KELOMPOK 7 :
Amelia Merdeka Putri. 23PMM010
Evi Isma Sri Rahayu. 2212210001
Hanasta Putri Brahmana 2213210046
Nesa Oktapiona Simbolon. 2211210013
Rini Rajagukguk. 2211210003
KONSEP TOPONIMI SEBAGAI SISTEM
SIMBOL BUDAYA
Hakikat t oponimi
Toponimi secara umum memiliki dua pengertian yaitu studi
tentang nama tempat dan makna nama tempat (Erika, 2018). Hal ini didasarkan pada asal kata toponimi itu sendiri, bahasa
latinnya toponimi adalah topos yang memiliki arti ‘tempat’ dan onoma yang memiliki arti ‘nama’ (Lauder & Lauder, 2015).
Menurut Erika (2018), toponimi berfungsi sebagai penanda
lokasi suatu tempat, sebagai identitas atau identifikasi
Aspek-Aspek Topon imi
Menurut Sudaryat (2009, dalam Kosasih, 2010) penamaan tempat atau toponimi memiliki tiga aspek, yaitu 1) aspek perwujudan; 2) aspek kemasyarakatan; dan 3) aspek kebudayaan. Ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap cara penamaan tempat dalam kehidupan masyarakat.
Aspek perwujudan berkaitan dengan kehidupan manusia dengan lingkungan alam sebagai tempat hidupnya, yaitu sebagai berikut :
(1)latar perairan (wujud air)
Aspek latar perrairan ini berkaitan dengan wiayah yang dekat dengan sumber perairan. Artinya latar perairan ini adalah lingkungan yang memiliki sumber air atau dekat dengan sumber air.
(2)latar rupabumi
Aspek latar rupa bumi ini berkaitan dengan keadaan permukaan tanah, misalnya suatu nama desa diangkat dari nama gua dan keadaan geografis yang terdapat di daerah tersebut, keadaan geografis dapat berupa tempattempat tertentu. Misalnya. Desa Tumpuk, nama tumpuk diambil dari batu yang ditumpuk dan terdapat goa.
(3)latar lingkungan alam
Penamaan dengan aspek ini dihubungkan dengan tumbuhan dan hewan. Misalnya, Desa Jeruk, dalam bahasa indonesia jeruk diartikan sebagai buah.
Sistem Simbol Budaya dalam Toponimi
Penamaan berarti berurusan dengan sistem simbol dalam budaya (Prihadi,
2015:307). Sistem simbol budaya dalam toponimi mengacu pada penggunaan
simbol-simbol budaya masyarakat setempat untuk memberi nama suatu
tempat atau daerah. Simbol-simbol tersebut dapat berupa simbol kebahasaan
atau simbol budaya lain yang terkait dengan adat istiadat, etika, dan sistem
kekerabatan masyarakat setempat. Penamaan berarti berurusan dengan sistem
simbol dalam budaya
.Peran Toponim i
Toponimi merupakan bentuk hasil budaya manusia, toponimi melekat dengan budaya pendukungnya (Halim, 1989: 18). Toponimi menunjukkan pengetahuan dan pengalaman budaya pendukungnya dalam memberi nama bagian permukaan bumi sebagai tempat “place”
tidak sekedar ruang fisik “space”, toponimi merupakan cerminan realitas internal manusia dalam pemberian nama tempat.
dalam Identitas Budaya
KESIMPULAN
Toponomi sebagai sistem simbol budaya adalah bahwa nama-nama tempat atau toponimi mencerminkan sejarah, nilai, dan identitas budaya suatu masyarakat. Mereka dapat memuat informasi tentang asal usul, mitos, kepercayaan, dan tradisi masyarakat yang menciptakannya.
Dengan demikian, toponomi adalah elemen penting dalam memahami dan memelihara warisan budaya suatu wilayah atau bangsa. Sebagai sistem simbol budaya, toponomi memiliki beberapa karakteristik penting:
Mencerminkan Sejarah dan Budaya: Nama-nama tempat sering mencerminkan sejarah, budaya, dan identitas masyarakat yang diaminya. Mereka bisa mengungkapkan asal usul, peristiwa bersejarah, atau nilai-nilai penting. Melestarikan Identitas Lokal: Toponomi dapat membantu dalam melestarikan identitas lokal dan warisan budaya suatu daerah.