• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PEMBIAYAAN DAN KINERJA KEUANGAN DI BANK SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP PEMBIAYAAN DAN KINERJA KEUANGAN DI BANK SYARIAH "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah penyediaan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang operasionalnya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.30. Bank Syariah adalah bank yang dapat memberikan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran yang berada di sesuai dengan hukum Islam31." Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.”

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bank syariah merupakan lembaga mediasi yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang tidak produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas. dan keraguan (gharar), asas keadilan, dan hanya pembiayaan kegiatan usaha yang halal. Selain bertugas menghimpun dana dari masyarakat, bank syariah juga bertugas menyalurkan dana kepada masyarakat melalui produk pembiayaannya. Bank syariah dapat membantu memenuhi segala kebutuhan modal kerja, bukan dengan meminjamkan uang, melainkan dengan menjalin hubungan kemitraan dengan nasabah, dimana bank berperan sebagai pemberi dana (shahibul maal), sedangkan nasabah berperan sebagai wirausaha (mudharab).

Bank syariah memiliki mekanisme tersendiri untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut, termasuk melalui pemanfaatan. Karena luasnya aspek yang harus dikelola dan diawasi, maka pembiayaan investasi perbankan syariah menggunakan skema mudharabah dan musyarakah. Skema lain yang dapat digunakan oleh bank syariah adalah al ijarah almuntahia bit tamlik, yaitu penyewaan barang modal dengan opsi penghentian kepemilikan.

Jenis-Jenis Pembiayaan Musyarakah

Dari hadis Abu Hurair, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla bersabda: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang menjalin hubungan sampai salah satu dari mereka berkhianat46.’ Akad musyarakah diakhiri dengan suatu perjanjian dimana dua orang atau lebih sepakat bahwa masing-masing orang akan memberikan modal musyarakah. Para ulama berbeda pendapat tentang al-mudharab, apakah termasuk jenis al-musyarakah atau tidak.

Sebagian ulama menganggap al-mudharabah termasuk dalam kategori al-musyarakah karena memenuhi rukun dan syarat akad musyarakah. Al-musyarakah ini merupakan akad kerjasama antara dua orang yang sama profesinya untuk menerima pekerjaan secara bersama-sama dan membagi keuntungan dari pekerjaan itu. Syirkah wujuh adalah akad antara dua orang atau lebih yang mempunyai reputasi dan kedudukan yang baik serta ahli dalam bidang usaha.

Musyarakah jenis ini tidak memerlukan modal karena pembelian secara kredit didasarkan pada jaminan ini.

Aplikasi Pembiayaan Musyarakah Dalam Perbankan

Manfaat Pembiayaan Musyarakah

Bank tidak wajib membayar sejumlah tertentu kepada nasabah pembiayaan secara tetap, namun disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread. Pelunasan pembiayaan disesuaikan dengan arus kas/arus kas operasi nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. Bank akan lebih selektif dan berhati-hati dalam mencari perusahaan yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan.

Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah berbeda dengan prinsip bunga tetap, dimana bank membebankan kepada penerima pembiayaan (nasabah) sejumlah bunga yang tetap tanpa memperhatikan keuntungan yang diperoleh nasabah, meskipun terjadi kerugian dan kerugian. krisis ekonomi pun terjadi.

Risiko Pembiayaan Musyarakah

Skema Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Mudharabah

  • Pengertian Pembiayaan Mudharabah
  • Jenis-Jenis Pembiayaan Mudharabah
  • Aplikasi Pembiayaan Mudharabah Dalam Perbankan
  • Manfaat Pembiayaan Mudharabah
  • Risiko Pembiayaan Mudharabah
  • Skema Pembiayaan Mudharabah

57 Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Margin Keuntungan pada Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2004), 2nd Cet, hal.36. Pembiayaan mudharabah merupakan akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak yang lain menjadi pengelola63. Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal sepanjang kerugian tersebut bukan karena kelalaian pengelola.

Jika kerugian tersebut disebabkan oleh penipuan atau kelalaian pengemudi, maka pengemudi harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Jadi, dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mudharabah adalah suatu akad (akad) yang memuat penyerahan modal khusus atau maksudnya ditinjau dari besarnya jenis dan sifat (sifat) seorang pemilik modal (shahibul). ) maal) kepada pengelola (mudarib) untuk digunakan dalam keperluan bisnis. Ketentuannya, bila usaha itu membuahkan hasil, maka hasil (keuntungan) itu dibagi antara keduanya berdasarkan perjanjian sebelumnya, sedangkan bila usaha itu tidak membuahkan hasil atau bangkrut maka kerugian materiil ditanggung sepenuhnya oleh pemilik usaha. ibukota dengan syarat dan ketentuan tertentu. Jika kerugian disebabkan oleh penipuan atau kelalaian pengemudi, maka pengemudi harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Apabila solat itu ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah..." (Al-Jumu'ah: 10). Surah al-Jumu'ah: 10 dan al-Baqarah: 198 kedua-duanya menggalakkan umat Islam melakukan yang terbaik. Imam Zailai telah berkata bahawa para Sahabat telah mencapai kata sepakat tentang kesahihan mengurus harta anak yatim melalui mudharabah66.

Mudharabah Muthlaqah merupakan suatu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan bidang usaha. Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga mudharabah terbatas/mudharabah tertentu merupakan kebalikan dari mudharabah muthlaqah. Investasi khusus disebut juga mudharabah muqayyadah adalah sumber dana khusus dengan pembagian khusus dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh shahibul maal.

Bank tidak terikat untuk membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara rutin, namun disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank agar bank tidak pernah mengalami negative spread. Bank akan lebih selektif dan berhati-hati (hati-hati) dalam mencari usaha yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan karena akan dibagi keuntungan yang nyata dan nyata. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah/al-musyarak berbeda dengan prinsip bunga tetap, dimana bank akan membebankan kepada penerima pembiayaan (nasabah) sejumlah bunga yang tetap tanpa memperhatikan keuntungan yang diberikan oleh nasabah, sekalipun ada kerugian dan ada krisis ekonomi.

Kolektabilitas Pembiayaan

Macam-Macam Risiko Perbankan Syariah

Kerugian bank bertambah apabila ternyata agunan untuk memperoleh pembiayaan tidak mencukupi atau tidak menutupi pinjaman yang diberikan. Bagi bank syariah yang mengandalkan penyediaan pendanaan pada aktivitas bisnis intinya, kemampuan memitigasi risiko pendanaan menjadi fokus utama karena berkaitan langsung dengan kemampuannya dalam menghasilkan keuntungan. Dan bagi bank syariah, dimana kegiatan usaha penyaluran pembiayaan digantikan dengan kegiatan jual beli, sewa guna usaha, investasi dan kemitraan, maka manajemen risiko pembiayaan akan mempunyai ciri khas, misalnya;

Dalam transaksi Murabahah, bank syariah menghadapi risiko tidak melakukan pembayaran yang disepakati tepat waktu pada saat barang telah diserahkan oleh bank. Bagi Ba'i al Salam dan Istisna, bank menghadapi risiko tidak menyediakan barang dengan kualitas dan spesifikasi sesuai pesanan atau tidak menyediakan barang pada waktu yang telah disepakati. Risiko pasar adalah risiko kerugian yang mungkin dialami suatu bank pada portofolionya akibat pergerakan variabel pasar yang tidak menguntungkan (adverse pergerakan).

Apabila bank dalam posisi long maka melemahnya nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing akan menimbulkan kerugian bagi bank. Sebaliknya jika bank dalam posisi short maka penguatan nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing akan mengakibatkan kerugian bagi bank. Likuiditas secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan (arus kas) dengan segera.

Risiko operasional adalah risiko yang timbul akibat kekurangan pada sistem informasi atau sistem pengendalian internal, sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak terduga. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh tidak adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung atau adanya kelemahan dalam perjanjian, seperti tidak terpenuhinya syarat sahnya akad dan tidak lengkapnya pengikatan agunan. Risiko stratejik timbul karena tidak memadainya penetapan dan penerapan strategi bisnis bank, pengambilan keputusan bisnis yang tidak memadai, atau tidak tanggapnya bank terhadap perubahan eksternal.

Indikasi risiko strategis ini adalah kegagalan bank dalam mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Risiko kepatuhan timbul akibat ketidakpatuhan atau tidak dilaksanakannya peraturan atau ketentuan yang berlaku atau ditetapkan, baik secara internal maupun eksternal.

Tingkat Risiko Pembiayaan

Upaya-Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Dengan penjadwalan ulang, atau jika dengan mengubah syarat-syarat kredit berupa rencana pembayaran atau jangka waktu kredit, termasuk jumlah pokok, bunga wanprestasi atau penundaan, debitur akan dapat memenuhi kewajibannya kepada bank. Perbaikan, yaitu apabila dengan mengubah syarat-syarat kredit berupa perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit, tidak terbatas pada perubahan rencana pembayaran, jangka waktu dan/atau persyaratan lainnya, kecuali perubahan pada syarat-syarat kredit. saldo kredit maksimal maka debitur akan mampu memenuhi kewajibannya kepada bank.

Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

Metode Perhitungan Profitabilitas

Return on Investment mengukur kemampuan modal yang ditanamkan pada seluruh aset untuk mencapai keuntungan. Return On Sales mengukur sensitivitas perusahaan terhadap perubahan harga jual pada tingkat fee dan biaya tetap lainnya. Pengembalian aset (return on assets) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan pada aset umum sehingga menghasilkan keuntungan.

Menurut Brigham dan Houston, rasio laba bersih terhadap total aset mengukur laba atas total aset (ROA) setelah bunga dan pajak.” Menurut Horne dan Wachowicz, ROA mengukur efisiensi keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aset yang tersedia, kekuatan untuk menghasilkan keuntungan. menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan.Horne dan Wachowicz menghitung ROA menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi total aset.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ROA atau ROI dalam penelitian ini mengukur perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi beban bunga atau pajak (Earning After Tax / EAT) yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya secara keseluruhan dan dinyatakan dalam persentase. Menurut Brigham dan Houston (2001), return on total assets (ROA) dihitung dengan membandingkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa terhadap total aset. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan atas seluruh aset (atau pembiayaan) yang diberikan kepada perusahaan” (Wild, Subramanyam dan Halsey, 2005:65).

Return on Assets (ROA) dapat dibagi lagi menjadi dua komponen yaitu (Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim). Margin laba dapat diartikan sebagai tingkat efisiensi usaha, yaitu sejauh mana perusahaan mampu menekan biaya-biaya dalam jangka waktu tertentu. Rasio ini juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam mengelola aset berdasarkan tingkat penjualan tertentu.

Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas investasi. Berdasarkan definisi tersebut, return on total assets merupakan istilah lain dari return on investment, yang mengukur tingkat efisiensi manajerial dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimiliki perusahaan.

Hubungan Risiko Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profitabilitas

Penelitian Terdahulu

Analisis efisiensi operasional dan tingkat kredit bermasalah pembiayaan Mudharabah kaitannya dengan tingkat profitabilitas pada bank syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Keywords Lekra, priyayi, persecution, postcolonial, third space, subalternization INTERROGATING INDONESIAN NEW ORDER’S NARRATIVE OF GESTAPU The Leftist Nobles and the Indonesian

Alfred University joins SUNY's China 150 initiative; to welcome five students 8/01/08 Five students from the Sichuan Province of China, an area badly damaged in a massive earthquake in