• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Merdeka Belajar dan Peran Guru Penggerak

N/A
N/A
Ilham Putra

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Merdeka Belajar dan Peran Guru Penggerak"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ILHAM PUTRA MAHARDIKA 2301420049

Setelah membaca dan menganalisis beberapa artikel tentang konsep "guru penggerak" dan

"merdeka belajar," berikut adalah simpulan dari hasil analisis kritis saya:

Esensi Konsep Merdeka Belajar: Konsep "Merdeka Belajar" diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada 2 Mei 2019. Konsep ini berfokus pada memberikan kebebasan bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, mengurangi beban administratif guru, dan menekankan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Merdeka Belajar juga mendorong otonomi sekolah dan inovasi dalam metode pembelajaran (Kompas, 2020).

Peran Guru Penggerak: Guru Penggerak adalah guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran, yang tidak hanya mengembangkan diri sendiri tetapi juga membantu pengembangan rekan sejawatnya. Mereka mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menjadi agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. Guru Penggerak juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang holistik sesuai dengan profil Pelajar Pancasila (Kemendikbud, 2023; Itjen Kemendikbud, 2023).

Proses dan Pelatihan Guru Penggerak: Untuk menjadi Guru Penggerak, seorang guru harus melalui proses seleksi dan mengikuti pelatihan intensif selama 9 bulan yang mencakup pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Pelatihan ini menekankan pada

kepemimpinan instruksional dan pembelajaran berbasis praktik di lapangan (Itjen Kemendikbud, 2023).

Manfaat Program Guru Penggerak: Guru yang mengikuti program ini mendapatkan bimbingan dan mentoring dari pengajar praktik, serta bergabung dalam komunitas belajar yang dinamis. Mereka juga menerima sertifikat yang meningkatkan kredibilitas dan

kemampuan profesional mereka. Selain itu, program ini mendukung guru dalam menerapkan pembelajaran yang lebih inovatif dan kolaboratif (Kompas, 2020).

Dampak dan Tantangan: Meskipun konsep ini mendapatkan sambutan positif,

implementasinya di lapangan menghadapi tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dari sebagian guru yang masih nyaman dengan metode tradisional. Namun, dengan dukungan kebijakan dan pelatihan yang berkelanjutan, program ini memiliki potensi besar untuk

mengubah wajah pendidikan Indonesia menjadi lebih baik (Kemendikbud, 2023).

Simpulan dari analisis ini menunjukkan bahwa konsep "Merdeka Belajar" dan "Guru

Penggerak" bertujuan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih dinamis, berpusat pada murid, dan inovatif. Guru Penggerak menjadi kunci dalam transformasi ini melalui peran mereka sebagai pemimpin pembelajaran dan agen perubahan. Implementasi yang

(2)

efektif dari program ini memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

Referensi:

Kompas.com Kemendikbud Itjen Kemendikbud

Referensi

Dokumen terkait

Konsep merdeka belajar menurut pak Nadiem Makarim itu dalam persepsi saya sudah sangat membantu dan memerdekakan guru, terutama saya menyoroti yang RPP sederhana itu

Artikel ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran guru BK dalam mensukseskan program merdeka belajar. Peningkatan penting agar eksistensi kinerja guru BK semakin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 responden memiliki beragam persepsi mengenai konsep Merdeka Belajar, yang dapat dideskripsikan sebagai berikut: 52% mayoritas calon guru PAI

Hasil dari praktik baik pada Program Guru Penggerak diantaranya adalah; 1 Program BULIA Budaya Literasi Anak merupakan praktik baik guru penggerak yang bertujuan untuk meningkatkan

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan kepala sekolah, dan guru penggerak, serta dokumentasi hasil, di SD Negeri 151/IV Kota Jambi pada tahun pelajaran 2023/2024, sebelum menerapkan

Nilai dan Peran Guru

Materi pelatihan tentang pemahaman gagasan pendidikan merdeka belajar bagi

Makalah ini membahas tentang konsep dan makna merdeka belajar serta peran guru dalam penerapannya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Muaro