• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Antara Model Problem Based Learning Terhadap Keaktifan dan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3 Pinrang - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Korelasi Antara Model Problem Based Learning Terhadap Keaktifan dan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3 Pinrang - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel model pembelajaran berbasis masalah (X) pada pernyataan nomor 7, bahwa “Cara pendidik menyampaikan materi kurang jelas” terdapat 1 responden atau 1,1%. , yang menjawab selalu, 51 responden atau 53,7%. Dari tabel 4.8 terlihat bahwa dari 95 responden yang telah memberikan jawaban angket variabel model pembelajaran berbasis masalah (X) pada pernyataan nomor 8, bahwa “Soal latihan yang diberikan oleh pendidik sudah sesuai dengan materi yang diajarkan” , terdapat 71 responden atau 74,7% yang menyatakan selalu, 16 responden atau 16,8% menyatakan sering, 7 responden atau 7,4% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah. Dari tabel 4.12 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel model pembelajaran berbasis masalah (X) pada pernyataan nomor 11 bahwa “Pendidik memberikan stimulus untuk meningkatkan kreativitas siswa” terdapat 36 responden atau 37,9%.

Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel model pembelajaran berbasis masalah (X) pada pernyataan nomor 13 bahwa “Pendidik mendorong penyampaian pendapat kepada siswa” terdapat 55 responden atau 57,9%. Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel model pembelajaran berbasis masalah (X) pada pernyataan nomor 1 bahwa “Dapat menyelesaikan masalah yang diberikan oleh pendidik” terdapat 9 responden atau 9,5% yang menyatakan selalu, 62 responden atau 65,3% menyatakan sering, 20 responden atau 21,1% menyatakan jarang, 4 responden atau 4,2% menyatakan tidak pernah.

Tabel 4.1 Data Statistik Model Problem Based Learning
Tabel 4.1 Data Statistik Model Problem Based Learning

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keaktifan Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 3 Pinrang

Berdasarkan tabel 4.20 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Belajar (Y1) pada pernyataan nomor 2 bahwa “Saya mendengarkan materi yang disampaikan pada saat guru menjelaskan materi” terdapat 46 responden atau 48,4. % menyatakan selalu, 33 responden atau 34,7% menyatakan sering, 16 responden atau 16,8% menyatakan jarang, 0 responden atau 0,0% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.21 diperoleh hasil bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Belajar siswa (Y1) pada pernyataan nomor 3 bahwa “Kamu tidak menyimak materi yang disampaikan oleh pendidik” terdapat 44 responden atau Sebanyak 46,3% menyatakan selalu, 24 responden atau 25,3% menyatakan sering, 26 responden atau 27,4% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.22 diperoleh hasil bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 4 bahwa “Mencatat materi apa pun yang disampaikan oleh pendidik” terdapat 30 responden atau 31,6% yang menyatakan selalu, 52 responden atau 54,7% menyatakan sering, 12 responden atau 12,6% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Belajar siswa (Y1) pada pernyataan no. 5 menjawab “Mereka mengerjakan soal guru dengan baik dan benar”, sebanyak 51 responden atau 53,7% selalu, sering 33 responden atau 34,7%, 11 responden atau 11,6%. Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Belajar siswa (Y1) pada pernyataan no. 6 orang menjawab “Tahu cara menyelesaikan soal guru” yang menjawab selalu sebanyak 19 responden atau 20,0%, Sering menjawab 53 responden atau 55,8%, jarang menjawab 22 responden atau 23,2%, tidak pernah menjawab 1 responden atau 1,1%. Berdasarkan tabel 4.25 terlihat bahwa dari 157 responden yang menjawab angket variabel Aktivitas Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan no. 7 menjawab “Tidak tahu cara menyelesaikan pertanyaan guru”, 21 responden atau 22,1% menjawab selalu, 33 responden atau 34,7% menjawab sering, 41 responden atau 43,2% menjawab jarang, 0 responden atau 0,0% menjawab tidak pernah.

Berdasarkan tabel 4.26 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Aktivitas Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 8 yaitu “Menyampaikan pendapat secara aktif pada saat diskusi kelompok” terdapat 32 responden atau 33,7% yang selalu mengatakan, 44 responden atau 46,3% menyatakan sering, 16 responden atau 16,89,6% menyatakan jarang, 3 responden atau 3,2%. Berdasarkan tabel 4.29 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Keaktifan Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 11 bahwa “Tanya teman jika saya kurang memahami materi yang disampaikan oleh pendidik tidak”, ada 32 responden atau 33,7%. Berdasarkan tabel 4.30 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Aktivitas Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 12 bahwa “Perhatikan saat pendidik menjelaskan materi” terdapat 58 responden atau 61,1% yang menyatakan selalu , 25 responden atau 26,3% menyatakan sering, 12 responden atau 12,6% menyatakan jarang, 0 responden atau 0,0% menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan tabel 4.32 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Keaktifan Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 1 bahwa “Diam saja saat bekerja dalam kelompok” terdapat 62 responden atau 65,3% yang selalu mengatakan, 17 responden atau 17,9% menyatakan sering, 16 responden atau 16,8% menyatakan jarang, 0 responden atau 0,0%. Berdasarkan tabel 4.33 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Keaktifan Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 1 yaitu “Selesaikan tugas yang diberikan oleh pendidik dengan sebaik-baiknya” terdapat 52 responden atau 54,7 % menyatakan selalu, 33 responden atau 34,7% menyatakan sering, 9 responden atau 9,5% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.36 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Keaktifan Belajar Siswa (Y1) pada pernyataan nomor 18 bahwa “Tidak peduli dengan pertanyaan yang diberikan oleh pendidik”, terdapat 72 responden atau 75,8% menyatakan selalu, 10 responden atau 10,5% menyatakan sering, 12 responden atau 12,6% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah.

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif (Variabel  Y 1 )
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif (Variabel Y 1 )

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 3 Pinrang

Berdasarkan tabel 4.37 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Minat belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 1 bahwa “Selalu hadir tepat waktu pada saat pelajaran Pendidikan Agama Islam dimulai” terdapat 64 responden atau 67,4 % yang selalu menjawab, 28 responden atau 29,5% menjawab sering, 3 responden atau 3,2% menjawab jarang, 0 responden atau 0,0% menjawab tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.38 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel minat belajar siswa (Y2) pada pernyataan nomor 2 bahwa “selalu memperhatikan pelajaran Pendidikan Agama Islam” terdapat 61 responden atau 64,2% menyatakan selalu , 24 responden atau 25,3% menyatakan sering, 10 responden atau 10,5% menyatakan jarang, 0 responden atau 0,0% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.40 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 4 bahwa “Saya sangat suka jika pendidik membuka sesi tanya jawab” ada 22 responden. responden mencuci. atau 23,2% yang selalu mengatakan, 55 responden atau 57,9% sering mengatakan, 15 responden atau 15,8% jarang mengatakan, 3 responden atau 3,2% tidak pernah mengatakan.

Berdasarkan tabel 4.41 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket untuk variabel Minat belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 5 yaitu “Merasa bosan jika terjadi sesi diskusi saat proses pembelajaran” berjumlah 31 responden. atau 32,6% yang menyatakan selalu, 24 responden atau 25,3% menyatakan sering, 39 responden atau 41,1% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.42 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 6 bahwa “Selalu berusaha menjawab pertanyaan dari pendidik karena materi Pendidikan Agama Islam sangat menarik untuk dipelajari. saya” berjumlah 45 responden atau 47,4% selalu mengatakan, 31 responden atau 32,6% sering mengatakan, 16 responden atau 16,8% jarang mengatakan, 3 responden atau 3,2%. Berdasarkan tabel 4.43 terlihat bahwa dari 95 responden yang memberikan jawaban angket variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 7 yaitu “Suka membaca buku yang berhubungan dengan bahan ajar Agama Islam” terdapat 41 responden atau 43,2% yang mengatakan selalu, 38 responden atau 40,0% menyatakan sering, 15 responden atau 15,8% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah.

Berdasarkan tabel 4.44 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan no. 8 menjawab “Mencatat setiap materi pendidikan agama Islam yang dijelaskan oleh guru”, sebanyak 35 responden atau 36,8% selalu, 44 responden atau 46,3% menjawab sering, 16 responden atau 16,8% menjawab ya jarang, 0 responden atau 0,0 % mengatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.45 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 9 bahwa “Dia tidak mencatat materi pendidikan agama Islam apa pun yang akan dijelaskan oleh guru” , 44 responden. atau 46,3% menyatakan selalu, 23 responden atau 24,2% menyatakan sering, 27 responden atau 28,4% menyatakan jarang, 1 responden atau 1,1% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.47 terlihat bahwa dari 95 responden yang menanggapi variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan no. 10 menjawab “Sangat antusias mengikuti kelas pendidikan agama Islam”, 59 responden atau 62,1% menjawab selalu, 22 responden.

Berdasarkan Tabel 4.48 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel minat belajar siswa (Y2) pada pernyataan nomor 12 bahwa “Tidak merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam” terdapat 78 responden atau 82,1%. selalu menjawab, 7 responden atau 7,4% menjawab sering, 10 responden atau 10,5% menjawab jarang, 0 responden atau 0,0% menjawab tidak pernah. Dari tabel 4.50 terlihat bahwa dari 95 responden yang menjawab angket variabel minat belajar siswa (Y2) pada pernyataan nomor 14 bahwa “Belajar pendidikan agama Islam ketika diberi tugas dari pendidik” berjumlah 37 responden atau 38,9%. yang menyatakan selalu, 31 responden atau 32,6% menyatakan sering, 24 responden atau 25,3% menyatakan jarang, 3 responden atau 3,2% menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.53 terlihat bahwa dari 95 responden yang telah menjawab angket variabel Minat Belajar Siswa (Y2) pada pernyataan nomor 17 yaitu “Menolak teman yang berbicara pada saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam berlangsung” terdapat 15 responden atau 15,8 persen.

Gambar 4.37. Histogram Item Pernyataan 1
Gambar 4.37. Histogram Item Pernyataan 1

Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai signifikansi berdasarkan uji tabel pengaruh antar subjek untuk variabel Y1 (Aktivitas Belajar) menunjukkan 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Y1 (Aktivitas belajar siswa) mempunyai hubungan dengan variabel X (Pembelajaran Berbasis Masalah) nada. Sedangkan untuk variabel Y2 (minat belajar siswa) nilai tandanya sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Y2. Kemudian berdasarkan uji signifikansi diperoleh koefisien korelasi berdasarkan nilai R-squared pada Uji Efek Antar Subjek diperoleh R = 0,633 (Y1) dan R = 0,482 (Y2), sehingga korelasinya koefisiennya signifikan.

Nilai koefisien korelasi sebesar 63,3% (Y1) dan 48,2% (Y2), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara model pembelajaran berbasis masalah (X) terhadap aktivitas (Y1) dan minat belajar (Y2) pada siswa. Pendidikan agama Islam siswa kelas. Peringkat X MIPA SMA Negeri 3 Pin sebesar 63,3% (Y1) dan 48,2% (Y2) pada tingkat hubungan kuat untuk variabel Y1 dan tingkat hubungan sedang untuk variabel Y2. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas X MIPA sekolah menengah negeri.

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keaktifan Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas X MIPA SMA Negeri

Penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap minat belajar pendidikan agama Islam siswa MIPA Kelas X SMA Negeri 3.

Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta Didik Kelas X MIPA SMA Negeri 3

Oleh karena itu penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas belajar fiqih siswa, yang dimaksud dengan pengertian bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas yang menghasilkan perilaku yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemudian minat belajar adalah keinginan atau kemauan siswa yang dipadukan dengan perhatian dan aktivitas yang disengaja sehingga menimbulkan rasa senang, bangga dan puas dalam mengubah perilaku berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan 5. Demikianlah pendapat Muh.Dihya Penelitian ini berkaitan dengan penelitian saat ini karena jika minat belajar siswa mayoritas baik maka aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar berdasarkan penjelasan kedua penelitian tersebut.

Maka dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP yang ditunjukkan dengan pemahaman bahwa berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari pengamatan, pengalaman, penalaran dan komunikasi untuk menentukan apakah informasi tersebut dapat dipercaya. sehingga dapat memberikan kesimpulan yang rasional dan benar.

Gambar

Tabel 4.2  Sukar dalam mengerjakan tes yang diberikan oleh pendidik  No. Item
Tabel 4.8 Cara penyampaian materi oleh pendidik kurang jelas   No. Item
Tabel  4.9  Latihan  Soal  yang  diberikan  oleh  pendidik  sesuai  dengan  materi  yang  diajarkan
Gambar 4.7 Histogram Item Pernyataan 7
+7

Referensi

Dokumen terkait

18% SIMILARITY INDEX 12% INTERNET SOURCES 2% PUBLICATIONS 10% STUDENT PAPERS 1 4% 2 2% 3 2% 4 2% 5 2% 6 1% 7 1% 8 1% Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Asam Sulfat