1
Korosi
Pertemuan ke 1
by Bambang HP
2
Kehadiran 80%
Komitmen
Ujian 1
Ujian 2
Ujian 3
Tugas / kuis
UTS =35%
UAS =45%
Tugas/kuis =15%
3
Pustaka
1. “Korosi (Untuk Mahasiswa Sains dan Rekayasa) ., Kenneth R. Trethewey., BSc, Ph.D.,Cchem., MRSC
2. “Principle and Prevention Of Corrosion”
Denny A. Jones., Macmillan Pub., 1992.
3. “Corrosion Engineering” Fontana and Green., 1978
4
Korosi ≠ Karat
Sebagian besar orang
mengartikan korosi sebagai karat.
Karat = rust (produk korosi) Korosi = corrosion (gejala
destruktif yang mempengaruhi
hampir semua logam)
5
Zaman Romawi
Filsuf besar Romawi, Plinus (23 – 79 Masehi) menulis tentang ferrum corrumpitur atau besi rusak.
Zaman Romawi besi sudah digunakan secara luas untuk senjata dan perkakas lainnya.
Korosi adalah musuh utama logam
Korosi dapat (membawa manfaat), orang berusaha untuk mencegah dan
‘memeranginya’.
Teknik pembiruan (blueing) dan penyepuhan (gilding) dilakukan untuk melindungi
besi/baja.
6
Korosi dapat dibagi dalam beberapa definisi
1.
Kerusakan atau degradasi material (logam) yang disebabkan oleh reaksi elektro kimia dengan lingkungan.
2.
Kerusakan logam yang bukan
diakibatkan oleh aktivitas mekanik.
3.
Ekstraksi metalurgi bolak-balik
(reverse).
Definition : Corrosion may be defined in several ways:
1)Destruction or Deterioration of a material because of
reaction with its environments.
2)Destruction of materials by means other than straight mechanical. Or
3) it is extractive metallurgy in reverse.
Also
Corrosion may be defined as the destruction of a metal or an alloy because of chemical or electrochemical reaction with its surrounding environment or medium.
Corrosion Engineering
Lcturer SAHEB M.MAHDI
Corrosion damages
The serious consequences of the corrosion process have become a problem of worldwide significance. In addition to our everyday encounters with this form of degradation, corrosion causes plant shutdowns, waste of valuable resources, loss or contamination of product, reduction in efficiency, costly maintenance, and expensive over design. It can also jeopardize safety and inhibit technological progress.
Corrosion in some cases is desirable , for example chemical machining or chemical milling ( widely used in aircraft and other applications ).Anodizing of aluminum is another beneficial corrosion process used to obtain better and more uniform appearance in addition to a protective corrosion product on the surface.
Lcturer SAHEB M.MAHDI
Losses due to Corrosion
Lcturer SAHEB M.MAHDI
General Corrosion
Anodic Reaction: Fe0(s) Fe2+(aq) + 2e- Deterioration of metal
Cathodic Reaction: 2H+(aq) + 2e- H2O (l) Chemical
O2 (g) + 2H2O (l) + 4e- 4OH-(aq) Atmospheric
Overall Reaction: Fe0(s) + 2H+(aq) Fe2+(aq) + H2O (l) Chemical
2Fe0(s) + O2 (g) + 2H2O (l) 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) Atmospheric
USNA Chemistry Dept.
12
Logam
Lingkungan
13
Peristiwa metalurgi bolak-balik
Industri baja Lembaran reduksi
Mine Ore Pemurnian
Casting
Rolling
Dll
perpipaan Karat
Hidrat oksida besi
14
Produksi baja + Energi:
-
70 % dimanfaatkan
-
30 % rusak - 2/3 didaur ulang + ikutan + energi 120%
- 1/3 hilang (karat)
15
Peran lingkungan
Pada kenyataannya lingkungan apa pun dapat menyebabkan korosi walaupun dalam derajat yang berbeda.
contohnya:
udara, kelembaban, larutan garam, air distilasi, kukus, air pertambangan (mine waters), dan lingkungan industri.
16
Mencegah seminimal mungkin, dengan
mempelajari perlakuan dan proses korosi.
Korosi = oksidasi logam menjadi kation lingkungan bersifat
elektrolit yang
mengandung oksidator.
Reaksi :
M = Mn+ + ne- oks + ne- = red
17
KOROSI TIDAK DAPAT DIHENTIKAN....!!!
Akibat dari lingkungan tersebut akan
mengakibatkan kerusakan yang disebabkan oleh korosi yang merupakan reaksi reduksi kimia terutama reaksi elektrokimia.
18
Bagaimana menghentikan korosi?
Menghentikan aliran elektron (memutuskan aliran)
Tingkat energi Logam/ barang jadi
energi korosi
bijih
Produk korosi
19
Korosi adalah proses kebalikan pembuatan barang-barang logam.
Reaksi kimia konsentrasi, kalor Elektrokimia C, listrik, kalor
Besi akan berkarat’
Fe = Fe2+ + 2e- Eo= Fe/Fe2+
2H2O + 2e- = H2 + 2OH- Eo= H2O/H2
20
Oksidasi logam, reaksi yang memanfaatkan elektron Reduksi.
Dalam larutan asam :
2H+ + 2e = H2
O
2+ 4H
++ 4e = 2H
2O
Netral /basa: O2 + 2H2O + 4e = 4OH- 2H2O + 2e = H2 + 2OH-
21
Korosi Dipengaruhi oleh :
Kelembaban
Polutan
Suhu
Jenis polutan : SO2, NO2, Cl-, F-, Abu.
Reaksi Elektrokimia
1. Disolusi anodik : Fe → Fe2+ + 2e
3Fe2+ + 2OH- + ½ O2 → Fe3O4 +H2O 2. Reduksi Katodik:
8 FeOOH + Fe2+ + 2e → 3Fe3O4 + 4H2O 3Fe3O4 + 0,75 O2 + 4,5 H2O → 9 FeOOH
22
Logam Elektrolit
M reaksi anodik = oks. logam
Fe3+ + e = Fe2+
e M+n
anoda (-)
e Katoda (+)
Anoda H+
Kation
23
Reaksi Zn yang terkorosi dalam asam Zn + 2HCl = ZnCl + H2
Setengah reaksi
Zn = Zn2+ + 2e dan 2H+ + 2e = H2
Reaksi pada Al
2 Al + 6H2O = 2Al3+ + 6OH- + 3H2
24
Energi bebas Gibb dan Potensial Sel
REAKSI KOROSI ═ ALAMIAH = SPONTAN (REAKSI YANG TERJADI
DENGAN
SENDIRINYA
CEPAT / LAMBAT)
SPONTAN ═> ΔG < O
Potensial = E → ΔG = - nFE
n = jumlah elektron yang terlibat Potensial antar muka
F = bil. Faraday 96500 C/ek dari suatu sistem elektroda
E = potensial elektroda.
25
Bila reaksi sel ditempatkan dalam suatu sel
elektrokimia, energi listrik yang ditimbul-kan oleh sel dapat secara kuantitatif dikonversi
menjadi kerja.
Energi listrik (electrical work) sebanding
dengan produk GGL (EMF) sel dan muatan listrik yang mengalir melalui external circuit.
Wmax= nFEsel --- (a)
26
Menurut hukum termodinamika, perubahan
energi bebas (ΔG) untuk suatu proses adalah sebanding dengan kerja maksimum yang
dapat diturunkan dari suatu sel, Wmax= ΔG ---(b)
Dari pers (a) dan (b) ΔG = - nFEsel
Jika dibandingkan antara perubahan energi bebas terhadap perbedaan sel, yang
digunakan potensial standar sel (Eosel).
27
Berkaitan dengan perubahan energi bebas
dinamakan perubahan energi bebas standar (ΔGo), sehingga
ΔGo = - nFEosel
28
Esel = EKatodik - Eanodik > 0 ΔG = -nFEsel
ΔG < 0 Contoh :
Kearah mana spontan reaksi berikut ? 3 Pb + 2 Al3+ = 3 Pb2+ + 2 Al
Dengan,
EoPb2+/Pb = - 0,126 V / SHE
EoAl3+/Al = - 1,662 V / SHE
29
Urutan Gaya Gerak Listrik (EMF) = Eo (potensial standar) Dari ΔGo reaksi
Standar pada T = 25oC (298 K) P = 1 atm
a ion = 1 (konsentrasi)
Rx : aA + bB → cC + dD
ΔG = (cGf,C + d Gf,D) - (aGf,A + bGf,B)
Menurut IUPAC, EMF dihitung dari ΔG reduksi.
Oksidasi + ne = Reduksi ; ΔG, Emf
30
Esel = Ek + Ea → Eoks = Ered = Ek - Ea
ΔG = ΔGo + RT ln K → -nFE = nFEo + RT ln K
perubahan potensial dari keadaan standar v = koefisien stoikiometri.
31
Reduksi – Oksidasi pada air Reduksi : 2H
++ 2e = H
2
H a
aH nF
ERT
EH/H o ln22
2
≈
C
2H+= -
(2 )2
0591 ,
0 pH
pH = -log aH
+= log
aH 1
EHH 0,059pH
/2
32
Oksidasi : O
2+ 4H
++ 4e = 2H
2O
pOaH
O E aH
EHH o 2
2 2
/ ln
4
05 91 ,
0
2
= 1,229 – 0,0591 pH
( potensial sebagai fungsi dari pH )
33
E (v) 1,229
O2
- 0,0591 H2O
0
Zn+2 - 0,0591
-0,94 H2
Zn
Stabil sbg H2 pH
semakin tinggi pH semakin menurun harga potensial.
34
Pada logam: Zn = Zn
+2+ 2e E
Zn= E
oZn-
log122
0591 ,
0
aZn
= 0,763 – 0,177 = -0,940 V/SHE
Zn
2++ 2H
2O = Zn(OH)
2+ 2H
+K =
O aH a
a a
Zn OH H Zn
2 ) (
. .
2 2
= pH Kesetimb.
pH < pH kesetimbangan → Zn
2+pH > pH kesetimbangan → Zn(OH)
235
Faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi
Laju dan derajat korosi bergantung pada beberapa faktor berikut:
1. Sifat-sifat logam 2. Sifat lingkungan
3. Pengendalian korosi
36
1. Sifat –sifat logam
(i). posisi dalam urutan galvanik
Keadaan berbeda potensial elektroda dengan jelas akan mengakibatkan
korosi, semakin besar perbedaan jarak potensial logam yang berbeda semakin cepat laju korosi berlangsung.
37
(ii) Overvoltage
Penurunan overvoltage terhadap korosi logam mempercepat laju korosi. Misalnya zinc
ditempatkan dalam NH2SO4, selaput pasif akan dengan segera menutupi permukaan zinc dengan evolusi gas hidrogen sepanjan permukaan.
Overvoltage pada logam zinc cukup tinggi (0,70 V), tetapi bila larutan ditambahkan beberapa
tetes tembaga sulfat, CuSO4 maka laju korosi logam zinc meningkat dengan mengendapnya logam Cu pada permukaan zinc, yang mana overvoltage hidrogen yang diturunkan hanya 0,33 V.
38
(iii)Luas permukaan relatif anoda dan katoda
Bila dua logam atau paduan berbeda
dihubungkan, korosi pada bagian anodik
berbading lurus terhadap rasio katodiknya.
Sehingga permukaan anodik yang lebih kecil akan mempercepat dan memperparah korosi.
39
iv. kemurnian logam
pengotor dalam suatu logam menghasilkan keheterogenan yang memicu terbentuknya sel elektrokimia yang sangat kecil (tiny) pada sebagian yang terpaparkan, selanjutnya
menyebabkan korosi pada bagian anodiknya.
Laju dan tingkat korosi bertambah dengan meningkatnya pengotor dan yang
terpaparkan.
40
v. keadaan fisik logam
laju korosi juga dipengaruhi oleh keadaan secara fisik (seperti, ukuran butir, susunan kristal, stress, dll) ukuran butir yang pada
logam / paduan, semakin besar kelarutan dan mempercepat korosi.
41
vi. Selaput permukaan (nature of surface film) pada kenyataanya semua logam akan
tertutupi oleh lapisan tipis oksidanya. Rasio volume logam oksida terhadap logam
diketahui sebagai rasio volume spesifik.
Semakin besar rasio volume spesifik, maka semakin kecil laju oksidasi korosi. Demikian pula Ni, Cr dan W mempunyai rasio volume spesifik masing-masing 1,6; 2,0; dan 3,6.
42
vii.Sifat pasif logam
logam-logam seperti Cr, Ni, Mg, Al, dan Co adalah pasiv dan menunjukkan sifat
ketahanan korosi yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh pembentukan proteksi yang tinggi, tetapi lapisannya sangat tipis oksida pada permukaan logam/paduan. Selaput jika rusak maka akan repairs dengan sendirinya pada kondisi oksidanya.
43
viii. Kelarutan produk korosi
dalam korosi elektrokimia, jika produk korosi larut dalam medium korosi, maka
proses korosi akan berlangsung lebih cepat.
Dengan kata lain jika produk korosi tidak larut dalam larutan medium korosi atau berinteraksi dengan medium untuk
membentuk produk yang tidak terlarut.
44
ix. Kemudahan menguap produk korosi
bila produk korosi mudah menguap, akan menguap secepat terbentuknya produk korosi, sehingga permukaan logam yang
terpaparkan mudah terserang. Selanjutnya korosi dapat tertahan.