembagian harta bersama yang lebih besar dari pada mantan suaminya. Hakim tidak membeda-bedakan bagian harta bersama bagi perempuan yang tidak bekerja dan perempuan yang bekerja dengan bagian harta bersama yang diterima mantan suaminya.

Secara yuridis, hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan menerapkan pembagian harta bersama kepada para pihak yang bersengketa dengan mengacu pada ketentuan Pasal 97 Ringkasan Hukum Islam. Keputusan pembagian harta bersama di antara istri-istri yang bekerja tidak sesuai dengan konsep keadilan distributif yang dikemukakan oleh Aristoteles, karena istri tidak mendapat bagian yang sebanding dengan kontribusinya. Dalam keadaan apa bagian salah satu pihak lebih besar daripada bagian pihak lain dalam pembagian harta bersama?

Dalam keadaan apa bagian salah satu pihak lebih besar daripada bagian pihak lain dalam pembagian harta bersama? Jawaban: Idealnya pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengacu pada Pasal 97 KHI, yaitu separuh untuk mantan istri dan separuh lagi untuk mantan suami.

PENUTUP

Kesimpulan

Aturan dasar yang digunakan hakim sebagai dasar pembagian harta bersama pada hasil akhir tetap berlaku pasal 97 Kompilasi Hukum Islam. Sebelum memutuskan pembagian harta bersama kepada para pihak yang bersengketa, hakim selalu mendefinisikan pengertian harta bersama kepada para pihak guna memberikan pemahaman kepada para pihak mengenai apa yang menjadi harta bersama mereka. Tidak ditemukan adanya pihak-pihak yang bersengketa yang lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai suami-istri, dan tidak pula merugikan harta bersama yang diperolehnya.

Menurut penulis, kesamaan tersebut umumnya disebabkan karena hakim tidak menemukan adanya fakta dalam rumah tangga para pihak yang menjadikan harta bersama tidak layak untuk diterapkan Pasal 97 KHI, seperti salah satu suami istri merugikan pihak lain mengenai pemenuhan kewajiban dan penggunaan harta bersama. Dari segi kemasyarakatan, para pihak telah memenuhi syarat sahnya pembagian harta bersama yang diperolehnya selama perkawinan. Namun sebelum hakim menentukan pembagian harta masyarakat, hakim akan memberikan penjelasan kepada para pihak yang bersengketa mengenai pengertian harta masyarakat dan harta warisan, sehingga para pihak dapat memahami dan memahami apa saja yang termasuk dalam harta masyarakat dan harta warisan. untuk aset yang mereka minta.

Keputusan pembagian harta bersama bagi perempuan yang tidak bekerja sesuai dengan konsep keadilan dalam pengertian “Al-Adl”, yaitu setara dan sesuai dengan konsep keadilan distributif yang dikemukakan oleh Aristoteles, dimana para pihak menerima haknya berdasarkan kontribusi atau prestasinya dan bersifat proporsional. Apalagi dalam putusan pembagian harta bersama bagi perempuan pekerja, hakim harus konsisten dalam menentukan hukumnya, karena perempuan pada hakikatnya telah melampaui kewajibannya sebagai isteri, dan keadilan disini harus ada kata “Al-Adl”. yang mempunyai arti yang sama hendaknya diteruskan pada kata “Al-Qist” yang berarti pembagian harta bersama tidak boleh dibagi rata di antara para pihak.

Saran

Ruhimat, Mamat, 2017, Teori Syirkah Dalam Pembagian Harta Bersama Bagi Wanita Karir Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam dan Prakteknya di Peradilan Agama, Jurnal Adliya, Vol. Adakah keadaan dimana hakim langsung memutuskan bahwa pembagian harta bersama lebih besar pada salah satu pihak, karena hakim berpendapat bahwa sumbangan salah satu pihak lebih besar, padahal para pihak tidak menuntut bagian yang lebih besar dari pada bagian tersebut. sisi lain? Namun demi keadilan dan kepastian hukum serta memberikan perlindungan terhadap suami-istri setelah perceraian, maka Kompilasi Hukum Islam mengatur pembagian harta bersama setelah perceraian.

Adakah keadaan dimana hakim langsung memutuskan bahwa pembagian harta bersama lebih besar pada salah satu pihak, karena hakim berpendapat bahwa sumbangan salah satu pihak lebih besar, padahal para pihak tidak menuntut bagian yang lebih besar dari pada bagian tersebut. sisi lain? Apalagi dalam kaitannya dengan pembagian, KHI pasal 97 dengan jelas menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan yang bercerai mendapat setengah bagian dari harta bersama yang mereka terima. Apabila hakim berpendapat harta bersama tidak adil jika dibagi rata, maka hakim dapat menyimpang dari ketentuan Pasal 97 KHI.

Jawaban: Hakim tidak dapat memutuskan pembagian harta bersama yang lebih besar kepada salah satu pihak jika hakim menganggapnya tidak adil, sedangkan para pihak tidak berkeberatan jika harta bersama dibagi rata sesuai dengan Pasal 97 IHI. Jawaban: Memang benar idealnya hakim akan memberikan pembagian harta bersama sesuai dengan Pasal 97 IHI, namun selain itu hakim juga memperhatikan asas keadilan, kepastian hukum, dan kecukupan.

Referensi

Dokumen terkait

PEROLEHAN HARTA WARISAN WANITA SEBAGAI ISTRI YANG BEKERJA UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA PADA MASYARAKAT MUSLIM DI KAUMAN SURAKARTA. Program Magister

Istri yang memiliki suami yang bekerja sebagai petani memiliki persepsi tersendiri terhadap pekerjaan suaminya.. Dengan bertambah majunya zaman, makin besar juga

1 Tahun 1974 apabila harta benda suami istri tersebut dibuat perjanjian kawin maka terjadi kebersamaan harta yang menyeluruh yaitu kebersamaan harta bersama dan

Menurut masyarakat Osing bahwa jika belum melakukan hubungan suami istri (Jima>’) dan suaminya meninggal maka janda tersebut tidak mendapatkan harta waris, hal

Jika harta bersama tersebut harus di bagi antara 50 % untuk istri dan 50 % untuk suami maka dirasa sangat tidak adil, Untuk menjunjung rasa keadilan itu maka

1) Harta bersama adalah harta yang diperoleh selama berlangsungnya perkawinan sesuai dengan pasal 35 (1). Pembagian harta bersama suami istri adalah masing- masing

Pendapat kedua yaitu istri mendapat bagian lebih banyak dari harta bersama karena istri yang bekerja, dengan cara mempertimbangkan atau berijtihad seperti melakukan contra

Ibnu Qudamah ulama fiqh yang bermazhab Hanabilah menetapkan, bahwa istri yang ditinggal mati suaminya dalam keadaan hamil mendapatkan nafkah yang diambil dari seluruh harta