Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN SOSIAL TERPADU DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH SYUHADA. USMAN, 2015, Efektivitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Sekolah Syuhada Mts Muhammadiyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan media audiovisual untuk pembelajaran IPA terpadu di MTs Sekolah Syuhada Muhammadiyah.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Pengertian Efektifitas
- Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
- Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
- Karakteristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
- Pengertian Media
- Kelebihan-kelebihan media
- Macam -macam media
- Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media
- Strategi pemanfaatan media
Karakter, kemampuan dan kemungkinan serta keterbatasan penggunaan media untuk menyampaikan informasi juga menjadi salah satu “pesan” media. Ada tiga jenis media yang perlu dipahami guru ditinjau dari sifatnya, yaitu media visual, media audio, dan media audiovisual. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan bantuan indera penglihatan, terdiri dari media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).
Media audio adalah media yang berisi pesan-pesan dalam bentuk pendengaran yang dapat merangsang pemikiran, perasaan, perhatian dan kesiapan siswa dalam mempelajari bahan pelajaran dan sejenisnya, seperti program pada kaset audio, CD audio dan program radio. Media yang liputannya dibatasi oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain-lain. Media jenis ini memerlukan peralatan proyeksi khusus, seperti proyektor film untuk memproyeksikan film, proyektor slide untuk memproyeksikan slide, dan overhead proyektor (OHP) untuk memproyeksikan transparansi.
Oleh karena itu, guru perlu memahami ciri-ciri dan tata cara penggunaan media yang dipilih. e) Pemilihan media hendaknya sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. Siswa yang kemampuan mendengarkannya buruk akan kesulitan memahami pelajaran ketika media pendengaran digunakan. Guru hendaknya memperhatikan masing-masing keterampilan dan gaya tersebut. d) Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
Setiap media yang dirancang oleh guru hendaknya memperhatikan efektivitas penggunaannya. e) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya. Seringkali media yang kompleks, khususnya 18 media. Teknologi canggih seperti media komputer dan media elektronik memerlukan keterampilan khusus untuk mengoperasikannya. Untuk itu guru harus terlebih dahulu mempelajari cara mengoperasikan dan memanfaatkan media yang akan digunakan.
KERANGKA PIKIR
HIPOTESIS
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, yaitu mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dan data yang digunakan adalah dari sampel yang diambil dari populasi, penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif karena penelitian ini mencoba melihat kebenaran suatu teori dengan fenomena di lapangan, yang terlebih dahulu mengajukan hipotesis (Sugiyono 2013:147).
Variabel penelitian
Desain Operasional variabel
Motion Audio Visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar bergerak, seperti film, kaset video, dan VCD. Sedangkan alas adalah “prinsip atau alas; (dalam geometri) sisi yang berbentuk garis lurus terletak di bagian bawah”. Dalam pengertian konteks pembelajaran, prinsip merupakan suatu hal penting yang menjadi landasan dalam melaksanakan suatu metode seperti dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis media audiovisual. Apabila peneliti ingin meneliti seluruh unsur yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian tersebut adalah penelitian populasi (Suharsimi.1990:64).
Amiruddin menyatakan Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti baik berupa orang, benda, peristiwa atau hal yang terjadi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau. Dengan demikian yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, baik seluruh anggota, sekelompok orang, peristiwa atau objek yang terdefinisi dengan jelas dan mempunyai ciri atau ciri yang sama. Yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian yaitu jumlah guru dengan jumlah orang yang menjadi objek penelitian di sekolah MTs Muhammadiyah Syuhada.
Sampel menurut Suharsimi Arikunto.1990:64 dimana dikatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Ali menyatakan sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti, yang dianggap mewakili. diteliti dengan hanya mengambil sebagian dari populasi tertentu.
Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian di sekolah berjumlah 36 siswa, sampel yang digunakan adalah sampling jenuh karena jumlahnya kurang dari 100 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan teknik yang paling penting, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada responden yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode angket untuk mengumpulkan data efektivitas penerapan media audiovisual pada kelas IPS Terpadu di sekolah MTs Muhammadiyah Syuhada. Kuesioner terdiri dari pertanyaan dengan empat pilihan jawaban. Responden yang dijadikan sasaran kuesioner harus memilih salah satu jawaban dalam kuesioner tersebut. Dokumentasi merupakan suatu teknik penunjang atau pelengkap dalam mengumpulkan data atau informasi tertulis mengenai kondisi sekolah, kondisi guru, dan lain sebagainya.
Teknik Analisis Data
Dari hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menyatakan guru sering menggunakan media audiovisual dalam mengajar khususnya IPS Terpadu, 1 dari 18 responden atau 5,5% menyatakan guru kadang menggunakan media audiovisual. dalam mengajarkan materi audiovisual dalam pengajaran khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Hasil penelitian pada tabel di atas menggambarkan bahwa 14 dari 18 responden atau 77,8% menyatakan sering mengikuti nasehat guru, 4 dari 18 responden atau 22,2% menyatakan kadang-kadang mengikuti nasehat guru. Dari hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan bahwa 12 dari 18 responden atau 66,6% menyatakan sering menggunakan teknologi yang ada khususnya komputer, 6 dari 18 responden atau 33,3% menyatakan kadang-kadang menggunakan teknologi yang ada khususnya komputer.
Hasil penelitian pada tabel di atas menggambarkan bahwa 4 dari 18 responden atau 22,2% menyatakan selalu mengerjakan pekerjaan rumah. Hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan bahwa 6 dari 18 responden atau 33,3% menyatakan selalu berkonsentrasi saat mengikuti pembelajaran media audiovisual, 8 dari 18 responden atau 44,5% menyatakan sering berkonsentrasi saat mengikuti pembelajaran media audiovisual. Pembelajaran media visual pada mata pelajaran IPS terpadu di sekolah sebanyak 4 dari 18 responden atau 22,2%. Hasil penelitian pada tabel di atas menunjukkan bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% mengatakan guru kadang-kadang memberikan tugas yang berkaitan dengan materi audiovisual, 1 dari 18 responden atau 5,6% mengatakan guru tidak pernah memberikan tugas yang berkaitan dengan materi audiovisual. berhubungan dengan audiovisual.
Hasil survei pada tabel di atas menunjukkan bahwa 17 dari 18 responden atau 94,4% menjawab sering belajar dengan teknologi audiovisual di rumah, 1 dari 18 responden atau 5,6%. Dari hasil survei tabel diatas terlihat 8 dari 18 responden atau 44,4% menyatakan bahwa penggunaan media audiovisual selalu dapat merangsang minat belajar dalam proses pembelajaran, 10 dari 18 responden atau 55,6 menyatakan bahwa dalam seringnya menggunakan media untuk pembelajaran, materi audiovisual dapat merangsang minat belajar. Hasil survei pada tabel di atas menunjukkan bahwa 1 dari 18 responden atau 5,6% mengatakan guru sering memberikan motivasi dalam proses pembelajaran menggunakan media audiovisual, dan 17 dari 18 responden atau 94,4% mengatakan dalam proses pembelajaran menggunakan media audio , visual, guru sering memotivasi.
Dari hasil penelitian pada tabel diatas menunjukkan bahwa 1 dari 18 responden atau 5,6% mengatakan di sekolah selalu melakukan pembinaan dengan menggunakan media audiovisual, 14 dari 18 responden atau 77,7% mengatakan di sekolah sering melakukan 3 dari Sebanyak 18 responden atau 16,7% menyatakan bahwa sekolah terkadang melakukan pembinaan dengan menggunakan media audiovisual. Dari hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa 4 dari 18 responden atau 22,2% menyatakan selalu bahu membahu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual, 7 dari 18 responden atau 38,9% . mengatakan bahwa mereka terkadang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas 44. Dari hasil penelitian pada tabel di atas terlihat bahwa 8 dari 18 responden atau 44,4% menyatakan bahwa guru selalu menunjukkan otoritas dalam memimpin pengerjaan tugas dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan audio -media visual 10 dari 18 responden atau 55,6% menyatakan bahwa guru sering menunjukkan kewibawaan dalam mengarahkan pengerjaan tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
Pembahasan
Penafsiran sederhana atau kasar terhadap rxy dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variabel x dan y tidak mempunyai tanda negatif yang berarti terdapat korelasi positif antara kedua variabel tersebut. mengalir searah, sehingga apabila kita memperhatikan besarnya rxy (yaitu = 0,780) yang berarti terdapat korelasi positif antar variabel.
Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang penulis gunakan untuk mengetahui keefektifan penerapan media audiovisual (X) dengan pembelajaran IPS Terpadu (Y) adalah sebagai berikut dengan (r = 0,780). Kontribusi media audiovisual (X) terhadap pembelajaran IPS terpadu (Y) sehingga sebesar 60,84. Dengan memperhatikan nilai KD sebesar 60,84% dan nilai RXY = 0,780 (cukup), maka hipotesis yang diajukan adalah: Penerapan media audiovisual efektif dalam pembelajaran IPS terpadu.
PENUTUP
Identitas
Daftar Pertanyaan
- Data Guru / Staf Madrasah
- Data Siswa Tahun Pelajaran 2014-2015
Apakah Anda fokus pada pengajaran media audiovisual pada mata pelajaran IPS terpadu di sekolah? Apakah penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran IPS terpadu membuat anda bersemangat belajar? Pernahkah Anda menggunakan teknologi audiovisual sebagai media pembelajaran di kelas IPS Anda?
Apakah sarana dan prasarana di madrasah anda memadai sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar? Apakah anda dapat memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh guru IPS (SSP) jika menggunakan alat komputer? Apakah Anda mempelajari media audio visual pada mata pelajaran IPS terpadu?Selalu dorong diri Anda untuk belajar setiap hari.
Pada saat mempelajari IPS Terpadu, pernahkah Anda menggunakan slide atau filmstrip sebagai media pembelajaran? 18. Apakah gurumu dapat menjadi konselor bagi temanmu dalam penggunaan media audio visual? Apakah Anda bekerja berdampingan dengan teman dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual?
Apakah guru Anda menunjukkan wewenang untuk mengarahkan Anda menyelesaikan tugasnya mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual?
RIWAYAT HIDUP PENULIS