• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5 No. 2 Desember 2014 Pelindung Penanggung Jawab Ketua Penyunting Penyunting Pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 5 No. 2 Desember 2014 Pelindung Penanggung Jawab Ketua Penyunting Penyunting Pe"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2087-1244

Volume 5 No. 2 Desember 2014

Computer, Mathematics and Engineering Applications

(2)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

Pelindung Rector BINUS University

Penanggung Jawab Vice Rector of Research and Technology Transfer

Ketua Penyunting Ngarap Im Manik

Penyunting Pelaksana Afan Galih Salman

Bens Pardamean Daryanto

Edy Irwansyah Eka Miranda

Fergyanto E. Gunawan Firza Utama Sjarifudin Ford Lumban Gaol Ho Hwi Chie Hudiarto

I Gusti Made Karmawan Ngarap Imanuel Manik Noerlina N

Rinda Hedwig Suparto Darudiato

Editor/Setter Haryo Sutanto

I.Didimus Manulang Holil

Atmawati

Sekretariat Nandya Ayu

Dina Nurfitria

Alamat Redaksi Research and Technology Transfer Office

BINUS University

Kampus Anggrek, Jl.Kebon Jeruk Raya 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530

Telp. 021-5345830 ext.1708 Fax 021-5300244

Email: manik@binus.edu/nayu@binus.edu

Terbit & ISSN Terbit 2 (dua) kali dalam setahun

(Juni dan Desember) ISSN: 2087-1244

(3)

DAFTAR ISI

Karto Iskandar; Fredy Fernanto;

Mulia Gotama; Aswin

Perancangan Sistem Pembelajaran Blended Learning

pada Divisi Corporate Learning Bina Nusantara... 523-533

Yen Lina Prasetio; Novita Hanafiah; Agustinna Yosanny; Catharine Yolanda; Febrina Piecella Musbar; Denny Septianto

Pengembangan Aplikasi Penjadwalan Wisata Harian pada Smartphone

dengan Pendekatan Scrum... 534-543

Reina; Josef Bernadi Gautama

Pengembangan Framework Sistem Informasi Antrian

pada Student Service Center Binus University... 544-552

Yovita Tunardi; Rita Layona

NoSQL Technology in Android Based Mobile Chat Application using MongoDB... 553-565

Albertus Agung; Gredion Prajena; Gunawan; Ervia Mariski

Penerapan Unsur Budaya Indonesia pada Aplikasi Game Tetris Nusantara Berbasis Android.... 566-580

Andry Chowanda; Benard H. Prabowo; Glen Iglesias; Marsella Diansari

Tap for Battle: Perancangan Casual Game pada Smartphone Android... 581-592

Meiliana; Krishna Nugraha; Kevin Liemunandar

Perencanaan dan Penjadwalan Pariwisata dengan Konsep Jejaring Sosial... 593-600

Yulyani Arifin; Nicolas Willianto Widjaja; Nicholas Kurnia Awang; Stefanus Sadryan Irwan

Penerapan Interactive Multimedia untuk Perangkat Ajar Persiapan TOEFL Berbahasa Indonesia 601-610

Audi Eka Prasetyo; Marco Stefanus; Admiral Wiem; Antonius Herusutopo

Analisis dan Optimalisasi Jaringan Nirkabel dengan Minimalisasi Roaming di Binus Square... 611-624

Mohammad Subekti; Lukman; Donny Indrawan; Ganesh Putra

Perancangan Case Tools untuk Diagram Use Case, Activity, dan Class

untuk Permodelan UML Berbasis Web Menggunakan HTML5 dan PHP... 625-635

Muhammad Ismail

Pengembangan Aplikasi Game dengan HTML5 dan JavaScript untuk Mengukur Kecerdasan Anak 636-646

Aswin Wibisurya; Timothy Yudi Adinugroho

A Reusable Software Copy Protection using Hash Result and Asymetrical Encryption... 647-655

Steeve Haryanto

Analisa Penerapan Sistem pada Hospitality Industry... 656-660

Novan Zulkarnain

Perancangan Sistem Informasi Impor & Ekspor (SIEB) Berbasis Web pada PT.Windu Eka... 661-670

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

(4)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Andrew Verrayo Limas; J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah

Perancangan Sistem Penjadwalan Mesin Hybrid Flow Shop

dengan Algoritma Levyflight Discrete Firefly... 671-684

Stephanus

Implementation OCTAVE-S and ISO 27001 Controls in Risk Management Information Systems.. 685-693

Roy Kurniawan

Analisis dan Pengukuran Tingkat Eksposur Resiko Teknologi Informasi

dengan Metode FMEA pada PT. Bank Central Asia, Tbk... 694-706

Dwi Listriana Kusumastuti

Penerapan Dinamika Fluida dalam Perhitungan Kecepatan Aliran

dan Perolehan Minyak di Reservoir... 707-719

Furry Arifin

Mempermudah Pengawasan Operasional dan Keuangan di Biro Perjalanan

dengan Menggunakan Aplikasi Gtass... 720-730

Suryanto

Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Perhotelan Berbasis Web pada PT XYZ... 731-735

Sugiarto Hartono

Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Jasa pada Bengkel XYZ... 736-747

I Gusti Made Karmawan

Dampak Peningkatan Kepuasan Pelanggan dalam Proses Bisnis E-Commerce

pada Perusahaan Amazon.Com... 748-762

Siti Elda Hiererra; Mario Octaviano Ignatius Sarayar

Continuous Audit: Implementasi dan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi

dalam Menjalankan Fungsi Audit yang Lebih Efektif dan Efisien... 763-774

Lianawati Christian; Angelina Permatasari; Lianna Sugandi

Pengaruh Fitur Desain dan Bahasa Terhadap Kepuasan User dalam Proses Belajar Mengajar

pada Universitas di Jakarta... 775-785

Roni Kurniawan

Analisis Pengaruh Service Quality dan Sistem Informasi Sekolah terhadap Customer

Satisfaction yang Berdampak pada Customer Loyalty Studi Kasus Sekolah XYZ... 786-797

Yosafati Hulu

Pembangunan Database Destinasi Pariwisata Indonesia Pengumpulan

dan Pengolahan Data Tahap I... 798-809

Rokhana Dwi Bekti; David; Gita N; Priscillia; Serlyana

Model Persamaan Simultan pada Analisis Hubungan Kemiskian dan PDRB... 810-817

(5)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Ratna Sari

Evaluasi Sistem Informasi Penjualan pada PT. Techpac Indo Informatika ... 818-827

J. Sudirwan; Siti Nur Fadlilah; Teguh

Aplikasi Hybrid Firefly Algorithm untuk Pemecahan Masalah Traveling Salesman:

Studi Kasus pada PT Anugerah Mandiri Success... 828-838

Desi Maya Kristin; Yuliana Lisanti

Wedding Organizer Order Management... 839-850

Yosica Mariana

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Rumah Susun Studi Kasus:

Rumah Susun Kebon Kacang dan Bendungan Hilir I... 851-859

Iwa Sungkawa

Kajian Proporsi Keterlibatan Perempuan (Gender) dalam Usaha Tani Padi

di Kabupaten Bandung, Subang, dan Karawang... 860-869

Siti Komsiyah

Aplikasi Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Pemilihan Software Manajemen Proyek... 870-878

Albertus Prawata

Fasilitas Transit Transportasi Umum sebagai Media untuk Menciptakan Mobilitas

dan Bagian Kota Jakarta yang Sehat... 879-886

Riva Tomasowa

Kajian IOS APPS dalam Peningkatan Produktifitas Perancangan Arsitektur... 887-892

Widya Katarina; Nina Nurdiani; Yosica Mariana

Tata Ruang Lingkungan Kampung Batik di Jakarta

sebagai Kawasan Wisata Industri Rumah Tangga... 893-904

Rainer Hannesto

Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk... 905-916

Henny Hendarti; Maryani

Pengukuran Manajemen Risiko Teknologi Informasi dengan Metode Octtave-S... 917-924

Mohammad Subekti

Pengembangan Model E-Bisnis di Indonesia... 925-938

Lianna Sugandi

Pengaruh Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pelayanan dalam Proses Belajar Mengajar 939-953

Tri Pujadi

Model Pemesanan Bahan Baku Menggunakan Peramalan Time Series dengan CB Predictor... 954-962

(6)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

I Gusti Made Karmawan

Perancangan Sistem Informasi Serba Usaha pada Koperasi Tangerang... 963-972

Fredy Jingga; Natalia Limantara

Pembangunan Model Restaurant Management System... 973-982

Stephanie Surja; Lius Steven Sanjaya

Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Produksi

dan Persediaan pada PT Triwarna Eka Multimedia... 983-1000

Eileen Heriyanni; Josef Bernadi Gautama; Reina

Otomatisasi Sistem Antrean Menggunakan Fast Methodology:

Studi Kasus Student Advisory Universitas Bina Nusantara... 1001-1011

Rida Zuraida; Ho Hwi Chie

Pengujian Skala Pengukuran Kelelahan (SPK) pada Responden di Indonesia... 1012-1020

Dede Saputra; Tati Nurhayati

Teknik Pengawetan Fillet Ikan Nila Merah dengan Senyawa Anti Bakteri

Asal Lactobacillus Acidophilus dan Bifido Bacteria Biffidum... 1021-1030

Dyah Lestari Widaningrum; Ivanaldy Kabul

Implementasi Balanced Scorecard pada Unit Usaha Kecil Menengah:

Studi Kasus Sebuah Restoran di Jakarta... 1031-1040

Maryani

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku pada PD. Kencana... 1041-1049

Rony Baskoro Lukito; Cahya Lukito; Deddy Arifin

Penerapan Teknik SEO (Search Engine Optimization) pada Website

dalam Strategi Pemasaran Melalui Internet... 1050-1058

Ayuliana; Stanislaus Steven Wijaya;

Lawrentius Siangjaya Lawunugraha; Irene Anindaputri Iswanto

Perancangan Sistem Informasi Manajemen pada Klinik Skala Kecil

(Studi Kasus: Klinik Dr. Jonni)... 1059-1072

Rita Layona; Yovita Tunardi; Dian Felita Tanoto

Image Retrieval Berdasarkan Fitur Warna, Bentuk, dan Tekstur... 1073-1085

Viany Utami Tjhin

Audit Domain Acquire and Implement dengan Cobit 4.1 pada PT Erajaya Swasembada Tbk... 1086-1095

Budi Yulianto; Lusiana Citra Dewi; Oky Wijaya

Peran Website Restoran terhadap Daya Tarik Konsumen Online... 1096-1109

Nina Nurdiani

Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan... 1110-1118

(7)

ISSN 2087-1244

Vol. 5 No. 2 Desember 2014

DAFTAR ISI

Meiliana; Bryan; Felix Joshua; Raymond

Pengembangan Sistem Manajemen dan Analisis Key Performance Indicator

“Smart KPI” Berbasis Web... 1119-1126

Dede Saputra

Penentuan Daya Cerna Protein In Vitro Ikan Bawal (Colossoma Macropomum)

pada Umur Panen Berbeda ... 1127-1133

David; Andiny Rucitra; Fibriyenti; Anthonio

Aplikasi Edukasi “Music Traditional Arcade” Berbasis Android... 1134-1143

Karto Iskandar

Perancangan Knowledge Management System Menggunakan Tools "Book Review":

Studi Kasus pada Universitas Bina Nusantara... 1144-1154

Diyurman Gea; Sharon Jesica

Analisis Kebutuhan Sistem Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia dengan Metode Six Sigma... .... 1155-1167

Mahenda Metta Surya; Albert Wongso; Richard

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Direktorat Research & Technology Transfer

Binus University... 1168-1177

Margaretha Ohyver; Herena Pudjihastuti

Pemodelan Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Kendari

dengan Transformasi Wavelet Kontinu dan Partial Least Squares... 1178-1189

Joni Suhartono; Caleb Kosashi

Perancangan Customer Knowledge Management pada PT Pandawa Maju Perkasa... 1190-1204

(8)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 925 

PENGEMBANGAN MODEL E-BISNIS DI INDONESIA

Mohammad Subekti

Computer Science Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

subekti@binus.ac.id

ABSTRACT

Problems in building e-business is the number of influential factors that really should be considered in the design, especially from the aspect of a relatively bad infrastructure in Indonesia. By doing appropriate design, it can at least reduce the impact due to various shortcomings that exist, it is intended that the users are able to surf comfortably and safely in a business website in cyberspace. In managing e-Business, there are business models that can be done by the businessman in the virtual world, but the e-Business models vary according to the character and culture of each region. What e-Business models are suitable to be applied in Indonesia, according to the character and culture of Indonesia, as well as the ability of the existing infrastructure will be described in this article. One solution is the utilization of social networking that is widely used, even though there are positive and negative sides of it. Then, what kinds of advantages are gained, in both for managing the site and as well as benefits for the customers.

Keywords: e-Business, Information Communication Techniology Teknologi (ICT), social networking, e-Business

model

ABSTRAK

Permasalahan dalam membangun e-Bisnis adalah banyaknya faktor berpengaruh yang benar-benar harus diperhatikan dalam melakukan desain, terutama dari aspek infrastruktur yang relatif cukup jelek di Indonesia. Dengan melakukan desain yang sesuai, maka paling tidak bisa mengurangi dampak karena berbagai kekurangan yang ada, hal ini bertujuan agar para pengakses bisa berselancar dengan nyaman dan aman di situs web suatu bisnis di dunia maya. Dalam mengelola e-Bisnis, ada model-model bisnis yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis di dunia maya, namun model e-Bisnis berbeda-beda sesuai karakter dan budaya di tiap daerah. Apa model e-Bisnis yang cocok diterapkan di Indonesia, sesuai karakter dan budaya bangsa Indonesia serta kemampuan infrastruktur yang ada akan dijelaskan dalam artikel ini. Salah satu solusi adalah dengan memanfaatan social networking yang semakin banyak digunakan, walaupun terdapat ada sisi positif dan negative dalam memanfaatkan media sosial ini. Kemudian, keuntungan apa saja yang bisa diperoleh, baik bagi pengelola situs dan maupun bagi para pelanggan.

Kata kunci: e-Bisnis, Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), social networking, model e-Bisnis                    

(9)

926 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

PENDAHULUAN

   

Dalam dalam banyak penulisan sebelumnya istilah e-Bisnis, dapat didefinisikan sebagai penggunaan jaringan internet bagi kekuatan bisnis proses, electronic commerce, komunikasi organisasi dan kolaborasi antara perusahaan atau company dengan customer, supplier dan pemilik perusahaan. E-Bisnis akan melakukan utilisasi penggunaan internet, extranet dan intranet serta jaringan lain untuk mendukung proses komersial suatu bisnis didunia maya. Pengembangan e-Bisnis harus dilakukan dengan benar di mana tahapan-tahapan yang dikerjakan dalam mengimplementasi harus jelas. Seperti halnya dalam membangun suatu software aplikasi, membangun e-Bisnis dimulai dengan persiapan yang matang hingga proses implementasi dilaksanakan.

Media yang bisa mendukung implementasi e-Bisnis berjalan dengan lancar adalah media teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Untuk membangun suatu e-Bisnis berbasis web beberapa faktor perlu diperhatikan agar e-Bisnis yang dibangun dapat diimplementasikan dengan sukses. Dalam mendesain situs e-Bisnis harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi karena dengan desain yang baik pengakses bisa berselancar dengan nyaman dan aman.

Sebenarnya cukup banyak masalah yang dihadapi dalam membangun e-bisnis di Indonesia, namun penelitian ini hanya akan melihat dua hal pokok saja yaitu: (1) Bahwa perkembangan infrastruktur internet di Indonesia sangat lambat. Masih kurang insfrastrukur yang ada dan belum merata jaringan infrastruktur ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam hal ini dibutuhkan perhatian pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap seluruh rakyat Indonesia dapat dikenalkan dengan jaringan internet dan pemanfaatnya sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi. (2) Sumber daya manusia di Indonesia yang menguasai sistem e-bisnis secara utuh masih kurang, tidak saja menguasai secara teknis tetapi secara non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Hambatan lain adalah ketersediaan informasi, referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-bisnis yang masih kurang maupun sarana pendidikan, seminar, workshop dan pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah.

Peminat pengembangan e-bisnis dapat melakukan pengembangan secara terstruktur dan menghasilkan e-bisnis sesuai dengan yang diharapkan. Antara lain: (1) Bagaimana tahapan-tahapan yang rinci dalam mengembangkan e-Bisnis mulai dari persiapan hingga implementasi. (2) Teknologi informasi dan komunikasi bagaimana yang terkait erat dengan teknologi e-Bisnis di mana pengaruhnya sangat besar dalam pengembangan e-Bisnis. (3) Faktor apa saja yang perlu di perhatikan dalam mendesain situs e-Bisnis agar pengakses mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. (4) Keuntungan apa yang bisa diperoleh bagi pengelola dan pengguna melalui social

networking. (5) Model e-Bisnis yang bagaimana yang sesuai dengan karakter bangsa dan cocok

diterapkan di Indonesia.

Penelitian ini dilakukan agar dapat digunakan sebagai dasar yang terukur dan bisa dipertanggung jawabkan dalam mengembangkan e-Bisnis, yaitu: (1) Mengetahui tahapan pengembangan e-Bisnis yang benar mulai dari persiapan hingga implementasi. (2) Mengetahui

Information and Communication Technology yang erat hubungannya dengan teknbologi e-Bisnis

sehingga teknologi yang dipakai berguna dalam mengembangkan e-Bisnis. (3) Mengetahui Critical

Success Factor dalam mengembangkan e-Bisnis. (5) Mengetahui faktor-faktor yang penting dalam

mendesain situs web e-Bisnis. (6) Mengetahui keuntungan social networking bagi pengelola dan pengguna e-Bisnis. (7) Mengetahui model e-Bisnis yang cocok yang bisa diterapkan di Indonesia.

Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas tahapan pengembangan e-Bisnis mulai dari persiapan hingga implementasi. Dalam penelitian ini juga dibahas teknologi informasi dan komunikasi

(10)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 927 

yang cocok dan sesuai dengan teknologi yang digunakan e-Bisnis. Dalam membangun e-Bisnis juga perlu diperhatikan Critical Success Factor agar e-Bisnis yang dibangun sukses di masa sekarang dan masa yang akan datang. Agar para pengkases bisa berselancar dengan nyaman dan aman, maka bagi pengelola perlu memperhatikan beberapa faktor yang penting dalam mendesain situs web untuk e-Bisnis. Dengan adanya Social Networking ada sisi positif dan negatif bagi e-Bisnis, jadi apa keuntungan dengan adanya Social Networking bagi pengelola dan pengguna akan dibahas di sini dan bagaimana model e-Bisnis apa yang cocok dengan karakter bangsa yang bisa diterapkan di Indonesia akan diuraikan pada bagian akhir.

METODE

   

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan studi literatur dengan referensi dari buku-buku yang membahas tentang e-Bisnis baik teksbook, e-book maupun dari pembahasan terbuka tentang e-Bisnis di internet. Pembahasan tentang teori e-Bisnis dan hal-hal yang berkaitan dengan e-Bisnis, seperti e-Commerce dan lain-lain, bisa diperoleh dari segala macam literatur jurnal ilmiah yang banyak pembahasan tentang definisi e-Bisnis.

Definisi E-Bisnis  

Sairamesh (2004) E-Bisnis adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan layanan melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. E-Bisnis menggunakan teknologi informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama yaitu pembelian dan penjualan. Awalan “e” dalam kata e-Bisnis berarti “elektronik”, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik, transaksi diadakan secara elektronik atau digital, hal ini menjadi mungkin dengan dukungan perkembangan komunikasi digital yang pesat.

E-Bisnis adalah perluasan dari e-Commerce, di mana tidak hanya pembelian, pembayaran barang, dan pelayanan, tetapi juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau organisasi, dalam penerapannya e-Bisnis akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik &

management rantai pasokan, pemrosesan pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan pelanggan

hingga bekerja sama dengan partner (mitra usaha). Dalam e-Bisnis transaksi uang belum tentu diperlukan, karena pada prinsipnya e-Bisnis juga melibatkan pemasaran, perancangan produk, dan evaluasi layanan konsumen.

Jadi e-Bisnis merupakan integrasi dari pembelian dan penjualan secara eletronik, pengadaan secara elektronik, distribusi dan delivery barang secara elektronik, layanan online untuk customer, pemasaran secara elektronik, transaksi yang aman, proses yang diotomatisasi dan juga kolaborasi semua bagian secara elektronik.

Information and Communication Technology (ICT)  

Chilamkurti (2009) menyatakan bahwa Information and Communication Technology (ICT) adalah teknologi yang menyediakan akses informasi melalui jaringan telekomunikasi. Mirip dengan teknologi informasi namun fokus pada teknologi komunikasi termasuk internet, jaringan nirkabel, ponsel dan media komunikasi yang lain. Dalam beberapa dekade akhir, teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan kemampuan komunikasi yang baru bagi masyarakat secara luas, seperti berkomunikasi secara real time dengan orang lain bahkan dengan negara lain yang berbeda seperti

(11)

928 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

menggunakan pesan instan, voice over IP (VoIP), dan video-conferencing. Situs jaringan sosial, seperti Facebook, membuat pengguna dari seluruh dunia terhubung dan dapat berkomunikasi secara teratur. Informasi modern dan teknologi komunikasi telah menciptakan sebuah area global, di mana orang dapat berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia seolah-olah mereka tinggal berdekatan.

Social Networking  

Menurut Jara (2013), Social Networking bisa dijabarkan sebagai sebuah jaringan sosial, yaitu struktur sosial terdiri dari individu atau organisasi yang disebut “node” yang terhubung oleh satu atau lebih dari suatu ketergantungan seperti persahabatan, kekerabatan, kepentingan bersama, pertukaran keuangan. Jumlah anggota yang berkelompok biasanya berjumlah 100 hingga 150 orang atau bahkan lebih. Contoh social site di web yang menyediakan suatu jaringan sosial contohnya adalah facebook, twitter, myspace, Linkedin dan lain sebagainya. Web berbasis jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi konten, berinteraksi, dan mengembangkan masyarakat dalam minat yang sama seperti hobi, diskusi politik, diskusi kesehatan dan lain sebagainya.

Model e-Bisnis  

Model e-Bisnis adalah sebuah pendekatan untuk melakukan bisnis elektronik dengan model tertentu, agar perusahaan bisa mempertahankan bisnisnya dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan. Model e-Bisnis menjelaskan bagaimana fungsi suatu perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan menyediakan produk atau layanan, bagaimana menghasilkan pendapatan, dan bagaimana beradaptasi dengan pasar baru dan teknologi yang baru. Model e-Bisnis memiliki empat komponen tradisional, yaitu konsep e-Bisnis, nilai proposisi, sumber pendapatan, dan kegiatan yang diperlukan, sumber daya dan kemampuan. Kesuksesan dari model e-Bisnis merupakan kerja sama komponen-komponen tersebut. (Johnston, 2006)

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

   

Tahapan Pembangunan Situs Web E-Bisnis  

Menurut Troyer dalam disertasi untuk gelar Master of Science in Computer Science, dibahas

methodology perancangan web site (Web Site Design Method/WSDM) yang memberikan gambaran

metode WSDM, langkah pertama adalah menentukan misi yang merupakan bagian dari tahapan persiapan, pernyataan misi harus mengungkapkan tujuan dan subjek dari situs Web dan menyatakan target dari pengguna/audience. Berdasarkan pernyataan misi, maka modeling audience dilakukan dalam dua langkah yaitu klasifikasi pengguna dan karakteristik kelas pengguna. Selama fase klasifikasi pengguna, berbagai jenis pengguna diidentifikasi dan memberikan karakterisitik kelas dari penggunanya.

Selanjutnya dalam fase perancangan konseptual dibagi dalam tiga langkah: Informasi, Fungsional dan Navigational Modeling. Pemodelan informasi adalah mengamati jenis informasi yang dibutuhkan, pemodelan fungsional adalah mengamati fungsi tersebut dan pemodelan navigational

adalah navigasi global yang dipertimbangkan melalui informasi dan fungsionalitas. Tahap berikutnya adalah desain implementasi (implementation design), yaitu dengan melakukan desain halaman web, desain presentasi dan desain logical database. Selama fase ini dilakukan pengelompokan halaman web

yang akan menentukan tampilan dan nuansa, dan merancang database. Skema logical database

diturunkan dari informasi bisnis model yang dibuat selam desain konseptual. Fase terakhir adalah implementasi yang merupakan realisasi sebenarnya dari website yang menggunakan lingkungan implementasi yang disukai.

(12)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 929  Mission Statement Specification dan Audience Modeling

Spesifikasi pernyataan misi harus bisa menjawab permasalahan berikut: (1) Apa tujuan dari situs web yang dibuat. (2) Apa subjektivitas dari situs web yang dibuat. (3) Siapa target pengguna dari situs yang dibuat.

Phase Audience Modeling terdiri dari dua tahap, yaitu: (1) Klasifikasi pengguna, sebuah

pernyataan misi memberikan indikasi umum dari target situs untuk khalayak, untuk itu perlu dibuat klasifikasi dari target pengguna seperti customer perorangan dan corporate customer. (2) Karakteristik kelas pengguna, karakteristik pengguna dari website yang dibangun perlu dipetakan misalnya memberikan fasilitan akses bagi pelanggan dan pengunjung biasa.

Conceptual Desain

Desain konseptual terdiri dari tiga langkah: informasi modeling, fungsional modeling dan desain navigasi. Pemodelan informasi dan fungsional mencakup bagaimana konseptual dari web site

yang dibuat. Tujuan dari desain konseptual adalah adalah untuk mengubah requirement menjadi konsep high level atau deskripsi formal yang dapat digunakan secara otomatis dan semi-otomatis dari suatu situs web e-Bisnis. Tujuan dari pemodelan informasi adalah model data terstruktur dari data suatu situs web, hal ini dicapai dengan pemodelan informasi sebagai requirement dari kelas pengguna yang berbeda. Setiap kebutuhan informasi diterjemahkan ke dalam apa yang disebut Chunks

Informasi. Contoh pemodelan informasi misalnya seperti mengungkapkan semua informasi yang berhubungan dengan suatu produk, seperti warna, tipe, model dan lain sebagainya.

Tujuan dari pemodelan fungsional adalah model fungsi untuk kelas-kelas pengguna yang berbeda. Requirement dari model fungsional dijabarkan sebagi requierement dasar dan untuk setiap kebutuhan dasar Chunk dibuat fungsional menggunakan Object Relational Mapping dengan extension. Contoh pemodelan fungsional misalnya mengungkapkan detail informasi dari suatu customer baik

customer perorangan atau pun corporate customer (organisasi). Tujuan dari desain navigasi adalah

untuk menggambarkan struktur (konseptual) dari situs web dan bagaimana pengguna dapat melakukan navigasi melalui situs yang dibuat. Setiap kelas pengguna yang berbeda membentuk model navigasi yang berbeda juga tergantung dari kelas tersebut.

Implemetation Design

Desain Implementasi adalah fase terakhir dari perancangan situs web. Pada tahap ini akan dirancang struktur halaman situs web (desain halaman/page), tampilan dan nuansa dari situs web, tata letak setiap halaman (desain presentasi) dan jika ada kebutuhan database, skela data logis dirancang di sini. Struktur suatu halaman situs web dapat diturunkan dari model navigasi, untuk komponen dan link

dalam halaman navigasi dan model hyperlink didefinisikan di sini. Masing-masing komponen mempunyai tugas untuk menunjuk halaman link ke hyperlink. Sebuah issue yang penting adalah jika ada fasilitas download pada halaman situs, perlu dipertimbangkan agar proses download tidak terlalu lama.

Desain presentasi menampilan nuansa dan tata letak halaman situs. Trek yang berbeda navigasi dapat menggunakan cara yang berbeda. Logical Database Design dirancang pada tahap ini dan bisa dihasilkan secara otomatis dengan menggunakan suatu utility misalnya Info Modeler dari model bisnis informasi atau mungkin dibangun secara manual.

Implementation

Fase ini terdiri dari implementasi aktual dari situs web hingga tahap promosi dan pemeliharaan. Yang terpenting bahwa tools yang tersedia pada lingkungan implementasi dapat dipilih seperti: HTML, XML, WML, Dsb. Pengembangan situs dapat dipetakan kepada tahapan

(13)

930 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

pengembangan situs web e-Bisnis sebagai berikut: (1) Perencanaan situs web. (2) Perancangan situs

web. (3) Pengembangan situs web. (4) Penyebaran situs web. (5) Promosi situs web. (6) Pemeliharaan situs web

Gambar 1 Pemetaan Pengembangan situs Web. Additional Source: Troyer (2014)

Information and Communication Technology (ICT)  

Pengembangan situs web e-Bisnis tidak akan lepas dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi dan e-Bisnis memberikan banyak aplikasi yang bermanfaat pada intra dan antar perusahaan baik dari sisi bisnis proses maupun transaksi. Aplikasi ICT meningkatkan informasi dan manajemen pengetahuan (knowledge management) dalam perusahaan dan dapat mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan kecepatan dan keandalan transaksi. Selain itu, ICT merupakan alat efektif untuk meningkatkan komunikasi eksternal dan kualitas layanan bagi pelanggan baru dan lama. Meskipun hal ini memberikan keuntungan kepada pelaku e-Bisnis, pertumbuhan yang cepat di bisnis pembelian dan penjualan melalui internet belum terwujud seluruhnya.

E-Commerce meningkat namun masih merupakan pangsa relatif kecil dari total perdagangan.

Awal tahun 2000 jumlah transaksi online masih berjumlah 10% bahkan model B2B dan B2C masih kuran dari 2%, seiring dengan itu meningkat hingga akhir tahun 2010. Untuk Usaha kecil menengah (UKM) mengadopsi perangkat lunak dan perangkat keras untuk e-Bisnis harus melebihi investasi dan biaya pemeliharaan. Banyak UKM yang tidak mendapat manfaat yang besar dengan adanya e-Commerce dan tetap melakukan proses bisnis tradisional. Hambatan ini terjadi karena tidak ada ketersediaan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi di perusahaan, tidak ada ketersediaan biaya interoperable yang sesuai untuk perusahaan kecil, tidak ada ketersediaan infrastruktur jaringan dan internet dalam hal layanan dukungan, tidak ada kepercayaan yang dapat diandalkan dan tidak ada perbaikan sistem lintas negara yang berbeda secara hukum dan peraturan. Padahal PC, akses internet, informasi dan pemasaran online telah menjadi tulang punggung dalam menerapkan teknologi e-Bisnis pada saat ini.

(14)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 931 

Dari paparan di atas, terlihat bahwa teknologi informasi dan komunikasi yang direpresentasikan dalam bentuk situs web online sebagai sarana infomrasi dan pemasaran online serta jaringan komunikasi seperti internet sangat erat hubungannya dengan teknologi e-Bisnis perusahaan. Pengembangan e-Bisnis yang ditunjang dengan teknologi internet, perangkat telekomunikasi dan infrastruktur jaringan serta meningkatnya penggunakan teknologi informasi seperti situs web online

akan memberikan produktivitas, memberikan ketahanan perusahaan dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Critical Success Factor (CSF)  

Merupakan faktor keberhasilan kiritis yang didefinisikan sebagai faktor yang dianggap penting dalam keberhasilan membangun strategi e-Bisnis.

Create Strategi Sentris Konsumen

Sebuah e-Bisnis mengakui bahwa kekuatan bisnis saat ini telah beralih ke konsumen seiring dengan maraknya e-Bisnis di internet, di mana arus informasi yang ditandai dengan era industri informasi mengalir satu arah dari produsen ke konsumen. Internet telah mengubah cara berbisnis dalam tiga cara yang penting, yaitu pertama, internet memungkinkan konsumen untuk melakukan komunikasi dengan konsumen lain dalam jaringan internet sehingga informasi dapat mengalir sebanyak-banyaknya. Kedua, konsumen dapat menemukan dan mengakses informasi lebih mudah dari sebelumnya. Ketiga dan yang paling significant, Internet memungkinkan aliran informasi menjadi

customer-centric, yaitu perusahaan dapat menarik informasi dari konsumen untuk memperbaiki dan

menyesuaikan produk. Bandingkan dengan product-centris di mana produk perusahaan yang didorong kepada konsumen. Jadi perusahaan harus menyadari pergeseran kekuasan kepada pelanggan akan menciptakan strategi customer-centric.

Melakukan Kerjasama Outsourcing untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis.

Sistem outsourcing bisa meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Sistem informasi yang dihubungkan dengan internet dari suatu perusahaan memungkinkan perusahaan untuk melakukan

outsourcing pada layanan utama perusahaan. Ada alasan meningkatnya penggunaan outsourcing bagi

suatu perusaahaan, diantaranya: (1) Outsourcing mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan, karena adanya sebuah perusahaan yang mengkhusukan diri dalam layanan atau terlibat dalam pembelian massal bahan baku sehingga dapat mencapai biaya dan pengiriman layanan. (2)

Outsourcing memungkinkan perusahaan untuk menaikkan dan menurunkan skala produksi dengan

cepat dan murah, sehingga menjadi lebih responsif terhadap pasar yang selalu berubah. (3) Manfaat lain dari outsourcing meliputi: perubahan dinamis yang bermanfaat dalam budaya perusahaan, akses premium ke sumber daya dan keahlian perusahaan yang bukan inti dari usaha perusahaan tidak akan mampu mengelola teknologi sistem informasi dan komunikasi. (3) Outsourcing paling cocok untuk e-bisnis, outsourcing memungkinkan organisasi untuk membuat perusahaan virtual dengan bentuk organisasi yang penting.

Jadi pada intinya outsourcing digunakan untuk usaha pengurangan biaya perusahaan dan meningkatkan kinerja suatu perusahaan.

Bertindak sebagai pendatang baru.

Dalam pasar e-Bisnis pendatang baru memiliki keunggulan yang berbeda dalam bisnis yang sudah dijalankan. Pada dasarnya perusahaan cenderung mengandalkan rumus sederhana di mana biaya operasional harus rendah, peningkatan produksi, membuka cabang baru sehingga jarang berinovasi secara pasar. Sifat pendatang baru tidak seperti ini dalam menidentifikasi nilai-nilai yang baru bagi perusahaan. Untuk itu bagi perusahaan yang sudah berjalan lama perlu tranformasi cara berpikir,

(15)

932 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

menciptakan perubahan yang mendasar. Management harus bisa memelihara kenyamanan yang baik jangan sampai ada status quo, mengembangkan kemampuan untuk mengenali trend yang terjadi lebih awal sehingga kompetisi dapat diantisipasi, membuat keputusan yang cepat dan gesit untuk membuat atau mengadopsi model bisnis yang baru.

Gunakan Manajemen Informasi untuk Membuat Produk Turunan Perusahaan

Pada era informasi saat ini siklus hidup ekonomi serupa dengan siklus hidup manusia, Manajemen informasi akan menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan di era ini. Bill Gates menyatakan: “Cara yang paling tepat untuk membedakan perusahaan Anda dari pesaing Anda adalah melakukan pekerjaan dengan sistem informasi, bagaimana mengumpulkan, mengelola dan

menggunakan informasi akan menentukan apakah anda menang atau kalah”. Dengan sistem

informasi nilai perusahaan ditentukan oleh produk berbasis informasi seperti merek, hubungan pelanggan, integrasi pemasok. Bisnis harus mengembangkan informasi-sentris untuk strategi bisnis perusahaan termasuk semua layanan yang ada dalam perusahaan.

Menjadi bagian dari komunitas e-Bisnis.

Sebuah link komunitas e-Bisnis, pelanggan dan pemasok menciptakan bisnis yang unik bagi organisasi. E-Bisnis membentuk komunitas sebagai bagian dari aliansi bisnis, jaringan koperasi atau mengatur outsourcing dalam membentuk dan menerapkan strategi e-Bisnis. Kunci keberhasilan dalam tatanan dunia baru internet terletak pada kemampuan untuk berbagi informasi yang kaya serta membentuk kemitraan yang dinamis dan membuat kesepakatan secara real time.

Kepemimpinan eksekutif yang berpengaruh pada e-Bisnis

Sebuah strategi e-Bisnis tidak akan bisa dijalankan tanpa kepemimpinan dan komitment dari eksekutif perusahaan. Kepemimpinan perusahaan yang peduli dan mau terlibat dalam strategi e-Bisnis menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan e-Bisnis. Teknologi memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pemenuhan kebutuhan perusahaan yang teridentifikasi. Eksekutif bertanggung jawab untuk memahami implikasi dari teknologi yang akan datang dan mengantisipasi ketika teknologi baru tersebut mempengaruhi strategi bisnis yang dijalankan perusahaan.

Dalam mendesain situs web e-Bisnis atau e-Commerce perlu diperhatikan beberapa faktor yang penting agar situs web diakses oleh pengguna dengan nyaman dan aman, adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai tersebut di bawah ini.

Privasi

Kemampuan Web dalam melacak setiap langkah pelanggan tentu saja menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi dan informasi yang dikumpulkan perusahaan. E-Bisnis dan

E-commerce memberi perusahaan akses informasi pelanggan dalam jumlah yang sangat besar, keadaan

ini menciptakan tanggung jawab bagi perusahaan untuk melindungi informasi tersebut dan menggunakannya secara bijaksana. Banyak pemakai Internet mengatakan bahwa mereka khawatir mengenai privasi online. Untuk memastikan mereka menggunakan informasi yang mereka kumpulkan dari pengunjung dalam situs yang sah dan etis.

Tahap pertama untuk memastikan penanganan data secara layak adalah mengakses dengan tepat jenis data yang dikumpulkan dan disimpan perusahaan. Bagaimana data dikumpulkan harus diketahui alasannya dan bagaimana data digunakan. Kemudian apakah pengunjung mengetahui jika data mereka digunakan. Apakah perusahaan mendapatkan izin dari pelanggan untuk menggunakan informasi mengenai diri pelanggan baik sebagian ataupun seluruh informasinya? Mengembangkan suatu Kebijakan Privasi Perusahaan untuk Informasi yang dikumpulkan. Kebijakan privasi (privacy

(16)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 933 

policy) adalah pernyataan yang menjelaskan sifat dari informasi yang dikumpulkan perusahaan secara

online, apa yang dilakukan dengan informasi tersebut, dan kekuatan yang dimiliki pelanggan jika

mereka yakin perusahaan tersebut telah menyalahgunakan informasi ini. Sejumlah perusahaan privasi

online, seperti TRUSTe (www.truste.org), BBBOnLine (www.bbbonline.com), dan BetterWeb

(www.betterWeb.com) menawarkan seal program, mirip dengan Good Housekeeping Seal mengenai persetujuan privasi. Untuk mendapatkan persetujuan privasi ini, perusahaan harus menerapkan kebijakan privasi, dan mengimplementasikannya.

Mematuhin dan menampilkan kebijakan privasi perusahaan secara jelas dalam situs web yang dibuat. Namun membuat kebijakan privasi dan mencantumkannya di tempat yang jelas di dalam situs tidak cukup dan kemudian mematuhi kebijakan tersebut. Salah satu kesalahan terburuk yang dilakukan perusahaan adalah menerbitkan kebijakan privasi secara online, namun tidak mematuhinya.Tindakan itu tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat mengarah pada kerugian yang serius jika pelanggan mengambil tindakan hukum melawan perusahaan.

Keamanan

Perusahaan yang menjalankan bisnis di Web menghadapi dua tujuan yang saling bertentangan yaitu memantapkan eksistensinya di Web sehingga pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situsnya dan mempertahankan tingginya tingkat pengamanan, sehingga situs dan informasi yang dikumpulkannya aman dari hacker dan pengacau yang berniat melakukan kejahatan.

Perusahaan melakukan sejumlah usaha perlindungan pada situs mereka, tetapi hacker masih bisa menembus perlindungan tersebut, bahkan untuk program keamanan yang canggih sekalipun. Jika mampu masuk ke sistem, hacker dapat membuat kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, mencuri program dan data, memodifikasi atau menghapus informasi yang berharga, mengubah tampilan dan isi situs, atau merusak situs secara keseluruhan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation dan Computer Security Institute menemukan bahwa 40% dari semua perusahaan mengalami percobaan pencurian data. Sebagai contoh, para hacker pernah menggunakan kata-kata sandi curian untuk mendapatkan akses tidak sah ke sebuah basis data di broker informasi LexisNexis, di mana mereka mencuri informasi pribadi lebih dari 310.000 orang. Pencurian identitas kini digolongkan sebagai kejahatan kerah putih yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat. Federal State Commission memperkirakan bahwa 10 juta warga Amerika pernah menjadi korban pencurian identitas (walaupun sekitar 70 persen diantaranya dilakukan secara offline) dan menimbulkan kerugian sebesar $48 miliar bagi banyak perusahaan.

Peranti Lunak Pendeteksi Virus (Virus Detection Software)

Untuk meminimalkan kemungkinan adanya penyerbuan oleh hacker, e-companies

menggunakan berbagai alat, termasuk peranti lunak pendeteksi virus, peranti lunak pendeteksi penerobosan, dan firewall. Pada perlindungan yang paling mendasar adalah peranti lunak pendeteksi virus (Virus Detection Software) untuk menangkal virus, Virus Prevalence Survey dari ICSA Lab melaporkan bahwa frekuensi dan biaya serangan virus terhadap bisnis terus meningkat. Tingkat keparahan virus berkisar dari program yang relatif tidak berbahaya yang menaruh pesan bernada humor pada layar monitor pemakai sampai pada program yang menghapus hard drive computer atau menyebabkan gagalnya keseluruhan sistem. Oleh karena hacker selalu menulis virus baru untuk menyerang sistem komputer, wirausahawan e-Bisnis harus tetap memperbarui peranti lunak pendeteksi virus mereka dan harus mengaktifkannya sesering mungkin. Serangan oleh satu virus mampu menghentikan seluruh kegiatan e-Bisnis perusahaan.

(17)

934 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938  Peranti lunak pendeteksi penerobosan (Intrusion Detection Software/IDS)

IDS penting bagi setiap perusahaan yang berbisnis di web. Paket ini secara terus menerus memonitor aktivitas dalam server jaringan perusahaan dan memberitahukan jika mereka mendeteksi ada orang yang akan masuk ke sistem komputer perusahaan atau jika mendeteksi aktivitas jaringan yang tidak biasanya. Peranti lunak ini tidak hanya bisa mendeteksi pemakai yang tidak berhak masuk ke sistem komputer, tetapi juga dapat melacak lokasi hacker. Sebagian besar paket juga memiliki kemampuan untuk merekam catatan mengenai usaha penerobosan yang dapat dipakai di pengadilan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan hukum melawan penerobos dunia maya (

cyber-intruders). Berbagai perusahaan keamanan Web seperti ScanAlert menyediakan peranti lunak yang

akan memindai situs perusahaan kecil setiap hari untuk mengeluarkan sertifikasi bahwa situs tersebut “Aman dari Hacker”. Perusahaan-perusahaan online yang menggunakan peranti lunak tersebut dilindungi dari akses yang tidak sah.

Firewall

Firewall merupakan kombinasi antara peranti keras dan peranti lunak yang beroperasi di

antara Internet dan jaringan komputer perusahaan yang membuat karyawan memiliki akses ke Internet serta menjauhkan pemakai yang tak berhak, untuk memasuki jaringan perusahaan dan program serta data yang dikandungnya. Firewall penting operasi perusahaan online, tetapi wirausahawan harus memastikan bahwa firewall tersebut dibuat dengan baik. Jika tidak, maka firewall tersebut menjadi tidak berguna. Sebuah penelitian baru-baru ini terhadap lebih dari 2.000 situs oleh ICSA.net, suatu perusahaan konsultan keamanan, menemukan bahwa walaupun setiap situs memiliki firewall, lebih dari 80 persennya mudah diserang dengan peranti lunak yang umum tersedia karena firewall mereka tidak dirancang dengan tepat. Bahkan dengan semua langkah pengamanan ini, yang paling baik bagi perusahaan adalah menjalankan situs dalam server terpisah dari jaringan yang menjalankan bisnisnya. Jika hacker memasuki situs, mereka tidak memiliki akses ke data dan program perusahaan yang sensitif.

Mungkin, strategi keamanan yang paling efektif adalah membangun lapisan keamanan dengan menggunakan ketiga alat ini dan melakukan enkripsi pada data agar jika memang terjadi penerobosan,

hacker tidak dapat membaca data tersebut. Selain itu, para pemilik usaha perlu mewajibkan para

karyawan yang diberi wewenang atas akses ke data yang sensitif harus menggunakan kata sandi. Sama seperti dalam peritel tradisional, dalam e-commerce penjualan tidak berarti kecuali kalau perusahaan sudah mendapat pembayaran. Dalam Web, pelanggan meminta agar transaksi dapat diselesaikan secara mudah dan nyaman, dan cara paling sederhana yang memudahkan pelanggan untuk membayar transaksi e-commerce adalah dengan kartu kredit. Namun demikian, dari sudut pandang pelanggan

Web, salah satu persoalan terbesar adalah keamanan atas informasi kartu kredit mereka.

Untuk dapat memproses transaksi kartu kredit, perusahaan harus mendapatkan Internet

merchant account (rekening pedagang internet) dari bank atau perantara keuangan. Biaya untuk

membuka Internet merchant account biasanya berkisar antara $500 sampai $1.000, tetapi perusahaan juga diharuskan membayar akses bulanan dan biaya laporan antara $40 dan $80 plus biaya transaksi 10 sampai 60 sen per transaksi. Setelah memiliki rekening semacam itu, perusahaan online dapat menerima kartu kredit dari pelanggan online. Untuk memastikan keamanan nomor kartu kredit pelanggan mereka, peritel online biasanya menggunakan teknologi secure sockets layer (SSL) untuk mengenkripsi informasi transaksi pelanggan ketika transaksi di Internet terjadi. Dengan menggunakan fitur kereta belanja yang aman dari storefront-building services atau Penyedia Layanan Internet (ISP), bahkan took e-commerce kecil dapat menawarkan transaksi online yang aman kepada para pelanggannya.

(18)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 935  Chargebacks

Transaksi kartu kredit online juga menimbulkan risiko bagi perusahaan online, tercatat perusahaan di dunia merugi sekitar $2,8 miliar karena penipuan pembayaran online setiap tahun. Masalah yang paling umum adalah chargebacks, transaksi online yang tidak diakui oleh pelanggan. Tidak seperti transaksi kartu kredit di toko ritel, transaksi online tidak memerlukan tanda tangan, sehingga pedagang di internet merugi ketika pelanggan membantah telah melakukan transaksi kartu kredit secara online. Firma riset Yankee Group memperkirakan bahwa antara satu hingga dua persen dari semua transaksi e-commerce adalah percobaan kecurangan. Seorang pencuri dari Rumania baru-baru ini mencoba menggunakan kartu kredit curian untuk membeli delapan tas tangan dari Velma

Handsbags, sebuah perusahaan kecil yang didirikan oleh Margaret Cobbs, tetapi perusahaan yang

menangani transaksi kartu kreditnya dapat mengendus usaha tersebut dan menghentikan transaksi senilai $380 itu.

Salah satu cara untuk menghindari penipuan adalah dengan menanyakan kepada pelanggan angka verifikasi kartu (card verification value-CVV atau CVV2), angka tiga digit di atas tanda tangan di bagian belakang kartu kredit, serta nomor kartu dan tanggal kadaluarsa kartu mereka. Pedagang

online juga dapat berlangganan jasa pemrosesan kartu kredit real-time yang mengotorisasi transaksi

kartu kredit, tetapi biaya untuk itu sangat tinggi. Selain itu, menggunakan jasa pengiriman yang memiliki kemampuan melacak pengiriman memungkinkan pedagang online membuktikan bahwa pelanggan tersebut benar-benar telah menerima barang pesanannya dan dapat membantu meminimalkan ancaman penipuan pembayaran.

Dari paparan diatas jelas bahwa tingkat privasi dan keamanan dari situs web e-Bisnis perlu di jaga dan dikembangkan agar para pengakses baik itu pelanggan dan pengunjung dapat berselancar dengan nyaman dan aman untuk jangka yang panjang saat ini dan di masa mendatang.

 

Business Social Networking  

Dalam beberapa tahun terkahir ini, Internet terutama situs web telah memunculkan suatu revolusi komunikasi, kemampuan mengirim dan mengambil informasi di berbagai tempat telah mengubah cara bekerja dan hidup manusia melalui basis akses internet memungkinkan jaringan komunikasi terjadi di berbagai tempat. Web portal, sebagai aggregator konten, menyediakan akses efisien untuk informasi dan layanan online ditunjang oleh gateway elektronik yang menyediakan link

ke situs-situs lain sebagai informasi yang diperlukan. Web portal pada zamannya telah menjadi sumber informasi yang dapat dipersonalisasi. Salah satu portal yang berkembang saat ini adalah Portal Jejaring Sosial sebagai trend terbaru. Sebuah situs jaringan sosial (SNS) menghubungkan dan menyediakan data tentang orang berdasarkan informasi yang dikumpulkan tentang mereka, seperti yang disimpan dalam profil pengguna mereka. Profil pengguna ini menentukan cara di mana pengguna bisa menampilkan dirinya kepada orang lain berdasarkan informasi yang dikumpulka tentang mereka.

Business Social Networking saat ini bisa dikatakan dapat memberikan revenue dan

mempunyai profitabilitas yang tinggi, terutama jika site social networking tersebut menyediakan kolom advertising dan berbayar, Tabel 1 memaparkan beberapa site bisnis social networking dilihat dari revenue dan profitabilitas yang terkenal saat ini.

Business Social Networking memiliki sisi positif dan negative, baik untuk pengelola situs

maupun pelanggan situs. Sisi positif adalah tercipta jejaring sosial yang bisa menggabungkan para anggota, membagi informasi yang diperlukan, membuat komunitas tertentu yang tertarik dengan masalah tertentu dan lain sebagainya. Sisi negatif adalah masalah privasi dan keamanan informasi anggota/pelanggan dimana bisa saja informasi yang pribadi dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan cara melanggar hokum. Celah hukum ini terjadi

(19)

936 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

karena mungkin situs jejaring sosial tersebut belum menerapkan keamanan akses bagi para member. Jadi masalah Trust mechanism perlu dipertanyakan disini, apakah benar-benar situs jejaring sosial bisa memegang kepercayaan yang pelanggan berikan setelah pelanggan memberikan informasi yang

private di situs tersebut.

Keuntungan yang bisa diraih oleh pelanggan diantaranya pelanggan bisa memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan situs jejaring sosial tersebut, pelanggan bisa menciptakan relationship dari situs jaringan social tersebut, yaitu: (1) Komunikasi dan kolaborasi, yaitu komunikasi dan kolaborasi antar

user to user atau user to group/all, diskusi komunitas secara gratis, pelanggan bisa mengetahui event

nyata yang terjadi baik di lingkungan lokal maupun international. (2) Memanfaatkan kemampuan

searching dan browsing, seperti searching seorang teman/kolega yang dicari, mencari informasinya

dan lain sebagainya. (3) Mempromosikan diri untuk mendapatkan pekerjaan/job seperti di site

LinkedIn. (4) Melakukan diskusi tentang issue yang diminati oleh kita, baik tentang komputer, bisnis, dan lain sebagainya. (4) Mencari jodoh atau teman hidup dengan memanfaatkan hubungan relasi yang terjadi di sitesocial networking.

Tabel 1 Pendapatan dan Potensial keuntungan contoh situs social networking Source: Troyer (2014)

Site Profitable Potential Revenue

Spoke Tidak Diketahui Kontak Bisnis, Jobs/Pekerjaan, Referal, Kebutuhan, Berlangganan Ryze Ya Kesadaran akan Merk, Kontak Bisnis, Publisitas

LinkedIn Tidak Diketahui Kontak Bisnis, Jobs/Pekerjaan, Referal, Kebutuhan, Berlangganan Friendster Tidak

Iklan, Classifieds, Langganan Komunitas, Pelayanan Perjodohan, Kenaggotaan

Tribe Tidak Iklan, Classifieds, Langganan untuk join Tribe Orkut Tidak

Iklan, Langganan untuk Kencan dan Perjodohan, Langganan berkomunitas

Meetup Ya Iklan, Biaya situs/laman di Meetup, Member eksklusif Meetup Ecademy Tidak Diketahui Konektivitas dengan Orang2 Business, Jobs/Pekerjaan, Referal Friendzy Tidak Diketahui Iklan, Langganan perjodohan

Tickle Ya Iklan, Registrasi perjodohan

Facebook Ya Iklan, Komunitas, Konetivitas dengan teman/kolega Twitter Ya Iklan, Komunitas, Konetivitas dengan teman/kolega

Lalu bagaimana dengan keuntungan bisnis yang bisa diperoleh oleh pengelola? Situs jejaring sosial yang semata-mata berorientasi profit dimana pengelola bisa menawarkan pemasangan iklan dan mendapatkan kentungan dari tarif pemasangan iklan tersebut. Keuntungan lain adalah memiliki jumlah

member/anggota yang banyak merupakan power bagi site social networking untuk memperlihatkan

link connection situs bisnis-bisnis lain yang dimiliki pengelola tanpa perlu melakukan promosi/iklan

pada website lain diluar social networking yang dimilikinya.

Model e-Bisnis di Indonesia.

Untuk menjalankan e-Bisnis di dunia maya, para pelaku bisnis biasanya memilih salah satu model e-Bisnis yang cocok dengan karakter dan budaya di suatu daerah serta proses bisnis perusahaan. Kalau model e-Bisnis yang biasa dijalankan dikaji oleh pelaku bisnis di dunia maya pada umumnya adalah: (1) Business-to-business (B2B), yaitu bisnis yang terjadi secara elektonik antara bisnis

corporate/perusahaan dengan corporate. (2) Business-to-consumer (B2C), yaitu bisnis yang terjadi

secara elektronik antara bisnis corporate/perusahaan dengan perorangan. (3) Consumer-to-consumer

(20)

Pengembangan Model E-Bisnis … (Mohammad Subekti) 937 

broker atau pun langsung antar customer dengan customer. (4) Business-to-employee (B2E), yaitu bisnis yang terjadi secara elektronik antara bisnis corporate/perusahaan dengan karyawan-nya, atau yang terkait dengan partner perusahaan sebagai karyawan. (5) Business-to-government (B2G), yaitu bisnis yang terjadi secara elektronik antara bisnis corporate/perusahaan dengan permerintahan. (6)

Government-to-government (G2G), yaitu bisnis yang terjadi secara elektronik antara bisnis milik

pemerintahan suatu negara dengan bisnis milik pemerintahan negara lain.

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mempunyai penduduk cukup padat dikawasan asia, maka model bisnis yang paling cocok dan berkembang pesat di Indonesia adalah yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa Indonesia. Model e-Bisnis yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah B2C, B2B dan C2C dan ini cukup berkembang pesat disini. Diluar itu seperti B2G, G2G masih kurang berkembang pesat ditandai dengan situs dengan model tersebut yang sering tidak bisa diakses atau bermasalah yang mungkin tidak pernah di-maintenance. Banyak perusahaan yang mengembangkan e-Bisnis di Indonesia dengan meluncurkan situs perdagangan end to end dengan model B2C, B2B dan C2C karena model ini menjanjikan perdagangan yang hidup di mana pengelola bisa melakukan profitable yang cukup banyak dari transaksi yang terjadi.

SIMPULAN

Didalam e-Bisnis pengelola harus mengetahui tahapan-tahapan yang penting dalam mengembangkan e-Bisnis berbasis web yang dimulai dari persiapan hingga implementasi, tahapan tersebut antara lain adalah: Spesifikasi pernyataan misi perusahaan (Mission Statement Specification), klasifikasi dan karakterisitik model pelanggan, desain konseptual, desain implemensi dan proses implementasi itu sendiri.

Untuk mendukung pengembangan e-Bisnis berbasis web itu sendiri diperlukan Teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet melalui berbagai macam media komunikasi dan telekomunikasi baik itu jaringan internet konvesional maupun melalui fixed wireless atau melalui perangkat telekomunikasi di operator. Untuk itu dalam membangun e-Bisnis perlu diperhatikan Critical Success Factor (CSF) agar e-Bisnis yang dikembangkan bisa bertahan dan berkembang pada masa kini dan masa yang akan datang.

Dalam membangun e-Bisnis, pelanggan adalah critical point yang harus diperhatikan, artinya jaminan privasi dan kemanan harus dimiliki pelanggan selama bertransaksi. Pengelola harus bisa menjaga privasi informasi mengenai pelanggan yang memberikan informasi data diri kepada pengelola melalui situs web yang dikembangkan. Bisnis social networking semakin membuat pasar e-Bisnis semakin hidup karena para pengguna bisa bertukar informasi tentang suatu produk secara bebas dan sebanyak-banyaknya dengan pengguna lain.

Dalam mengembangkan e-Bisnis, pengelola harus jeli untuk memilih model e-Bisnis yang diterapkan agar bisnis perusahaan bisa menjangkau pelanggan dengan penetrasi pasar yang tepat sesuai karkater dan budaya suatu bangsa. Model e-Bisnis seperti B2B, B2C, C2C sangat cocok diterapkan di Indonesia. Menjadi pelajaran bahwa kemajuan pertumbuhan perusahaan dengan menjalankan e-Bisnis bisa berkembang sangat pesat dan menjanjikan revenue dan profit bagi pengelola dan pengguna.

(21)

938 ComTech Vol. 5 No. 2 Desember 2014: 925-938 

DAFTAR PUSTAKA

Chilamkurti, N. (2009). Research Article. Green Networking for Major Components of Information.

Communication Technology Systems. (2009) EURASIP Journal on Wireless Communications and

Networking. Article ID 656785, Di akses 20 Juli 2014 dari http://www.acm.org. 

 

Jara, J. (2013). Participative marketing: extending social media marketing through the identification and interaction capabilities from the Internet of things. Jurnal Pers Ubiquit Comput 2013, 18: 997–1011). Di akses 01 Juli 2014 dari http://www.acm.org.

Johnston, D. (2006). E-Bisnis and Digital Economy: The Policy Chalenge. Baltic IT&T Review. Di akses 20 Juni 2014 dari http://www.oecd.org. 

 

Sairamesh, J. (2004). Disconnected Processes, Mechanisms and Architecture for Mobile E-Bisnis.

Jurnal Association for Computing Machinery (ACM), 9: 651-662. Diakses tgl 15 Juni 2014

dari http://www.acm.org.

Troyer, O. (2014) Semantic Web Development with WSDM. 5th International Workshop on

Gambar

Gambar 1 Pemetaan Pengembangan situs Web.  Additional Source: Troyer (2014 )
Tabel 1 Pendapatan dan Potensial keuntungan contoh situs social networking  Source: Troyer (2014)

Referensi

Dokumen terkait

Data lain adalah yang didapatkan dari hasil pengamatan atau hasil observasi yang dilakukan peneliti secara langsung pada subyek penelitian, serta dokumentasi foto kegiatan

Dari beberpa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, “strategi perencanaan sumber daya manusia di Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan” adalah visi atau

Abdurrahman Khudlori dalam upaya pengembangan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo Magelang sebagai lembaga dakwah.. Adapun obyek observasinya adalah pola

Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data lapangan yang dimulai dari pemaparan gambaran umum Program Ibtidaiyyah Tahfidzul Qur’an Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta,

Dalam membuat perencanaan SDM lembaga selalu memperhatikan tujuan lembaga pendidikan Ma’had Aly dan mutu dari lembaga”, (Wawan, wawancara: 30-01-2016). Dari hasil wawancara

Tingkatan Halaqah Menghafal PP. Tahfidhul Qur’an Sunan Giri Wonokusumo Semampir Surabaya. Proses murajaahnya dilakukan setelah setor hafalan Tingkatan halaqah menghafal

Dari hasil uraian di atas, peneliti dapat menganalisis terhadap kondisi dan realitas yang terjadi, dan hasil wawancara terhadap kepala madrasah bidang pendidikan, guru pengajar

Abdul Aziz Hasanan sebagai pengasuh PPTQ Sunan Giri, mengatakan: “Setiap jam 02.30 setelah saya melakukan shalat malam, saya selalu membangunkan santri-santri terutama