• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOPERASI DALAM AGRIBISNIS - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KOPERASI DALAM AGRIBISNIS - Spada UNS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KOPERASI DALAM AGRIBISNIS

NUNING SETYOWATI

(2)

DEFINISI…..

Menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 (Pasal 1 ayat 1) koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang-

orang yang berkumpul secara sukarela (pasal 5 ayat I a.) untuk mencapai kesejahteraaan (pasal 3) memodali bersama (pasal 4.1) dikontrol secara demokratis (pasal 5 ayat b) orang-orang itu disebut pemilik dan pangguna jasa koperasi yang

bersangkutan (pasal 17 ayat 1)

(3)

Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya orang- orang yang mampu menghasilkan barang,

misalnya: (a) Koperasi Kerajinan Industri Kecil,

anggotanya para pengrajin, (b) Koperasi Perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat, (c) Koperasi Produksi Peternakan, anggotanya para peternak.

Hendar dan Kusnadi (2010).

(4)

• Koperasi Produsen adalah adalah koperasi yang beranggotakan para pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.

• Atau dapat disederhanakan definisinya mengenai koperasi produsen menjadi organisasi koperasi yang menampung/ membuat/ menciptakan

barang, jasa ataupun produk yang dibutuhkan oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan

masyarakat luas pada umumnya.

(5)

NILAI-NILAI KOPERASI

Koperasi dijalankan berdasarkan nilai –nilai:

Menolong diri sendiri

Tanggung jawab sendiri

Demokrasi

Etis

Keadilan dan kesetiakawanan.

(6)

Membangun Daya Saing Global

Petani Melalui Pengembangan

Koperasi Petani Produsen

(7)

Seperti halnya di negara-negara maju, para petani Indonesia yang skala usahanya sangat kecil

mestinya membangun kerja sama di antara mereka agar mampu bersaing efektif di pasar global.

Para petani perlu kuat tidak hanya di pasar produk dan input yang berkaitan dengan usahataninya,

tetapi juga perlu kuat dalam strategi untuk mendapatkan kebijakan publik yang

menguntungkannya.

(8)

Organisasi petani juga dapat berperan sebagai sarana collective action dalam urusan lobi ini.

 Jadi, kunci membangun agribisnis yang kompetitif secara global di negeri ini adalah membangun

wadah organisasi bisnis petani, seperti ‘marketing cooperative

(9)

‘Marketing cooperative’

adalah salah satu bentuk organisasi bisnis, yang

dapat dipilih petani sebagai wadah kerjasama

(10)

Belajar dari Masa Lalu: Mengapa KUD Gagal?

KUD sebagai sarana ‘Collective Action’

Keanggotaan besar dan beraneka-ragam

Bisnis tidak fokus

“Great diversity of interest”

Rentan terhadap masalah penikmat gratis

Solidaritas kelompok lemah

“Mutual distrust”

Rendah partisipasi anggota

Lemah kontrol terhadap pengurus dan manajemen

Buruk kinerja KUD

(11)

Belajar dari Masa Lalu:

Membangun Koperasi yang Efektif untuk Memajukan Daya Saing Global Anggotanya

Jumlah anggota yang relatif terbatas

“Strong common interest”

 Usahatani sejenis dgn skala relatif sama

“Built-in mechanism to internalize consequence of free ride problem”

Produk dgn brand sama

Elemen-Elemen Pokok

Perencanaan dan kegiatan produksi, pemasaran, inovasi dan promosi secara bersama

(12)

12

Sebagaimana dengan perusahaan lainnya yang menjalankan fungsi pemasaran, maka koperasi juga memiliki fungsi tersebut dengan memperhatikan :

Produk apa yang akan dihasilkan / dijual

Bagaimana penetapan harga produk tersebut

Bagaimana mempromosikan produk tersebut agar dapat dikenal para anggota dan konsumen potensialnya

Bagaimana mendistribusikan produk tersebut bila ada permintaan baik dalam besar maupun karena faktor jarak

Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran

(13)

13

• Memperpendek Saluran Pemasaran

• Mengembangkan Diversifikasi Produk

• Informasi Pasar

PERANAN KOPERASI DALAM PEMASARAN

(14)

14

• Fungsi Pembelian

• Fungsi Penetapan Harga

• Fungsi Promosi

• Fungsi Penjualan

OPERASIONAL PEMASARAN BAGI KOPERASI

(15)

15

Beberapa faktor penyebab koperasi tertinggal dari usaha lainnya :

1. Biaya pengelolaan input relatif tinggi sehingga koperasi kurang mampu bersaing

2. Kualitas barang yang dihasilkan dan pelayanan kurang, sehingga pelanggan kurang puas

3. Kurang promosi, sehingga barang yang diproduksi kurang dikenal 4. Lokasi penjualan kurang strategis

5. Lemahnya pemodalan dalam membiayai pemasaran

6. Tingkat margin keuntungan yang diterima koperasi sgat kecil karena usaha pemasaran yang relatif panjang.

7. Para anggota sebagai indifidu lebih suka bertransaksi langsung dengan pembeli, pihak koperasi sendiri belum banyak berinisiatif menampung hasil produksi para anggota.

KELEMAHAN PEMASARAN KOPERASI

(16)

16

Adapun tantangan yang akan dihadapi koperasi adalah mengurangi tingkat ketergantungan dalam menentukan harga, produk dll. Disini diperlukan para pembina koperasi dalam hal :

1. Mengkaji dan mengembangkan komoditi pertanian, pasar antara desa-kota (Critical link performance) untuk mewujudkan sumber daya kelembagaan agar skala usaha lebih meningkat.

2. Koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya secara lebih efisien dan efektif

3. Koperasi bertindak sebagai penyusun inisiatif dan integrasi agar dapat merangsang tumbuhnya pasar secara lebih luas

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak koperasi untuk memperoleh data mengenai gambaran umum koperasi, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, data penjualan

Pada dasarnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjalankan fungsi yang hampir sama dengan bank, yaitu sebagai badan usaha yang melakukan penggalian atau mobilisasi

Pada dasarnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjalankan fungsi yang hampir sama dengan bank, yaitu sebagai badan usaha yang melakukan penggalian atau mobilisasi

Supaya produk-produk pembiayaan yang dimiliki Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Manfaat dapat diterima oleh para anggota maka dilakukan strategi dalam pemasaran,

Dengan memperhatikan dan menjalankan fungsi serta kewenangan yang diberikan kepada Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) Provinsi Bangka Belitung sebagaimana

Dengan memperhatikan dan menjalankan fungsi serta kewenangan yang diberikan kepada Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) Provinsi Bangka Belitung sebagaimana

Nantinya koperasi berperan sebagai pedagang perantara dari produk yang dihasilkan oleh anggotanya (nelayan, pembudidaya, petambak, dan pengolah), sehingga pelaku usaha kelautan

● Memberikan pengalaman langsung pada anak, nyata, konkrit, dan sesuai konteksnya ● Pemisahan bidang pengembangan tidak begitu jelas atau terintegrasi satu dengan lainnya ● Menyajikan