Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Anda dan membantu penulis untuk menyelesaikan disertasi ini. Hanya kepada Allah SWT penulis berdoa semoga segala bantuan, pengorbanan dan perhatiannya menjadi berharga di sisi Allah SWT dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel Analisis Tabel.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seorang guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dilihat dari tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, pembelajaran bahasa Indonesia ini menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang mencakup keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, baik hormat maupun produktif. Pembelajaran unsur kebahasaan ditujukan untuk menunjang penguasaan dan pengembangan empat keterampilan berbahasa Indonesia yang meliputi: menyimak, berbicara, membaca dan menulis, dan bukan untuk kepentingan penguasaan unsur kebahasaan itu sendiri;
Rumusan Masalah
Unsur-unsur bahasa Indonesia yaitu tata bahasa, kosa kata, ejaan, dan pengucapan harus disajikan dalam lingkup kebahasaan dan lingkup situasional, agar jelas maknanya. Dalam proses belajar mengajar, unsur-unsur kebahasaan yang dianggap sulit bagi siswa dapat disajikan secara sistematis tersendiri sesuai dengan konteks yang dibicarakan; Siswa hendaknya dilibatkan dalam segala kegiatan pembelajaran yang bermakna, yaitu kegiatan yang dapat membantu siswa mengembangkan diri dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya, mendorong siswa untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga negara berkepribadian Indonesia, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Diharapkan bagi para peneliti dapat memperluas pengetahuan di bidang penelitiannya dan menambah pengetahuannya tentang efektivitas penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Mts Muhammadiyah Syuhada.
Kajian Pustaka
- Pengertian Efektifitas
- Pendekatan Terhadap Efektivitas
- Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
- Pembelajaran berbasis Media
- Fungsi Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran
- Pengertian Media Audio Visual
- Perkembangan Televisi sebagai Audio Visual
- Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual dalam Proses Pembelajaran
Motion Audio Visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak, seperti film, kaset video, dan VCD. Menurut Wina Sanjaya, media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media auditori, artinya media yang hanya dapat didengar atau media yang hanya mempunyai unsur bunyi saja, seperti radio dan rekaman suara.
Media Audiovisual, yaitu suatu jenis media yang selain mengandung unsur suara, juga mengandung unsur visual yang dapat dilihat, misalnya rekaman video, film dengan ukuran berbeda, cakram suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dinilai lebih baik dan menarik, karena mengandung unsur media jenis pertama dan kedua. Media yang mempunyai jangkauan terbatas melalui ruang dan waktu, seperti slide film, film, video dan lain sebagainya.
Setelah menentukan pilihan media yang akan kita gunakan, pada akhirnya kita harus bisa menggunakannya dalam proses pembelajaran. Media yang baik belum tentu menjamin keberhasilan belajar siswa apabila kita tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. Setiap jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan, tidak ada satu jenis media yang cocok untuk semua proses pembelajaran dan dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
Namun perlu diingat bahwa menggunakan terlalu banyak media sekaligus dalam suatu kegiatan pembelajaran justru akan membingungkan siswa dan tidak memperjelas pembelajaran.
Krangka Pikir
Hipotesis Penelitian
Jenis Penelitian
Lokasi dan Objek Analisis Penelitian
Variabel penelitian
Desain Operasional Variabel
Jadi yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, baik seluruh anggota, sekelompok orang, peristiwa atau objek yang telah didefinisikan dengan jelas dan mempunyai ciri atau ciri yang sama. Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek yang menjadi sasaran penelitian yaitu seluruh guru dan siswa bahasa Indonesia sebagai objek penelitian di sekolah Mts Muhammadiyah Syuhada. Sampel menurut Suharsimi Arikunto.1990:64 yang menyatakan bahwa “sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.
Arikunto (1999:32) menjelaskan dalam bukunya Prosedur Penelitian, berdasarkan temuan bahwa jika subjeknya lebih dari 100, maka diambil antara 10-15% atau 20-25. Berdasarkan pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah seluruh populasi yaitu 41 siswa dan 1 guru kelas.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam kegiatan observasi ini observasi yang dilakukan tidak sekedar mengamati sesuatu, misalnya saja mengamati pemandangan yang indah. Kuesioner merupakan teknik utama yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada responden yang relevan dengan masalah yang diteliti. Wawancara yang sering juga disebut wawancara atau angket lisan adalah suatu dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden.
Wawancara adalah suatu percakapan atau kegiatan tanya jawab yang dilakukan secara lisan antara dua orang atau lebih, baik secara tatap muka maupun fisik, dan terfokus pada suatu masalah tertentu. Pedoman wawancara digunakan peneliti untuk mengarahkan pertanyaan kepada tujuan yang diinginkan dengan menggunakan alat yang disebut pedoman wawancara.
Teknik Analisis Data
- Analsisi Deskriptif Kuantitatif
- Analisis Krelasi
- Uji Hipotesis
Dari hasil survei tabel diatas terlihat bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan guru selalu menggunakan media audiovisual dalam mengajar khususnya di kelas bahasa Indonesia, 1 dari 18 responden atau 5,55% menyatakan guru sering menggunakan unsur media audio visual dalam pengajaran khususnya pada kelas bahasa Indonesia. Hasil survei pada tabel di atas menunjukkan bahwa 18 dari 18 responden atau 100% menjawab selalu mengikuti nasehat guru. Dari hasil survei tabel diatas terlihat bahwa 16 dari 18 responden atau 88,8% menyatakan selalu menggunakan teknologi yang ada khususnya komputer, dan 2 dari 18 responden atau 11,1% menyatakan kadang-kadang menggunakan teknologi yang ada, khususnya komputer.
Dari hasil penelitian pada tabel diatas terlihat bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan selalu mengerjakan pekerjaan rumah dengan menggunakan alat bantu audiovisual, 1 dari 18 responden atau 5,5% menyatakan sering mengerjakan pekerjaan rumah dengan menggunakan alat bantu audiovisual bekas. alat bantu, penggunaan alat bantu audiovisual. Dari hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan bahwa 16 dari 18 responden atau 88,8% menyatakan selalu konsentrasi ketika mengikuti pembelajaran media audio visual mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, 2 dari 18 responden atau 11,1% menyatakan yang sering mereka konsentrasikan, ketika mengikuti pembelajaran media audio visual mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dari hasil penelitian pada tabel diatas terlihat bahwa 16 dari 18 responden atau 88,8% menyatakan guru selalu memberikan tugas yang berhubungan dengan audio visual, 2 dari 18 responden atau 11,1% menyatakan guru sering memberikan tugas yang berhubungan dengan audio visual, 2 dari 18 responden atau 11,1% menyatakan guru sering memberikan tugas yang berhubungan dengan audio visual. hubungannya dengan audio. visual.
Dari hasil survei tabel diatas terlihat 17 dari 18 responden atau 94,4% menjawab selalu belajar dengan teknologi audiovisual di rumah, 1 dari 18 responden atau 5,5%. Dari hasil survei tabel diatas terlihat 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan selalu menggunakan teknologi audiovisual sebagai media pembelajaran di kelas pada mata pelajaran bahasa Indonesia, 1 dari 18 responden atau 5,5% menyatakan demikian bahwa mereka sering menggunakan teknologi audiovisual sebagai media dalam pembelajaran di kelas pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dari hasil survei pada tabel di atas, 18 dari 18 responden atau 100% menjawab selalu menggunakan slide atau strip film sebagai media pengajaran.
Dari hasil penelitian pada tabel diatas terlihat bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran selalu menggunakan media audio visual dapat merangsang minat belajar, 1 dari 18 responden atau 5,5% menyatakan bahwa dalam Dalam proses pembelajaran mereka terkadang menggunakan media audio visual yang dapat merangsang minat belajar. Dari hasil penelitian pada tabel diatas, 18 dari 18 responden atau 100% menyatakan bahwa dalam proses pengajaran dengan menggunakan media audio visual guru selalu memberikan motivasi. Dari hasil penelitian pada tabel diatas terlihat bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan guru selalu dapat menjadi penasihat teman dalam penggunaan media audio visual, 1 dari 18 responden atau 5,5% menyatakan guru dapat terkadang menjadi konselor teman dalam penggunaan media audio visual.
Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas (t=4,417) yang lebih besar dari t tabel = 0,606 maka hipotesis “terdapat pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII MTs Syuhada Muhammadiyah Kota Makassar” diterima. Jadi kontribusi media audiovisual (X) terhadap pembelajaran bahasa Indonesia (Y) 54,76% Mengingat nilai KD 54,76% dan nilai RXY = 0,740 (tinggi) maka hipotesis menyatakan bahwa: penggunaan media sound visual efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas (t=4,417) yang lebih besar dari t tabel = 0,606 maka hipotesis “terdapat pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia”. penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII MTs Muhammadiyah Syuhada Kota Makassar” diterima.
Terdapat hubungan positif antara media audiovisual dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang ditunjukkan dari hasil perhitungan koefisien korelasi (r) yaitu sebesar 0,415. Efektivitas penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran bahasa Indonesia ditunjukkan dari hasil perhitungan koefisien determinan dengan skor sebesar 17,22%. Berdasarkan angka yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan media audiovisual memberikan pengaruh yang besar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia.
Saran
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA VIII. KELAS DI MTs SYUHADA KOTA MAKASSAR. Tujuan dari penyebaran angket ini adalah untuk memperoleh informasi tentang efektivitas penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII. kelas di MTS Syuhada Kota Makassar. Setiap hari TV selalu menayangkan berita tentang dialog-dialog inspiratif, apakah kamu mengikuti nasehat gurumu?
Pernahkah Anda menggunakan teknologi audiovisual sebagai media pembelajaran di kelas pada mata pelajaran bahasa Indonesia? Apakah Anda memahami dengan baik materi yang disampaikan guru bahasa Indonesia saat menggunakan alat komputer? Apakah Anda selalu menyemangati diri sendiri untuk belajar setiap hari ketika mempelajari media audio visual pada mata pelajaran bahasa Indonesia?
Saat belajar bahasa Indonesia, pernahkah Anda menggunakan slide atau filmstrip sebagai media pembelajaran? Bisakah gurumu menjadi penasihat temanmu dalam menggunakan media audiovisual? Apakah anda berkolaborasi dengan teman dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pada saat proses pembelajaran menggunakan media audiovisual?
Apakah guru Anda mempunyai wewenang untuk membimbing Anda dalam melaksanakan tugasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual? Pengusaha pertambangan mulai mengeluhkan bea keluar ekspor empat bahan baku minimum yakni nikel, bijih besi, bauksit, dan pasir besi.Kebijakan pembatasan empat komunitas mineral tersebut untuk menjaga pasokan tetap menjadi hal yang melemahkan. Perlu ada kesepahaman antara pengusaha pertambangan dan pengambil kebijakan agar semuanya bisa berjalan lancar. B.