• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pendidikan Karakter Perspektif KH. Hasyim Asy'ari Dalam Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim - Etheses IAIN Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Pendidikan Karakter Perspektif KH. Hasyim Asy'ari Dalam Kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim - Etheses IAIN Kediri"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Buku ini menunjukkan pentingnya pendidikan karakter masa kini untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu dengan membentuk karakter positif dalam perilaku siswa. Pendidikan karakter yang baik tidak hanya harus menyangkut aspek pengetahuan yang baik (moral knowledge) tetapi juga perasaan baik atau penuh kasih sayang (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action).15. Karena buku ini memuat etika dalam mencari ilmu, maka pembahasan buku tertulis ini sangat relevan dengan pendidikan karakter.

Buku ini dapat membantu dan meningkatkan pendidikan karakter yang saat ini sedang mengalami kemunduran, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pendidikan agama Islam. Dengan menekankan pada aspek akhlak, nilai-nilai luhur, kecerdasan emosional, budi pekerti dan pembentukan budi pekerti, dinilai mampu menghasilkan sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas kognitif, namun juga cerdas afektif, yang kemampuan psikomotoriknya mendapat perhatian lebih. Maka disinilah pendidikan karakter menjadi salah satu wacana pendidikan yang dianggap mampu memberikan bantuan dalam menjawab permasalahan tersebut dalam sistem pendidikan.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim mempunyai arti penting yang patut diperhatikan, diaktualisasikan dan diterapkan dalam dunia pendidikan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Telaah Pustaka

Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim, sedangkan penelitian diatas membahas tentang pembelajaran akhlak melalui kitab Ta'limul Muta'alim bagi siswa. Muhammad Zamhari dan Ulfa Masamah, dalam penelitian berjudul “Pentingnya Metode Pembentukan Pendidikan Karakter dalam Kitab Ta’limul Muta’alim dengan Dunia Pendidikan Modern”. Keduanya mengatakan bahwa Pendidikan Karakter dalam kitab Ta'limul Muta'alim karya Burhanuddin Ez-Zarnuji merupakan penanaman nilai-nilai etika dalam diri siswa.

Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim, sedangkan penelitian diatas membahas tentang “Relevansi metode pembentukan pendidikan karakter dalam kitab Ta’limul Muta’alim dengan dunia pendidikan modern”. Lailatul Husna, dalam penelitian berjudul “Pendidikan Karakter dalam Kitab Ta’lim Muta’lim Thariq At-Ta’allum Karya Syekh Burhanudin Az-Zarnuji”. Zamhari dan Ulfa Masamah, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, (2016), Relevansi Metode Pembentukan Pendidikan Karakter dalam Kitab Ta’lim Muta’allim dengan Pendidikan Modern, Volume 11, Nomor 2.

Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim, sedangkan penelitian diatas membahas tentang pendidikan karakter dalam kitab Ta'lim Muta'allim Thariq At-Ta'allum. “Implementasi Isi Buku Ta’limul Muta’lim Dalam Perancangan Etika Mengajar Santri MA Pondok Pesantren Al-Amin Soko Mojokerta”. Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim, dan penelitian diatas berkaitan dengan implementasi isi kitab Ta'limul Muta'allim dalam pembentukan etika belajar siswa.

Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim, sedangkan kajian diatas membahas tentang implementasi kajian kitab Ta'limul Muta'allim dalam membentuk akhlak santri. Rizki Ramadhani, dalam penelitiannya yang berjudul “Konsep pendidikan karakter dalam kitab Ta'limul Muta'allim Thoriqat Ta'allum”. 22 Rizki Ramadhani, “Konsep Pendidikan Karakter dalam Kitab Ta'limul Muta'allim Thoriqot Ta'allum” (Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012).

Muta'allim.Sedangkan penelitian tentang konsep pendidikan karakter dalam kitab Ta'limul Muta'allim Thoriqot Ta'allum. Hasyim Asy'ari dalam kitab Adabul 'Alim Wal Muta'allim. Sedangkan penelitian di atas mengenai pendidikan karakter Islami dalam novel Bumi Cinta Karya.

Kajian Teoritik

Pendidikan Akhlak

Kemudian perbedaan penelitian disini dengan penelitian diatas adalah penelitian disini membahas tentang konsep pendidikan karakter dari sudut pandang KH. Sedangkan penelitian diatas adalah tentang pengaruh pengajaran kitab Bidajatul Hidayah terhadap perkembangan akhlak santri di Asrama Islam Esh-Shiddiqi Puteri Jalan KH. Sedangkan akhlak merupakan bentuk tunggal dari kata jamak khuluq yang secara etimologis berarti budi pekerti, tingkah laku atau tingkah laku.26 Secara terminologi para ulama sepakat bahwa akhlak adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia.27 Namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam menjelaskan maknanya. .

Al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai “sebagai suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa, yang dengan mudah dan mudah menimbulkan berbagai perbuatan, tanpa memerlukan pemikiran dan renungan”. Abdullah Darraz, akhlak ialah kekuatan dalam kemahuan yang kuat, gabungan kekuatan dan kemahuan membawa kepada kecenderungan memilih pihak yang baik (akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk).29 Definisi akhlak menurut al-Ghazali. dalam Ihya' Ulumiddin adalah kualiti yang tertanam dalam jiwa di mana perbuatan nampak mudah tanpa perlu difikirkan terlebih dahulu. Ibnu Miskawaih sebagaimana yang dinukilkan oleh Abudin Nata dalam kitab Akhlak Tasawuf dengan mendefinisikan akhlak sebagai keadaan batin.

Dari berbagai definisi yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa moralitas adalah segala sesuatu yang tertanam atau tertanam kuat dalam diri seseorang, sehingga memungkinkan terjadinya suatu tindakan tanpa melalui pemikiran atau perenungan terlebih dahulu. Artinya perbuatan itu dilakukan secara refleks dan spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu.Jika dari situ timbul sifat yang terpuji menurut akal dan syariat, maka sifat ini disebut akhlak yang baik (akhlak al-mahmudah). Karena pendidikanlah yang mengarahkan terciptanya tingkah laku lahir dan batin manusia, sehingga manusia menjadi seimbang dalam dirinya dan di luar dirinya.32 Pendidikan ini harus dipelajari untuk memberitahukan bagaimana seharusnya manusia bersikap, bagaimana hendaknya bersikap terhadap sesamanya dan terhadap sesamanya. harus berperilaku Tuhan.33 Selain itu, pendidikan moral juga dapat diartikan sebagai pelatihan mental dan fisik.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak adalah suatu usaha sadar yang mengarah pada terciptanya tingkah laku lahir dan batin manusia agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, berkepribadian baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain selain dirinya.

Pendidikan Karakter

Ibnu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Ahmad Al-Ansari Al-Qurtubi mengartikan ar-rabb yang dimaksud dengan pemilik, yang memperbaiki, yang mengatur, yang menambah, yang menunaikan 38. 41 Tadkirotun Musfiroh, “ Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter” dalam Tinjauan Berbagai Aspek Pembentukan Karakter: Cara Mendidik Anak Berkarakter. Menurut Simon Philips, karakter adalah kumpulan nilai-nilai yang mengarah pada suatu sistem yang mendasari pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan.43 Berbeda dengan Hermawan Kertajaya yang mengatakan bahwa karakter adalah atribut yang ditanamkan oleh suatu objek. .atau milik perseorangan.

Salah satu cara untuk membangun karakter adalah melalui pendidikan yang ada, baik itu pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat, atau pendidikan formal di sekolah, yang harus menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter. Menurut Zubaedi, pendidikan karakter adalah pendidikan karakter plus yang pada dasarnya merupakan program pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan watak dan karakter peserta didik dengan menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam kehidupannya melalui kejujuran, amanah, disiplin dan kerja sama. 47 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Arruzz Media, 2013), 30.

Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan karakter, yang hasilnya dapat dilihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, keras kepala, dan keras. bekerja, dan sebagainya.49. Sedangkan menurut Elkind dan Sweet, pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu masyarakat memahami, peduli, dan memiliki nilai-nilai inti etika atau moral. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru yang dapat mempengaruhi karakter siswa.50.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu upaya yang berupaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik, baik nilai yang mengandung pengetahuan, kesadaran diri maupun tindakan. Selanjutnya siswa diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai tersebut melalui sikap, perasaan, perkataan dan tindakannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan bangsa. 48 Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat,…….30-31.

Persamaan Dan Perbedaan

Pendidikan karakter juga beranggapan bahwa agama bukanlah hal mendasar dalam menciptakan manusia yang baik, apalagi di negara yang majemuk.

Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

  • Objek Penelitia l n
  • Sumber Da l ta l
  • Pengumpula l n Da l ta l
  • A l na l lisis Da l ta l

Buku ini dijadikan sebagai sumber daltal basa, yang diolah dalam analisis seperti balnyalk yang dilakukan oleh ahli alkaln palral, salstral dalam balhalsal.56. Berdasarkan pengertian dalam altaler maka dapat kita simpulkan tentang metode penelitian aldalalh penelitian kepustakaan yang dilakukan peneliti dengan cara mempelajari dalam membaca kitab-kitab, literatur, literatur, bacaan dan bacaan, yang mengenal malsallal hal alkaln diteliti dengan kitab calral , literatur, maljallalh, caltaltaln, di lalporaln lalporaln digunakan sebagai sumber basa daln yang diolah dalam analisis. Peneliti disini menggunakan metode studi pustaka untuk meneliti konsep pendidikan karakter dalam Alkitab Aldalbul.

Allim Wall Mutal’allim, didukung dengan sumber tertulis lain seperti buku, maljallalh, jurnal dan sumber lainnya. Fokus penelitian ini adalah kajian identifikasi teks tertulis yang terdapat dalam kitab Aldalbul 'Allim Wall Mutal'allim Kalryal KH. Daltal adalah sesuatu yang diperoleh dengan metode pengumpulan daltal dimana alkana diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode tertentu yang kemudian menghasilkan alkaln daltal.

Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari peneliti juga merupakan sumber informal yang kita cari. Daltal ini disebut juga dengan daltal talngaln pertama.61 Begitu pula dengan daltal yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Daltal sekunder, yaitu jenis daltal yang muncul sebagai penopang daltal primer, juga dalpalt didefinisikan sebagai sumber daltal, seringkali mampu altalu dalpalt memberikan altalu daltal talmbalhaln informal, yang mana dalpalt memperkuat daltal primer.62 Misalnya , buku yang memuat penelitian ini, buku yang beredar meresahkan. Galinyal yang aldal kalitalnyal dengan kitab Aldalbul 'Allim Wall.

Mutal'alllim Misalnya, kitab-kitab yang ada di kitab tersebut diulang-ulang lagi di kitab Aldalbul 'Allim Wall Mutal'allim. Allim Wall Mutal’allim, dalam literatur buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian penerjemahan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang didasarkan pada pengumpulan data yang diperoleh dengan mengumpulkan data dari berbagai literatur.

64 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta Menurut Sugiyono, dokumentasi adalah sejarah peristiwa yang telah berlalu. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa tulisan, galmbal, atau cerita-cerita monumental dalam diri seseorang. Dokumen yang bersifat yang berbentuk tulisan, misalnya cerita sejarah, cerita sejarah, biografi, cerpen. Dokumen yang berbentuk peristiwa sejarah, misalnya muatan seni berupa drama, film, lukisan di lalu lintas, peristiwa sejarah di masa lampau, dokumen yang dapat berupa tulisan, galmbales, maupun gambar monumental seseorang Dokumen yang berbentuk tulisan seperti buku sastra, novel, kisah hidup, cerita, biografi, sastra dan hikmah Juga dokumen yang berbentuk digital bahan, foto, sketsa dalam bentuk lain, sedangkan dokumen berupa bahan, misalnya lukisan, seni lukis, paltunga, film, lalu lintas. Hasil yang diperoleh berkenaan dengan metode dan metode dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dari penelitian ini. . Teknik analisis pahat merupakan suatu cara teknis yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk menganalisis dan mengembalikan pahat yang telah dikumpulkan. Setelah daltal dipanen, daltal tersebut dianalisis untuk menghasilkan halsil. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis mental dengan metode analisis isi. analisis isi) maka analisis isi digunakan untuk mengidentifikasi isi suatu kitab walkalnal, klasik, kode salstral. Peneliti menggunakan analisis isi untuk memahami isi dan isi buku Aldalbul 'Allim Wall Mutal'allim mengenal konsep pendidikan karakter.

Referensi

Dokumen terkait

diakhiri dengan kitab rakai‟iq (kelembutan hati). Sebaiknya merendahkan dan mengeraskan suara sesuai kebutuhan. Jika ditanya mengenai suatu ilmu yang belum diketahui,

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu pada penelitian ini menekankan nilai-nilai akhlak yang terdapat dalam kitab Akhlaq Lil Banat serta

ABSTRAK Muhammad Arafat Arroisi, 2020, Konsep Guru Teladan dalam Perspektif Hadratu as-Syaikh Hasyim Asy‟ari, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Dengan mencoba menghadirkan kepribadian guru perspektif tokoh pendidikan Islam KH Hasyim Asyari dalam kitab adāb al ‘Ālim wa al muta’allim.. Penelitian ini merupakan

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu kesimpulan, bahwa pendidikan juga harus didasari kasih sayang, serta membangun hubungan yang baik antara murid dan guru

Pembelajaran hakikatnya merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.(Rukajat, 2018, p.