• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5 No. 2 Desember 2014 Pelindung Penanggung Jawab Ketua Penyunting Penyunting Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5 No. 2 Desember 2014 Pelindung Penanggung Jawab Ketua Penyunting Penyunting Pe"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2087-1244

Volume 5 No. 2 Desember 2014

Computer, Mathematics and Engineering Applications

(2)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

Pelindung Rector BINUS University

Penanggung Jawab Vice Rector of Research and Technology Transfer

Ketua Penyunting Ngarap Im Manik

Penyunting Pelaksana Afan Galih Salman

Bens Pardamean Daryanto

Edy Irwansyah Eka Miranda

Fergyanto E. Gunawan Firza Utama Sjarifudin Ford Lumban Gaol Ho Hwi Chie Hudiarto

I Gusti Made Karmawan Ngarap Imanuel Manik Noerlina N

Rinda Hedwig Suparto Darudiato

Editor/Setter Haryo Sutanto

I.Didimus Manulang Holil

Atmawati

Sekretariat Nandya Ayu

Dina Nurfitria

Alamat Redaksi Research and Technology Transfer Office

BINUS University

Kampus Anggrek, Jl.Kebon Jeruk Raya 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Telp. 021-5345830 ext.1708 Fax 021-5300244

Email: [email protected]/[email protected] Terbit & ISSN Terbit 2 (dua) kali dalam setahun

(Juni dan Desember) ISSN: 2087-1244

(3)

DAFTAR ISI

Karto Iskandar; Fredy Fernanto; Mulia Gotama; Aswin

Perancangan Sistem Pembelajaran Blended Learning

pada Divisi Corporate Learning Bina Nusantara... 523-533

Yen Lina Prasetio; Novita Hanafiah; Agustinna Yosanny; Catharine Yolanda; Febrina Piecella Musbar; Denny Septianto

Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Wisata Harian pada Smartphone

dengan Pendekatan Scrum... 534-543

Reina; Josef Bernadi Gautama

Pengembangan Framework Sistem Informasi Antrian

pada Student Service Center Binus University... 544-552

Yovita Tunardi; Rita Layona

NoSQL Technology in Android Based Mobile Chat Application using MongoDB... 553-565

Albertus Agung; Gredion Prajena; Gunawan; Ervia Mariski

Penerapan Unsur Budaya Indonesia pada Aplikasi Game Tetris Nusantara Berbasis Android.... 566-580

Andry Chowanda; Benard H. Prabowo; Glen Iglesias; Marsella Diansari

Tap for Battle: Perancangan Casual Game pada Smartphone Android... 581-592

Meiliana; Krishna Nugraha; Kevin Liemunandar

Perencanaan dan Penjadwalan Pariwisata dengan Konsep Jejaring Sosial... 593-600

Yulyani Arifin; Nicolas Willianto Widjaja; Nicholas Kurnia Awang; Stefanus Sadryan Irwan

Penerapan Interactive Multimedia untuk Perangkat Ajar Persiapan TOEFL Berbahasa Indonesia 601-610

Audi Eka Prasetyo; Marco Stefanus; Admiral Wiem; Antonius Herusutopo

Analisis dan Optimalisasi Jaringan Nirkabel dengan Minimalisasi Roaming di Binus Square... 611-624

Mohammad Subekti; Lukman; Donny Indrawan; Ganesh Putra

Perancangan Case Tools untuk Diagram Use Case, Activity, dan Class

untuk Permodelan UML Berbasis Web Menggunakan HTML5 dan PHP... 625-635

Muhammad Ismail

Pengembangan Aplikasi Game dengan HTML5 dan JavaScript untuk Mengukur Kecerdasan Anak 636-646

Aswin Wibisurya; Timothy Yudi Adinugroho

A Reusable Software Copy Protection using Hash Result and Asymetrical Encryption... 647-655

Steeve Haryanto

Analisa Penerapan Sistem pada Hospitality Industry... 656-660

Novan Zulkarnain

Perancangan Sistem Informasi Impor & Ekspor (SIEB) Berbasis Web pada PT.Windu Eka... 661-670

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

(4)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Andrew Verrayo Limas; J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah

Perancangan Sistem Penjadwalan Mesin Hybrid Flow Shop

dengan Algoritma Levyflight Discrete Firefly... 671-684

Stephanus

Implementation OCTAVE-S and ISO 27001 Controls in Risk Management Information Systems.. 685-693

Roy Kurniawan

Analisis dan Pengukuran Tingkat Eksposur Resiko Teknologi Informasi

dengan Metode FMEA pada PT. Bank Central Asia, Tbk... 694-706

Dwi Listriana Kusumastuti

Penerapan Dinamika Fluida dalam Perhitungan Kecepatan Aliran

dan Perolehan Minyak di Reservoir... 707-719

Furry Arifin

Mempermudah Pengawasan Operasional dan Keuangan di Biro Perjalanan

dengan Menggunakan Aplikasi Gtass... 720-730

Suryanto

Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Perhotelan Berbasis Web pada PT XYZ... 731-735

Sugiarto Hartono

Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Jasa pada Bengkel XYZ... 736-747

I Gusti Made Karmawan

Dampak Peningkatan Kepuasan Pelanggan dalam Proses Bisnis E-Commerce

pada Perusahaan Amazon.Com... 748-762

Siti Elda Hiererra; Mario Octaviano Ignatius Sarayar

Continuous Audit: Implementasi dan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi

dalam Menjalankan Fungsi Audit yang Lebih Efektif dan Efisien... 763-774

Lianawati Christian; Angelina Permatasari; Lianna Sugandi

Pengaruh Fitur Desain dan Bahasa Terhadap Kepuasan User dalam Proses Belajar Mengajar

pada Universitas di Jakarta... 775-785

Roni Kurniawan

Analisis Pengaruh Service Quality dan Sistem Informasi Sekolah terhadap Customer

Satisfaction yang Berdampak pada Customer Loyalty Studi Kasus Sekolah XYZ... 786-797

Yosafati Hulu

Pembangunan Database Destinasi Pariwisata Indonesia Pengumpulan

dan Pengolahan Data Tahap I... 798-809

Rokhana Dwi Bekti; David; Gita N; Priscillia; Serlyana

Model Persamaan Simultan pada Analisis Hubungan Kemiskian dan PDRB... 810-817

(5)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Ratna Sari

Evaluasi Sistem Informasi Penjualan pada PT. Techpac Indo Informatika ... 818-827

J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah; Teguh

Aplikasi Hybrid Firefly Algorithm untuk Pemecahan Masalah Traveling Salesman:

Studi Kasus pada PT Anugerah Mandiri Success... 828-838

Desi Maya Kristin; Yuliana Lisanti

Wedding Organizer Order Management... 839-850

Yosica Mariana

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Rumah Susun Studi Kasus:

Rumah Susun Kebon Kacang dan Bendungan Hilir I... 851-859

Iwa Sungkawa

Kajian Proporsi Keterlibatan Perempuan (Gender) dalam Usaha Tani Padi

di Kabupaten Bandung, Subang, dan Karawang... 860-869

Siti Komsiyah

Aplikasi Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Pemilihan Software Manajemen Proyek... 870-878

Albertus Prawata

Fasilitas Transit Transportasi Umum sebagai Media untuk Menciptakan Mobilitas

dan Bagian Kota Jakarta yang Sehat... 879-886

Riva Tomasowa

Kajian IOS APPS dalam Peningkatan Produktifitas Perancangan Arsitektur... 887-892

Widya Katarina; Nina Nurdiani; Yosica Mariana

Tata Ruang Lingkungan Kampung Batik di Jakarta

sebagai Kawasan Wisata Industri Rumah Tangga... 893-904

Rainer Hannesto

Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk... 905-916

Henny Hendarti; Maryani

Pengukuran Manajemen Risiko Teknologi Informasi dengan Metode Octtave-S... 917-924

Mohammad Subekti

Pengembangan Model E-Bisnis di Indonesia... 925-938

Lianna Sugandi

Pengaruh Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pelayanan dalam Proses Belajar Mengajar 939-953

Tri Pujadi

Model Pemesanan Bahan Baku Menggunakan Peramalan Time Series dengan CB Predictor... 954-962

(6)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

I Gusti Made Karmawan

Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha pada Koperasi Tangerang... 963-972

Fredy Jingga; Natalia Limantara

Pembangunan Model Restaurant Management System... 973-982

Stephanie Surja; Lius Steven Sanjaya

Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Produksi

dan Persediaan pada PT Triwarna Eka Multimedia... 983-1000

Eileen Heriyanni; Josef Bernadi Gautama; Reina

Otomatisasi Sistem Antrean Menggunakan Fast Methodology:

Studi Kasus Student Advisory Universitas Bina Nusantara... 1001-1011

Rida Zuraida; Ho Hwi Chie

Pengujian Skala Pengukuran Kelelahan (SPK) pada Responden di Indonesia... 1012-1020

Dede Saputra; Tati Nurhayati

Teknik Pengawetan Fillet Ikan Nila Merah dengan Senyawa Anti Bakteri

Asal Lactobacillus Acidophilus dan Bifido Bacteria Biffidum... 1021-1030

Dyah Lestari Widaningrum; Ivanaldy Kabul

Implementasi Balanced Scorecard pada Unit Usaha Kecil Menengah:

Studi Kasus Sebuah Restoran di Jakarta... 1031-1040

Maryani

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku pada PD. Kencana... 1041-1049

Rony Baskoro Lukito; Cahya Lukito; Deddy Arifin

Penerapan Teknik SEO (Search Engine Optimization) pada Website

dalam Strategi Pemasaran Melalui Internet... 1050-1058

Ayuliana; Stanislaus Steven Wijaya;

Lawrentius Siangjaya Lawunugraha; Irene Anindaputri Iswanto

Perancangan Sistem Informasi Manajemen pada Klinik Skala Kecil

(Studi Kasus: Klinik Dr. Jonni)... 1059-1072

Rita Layona; Yovita Tunardi; Dian Felita Tanoto

Image Retrieval Berdasarkan Fitur Warna, Bentuk, dan Tekstur... 1073-1085

Viany Utami Tjhin

Audit Domain Acquire and Implement dengan Cobit 4.1 pada PT Erajaya Swasembada Tbk... 1086-1095

Budi Yulianto; Lusiana Citra Dewi; Oky Wijaya

Peran Website Restoran terhadap Daya Tarik Konsumen Online... 1096-1109

Nina Nurdiani

Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan... 1110-1118

(7)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Meiliana; Bryan; Felix Joshua; Raymond

Pengembangan Sistem Manajemen dan Analisis Key Performance Indicator

“Smart KPI” Berbasis Web... 1119-1126

Dede Saputra

Penentuan Daya Cerna Protein In Vitro Ikan Bawal (Colossoma Macropomum)

pada Umur Panen Berbeda ... 1127-1133

David; Andiny Rucitra; Fibriyenti; Anthonio

Aplikasi Edukasi “Music Traditional Arcade” Berbasis Android... 1134-1143

Karto Iskandar

Perancangan Knowledge Management System Menggunakan Tools "Book Review":

Studi Kasus pada Universitas Bina Nusantara... 1144-1154

Diyurman Gea; Sharon Jesica

Analisis Kebutuhan Sistem Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dengan Metode Six Sigma... .... 1155-1167

Mahenda Metta Surya; Albert Wongso; Richard

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Direktorat Research & Technology Transfer

Binus University... 1168-1177

Margaretha Ohyver; Herena Pudjihastuti

Pemodelan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Kendari

dengan Transformasi Wavelet Kontinu dan Partial Least Squares... 1178-1189

Joni Suhartono; Caleb Kosashi

Perancangan Customer Knowledge Management pada PT Pandawa Maju Perkasa... 1190-1204

(8)

1012 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1012-1020 

PENGUJIAN SKALA PENGUKURAN KELELAHAN (SPK)

PADA RESPONDEN DI INDONESIA

Rida Zuraida; Ho Hwi Chie

Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

[email protected]; [email protected].

ABSTRACT

Subjective fatigue measurement instruments, based questionnaire, is a measure that is widely used for reasons of practicality and measurement results can be obtained quickly. For the purposes of measuring fatigue, there are a number of questionnaires commonly used abroad, but not a lot of literature with a case study in Indonesia that utilize this instrument. Of course, the reason for the use of the instrument is based on the expectation that the instrument has high validity and reliability, and if possible to have a high level of practicality as well. Asssment Fatigue Scale (FAS) is one of the suggested use as a measurement of worker fatigue. The instrument consists of a 10 item questionnaire with good reliability level. The discussion in this paper covers Measurement Scale Fatigue testing results via questionnaires measuring fatigue, adapted from the FAS in English and translated into Indonesian. DSS consists of 10 questions using 5 Likert scale, for the answer options are: never (1), sometimes (2), perceived a regular basis (3), is common (4), is always experienced (5). Relaibilitas test results using Cronbach alpha values obtained value of 0812, and can be improved if the item is question number 3 is removed. By implication, this questionnaire is good enough to use as a measuring instrument fatigue, but the level of proficiency in Indonesian language, in this CMS, needs to be repaired, especially for question number 5 and 3 if the level of validity and reliability to be improved, although the increase may not be too significant.

Keywords: fatigue, fatigue assessment, subjektif assessment, FAS

ABSTRAK

Instrumen pengukuran kelelahan subyektif, berbasis kuesioner, merupakan alat ukur yang cukup banyak digunakan karena alasan kepraktisan dan hasil pengukuran dapat diperoleh dengan cepat. Untuk keperluan pengukuran kelelahan, terdapat sejumlah kuesioner yang umum digunakan di luar negeri, tetapi belum banyak literatur dengan studi kasus di Indonesia yang memanfaatkan instrumen ini.Tentu saja, alasan dalam penggunaan instrumen yang dimaksud didasari oleh harapan bahwa instrumen memiliki validitas dan realibilitas yang tinggi, serta jika memungkinkan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi pula. Fatigue Asssment Scale (FAS) merupakan salah satu yang disarankan digunakan sebagai pengukuran kelelahan pekerja. nstrumen ini terdiri dari 10 item pertanyaan dengan tingkat keandalannya baik. Pembahasan pada paper ini mencakup hasil pengujian Skala Pengukuran Kelelahan melalui kuesioner pengukuran kelelahan yang diadaptasi dari FAS yang berbahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. SPK terdiri dari 10 pertanyaan yang menggunakan 5 skala likert, untuk pilihan jawabannya terdiri dari : tidak pernah (1), kadang-kadang (2), dirasakan secara teratur (3), sering dialami (4), selalu dialami (5). Hasil uji relaibilitas menggunakan nilai alpha cronbach diperoleh nilai 0.812, dan dapat ditingkatkan jika item pertanyaan nomor 3 dihilangkan. Implikasinya, kuesioner ini cukup baik digunakan sebagai instrumen pengukuran kelelahan, tetapi tingkat profisiensi berbahasa Indonesia, dalam SPK ini, perlu diperbaiki kembali terutama untuk pertanyaan nomor 5 dan 3 jika tingkat validitas dan realibilitas ingin ditingkatkan, meskipun peningkatannya mungkin tidak terlalu signifikan.

(9)

Pengujian Skala … (Rida Zuraida; Ho Hwi Chie)   1013 

PENDAHULUAN

Setiap orang pernah mengalami kelelahan baik itu yang disebabkan oleh aktivitas fisik maupun mental ataupun sebagai dampak dari penyakit yang dideritanya. Kelelahan sendiri merupakan suatu fenomena yang kompleks (Saito, 1999), dengan penyebab yang bervariasi serta bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Tetapi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perasaan lelah yang disebabkan oleh kelebihan kerja baik fisik maupun mental. Kelelahan disinyalir menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan oleh karyawan ataupun pekerja di berbagai industri dalam menyelesaikan pekerjaan di dunia modern saat ini. Kelelahan yang dialami tentu saja dapat menurunkan tingkat produktivitas, karena mendorong peningkatan jumlah ketidakhadiran, atau rendahnya motivasi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Kelelahan yang dialami pada dasarnya merupakan proses yang bersifat kumulatif dan ditunjukkan oleh penurunan kemampuan untuk melaksanakan tugas serta penurunan perhatian terhadap stimulus dari lingkungan (Vries, Michielsen, Van Heck, 2003). Orang yang mengalami kelelahan selain mengalami penurunan kemampuan, juga umumnya mengalami perubahan motivasi untuk meyelesaikan pekerjaannya. Beberapa indikator yang umum digunakan terutama salah satunya penurunan kemampuan dan penurunan motivasi. Untuk mengukur indikator ini, terdapat beberapa kuesioner yang secara khusus mengukur kelelahan yang dialami seseorang. Vries, Michelseon dan Van Heck (2003) membandingkan 6 kuesioner pengukuran dan menyarankan Fatigue assessment scale (FAS) sebagai alat ukur subjektif kelelahan berbasis kuesioner yang paling cocok untuk mengukur kelelahan pekerja.

Beberapa penelitian di Indonesia mengenai kelelahan, yang menggunakan instrumen berbasis kuesioner dilakukan antara lain menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja I, II, III yang dikembangkan oleh Kusumartha (1994) dengan masing-masing kuesioner berjumlah 17 petanyaan atau 51 pertanyaan. FAS sendiri, terdiri dari 10 pertanyaan dan tingkat realibilitasya dinyatakan baik di berbagai penelitian (Vreis, Michelseon, dan Van Heck, 2003). Sehingga FAS dengan 10 item pertanyaan, bisa dijadikan alternatif instrumen pengukuran yang lebih ringkas. Akan tetapi, FAS sendiri merupakan kuesioner yang menggunakan Bahasa Inggris. Sehingga jika akan digunakan sebagai instrumen pengukuran kelelahan bagi responden di Indonesia, perlu divalidasi dan diuji realibilitasnya. Artikel ini, akan membahas mengenai pengujian Skala Pengukuran Kelelahan sebagai instrumen pengukuran berbasis kuesioner yang merupakan terjemahan dari FAS yang semula dalam bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia.

Studi Pustaka

Kelelahan kerja pada dasarnya dialami ketika beban kerja yang berlebihan dialami dan secara umum merupakan akumulasi dari apa yang dialami pekerja dan berhubungan dengan ritme tubuh di siang dan malam hari (Saito, 1999). Kelelahan yang dialami oleh seseorang dikategorikan sebagai kelelahan akut, subakut dan kronis (Saito, 1999). Kelelahan akut secara umum disebabkan karena tubuh menerima beban kerja yang berlebihan, sedangkan kelelahan kronis disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara terus-menerus dan terakumulasi dalam jangka waktu tertentu.

Kelelahan dapat juga didefinisikan sebagai penurunan kapabilitas untuk bekerja fisik atau mental, atau perasaan subjektif sehingga seseorang tidak dapat lagi mengerjakan tugasnya, dan merupakan fungsi dari kurangnya tidur, perubahan ritme sirkadian dan waktu bertugas. Kelelahan juga didefinisikan sebagai perasaan lelah secara fisik atau mental yang dialami oleh seseorang baik ditunjukkan oleh perasaan subjektif maupun penurunan kinerja (Mounstephen & Sharpe, 1997). Hirshkowitz (2013) mendefinisikan kelelahan sebagi rasa lelah yang dirasakan seseorang. Menurutnya dalam kondisi fisiologi normal, kelelahan dapat berupa perasaan merasa lemah atau lelah sebagai

(10)

1014 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1012-1020  dampak dari penggunaan tenaga berulang atau berupa penurunan respon sel, jaringan, atau organ setelah stimulasi yang berlebihan.

Williamson dkk (2011) dalam model konseptual yang dikembangkannya mengenai hubungan kelelahan dengan keselamatan, menggambarkan tingkat kelelahan dipengaruhi oleh waktu kerja, karakteristik tugas, lamanya waktu terjaga seseorang serta pengaruh waktu pemulihan. Kelelahan juga dipengaruhi oleh faktor sirkadian, faktor homoestatis, dan faktor yang berhubungan dengan tugas. Dawson, Searle dan Paterson (2013) menyimpulkan bahwa kelelahan dipengaruhi oleh lama tidur sebelumnya (prior sleep), lamanya waktu terjaga (prior awake), dan waktu sepanjang hari (time of day) yang merupakan fungsi dari proses neurobiologis yang mengatur tidur dan ritme sirkadian. Dari berbagai penelitian mengenai kelelahan, penulis mencoba mengkategorikannya ke dalam beberapa faktor yaitu faktor yang berhubungan dengan pekerjaan, faktor di luar pekerjaan atau kombinasi keduanya, serta merupakan akumulasi dari waktu.

Model tersebut menggambarkan konsep kelelahan yang dianggap tumpang tindih dengan rasa kantuk yang menjadi dorongan bagi tubuh untuk melakukan istirahat atau tidur. Ketika dorongan untuk tidur dan beristirahat tersebut tidak terpenuhi maka seseorang akan mengalami penurunan kinerja, sehingga timbul risiko terjadinya penurunan tingkat keselamatan. Dalam dunia industri saat ini, banyak faktor yang menjadi penyebab seseorang mengalami kelelahan, antara lain karakteristik pekerjaan itu sendiri, jam kerja yang terkait dengan sirkadian ritme, shift kerja, kesehatan dan nutrisi yang diperoleh pekerja, sistem istirahat serta faktor individu lainnya. Dampak kelelahan pun dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk antara lain penurunan konsentrasi dan penurunan motivasi seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan berpengaruh terhadap kualitas dan produktivitas pekerja (Saito, 1999).

Millar (2012) menyatakan, bahwa diperlukan variasi alat ukur dalam penentuan tingkat kelelahan, dan menyarankan kombinasi pengukuran kelelahan dalam lingkup kerja antara metoda subjektif dan objektif. Beberapa pengukuran kelelahan yang digunakan untuk mendeteksi kelelahan antara lain terdiri dari pengukuran subjektif yang berbasis kuesioner, psychomotor test yang berbasis waktu reaksi dan konsentrasi, pengukuran parameter ocular dan pengukuran fisiologi (Kar, Bhagat, dan Routray, 2010). Fatigue assesment scale (FAS) merupakan instrumen pengukuran kelelahan subjektif untuk kelelahan kronis yang dikembangkan berdasarkan fatigue questionaire yang umum digunakan dalam penelitian yaitu Fatigue Scale (FS), the checklist Strength (CIS), Emotional Exhaustion (EE) dan Energy and Fatigue subscale dari WHO Quality of life Assessment instrument (WHOQOL-EF) (Michielseon, Vreis, Van Heck, 2003).

FAS dinyatakan memiliki realibilitas yang tinggi bagi pengukuran kelelahan diantara para pekerja (Michielseon, Vreis, Van Heck, 2003; Vries, Michielsen, Van Heck, 2003). FAS terdiri dari 10 pertanyaan yang menanyakan aspek kelelahan fisik serta mental dan implikasinya pada motivasi dalam melakukan aktivitas. FAS ini tidak mengukur kelelahan yang dirasakan pada saat pengukuran dilakukan tetapi mengukur kelelahan yang umumnya dirasakan oleh seseorang.

METODE

Pengujian Skala Pengukuran Kelelahan sebagai instrumen pengukuran subjektif kelelahan yang dimaksudkan untuk memperoleh instrumen yang valid dan andal berdasarkan Fatigue Assessment Scale (FAS) mengikuti langkah-langkah berikut:

(11)

Pengujian Skala … (Rida Zuraida; Ho Hwi Chie)   1015  *SPK = Skala pengukuran kelelahan, FAS = Fatigue Assessment Scale

Gambar 1 Langkah-langkah penelitian

SPK yang disusun berdasarkan FAS terlebih dahulu divalidasi dengan melakukan pre-test terhadap 10 orang responden, dan kemudian diperbaiki hasil terjemahannya berdasarkan masukan dari 10 responden tersebut. Setelah itu, instrumen berupa 10 item pertanyaan ini disebarkan melalui media internet.Informasi dan tawaran untuk menjadi responden disampaikan di media sosial, dan jangka waktu penyebaran dilakukan selama 1 minggu. Kuesioner Skala Pengukuran Kelelahan (SPK) ini menggunakan lima skala likert yaitu : Tidak pernah (1), Kadang-kadang (2), Dialami secara teratur (3), Sering dialami (4), Selalu dialami (5).

Setelah instrumen disebarkan, data yang diperoleh ditabulasikan sesuai dengan jawaban responden yaitu diberi angka sesuai responnya Hasil pengumpulan data berupa data ordinal, selanjutnya digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariat pearson. Pada korelasi ini digunakan validitas item dengan melihat korelasi atau dukungan terhadap total skor dari 10 item pertanyaan pada instrumen. Hasil perhitungan korelasi berupa koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total pada taraf signifikansi ini. Pengujian akan menggunakan software SPSS yaitu korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation.

Setelah diperoleh validitasnya, maka item yang dianggap memiliki korelasi dengan total nilai item diuji realibilitasnya dengan melihat nilai alpha cronbach-nya. Hasil alpha cronbach dari 10 item pertanyaan dianalisis untuk menentukan tingkat realibilitas instrumen yang diuji. Skala Pengukuran kelelahan ini diuji dengan dua hal yaitu uji validitas dan uji realibilitas. Hasil kedua pengujian tersebut yang telah dijelasnya pada paragraf di atas, digunakan untuk menganalisis apakah instrumen pengukuran yang merupakan penerjemahan dari alat ukur Fatigue Assessment Scale (FAS). Hasilnya

(12)

1016 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1012-1020  adalah rekomendasi untuk penggunaan instrumen di masa yang akan datang dan implikasi bagi penelitian lanjutannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Skala pengukuran kelelahan (SPK) disusun berdasarkan FAS yang terdiri dari 10 pertanyaan. Instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur kelelahan yang secara umum dirasakan responden selama setahun terakhir. Tabel berikut menggambarkan daftar pertanyaan untuk item test pada keduanya.

Tabel 1 Fatigue Assesment Scale dan Skala Pengukuran Kelelahan

No FAS SPK

1 I am bothered by fatigue Saya sangat terganggu oleh rasa lelah yang saya rasakan 2 I get tired very quickly Saya mudah merasa lelah

3 I don’t do much during the day Saya tidak banyak melakukan kegiatan di siang hari

4 I have enough energy for everyday life Saya merasa memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas harian saya

5 Physically, I feel exhausted Secara fisik, saya merasa lelah

6 I have problems to start things Saya merasa sulit untuk mulai mengerjakan sesuatu 7 I have problems to think clearly Saya merasa kesulitan untuk berpikir secara jernih 8 I feel no desire to do anyting Saya merasa malas untuk melakukan berbagai kegiatan 9 Mentally, I feel exhausted Secara mental saya merasa lelah

10 When I am doing something I can concentrate

quite well Ketika saya sedang melakukan kegiatan, saya dengan mudah berkonsentrasi penuh

SPK menggunakan lima skala likert seperti FAS untuk pilihan jawabannya terdiri dari : tidak pernah (1), kadang-kadang (2), dirasakan secara teratur (3), sering dialami (4), selalu dialami (5).Berdasarkan hasil penyebaran melalui media internet, diperoleh responden sebanyak 110 yang memberikan respon terhadap permintaan pengisian kuesioner. Dari 110 data, hanya 108 yang dapat digunakan karena dua responden tidak memberikan data secara lengkap sehingga datanya dikeluarkan. Adapun profil responden yang mengisi kuesioner dapat dilihat pada gambar berikut:

(13)

Pengujian Skala … (Rida Zuraida; Ho Hwi Chie)   1017  Hasil rata-rata dan standar deviasi dari jawaban responden untuk setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Rata-rata jawaban dan standar deviasinya

No

item Deskripsi item Rata-rata

Standar

Deviasi Interpretasi rata-rata 1 Saya sangat terganggu oleh rasa lelah yang saya rasakan 2,86 1,15

Kadang-kadang hingga dialami secara teratur

2 Saya mudah merasa lelah 2,83 1,33

3 Saya tidak banyak melakukan kegiatan di siang hari 2,58 1,54 4 Saya merasa memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas harian saya 2,58 1,08

5 Secara fisik, saya merasa lelah 3,63 1,09 Dialami secara teratur hingga sering dialami 6 Saya merasa sulit untuk mulai mengerjakan sesuatu 4,13 1,35 Sering dialami hingga selalu dialami 7 Saya merasa kesulitan untuk berpikir secara jernih 2,76 1,33

Kadang-kadang Hingga dialami secara teratur

8 Saya merasa malas untuk melakukan berbagai kegiatan 2,43 1,17 9 Secara mental saya merasa lelah 2,63 1,30

10 Ketika saya sedang melakukan kegiatan, saya dengan mudah berkonsentrasi penuh 2,54 1,27

Perbandingan hasil kuesioner antara responden pria dan wanita, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Perbandingan rata-rata jawaban antara responden pria dan wanita Item test Rata-rata jawaban responden Pria Rata-rata jawaban responden Wanita

1 2,870 2,890 2 2,833 2,853 3 2,556 2,606 4 2,583 2,606 5 3,620 3,661 6 4,120 4,156 7 2,769 2,771 8 2,435 2,459 9 2,611 2,661 10 2,528 2,569

Selanjutnya hasil kuesioner yang telah ditabulasikan digunakan untuk menguji validitas instrumen menggunakan bivariate pearson atau korelasi produk momen pearson. Analisis dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari seluruh hasil jawaban dari 10 pertanyaan pada SPK. Item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan bahwa pertanyaan tersebut memberikan dukungan dalam menjabarkan apa yang ingin diperoleh dari instrumen yang diuji validitasnya.

(14)

1018 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1012-1020  Pada pengujian validitas ini digunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut: (1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). (2) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).Berdasarkan uji yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil Uji validitas dengan menggunakan korelasi produk momen pearson

Item pertanyaan

Nilai Signifikansi Valid ?

1 0.481 Ya 2 0.723 Ya 3 0.459 Ya 4 0.723 Ya 5 0.077 Tidak 6 0.453 Ya 7 0.698 Ya 8 0.647 Ya 9 0.588 Ya 10 0.598 Ya

Dari hasil uji validitas di atas, item pertanyaan no 5 yaitu pertanyaan mengenai kelelahan secara fisik, dianggap tidak valid. Selanjutnya, instrumen diuji realibilitasnya sebagai alat ukur dengan menggunakan alpha cronbach. Pada uji ini dilakukan pengujian realibilitas yang berasal dari skor-skor item kuesioner ang telah valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian. Pengujian ini melibatkan total varians tiap butir pertanyaan yang menjadi instrumen.

Untuk memperoleh hasil pengujian, digunakan software SPPS pada 9 item pertanyaan yang dianggap valid, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 5 Output Uji Realibilitas dengan SPSS

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.812 9

Nilai alpha cronbach atas SPK > 0.7 yang menunjukkan bahwa keandalannya cukup baik. Nilai alpha cronbach yang diperoleh pada 10 item ini dapat ditingkatkan jika beberapa pertanyaan dihilangkan yaitu :

(15)

Pengujian Skala … (Rida Zuraida; Ho Hwi Chie)   1019  Tabel 6 Peningkatan Nilai Alpha Cronbach atas item test yang dihilangkan

Item-Total Statistics Scale Mean if Item

Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 23.7302 51.781 .456 .799 VAR00002 23.6667 46.613 .660 .773 VAR00003 23.9683 53.096 .246 .829 VAR00004 24.0794 48.752 .760 .770 VAR00006 22.6349 53.558 .275 .821 VAR00007 23.6349 46.945 .621 .778 VAR00008 23.8889 48.423 .587 .783 VAR00009 23.6349 49.268 .508 .793 VAR00010 23.9683 47.709 .588 .782

Berdasarkan tabel di atas, dihilangkannya item pada nomor 3 dapat meningkatkan nilai alpha menjadi 0.829, tetapi nilai alpha cronbach tanpa menghilangkan item pertanyaan nomor 3, telah menunjukkan Skala Pengukuran Kelelahan memiliki realibilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai alpha cronbach awal sebesar 0.812. Implikasi dari hasil penelitian ini, penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan memperbaiki tata bahasa pada pertanyaan no 5 yang hasil uji validitas menunjukkan hasil tidak valid. Pada pertanyaan yang telah diperbaiki tersebut, kemudian dilakukan pengujian kembali untuk melihat tingkat validtas dan realibilitasnya. Penelitian lanjutan juga dapat dilakukan untuk melihat keandalan SPK pada jenis pekerjaan yang memiliki karakteristik khusus atau dalam rentang umur tertentu. Penelitian juga dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel untuk mengkonfirmasi hasil pengujian keandalan alat ukur.

SIMPULAN

Skala pengukuran kelelahan (SPK) yang disusun berdasarkan Fatigue Assesment Scale (FAS) merupakan instrumen untuk mengukur kelelahan yang memiliki keandalan yang baik dan sesuai rekomendasi sebelumnya disarankan sebagai alat ukur bagi kelelahan pekerja. Hal ini diperoleh berdasarkan nilai alpha cronbach atas instrumen yang telah dilakukan terhadap 108 responden. Sehingga SPK ini dapat dijadikan pengukuran kelelahan antara karyawan yang lebih ringkas dan cepat untuk melihat status kelelahan seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Dawson, D., Searle, A. K., Paterson, J. L. (2013). Look before you (s)leep: Evaluating the use of fatigue detection technologies wihtin a fatigue risk management system for the road transport industry. Sleep Medicine Review. 1(12).

Hirshkowitz, M. (2013). Fatigue, Sleepiness, and Safety: Definitions, Assessment, Methodology. Sleep Medicine Clinics, 8(2): 183-189.

Kar, S., Bhagat, M., Routray, A. (2010). EEG signal analysis for the assessment and quantification of driver fatigue. Transportation research Part F . 13: 297-306

(16)

1020 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 1012-1020  Kusumartha, Setyawati, L. (1994). Kelelahan Kerja Kronis, Kajian terhadap Perasaan Kelelahan

Kerja, Penyusunan Alat Ukur serta hubungannya dengan Waktu reaksi dan Produktivitas Kerja. Disertasi.

Michielseon, H. J., de Vreis, J., van Heck, G. L. (2003). Psychomotor qualities of a brief self-rated fatigue measure ; The Fatigue Assessment Scale. Journal of Psychomotor Research. 54: 345-352

Millar, M. (2012). Measuring Fatigue. Asia Pasific FRMS Seminar. Bangkok: ICAO/ IATA/ IFALPA. Mounstephen, A., Sharpe, M. (1997). Chronic Fatigue syndrome and occupational health.

Occupationa Med. 47: 217-227.

Saito, K. (1999). Measurement of Fatigue in Industries. Industrial Health. 37: 13-42.

Williamson, A., Lombardi, D., Folkard, S., Stutts , J., Courtney, T., Connor, J. (2011). The link between fatigue and safety. Accident Analysis and Prevention. 43: 498-515.

de Vreis, Jolanda, Michielsen, H. J., van Heck, G. L. (2003). Assessment of fatigue among working people: a comparison of six questionnaires. Occupational Environment Med. 60: i10-i15.

Gambar

Tabel 1 Fatigue Assesment Scale dan Skala Pengukuran Kelelahan
Tabel 3 Perbandingan rata-rata jawaban antara responden pria dan wanita  Item test  Rata-rata jawaban
Tabel 4 Hasil Uji validitas dengan menggunakan   korelasi produk momen pearson

Referensi

Dokumen terkait

Pada menu ini Konselor diminta untuk menginput tanggal awal dan tanggal akhir history antrean yang ingin ditampilkan, Sistem akan menampilkan nomor antrean mahasiswa, NIM

Salah satu kaidah-kaidah yang baik dalam membangun situs internet sebagai media pemasaran adalah bagaimana isi dari situs internet tersebut terindex dengan baik di mesin

Tujuan pengembangan sistem informasi ini akan menghasilkan sebuah rancangan sistem serta aplikasi sistem penjualan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan operasi

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa website yang dibuat menjadi daya tarik bagi konsumen online, mudah diakses oleh konsumen untuk mencari informasi, mempunyai

Berdasarkan hasil proses pembuatan sistem manajemen key performance indicator Smart KPI ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut, yaitu: Analisis masalah

Dengan terus berkembangnya teknologi zaman sekarang ini, peranan sistem informasi terhadap perkembangan dunia usaha makin penting. Sistem informasi sebagai media untuk memenuhi

Untuk dapat menemukan sampel yang sulit diakses, atau untuk memperoleh informasi dari responden mengenai permasalahan yang spesifik atau tidak jelas terlihat di dunia nyata,

Teknik Pengawetan … (Dede Saputra; Tati Nurhayati)    1029  Pada Gambar 3, dapat dilihat bahwa nilai log TPC fillet ikan nila merah di mana dengan perlakuan perendaman dalam