PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Urgensi Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Membaca
Namun demikian, ada upaya untuk mengartikulasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam membaca seperti yang dilakukan oleh Afflerbach et al. 2015), kemampuan berpikir dalam membaca harus dibedakan antara tinggi dan rendah. Keterampilan berpikir tingkat rendah dalam membaca digunakan antara lain ketika pembaca mengidentifikasi kata-kata yang tertulis dalam teks dan memahami maknanya berdasarkan apa yang telah diingat sebelumnya. Di sisi lain, keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan ketika pembaca menarik kesimpulan kompleks berdasarkan informasi yang ada dalam teks dan pengetahuan sebelumnya dan memecahnya menjadi ide-ide yang lebih kecil untuk mendapatkan pemahaman teks.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi selanjutnya digunakan dalam tugas keaksaraan yang lebih kompleks, seperti mengutip bukti dan mengevaluasi argumen yang berbeda dalam berbagai bacaan (Afflerbach et al merumuskan tiga karakteristik kemampuan tingkat tinggi dalam membaca. Yang pertama diarahkan pada tujuan (goal-oriented) ) dimana pembaca menggunakan strategi untuk mengidentifikasi, memilih, menggunakan, meninjau dan mengevaluasi sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang kedua adalah responsive (responsif) dimana pembaca menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi berbagai aspek dari teks yang telah dibacanya.
Penilaian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Membaca 8
Sementara itu, berpikir metakognitif dapat dinilai dengan meminta siswa menjelaskan strategi membaca mereka. 2015) berpendapat bahwa keberhasilan dalam membaca membutuhkan pemikiran tingkat rendah dan tingkat tinggi. Jadi, menurut Afflerbach et al. 2015), perlu dipastikan bahwa siswa memiliki keterampilan membaca dasar sebelum terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan kemampuan belajar tingkat tinggi. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian sumatif dan formatif. 2015), penilaian formatif dapat memberikan gambaran rinci tentang kemajuan siswa dan merupakan komponen kunci pengajaran yang efektif.
Penelitian oleh McNeill, Gospera, dan Xu (2012) menunjukkan bahwa guru masih fokus pada penilaian BIG, seperti hafalan dan pemahaman, menggunakan strategi penilaian yang lebih tradisional seperti kuis dan forum diskusi online. Selain itu, kemampuan guru untuk melatih siswa mengembangkan HOTS, menyelesaikan soal-soal yang membutuhkan HOTS, dan melakukan penilaian HOTS masih rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Brown (2004) dengan menggunakan kuesioner Teachers' Conception of Assessment (COA-III) yang terdiri dari 50 item menemukan bahwa guru sekolah dasar di New Zealand dan Queensland mempercayai penilaian sebagai upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran dan menentukan tanggung jawab guru. sekolah. , tetapi tidak setuju jika hasil penilaian digunakan untuk meminta pertanggungjawaban siswa.
Selain itu, para guru juga tidak sependapat bahwa penilaian tersebut tidak berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Bagi guru di Hong Kong, dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Brown et al.2009) menggunakan instrumen yang sama dengan penelitian Brown (2004) di Selandia Baru dan Queensland, persepsi guru bahwa penilaian difokuskan pada peningkatan pembelajaran dan pengajaran adalah erat kaitannya dengan tes yang menitikberatkan pada tanggung jawab siswa, mempromosikan dalam praktek model pembelajaran latihan untuk mempersiapkan tes.
METODE PENELITIAN
Prosedur Penelitian, Tehnik Pengambilan Data, dan Teknik
Alur Penelitian…
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Informan Penelitian
Hambatan lain penerapan penilaian HOTS dalam membaca yang diungkapkan guru adalah siswa malas membaca. Keberhasilan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam membaca teks bahasa Inggris dipengaruhi oleh penilaian yang dilakukan oleh guru. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsepsi guru bahasa Inggris tentang penilaian HOTS dalam membaca dan bagaimana mereka menerapkan penilaian tersebut.
Guru bahasa Inggris dalam penelitian ini mendefinisikan peringkat membaca HOTS sebagai kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada mengingat dengan mengacu pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi. Bagi guru bahasa Inggris dalam penelitian ini, penilaian HOTS dalam membaca dirancang untuk membantu siswa berpikir kritis, memecahkan masalah, berpikir kreatif dan inovatif. Apakah pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris mendukung pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam membaca.
KONSEPSI DAN IMPLEMENTASI PENILAIAN HOTS DALAM MEMBACA PADA GURU BAHASA INGGRIS DI JAKARTA DAN SEKITARNYA. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsepsi guru bahasa Inggris tentang asesmen keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam membaca dan penerapannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris mengungguli hafalan dalam mendefinisikan peringkat HOTS dalam membaca sebagai keterampilan berpikir dengan mengacu pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi.
Bagi guru bahasa Inggris dalam penelitian ini, penilaian HOTS dalam membaca bertujuan agar siswa berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, berpikir kreatif dan inovatif. Keberhasilan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam bahasa Inggris, termasuk dalam membaca, tentunya juga akan ditentukan oleh penilaian yang diselesaikan. Penelitian tentang persepsi guru bahasa Inggris tentang HOTS dan penerapannya dalam membaca masih relatif terbatas.
Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada persepsi guru bahasa Inggris SMP/sederajat dan SMA/sederajat tentang penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam membaca dan penerapannya. Penelitian kualitatif ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menggali persepsi guru bahasa Inggris terhadap penilaian HOTS dalam membaca dan bagaimana mereka menerapkan penilaian tersebut. Data persepsi guru bahasa Inggris terhadap penilaian HOTS dalam membaca dan cara pelaksanaannya diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
Rancangan kedua yang muncul dari hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris terkait dengan tujuan penilaian HOTS dalam membaca. Keberhasilan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam membaca teks bahasa Inggris dipengaruhi oleh penilaian yang dilakukan oleh guru. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi guru bahasa Inggris tentang penilaian membaca HOTS dan bagaimana mereka menerapkan penilaian tersebut.
Guru bahasa Inggris dalam penelitian ini mendefinisikan peringkat HOTS membaca sebagai keterampilan berpikir yang lebih tinggi daripada pembelajaran hafalan dengan mengacu pada Revisi Taksonomi Bloom.
KESIMPULAN