Nama : Ghifary Yusuf Adrian NPM : 19.0102.0003
Kelas : 19A Akuntansi
MAPPING BAB KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT EKUITAS
KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI MELEBIHI NILAI TERCATAT
Prosedur Konsolidasi
Diferensial
Pada praktiknya, transaksi akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan lain sebesar nilai buku sangatlah jarang dilakukan. Perusahaan pengakuisisi (investor) biasanya akan melakukan uji kelayakan (due diligence) atas bisnis
yang akan diakuisisi. Hasil akurat dari uji kelayakan tersebut dapat menunjukkan apakah bisnis yang akan diakuisisi memiliki nilai lebih atau lebih rendah dari nilai bukunya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis saat proses kombinasi bisnis
antara lain prospek bisnis perusahaan yang akan diakuisisi terutama dalam menciptakan penghasilan tambahan bagi perusahaan pengakuisisi, kondisi industri secara umum, nilai strategis bisnis, kualitas manajemen, dan
tentunya nilai wajar dari asset maupun liabilitas yang dilaporkan oleh perusahaan yang akan diakuisisi.
Berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), diferensial harus dialokasikan pada asset teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai bukunya atau dialokasikan sebagai goodwill.
ASET TERIDENTIFIKASI DAN LIABILITAS DIAMBIL ALIH
Goodwill
Menurut PSAK 22 (2010) asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih haruslah memenuhi definisi aset dan liabilitas menurut kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan pada tanggal akuisisi serta merupakan bagian yang dipertukarkan dalam proses akuisisi. Selain itu, PSAK 22 (2010) juga
menyatakan bahwa dimungkinkan untuk memunculkan suatu aset atau liabilitas baru yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang diakuisisi. Pengklasifikasian dan
penentuan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih perlu didasarkan pada hal-hal seperti : 1) persyaratan kontraktual, 2) kondisi ekonomi, 3) kebijakan operasional dan akuntansinya, serta 4) kondisi terkait lainnya yang ada pada tanggal terjadinya akuisisi.
PSAK 22 (2010) mendefinisikan goodwill sebagai selisih antara nilai agregat dari (1) imbalan yang dialihkan, (2) jumlah kepentingan nonpengendali, (3)
nilai wajar kepentingan ekuitas yang sebelumnya diakuisisi jika kombinasi bisnis dilakukan bertahap,
dan jumlah neto dari asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
Pembelian dengan Diskon
ILUSTRASI AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH
Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi PSAK 22 (revisi 2010) mengindikasikan bahwa
investor (pengakuisisi) harus mengakui keuntungan yang dihasilkan dari pembelian dengan
diskon ini melalui laba atau rugi pada tanggal akuisisi.Namun sebelum mengakui keuntungan tersebut, perlu dipastikan apakah investor telah mengidentifikasi secara tepat dan menyeluruh aset yang diperoleh maupun liabilitas yang diambil alih
dari pihak yang diakuisisi.
Sebagai ilustrasi konsolidasi atas akuisisi dengan kepemilikan penuh untuk kombinasi bisnis yang
dilakukan di atas nilai tercatat
Konsolidasi pada Periode Setelah Akuisisi
Konsolidasi pada Periode Setelah Terjadinya Akuisisi Untuk periode setelah terjadinya
akuisisi atas akuisisi yang dilakukan di atas nilai tercatat, tidak terdapat perbedaan mendasar dibandingkan konsolidasi ketika akuisisi dilakukan
pada nilai tercatat.
Pada periode setelah periode terjadinya akuisisi, beberapa hal harus
diperhatikan ketika menyiapkan laporan keuangan konsolidasian untuk entitas anak yang diakuisisi tidak pada nilai tercatatnya.Karena pada pengakuisisian yang tidak dilakukan pada nilai
tercatatat menimbulkan diferensial yang perlu dialokasikanterhadap aset
diperoleh atau liabilitas diambil alih, atau bahkan goodwill.Maka, entitas induk perlu memastikan bahwa
diferensial tersebut telah diukur secara tepat.
AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN SEBAGIAN
ISU LAIN SEPUTAR KONSOLIDASIAN
Biaya Transaksi Terkait Akuisisi
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tidak pada nilai tercatat kepemilikan sebagian, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan
kepentingan nonpengendali.Karena keberadaan kepentingan nonpengendali, PSAK 65 (Revisi 2014) mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari kepentingan
nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada pengguna laporan keuangan seberapa besar bagian dari asset bersih yang dimiliki entitas anak yang tidak dikuasai oleh entitas
induk.Dalam hal ini yang di atribusikan kepada kepentingan nonpengendali termasuk bagian laba rugi dan setiap komponen yang diakui sebagai bagian penghasilan komprehensif lain.
Biaya transaksi yang terkait proses pengakuisisian suatu perusahaan sangat besar kemungkinannya untuk
dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi. Biaya transaksi terkait akuisisi dapat berupa biaya makelar, biaya hukum dan konsultasi, biaya terkait akuntansi, biaya penilaian dan jasa professional lainnya, biaya administrasi umum, serta biaya pendaftaran maupun penerbitan efek jika pengakuisisian menggunakan instrument utang atau ekuitas. Menurut PSAK 22, seluruh biaya transaksi terkait akuisisi harus dibebankan pada periode ketika biaya tersebut terjadi atau jasa diterima kecuali biaya untuk menerbitkan efek baik berupa utang atau ekuitas yang perlakuannya mengikuti PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran