PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Malik Fadjar, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia (LP3NI). Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan hidup manusia, seperti menciptakan pribadi yang abdi. kepada Allah SWT yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat.4 Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, individu yang shaleh ini menjadi rahmatan lil 'alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. , tujuan hidup manusia inilah yang disebut juga dengan tujuan akhir pendidikan Islam.Pendidikan Islam adalah suatu cara untuk mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang bertakwa, berjiwa Islami, dan berakhlak mulia.
3 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2004), 27. 4Azzumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisional dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu, 2000), 8 Agar Hati selalu condong pada akhlak yang mulia, maka dari itu hati harus dididik melalui pendidikan akhlak, karena pendidikan akhlak sesungguhnya adalah suatu proses yang bertujuan untuk menyucikan dan mencerahkan hati dari sifat-sifat yang tercela. moralitas.
Fokus kajian
Terdapat ramai ulama yang dikategorikan sebagai tokoh pendidikan yang hidup sebelum Ibn Qayyim Al-Jauziyyah. Oleh itu, kajian yang akan ditulis membataskan penulis kepada kajian tentang konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan, Berdasarkan huraian ringkas di atas, penulis ingin menyelidiki dengan tajuk “Konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Qayyim Al-jauziyyah”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, masukan dan informasi ilmiah serta meningkatkan kesadaran umat Islam akan pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan memperkaya ilmu pengetahuan perguruan tinggi khususnya IAIN Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas peserta didik dan pendidik agama Islam di masa depan sehingga dapat dijadikan informasi dan refleksi bagi seluruh civitas akademika untuk menggali lebih dalam membangun ilmu pengetahuan yang lebih lengkap untuk menghasilkan pendidik yang berkualitas dalam artian. muralitas dan intelektualitas.
Definisi Istilah
Metode Penelitian
Analisis ini digunakan untuk membuktikan dan mengkaji pemikiran Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah tentang pendidikan Ahklak. Fokus kajian beliau adalah mengkaji konsep pendidikan akhlak sebelum ibnu qoyyim al-jauziyyah dan kaitannya dengan pendidikan kontemporari. Konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah A. Tujuan pendidikan akhlak menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah.
Ibnu Qojim Al-Jauziyeh menyatakan bahawa matlamat pendidikan akhlak adalah untuk mencapai ketaatan kepada Allah Yang Maha Tinggi, yang menjadi punca utama kebahagiaan manusia. Dalam konteks pendidikan akhlak, Ibnu Qoyyim Al-Juziyyah menawarkan beberapa bahan atau kandungan pendidikan akhlak, antaranya Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, kita dianjurkan untuk saling menghormati, mentaati dan menyanjung kemanusiaan.
Sistematika pembahasan
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Kajian ini berkaitan dengan konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Qoyyim Al-jauziyyah, berdasarkan hasil kajian yang relevan dengan penyelidikan ini. Penyelidikan ini menggunakan kaedah kualitatif bukan interaktif dengan analisis kandungan atau dengan kata lain kaedah kajian literatur. Fokus kajian beliau ialah kajian terhadap sumbangan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah terhadap pendidikan Islam dan konsep pendidikan Islam.
Akhlak yang ditawarkan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah didasarkan pada tujuan pendidikan akhlak, isi atau materi dan metodenya. Peneliti ketiga, Masykur, 2014, STAIN Jember dengan judul “Konsep manajemen jantung menurut Ibnu Qayyim Al-jauziyah” menunjukkan dalam hasil penelitiannya bahwa konsep manajemen jantung adalah strategi manajemen jantung. Perbedaannya terletak pada konsep pendidikan akhlak yang ditawarkan oleh Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, yaitu berdasarkan pada tujuan pendidikan akhlak, isi atau materi dan metodenya.
Kajian Teori
- Konsep Pendidikan Akhlak
- Tujuan Mendapatkan Ridho Allah
- Tujuan Terbentuknya Pribadi Muslim Yang Luhur dan
- Tujuan Terbentuknya dari perbuatan yang hina dan tercela
- Akhlak kepada Allah
- Akhlak kepada alam semesta/lingkungan
- Metode ceramah
- Metode teladan
- Metode latihan dan pembiasaan
Dalam bahasa Arab istilah pendidikan dikenal dengan kata Tarbiyah dengan kata kerja rabba-yurabby-tarbiyyan-tarbiyatan yang berarti mengayomi, mendidik dan memelihara.7 Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1 menyatakan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif. Meskipun tidak menyebut istilah akhlak secara eksplisit, selain bentuk tunggalnya khuluq, Al-Qur’an berulang kali menyebutkan konsep-konsep yang berkaitan dengan nilai kualitas mental dan perilaku manusia, seperti khoir, birr, sholih, ma’ruf, hasan sayyiah. , dan fasad. Selain itu Al-Qur’an juga menjelaskan norma-norma etika yang bersifat perintah dan larangan, seperti perilaku jujur dan larangan perilaku buruk, kewajiban anak terhadap orang tuanya dan merugikan mereka.
Ibnu Qoyyim mengatakan, zuhud merupakan salah satu tempat persinggahan iyyakana'budu a iyyakanasta'in. Mengenai keikhlasan, Ibnu Qoyyim berpendapat atau berargumentasi dengan menggunakan ayat Al-Qur'an QS. Dalam hal ini materi pendidikan akhlak diorganisasikan menjadi 3 bagian utama, yaitu: tentang tauhitan atau akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap alam semesta, dan akhlak terhadap sesama manusia atau muamalah terhadap manusia.
Contohnya, Ibnu Qoyyim menggambarkan hukum Islam seperti orang yang membunuh, maka menurut pandangan Islam dia juga mesti dibunuh. Akhlak yang baik menurut Al-Qurtubi adalah perbuatan manusia yang berasal dari adabnya, karena perbuatan itu adalah bagian dari kejadian. Di samping itu, Al-hasan dan Qotadah juga mendakwa bahawa akhlak yang dibawa oleh Rasulullah adalah sama persis dengan yang disebutkan di dalam al-Quran.29 Oleh itu, adalah penting untuk kita mempelajari akhlak yang diajar oleh Nabi. . salam sejahtera.
Tujuan pendidikan akhlak adalah mendidik akal dan budi serta membentuk ruh Islami, sehingga terbentuk pribadi muslim sejati yang dibekali ilmu pengetahuan dalam segala aspek kehidupan. Sekalipun Al-Qur'an mengandung manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, namun Al-Qur'an malah membawa berkah. Artinya: Dan Kami turunkan sesuatu dari Al-Qur'an yang menjadi sarana dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an tidak memberi tambahan apa pun kepada pelanggarnya kecuali kerugian. (Ay.
Dan jika manusia mampu membaca setiap hari, Insya Allah hidupnya pasti tenang dan bahagia karena Allah berjanji dalam Al-Qur'an. 33.
BIOGRAFI IBNU QAYYIM AL-JAUZIYAH
Silsilah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Putra-Putra Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Beliau telah mensyarahkan kitab Alfiyah Ibnu Malik dan kitab syarahannya bernama Irsyaadus Saalik Ilaa Hilli Alfiyah Ibnu Malik.
Perjalanan Intelektual Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah menjelaskan bahawa untuk mencapai sesuatu tujuan pendidikan, terdapat beberapa tujuan yang dikemukakan oleh beliau, antaranya Ibnu qoyyim Al-Jauziyah mengaitkan kemanisan iman dengan keredhaan kepada Allah sebagai sesuatu yang paling dinikmati oleh seorang hamba, serta utusannya disayangi. Ibnu qoyyim al-jauziyyah menegaskan kepada kita bahawa kita mesti merendah diri, dengan merendah diri, kita akan terhindar daripada perbuatan tercela dan tercela sebagaimana Firman Allah dalam al-Quran.
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah menambahkan beberapa metode yaitu metode pendidikan akhlak formal yang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode membaca, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode latihan atau pembiasaan. Menurut Ibnu Qoyyim al-Jauziyah, metode ceramah ini merupakan metode yang sangat efektif, jelas dan gamblang serta mudah bagi guru. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah memilih metode ini karena mampu memadukan dua aspek, yaitu aspek perkataan dan aspek amalan.
Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah menegaskan tujuan pendidikan akhlak adalah untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT, yang merupakan sebab utama kebahagiaan manusia. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam pendidikan akhlak membuat kaedah yang merangkumi kaedah membaca, kaedah syarahan, kaedah teladan dan kaedah latihan dan pendedahan. Konsep pendidikan akhlak menurut ibnu qoyyim al-jauziyah ialah melatih anak berakhlak mulia dan memiliki tabiat yang terpuji, sehingga akhlak menjadi watak dan sifat yang melekat, tertanam dalam kepribadian anak, dan mampu mencapai kebahagiaan. dalam kehidupan. .
Ibnu Qujim Al-Jawziyeh menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan akhlak, terdapat beberapa temuan antara lain: Salah satunya yang diungkapkan oleh Ibnu Qujim Al-Juziyeh ialah kita dianjurkan untuk merendah diri, yang tersirat dari sifat teuadhu. di sini bijak, berwibawa, tidak sombong dan merendah diri. Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, sikap terhadap Tuhan yang mesti ditanamkan kepada manusia ialah masalah tauhid atau kepercayaan kepada Tuhan SWT.
Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, kita dipanggil untuk hidup sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan melindungi segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, metode membaca wajib digunakan dalam bidang pendidikan karena metode membaca ini sangat minim. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah menegaskan, apabila seseorang telah memperoleh ilmu kemudian tidak mengamalkan ilmu tersebut, maka ia akan mendapat azab dari Allah.
Akhlak Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Teori Dan Praktek Menurut Ibnu Qayyim
Ibnu Qayyim berkata: “Kita harus beragama dengan shaleh, berakhlak mulia, zuhud, wara dan memperbanyak ibadah.” Semasa hidupnya, kita bisa melihat bagaimana ia mewujudkan apa yang ia katakan dan yakini menjadi tindakan nyata. Menurut muridnya Ibnu Katsir, Ibnu Qayyim mengatakan bahwa Ibnu Qayyim mempunyai akhlak yang baik, mencintai orang lain, tidak pernah iri pada orang lain, tidak pernah menghina, tidak pernah menebar aib dan tidak pernah iri pada siapapun. Ibnu Qayyim juga mempunyai ilmu tasawuf yang mendalam sehingga menjadikannya sebagai titik tolak dalam beribadah, pedoman dalam bertapa dan memahami isi agama dalam arti warak.
Ini dicontohkan dalam kitab "Madarij es-Salikin fi Meqam Iyyake Na'budu wa Iyyaka Nasta'in", ia menggabungkan ilmu hakikat dengan ilmu syariat dalam membentuk kefahaman agama yang betul, pemikiran yang jernih dan akhlak yang mulia. . 7.
Guru-Guru Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Semasa dalam fiqh, beliau belajar daripada Ibnu Taimiyyah rahimahullahu ta'aala dan belajar nahu Arab daripada Abu Fath Ba'labakki, Abu Bakar Ibnu Abdud Daim, Isa al Muth'im dan Ibnus Shirazi. Dalam bidang Ushul beliau belajar di bawah Saifi al Hindi, Fatimah Ibnatu Jauhar, Isma'il Ibnu Maktum, as Syiha an Nabalasi al 'Abid, al Madji al Harani, al Hakim Ibnu Qudamah al Maqdisi, al Bard Ibnu Jama'ah, Muhammad. Ibnu Abu Fath al Ba'labaki dan ramai lagi.
Murid-Murid Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, metode pembiasaan atau amalan sebaiknya diterapkan pada siswa, karena jika tidak dibiasakan atau diamalkan maka akan sulit merealisasikan ilmunya.
Karya-kaya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
- Komentar Tentang Ibnu Qayyim
PAPARAN DATA
Tujuan Pendidikan Akhlak Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyyah 44
Metode Pendidikan Akhlak Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
PEMBAHASAN TEMUAN
Kesimpulan
Saran