• Tidak ada hasil yang ditemukan

kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

i

KREATIFITAS MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PRODUK LEBAH TRIGONA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SINTUNG KECAMATAN PRINGGARATA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Oleh:

ROHMI SUGIANI NIM. 170501171

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(2)

ii

KREATIFITAS MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PRODUK LEBAH TRIGONA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SINTUNG KECAMATAN PRINGGARATA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ROHMI SUGIANI NIM. 170501171

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Rohmi Sugiani, Nim: 170501171 dengan judul, ―Kreatifitas Masyarakat Dalam Pengembangan Produk Lebah Trigona Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah‖. Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal:

Dibawah bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh. Salahudin, M.Ag. Baiq Ari Yusrini, M.M.

NIP.197608061999031002 NIP.198103312009012012

(4)

iv

NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 2021 Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Di Mataram

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudara :

Nama Mahasiswa : Rohmi Sugiani

Nim : 170501171

Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah

Judul : Kreatifitas Masyarakat Dalam Pengembangan Produk Lebah Trigona Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram, Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di- munaqasyah-kan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh, Salahudin. M.Ag Baiq Ari Yusrini, M.M.

NIP.197608061999031002 NIP.1981033120090122

(5)

vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Skripsi oleh: Rohmi Sugiani, NIM: 170501171 dengan Judul ―Kreatifitas Masyarakat Dalam Pengembangan Produk Lebah Trigona Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah‖

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram Pada hari dan tanggal:

12 Juli 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DEWAN PENGUJI

Dr. Muh. Salahudin, M.Ag. (………..) (Ketua Sidang/Pem. I)

Bq. Ari Yusrini, M.M. (………..)

(Sekretaris Sidang/Pemb. II)

Dewi Sartika Nasution, M.Ec. (………...)

(Penguji I)

H. Bahrur Rosyid, M M. (………...) (Penguji II)

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag.

NIP 197111041997031001

(6)

vii MOTTO

―Bersabarlah menghadapi rintangan, sebab tiada yang diraih tanpa kesabaran‖

(7)

viii

PERSEMBAHAN

―Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, penulisan skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua ku tercinta Bapak Darmawi Azhar (Alm) dan Ibu Jumakyah, atas doa yang selalu tercurahkan, selalu menyemangati dan memberikan nasihat kepada saya untuk dapat selesai tepat pada waktunya, saya sangat berterimakasih kepada ibu saya karena telah rela banting tulang demi masa depan anak-anaknya, semoga ibu saya selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT Aamiin allahummaaamiin, untuk temen-temen terdekatku dan temen seperjuanganku Ekonomi Syariah (E) yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi saya dapat terselesaikan tepat pada waktunya, Almamater kebanggaanku UIN Mataram tempat menuntut ilmu, semoga semakin jaya dan maju.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai macam nikmat, terutama nikmat iman, sehat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: ― Kreatifitas Masyarakat Dalam Pengembangan Produk Lebah Trigona Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah” tepat pada waktunya.

Sholawat serta salam tidak lupa pula penulis haturkan junjungan alam Nabi kita, Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman yang terang menerang.

Penulis menyadari bahwa banyak kendala yang dihadapi penulis selama proses penyusunan skripsi ini, tetapi karena bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak baik itu berupa moril maupun materil, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis memberikan penghargaan setinggi tingginya dan ucapan terimakasih sebanyak- banyaknya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

1. Dr. Muh. Salahudin, M.Ag., sebagai pembimbing I dan Bq. Ari Yusrini, M.M., sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

2. H. Bahrur Rasyid, M.M sebagai ketua program Studi Ekonomi Syariah.

3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag., selaku Rektor UIN Mataram

(9)

x

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram yang telah banyak memberikan bimbingan selama peneliti melaksanakan studi di UIN Mataram.

6. Almamaterku tercinta UIN Mataram.

7. Kepada kedua orang tua ku tercinta Darmawi Azhar (Alm) dan Jumakyah, terima kasih atas doa dan dukungan yang selalu tercurahkan, kasih sayang, pengorbanan serta perhatian yang selalu diberikan untuk menyemangati penulis, serta teman- teman terdekatku dan teman seperjuanganku Ekonomi Syariah (E) yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga skripsi saya dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak jauh dari kekurangan, kekeliruan dan kejanggalan. Oleh karena itu diharapkan segala saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis demi penyempurnaan skripsi ini. Dan skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT meridhoinya Aamiin.

Mataram, 12 Juli 2021

Penulis

Rohmi Sugiani

NIM: 170501171

(10)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 8

1. Kreatifitas dan Ekonomi Kreatif... 8

2. Konsep Entrepreneurship ... 12

3. Pendapatan ... 15

B. Penelitian Terdahulu ... 19

(11)

xii BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 25

B. Tehnik Pengumpulan Data ... 27

C. Tehnik Analisis Data ... 30

D. Validitas dan Reliabelitas Data... 31

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELTIAN ... 34

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

a. Sejarah singkat desa sintung ... 34

b. Letak Geografis ... 36

c. Kependudukan ... 36

d. Kondisi Pemerintahan desa ... 38

e. Nama dan Jabatan Pemerintahan desa ... 39

2. Kreatifitas masyarakat dalam pengembagan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di desa sintung ... 42

a. Kreatifitas budidaya lebah trigona ... 42

b. Produksi dan pengembangan lebah trigona ... 45

3. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di desa sintung ... 50

a. Cuaca ... 50

b. Kurangnya sarana dan prasarana ... 51

(12)

xiii

c. SDM (Sumber Daya Manusia) ... 52 d. Modal ... 52 B. PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Kreatifitas masyarakat dalam pengembagan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di desa

sintung ... 53 2. Pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat di desa sintung ... 54 BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 57 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN

(13)

xiv

DAFTAR TABEL Tabel :

1. Daftar pengurus dan anggota kelompok sadar wisata budidaya lebah trigona 2. Daftar nama serta jabatan pemerintahan desa

3. Pendapatan masyarakat

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran :

1. Pedoman Wawancara

2. Foto Dokumentasi kegiatan penelitian 3. Surat izin penelitian

4. Kartu konsul

(15)

xvi

KREATIFITAS MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PRODUK LEBAH TRIGONA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SINTUNG KECAMATAN PRINGGARATA

KABUPATEN LOMBOK TENGAH.

Oleh:

Rohmi Sugiani NIM 170501171

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreatifitas dan kendala yang dihadapi masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer yaitu melalui wawancara kepada informan yaitu Peternak budidaya lebah trigona di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kreatifitas yang dilakukan oleh masyarakat yaitu membuat suatu produk dari bahan dasar propolis (Lem Lebah) menjadi suatu produk sabun batang dan parfum. Dengan adanya kreatifitas pengembangan produk lebah trigona ini pendapatan masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya didapatkan dari penjualan madu saja.

Kata Kunci: Kreatifitas, Pengembangan Produk Lebah Trigona, Pendapatan

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara sebagai daerah tropis yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, diantara jenis fauna yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah potensi untuk menghasilkan madu karena adanya potensi berupa aneka bunga yang tumbuh subur di alam tropis. Dengan luas hutan yang mencapai 136,88 juta ha.1 Maka hal tersebut berpotensi untuk memberdayakan ekonomi para petani yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu bangsa diantaranya ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju.2

Lebah trigona adalah salah satu sumber daya hutan yang potensial untuk dikembangkan dalam pembudidayaannya. Hal itu disebabkan karena sumber pakan lebah yang sangat melimpah (hampir semua tumbuhan yang menghasilkan bunga dapat dijadikan sebagai sumber pakan) baik yang berasal dari tanaman pertanian, tanaman hutan maupun perkebunan.

Untuk mengembangkan suatu produk perlu adanya kreatifitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor

1 Kementrian kehutanan, ―Berita Negara,” no. 460 (2010): 1–26.

2 Pongky Arie Wijaya Arianti Zahrah, “Manfaat Eksistensi Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Terhadap Unemployment Rate‖ 10 (2019): 110–16.

(17)

2

produksi yang utama. Keberadaan ekonomi kreatif sangat dibutuhkan olehpemerintah untuk mengokohkan perekonomian, istilah ekonomi kreatif berkembang dari konsep modal berbasis kreatifitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.3

Lebah trigona menghasilkan tiga produk yaitu madu, propolis dan bee pollen yang dimana Madu merupakan salah satu produk hasil hutan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai suplemen kesehatan, kecantikan, anti toksin, obat luka dan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman.4

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti terkait pengembangan usaha lebah trigona yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Lempenge Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

Diperoleh hasil wawancara dengan salah satu peternak lebah trigona yaitu Hartawan yang mengatakan ‖lebah trigona telah dipasarkan sampai diluar Lombok, yaitu daerah Jawa Timur, Batam, dan Bali. Harga bibit lebah trigona per kotak atau per stup di daerah Lombok yaitu Rp. 200.000, dan di luar daerah Lombok yaitu dengan harga Rp. 250.000 per stup sedangkan harga

3 Ambar Adrianto and Emiliana Sadilah, Ekonomi Kreatif, vol. 5, 2016.

4 jan Edmond Papilaya, ―Analisis Finansial Usaha Lebah Madu (Studi Kasus Di Pusat Perlebahan Halmahera, Desa Linaino, Provinsi Maluku Utara) (Financial Analysis of Honeybee Business,‖ 2014.

(18)

madu yang berukuran 250 ml seharga Rp. 125.000 dan yang berukuran 500 ml seharga Rp200.000. Adapun jumlah masyarakat yang menjalankan usaha ternak budidaya lebah trigona sebanyak 26 orang yang berasal dari empat Dusun yaitu Dusun Lempenge, Dusun Pidada, Dusun Kebun Nyiur dan Dusun Selakan. Para peternak lebah trigona tersebut menjadikan ternak lebah trigona sebagai usaha sampingan. Namun, ada juga beberapa peternak yang menjadikan usaha ternak lebah trigona sebagai sumber pendapatan pokok.

Peternak budidaya lebah trigona selain menghasilkan madu asli peternak lebah trigona tersebut juga sudah memproduksi berbagai macam produk yang dihasilkan dari lebah trigona yaitu propolis (lem lebah) yang dimana propolis sudah melalui proses penyulingan sehingga menghasilkan suatu produk seperti sabun batang dan Parfum. Harga sabun batang yaitu Rp.

35.000 dan parfum roll on yang berukuran 8 ml seharga Rp. 15.000 dan parfum semprot yang berukuran 25 ml seharga Rp. 25.000‖.5 Alat yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut masih meminjam tempat dalam proses pembuatan yang berasal dari bahan dasar propolis.

Inovasi masyarakat melalui pengembangan produk lebah trigona di harapkan dapat meningkatkan keterampilan dan skill agar berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Usaha budidaya lebah trigona ini dinilai cukup menguntungkan bagi masyarakat yang membudidayakannya,

5Hasil wawancara dengan Hartawan (Peternak lebah trigona), wawancara pada tanggal 29 Oktober 2020.

(19)

4

karena cara pembudidayaannya yang cukup sederhana, sangat mudah dibudidayakan oleh siapapun dan ramah lingkungan serta pemasarannya tidak sulit karena banyak peminat khususnya masyarakat di desa itu sendiri.

Dusun Lempenge Desa Sintung Kec. Pringgarata merupakan satu- satunya pusat pengembangan lebah trigona yang ada di Lombok Tengah dan sudah menjadi desa wisata kampung lebah lempenge. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan salah satu peternak lebah trigona yaitu Bapak Sahwan yang mengatakan ― Lebah trigona di budidayakan oleh sebagian masyarakat Desa Sintung yang membentuk kelompok budidaya dengan kepala desa yang langsung menjadi Pembina di kelompok tersebut dan sudah berdiri sejak tahun 2015.

Tabel. 1.1

Daftar pengurus dan anggota kelompok sadar wisata budidaya lebah trigona:6

No Nama Jabatan

1 Sahwan, S.Pt, M.Si Ketua 2 Ahmad Afandi, S.Pt Wakil 3 Hartawan, S.Pt Sekretaris

4 Mizro'ah Bendahara

6 Wawancara dengan Bapak Sahwan (Peternak lebah trigona), wawancara pada tanggal 24 januari 2021.

(20)

5 H. Ahmad Farizi Seksi Kemanan

6 Sabandi Seksi Kebersihan Dan Keindahan 7 Nurlia Daeni Seksi Daya Tarik Wisata

8 Lalu Asrorudin, S.Pd Seksi Humas Dan Pengembangan SDM 9 Ahmat Ramli Seksi Pengembangan Usaha

10 M. Agus Juhairi Seksi Usaha Lainnya

11 Sahri Anggota

12 Sarpin Anggota

13 Nita Lismayanti, S.Pd Anggota

14 Selamat Anggota

15 Muhammad Hamsun Anggota

16 Aq. Selemah Anggota

17 Hidayatul badriah Anggota

18 Raisah Anggota

19 Rusniadi Anggota

20 Serune Anggota

21 Jumarim Anggota

22 Muhakim Anggota

23 Sahni Anggota

24 Mukminah Anggota

25 Sadri Anggota

(21)

6

26 Hasanah Anggota

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ―Kreatiftas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah‖.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah?

2. Apa saja kendala dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kreatifiitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat

(22)

di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

b. Untuk mengetahui kendala dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

a. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu karya ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan pemahaman lebih dalam tentang Kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

b. Secara Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi deskriptif atau pengetahuan praktis khususnya bagi masyarakat peternak lebah trigona di Dusun Lempenge Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dalam melakukan kreatifitas pengembangan produk lebah trigona untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut.

(23)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Kreatifitas dan Ekonomi Kreatif a. Kreatifitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif berarti memiliki daya cipta. Selanjutnya kreatifitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu hal yang baru, baik berupa produk fisik, jasa yang berupa suatu sistem atau solusi atau sebuah masalah. Kreatifitas sering diasosiasikan dengan keaslian, imajinasi, kecerdasan dan keahlian untuk menemukan atau menciptakan sesuatu. Individu yang kreatif yaitu individu yang imajinatif mengekspresikan gagasannya dan memilki ilmu pengetahuan yang begitu luas. Kreatifitas meliputi tiga hal, yaitu pertama kreatifitas merupakan kemampuan membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru, kedua kreatifitas merupakan sikap untuk menerima perubahan dan sesuatu yang baru, ketiga kreatifitas merupakan sebuah proses dimana individu kreatif adalah individu yang secara kontinu terus belajar dan melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahan pada pekerjaan kreatifnya.7

7 Darwi dkk, “Pengelola Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Pusat Penelitian Ekonomi,”

Jakarta (Gedung Widia Graha LIPI.), hlm. 20.

(24)

Menurut Conny Setiawan ―kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk yang baru‖.

Menurut Dedi Supriadi ― kreatifitas merupakan kemampuan seorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya‖.8

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas adalah sebuah usaha seseorang yang dilakukan dengan menumbuhkan kemampuan inisiatif yang baru serta menciptakan suatu perubahan baru dari ide-ide tersebut, kemudian kemampuan dari ide-ide tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu produk, jasa dan pengolahan baru yang tentunya mempunyai nilai manfaat soisal maupun ekonomi.

Bentuk kreatifitas yang dilakukan oleh peternak budidaya lebah trigona yaitu : Membuat suatu produk dari bahan dasar lebah trigona yaitu propolis (lem lebah) yang melalui tahap penyulingan kemudian di proses menjadi suatu produk seperti sabun batang dan Parfum.

8Buchari Alma, ―Kewirausahaan,‖ Bandung (Alfabeta, 2013), 68.

(25)

10

b. Konsep kreatifitas

Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang sulit, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan itu terletak pada definisi kreatifitas, kriteria perilaku kreatif, proses kreatif, hubungan kreativitas dan inteligensi, karakteristik orang kreatif dan upaya untuk mengembangkan kreativitas.

Berdasarkan penekanannya definisi-definisi kreativitas dapat dibedakan kedalam dimensi person, proses, produk dan press, yaitu:

a) Person (pribadi), merupakan tindakan yang kreatif yang muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.

b) Process (proses), merupakan langkah-langkah proses kreatif yang banyak diterapkan dalam pengembangan kreatifitas meliputi tahap persiapan inkuasi, iluminasi dan verifikasi.

c) Product (produk), merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru.

d) Press (Pendorong), merupakan dorongan internal yang berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan atau menyibukkan diri

(26)

secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan pisikologis.9

c. Indikator Kreatifitas

Adapun indikator-indikator dari kreatifitas sebagai berikut:

a) Menciptakan

Menciptakan adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada atau Kemampuan membuat suatu produk baru.

b) Memodifikasi

Memodifikasi adalah mencari cara-cara membentuk fungsi- fungsi baru atau merubah bentuk sebuah barang atau produk dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya.

c) Mengombinasikan

Mengombinasikan adalah mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.10

d) Mengembangkan

Mengembangkan adalah suatu kemampuan dalam mengolah suatu produk yang sudah ada menjadi nilai jual yang tinggi.11

9 Ali musa pasaribu, “Kewirausahaan Berbasis Agribisnis,‖ Yogyakarta (CV. Andi Offset, 2012), 62.

10 Basrowi, “Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi,‖ Bogor (Ghalia Indonesia, 2014), 39–

40.

(27)

12

d. Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menjadikan kreatifitas, warisan budaya dan lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Proses penciptaan nilai tambah berdasarkan kreatifitas, budaya dan lingkungan inilah yang memberikan nilai tambah pada suatu perekonomian. Intinya yaitu produktivitas yang bersumber kepada orang-orang kreatif yang mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.12

Adapun manfaat ekonomi kreatif yaitu sebagai berikut : a. Menciptakan kompetisi bisnis yang lebih sehat b. Menciptakan lapangan kerja baru

c. Meningkatkan inovasi diberbagai bidang d. Membuat masyarakat menjadi lebih kreatif 2. Konsep Entrepreneurship

Kewirausahaan tidak selalu berhubungan dengan aktivitas ekonomi tetapi juga berhubungan dengan seluruh sistem hidup termasuk sosial, pendidikan, agama, teknologi dan lain-lain. Semuanya itu memiliki dampak dalam memperkuat ekonomi bangsa. Di dunia pendidikan contohnya, diketahui sebagai mata rantai antara permintaan

11 Andika Isma dkk, “Pengaruh Kreativitas Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Di Universitas Negeri Makasar,‖ 2016.

12 Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Indonesia, Jakarta (Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017). h. 10

(28)

akan pangsa kerja dengan proses pendidikan yang dilakukan. Dalam sistem pemerintahan disyaratkan untuk lebih efektif dan efesien yang kemudian menghadirkan konsep ―governmental entrepreneurship‖.

ESQ adalah salah satu bentuk inovasi dan kreativitas untuk memperkuat keyakinan terhadap agama. Pada dasarnya aktivitas kewirausahaan di bidang non ekonomi adalah tidak secara langsung berkaitan dengan aktivitas ekonomi akan tetapi berdampak secara langsung dan nyata pada sektor-sektor tersebut. Dengan demikian ekonomi harus dilihat sebagai sebuah sistem yang saling memiliki keterkaitan dengan sistem lainnya di tengah masyarakat.13 Jadi poin yang bisa diambil yaitu : pertama, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan menggabungkan semua sumber untuk mecapai hasil yang maksimal dengan ide-ide kreatif yang digunakan dalam menjalankan sebuah usaha. Kedua, kewirausahaan merupakan kerangka nilai yang dimana nilai ini digunakan sebagai motivasi untuk menyalurkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengembangkan sebuah usaha. Kunci utama suatu keberhasilan dalam mengembangkan sebuah usaha yaitu pada manajemen pengelolaan usaha. Banyak usaha yang bangkrut karena

13 Muh. Salahudin dkk, ―Etrepreneurship and Economics of Pesantrens in Lombok Island‖ 4, no. 2 (2019).

(29)

14

pengelolaan usaha nya yang kurang tepat sehingga menyebabkan kerugian bagi pemilik usaha.14

Kewirausahaan merupakan suatu tujuan yang dimana dapat membangun sebuah kemandirian dan berpikir inovatif dalam menciptakan sebuah karya sesuatu. Potensi yang dimiliki oleh masyarakat haruslah ditumbuhkembangkan supaya dapat tercipta rasa kreasi apa yang telah diperbuat melalui hasil karyanya. Kewirausahaan haruslah dimaknai sebagai momentum untuk mengubah mentalitas, pola pikir dan perubahan sosial budaya.15

kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan peluang di pasar. Dibidang bisnis misalnya, perusahaan akan sukses dan memperoleh peluang besar bila memiliki kreativitas dan inovasi. Proses kreatif dan inovasi , wirausaha menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa. Nilai tambah atas barang dan jasa yang diciptakan melalui proses kreatif dan inovasi banyak menciptakan keunggulan, termasuk keunggulan bersaing, Dengan memiliki jiwa kewirausahaan maka birokrasi dan institusi akan memiliki motivasi ,

14 Dewi sartika nasuton, “Peningkatan Kapasitas Manajemen Usaha Bagi Pelaku Usaha Sektor Industri Ukm Roti Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Usaha Menuju Industri Mandiri”

14, no. 1 (2018): 27–34.

15Bahrur rosid, “Pola Inkubasi Manajemen Usaha Krupuk Dalam Pengambangan Ekonomi, Inovasi Dan Diversifikasi Produk Masyarakat Kota Mataram” 11, no. 1 (2020).

(30)

optimisme, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, efektif, inovatif, fleksibel dan adaptif.16

3. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Dalam Islam, pendapatan masyarakat adalah perolehan barang, uang yang diterima atau dihasilkan oleh masyarakat berdasarkan aturan-aturan yang bersumber dari syariat islam. Pendapatan masyarakat yang merata, sebagai suatu sasaran merupakan masalah yang sulit dicapai, namun berkurangnya kesenjangan adalah salah satu tolak ukur berhasilnya pembangunan. Bekerja dapat membuat seseorang memperoleh pendapatan atau upah atas pekerjaan yang dilakukannya. Setiap kepala keluarga mempunyai ketergantungan hidup terhadap pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai kebutuhan sandang pangan, papan dan beragam kebutuhan lainnya. Dalam Islam, kebutuhan memang menjadi alasan untuk mencapai pendapatan minimum, sedangkan kecukupan dalam standar hidup yang baik adalah hal yang paling

16 Ahmad Muhasim, Entrepreneurship Solusi Kompetisi Di Era Millenial, Mataram (Sanabil, 2019).

(31)

16

mendasar distribusi retribusi setelah itu baru dikaitkan dengan kerja dan kepemilikan pribadi.17

Sedangkan menurut Filly Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan yang dilakukannya, pendapatan sebagai balas jasa dan kerja sama faktor-faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal dan pengelolaan.18

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan yang dilakukan yang berupa uang, barang dan jasa.

b. Indikator pendapatan

Adapun indikator-indikator pendapatan sebagai berikut:19 a) Pendapatan pokok

Pendapatan pokok adalah pendapatan yang bersifat periodik atau semi periodik. Jenis pendapatan ini merupakan sumber pokok yang bersifat permanen.

b) Pendapatan Tambahan

Pendapatan tambahan adalah pendapatan rumah tangga yang dihasilkan anggota rumah tangga yang bersifat tambahan.

17 Mustafa Edwin Nasution, “Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam,‖ Jakarta (Kencana Renada Media Group, 2011), h. 132.

18Filly, Kontribusi Usaha Budidaya Lebah Madu Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Lebah Madu Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur, Skripsi (Universitas Lampung, 2018).

19Dedi Supriadi Sukarno Wibowo, Ekonomi Mikro Islam, Bandung (Pustaka Setia, 2013).h.

21-22

(32)

c) Pendapatan lain

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang tidak terduga.

Pendapatan lain-lain berupa bantuan dari orang lain.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Pendapatan tidak selalu ditentukan oleh seberapa banyak usaha yang dijalankan oleh seorang wirausahawan. Walaupun hal tersebut juga ikut menentukan besarnya pendapatan. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Modal

Modal merupakan input (faktor produksi) yang sangat penting dalam menentukan tinggi rendahnya pendapatan. Besar kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan.

b. Lamanya usaha

Lamanya usaha adalah lama waktu yang sudah dijalani pedagang dalam menjalankan usahanya, ditunjukkan dalam satuan tahun. Lama dalam pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan lama seseorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya.

(33)

18

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam suatu produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak dari faktor input yang lain. Dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja akan mendorong peningkatan produksi sehingga pendapatan pun akan meningkat.20

d. Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Secara umum peningkatan merupakan suatu upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas dalam kemajuan. Peningkatan yakni penambahan keterampilan dan kemampuan supaya menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam suatu proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.

Kata peningkatan biasanya digunakan dalam arti yang positif dan dapat menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari suatu proses atau dengan tujuan peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu. Dimana pada saat

20 Komang Adi Antara dan Luh Putu Aswitari, ―Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di Kecamatan Denpasar Barat,” Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol. 5 No. (n.d.).

(34)

suatu usaha atau proses itu telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang diharapkan. Menurut Reksoprayitno pendapatan dapat diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu.21

Berdasarkan uraian diatas, peningkatan pendapatan adalah suatu keadaan dimana ditandai dengan bertambahnya suatu penghasilan yang diterima oleh seseorang dalam hitungan waktu baik jam, hari, minggu ataupun bulan terhadap apa yang telah dikerjakan melalui suatu kegiatan usaha bidang perekonomian baik itu produksi, distribusi, konsumsi barang ataupun jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelusuran terhadap karya terdahulu yang berkaitan dengan topik dengan penelitian yang sedang dilakukan dan sebagai panduan penelitian lebih lanjut serta untuk mendapatkan data yang valid, guna untuk menghindari plagias, duplikasi, repetisi serta untuk menjamin keabsahan dan keaslian penelitian ini.

1. Ratna Sapta Mugayyara dengan judul skripsi ―Pengaruh keberadaan pasar induk mandalika terhadap peningkatan pendapatan pedagang di

21 Reksoprayitno, Sistem Ekonomi Dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta (Bina Grafika, 2010).h.

74.

(35)

20

kelurahan mandalika kecamatan sandubaya kota mataram‖. Dari hasil penelitiannya yaitu berdasarkan hasil penyebaran angket dan kuesioner diperoleh jenis usaha yang paling banyak dijual oleh pedagang yang berasal dari kelurahan mandalika merupakan barang berupa sembako dan sayur-sayuran, selain itu dari segi modal usaha diperoleh modal terendah pedagang berkisar antara Rp. 100.000- Rp. 500.000 dan modal tertinggi mencapai Rp.3.000.000- Rp. 10.000.000. Keberadaan pasar induk Mandalika berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan pedagang pasar yang berasal dari kelurahan mandalika, kecamatan sandubaya, kota mataram dengan nilai signifikan yaitu 0,000 < 0,05. Adapun besaran pengaruh variabel keberadaan pasar (X) terhadap variabel pendapatan (Y) dilihat dari nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 0,624 yang berarti bahwa variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 62,4% sedangkan sisanya 37,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang bagaimana peningkatan pendapatan pelaku usaha sedangkan perbedaanya yaitu penelitian terdahulu membahas tentang Pengaruh keberadaan pasar induk mandalika terhadap peningkatan pendapatan pedagang di kelurahan mandalika kecamatan sandubaya kota mataram sedangkan penelitian sekarang membahas tentang kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap

(36)

peningkatan pendapatan masyarakat di desa sintung kecamatan pringgarata kabupaten Lombok tengah.22

2. Fitriana dengan judul skripsi ―Kreatifitas budidaya lebah linot dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga‖. Dari hasil penelitiannya yaitu tahapan-tahapan dalam budidaya lebah linot yaitu 1).

Pengambilan sarang lebah linot 2). Penanaman bunga sebagai makanan lebah. Pengambilan sarang lebah linot dilakukan degan mencari ke hutan kemudian lebah linot diletakkan sekalian dengan kotak penyimpan madu diarea lahan kemudian bunga-bunga sebagai makanan lebah ditanam di perkarangan sekitar merupakan suatu inovasi baru supaya memudahkan lebah linot untuk mencari makanan.

Pendapatan yang dihasilkan dari usaha budidaya madu linot dalam setahun sekitar 40 juta sehingga usaha budidaya madu dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang kreatifitas. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu membahas tentang Kreatifitas budidaya lebah linot dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga Sedangkan penelitian sekarang membahas tentang kreatifitas masyarakat dalam pengembangan

22 Ratna Sapta Mugayyara, “Pengaruh Keberadaan Pasar Induk Mandalika Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Di Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Kota Mataram,”

Skripsi (Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram, 2020).

(37)

22

produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.23 3. Wardina Amalia dengan judul skripsi ―Perilaku Pedagang Pasar

Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan Di Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara‖. Dari hasil penelitiannya yaitu dalam melakukan kegiatan sebagai pedagang memiliki beberapa cara berperilaku sebagai pedagang dalam meningkatkan pendapatan dengan cara menyediakan dan menyampaikan kualitas produk dengan baik, merawat barang dengan baik, menerapkan sistem tawar menawar, berkomunikasi dengan baik dalam melayani setiap pembeli dan bisa memanfaatkan hasil penjualan dengan baik. Persamannya yaitu sama-sama meneliti tentang meingkatkan pendapatan pelaku usaha, Sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu membahas tentang Perilaku Pedagang Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan Di Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Sedangkan penelitian sekarang membahas tentang kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan

23 Fitriana, Kreatifitas Budidaya Lebah Linot Dalam Upaya Meningkatkan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Gampong Pante Cermin Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya), Skripsi (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2017).

(38)

masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.24

4. Wahyu Saputro dengan judul Skripsi ―Analisis Peran Ekonomi Kreatif Dalam Peningkatan Pendapatan Pengrajin (Studi kasus pada pusat oleh-oleh jambi jakoz kota jambi)‖, Dari hasil penelitiannya yaitu semua pengrajin yang telah diwawancara oleh peneliti terlihat bahwa enam pengrajin mengalami peningkatan pendapatan dari sebelum menjadi pengrajin dan sesudah menjadi pengrajin, pendapatan yang dihasilkan dari para pengrajin yang awalnya sebagai ibu rumah tangga yang kini sudah menjalani usaha umkm yang dimiliki dimana usaha tersebut berperan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sebagai wadah bagi para pengrajin dalam memasarkan produk sehingga dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan pengrajin yang ada di kota jambi. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang industry kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu membahas tentang Analisis Peran Ekonomi Kreatif Dalam Peningkatan Pendapatan Pengrajin (Studi kasus pada pusat oleh-oleh jambi jakoz kota jambi), Sedangkan penelitian sekarang membahas tentang kreatifitas masyarakat dalam

24 Wardina Amalia, “Perilaku Pedagang Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan Di Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara,” Skripsi (fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri mataram, 2020).

(39)

24

pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.25

5. Ahmad Musawwir dengan judul Skripsi ―Analisis Pendapatan Masyarakat Dari Budidaya Lebah Madu Trigona (Trigona Sp) Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng ‖, Dari Hasil penelitiannya yaitu pendapatan dari masyarakat budidaya madu trigona di desa timusu kecamatan liliriaja dari 12 responden yang sudah diwawancara dimana mereka memiliki nilai pendapatan sebesar Rp. 9.731.000 per tahunnya dengan rata-rata pendapatan tiap responden budidaya madu trigona sebesar Rp. 810.917 pertahun.

Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang budidaya madu trigona Sedangkan perbedaannya adalah peneliti terdahulu membahas tentang Analisis Pendapatan Masyarakat Dari Budidaya Lebah Madu Trigona (Trigona Sp) Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Sedangkan penelitian sekarang membahas tentang kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

25 Wahyu Saputro, Analisis Peran Ekonomi Kreatif Dalam Peningkatan Pendapatan Pengrajin (Studi Kasus Pada Pusat Oleh-Oleh Jambi Jakoz Kota Jambi), Skripsi (Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018).

(40)

25 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gambaran, fakta-fakta atau gejala-gejala secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.26

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan metode-metode yang digunakan yaitu melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui observasi, peneliti akan mendapatkan data atau informasi mengenai kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Peneliti di sini akan lebih banyak menggunakan wawancara dengan informan, karena itu dirasa cukup memudahkan peneliti untuk mengambil informasi yang lebih banyak dan lebih dipercaya (akurat).

26 Riyanto Yatim, “Metodologi Penelitian Pendidikan,‖ Surabaya (PT. Usaha Nasional, 2011), h. 23.

(41)

26

3. Sumber dan Jenis Data a. Jenis data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka.27 Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian meliputi kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

b. Sumber data

Adapun jenis data yang dijadikan sumber data adalah sebagai berikut:

1) Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi.28 Dalam penelitin ini yang termasuk data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari masyarakat yaitu kelompok usaha ternak budidaya lebah trigona di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah melalui wawancara yang

27 Moleong J. Lexy, ―Metodologi Penelitian Kualitatif,‖ Bandung (PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 157.

28 Rosdy Ruslan, ―Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi,‖ Jakarta (PT. Raja Grapindo Persada, 2013), h. 29.

(42)

dilakukan peneliti terhadap masyarakat peternak budidaya lebah trigona.

2) Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan hasil kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif.29 Dalam penelitian ini data sekunder yaitu data yang di ambil dari buku- buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan terkait dengan kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

B. Teknik Pengumpulan Data

Supaya data dan informasi dapat dipergunakan dalam penalaran, data dan informasi tersebut harus merupakan fakta. Untuk mengumpulkan data yang relevan dengan masalah yang diteliti maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan tiga metode, yaitu metode

29Muhammad Teguh, ―Metode Penelitian Ekonomi, Teori Dan Aplikasi,‖ Jakarta (Grapindo Persada, 2010), h. 121.

(43)

28

observasi, wawancara dan dokumentasi.30 Supaya lebih jelas ketiga metode ini akan di uaraikan sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.31 Observasi dapat dilakukan dengan cara partisipatif dan non partisipatif. Observasi partisipatif adalah kegiatan mengumpulkan data dimana pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung.

Sedangkan observasi nonpartisipatif adalah pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dimana dia hanya berperan mengamati kegiatan.32

Peneliti menggunakan metode observasi partisipatif dengan alasan dapat memudahkan peneliti dalam memperoleh data.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi yakni melalui kontak atau

30 Hamid Patilima, ―Metode Penelitian Kualitatif,‖ Bandung (Alfabeta, 2013), h. 63.

31 Sugiyono, ―Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methode),‖ Bandung (CV alfabeta, 2013).

32Nana Syaodih Sukmadinata, “Metode Penelitian Pendidikan,‖ Bandung (Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 220.

(44)

hubungan pribadi antara pengumpul data (pewancara) dengan sumber data (responden).

Wawancara dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Metode wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dimana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara lengkap dan sistematis dalam mengumpulkan datanya.33 penulis melakukan wawancara untuk mencari data kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah dengan mewawancarai pihak terkait seperti masyarakat peternak yang menjalanakan usaha budidaya lebah trigona dengan mengajukan pertanyaan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang mengandung arti mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan atau karya seseorang, transkip, buku, surat kabar,

33 Sugiyono, ―Memahami Penelitian Kualitatif,” Bandung (Alfabeta, 2012), 73–74.

(45)

30

majalah dan sebagainya.34 Penulis menggunakan teknik ini untuk mencari informasi dari buku, foto tentang kreatifitas masyarakat dalam pengembangan produk lebah trigona terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.

C. Teknik Analisis Data

Metode analisa data yang penulis gunakan adalah menggunakan kualitatif deskriptif, yaitu dengan memaparkan informasi-informasi faktual yang diperoleh dari lapangan yang banyak bersifat informasi dan keterangan-keterangan, baik berupa kata-kata lisan maupun tulisan dan langkah-langkah yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.35

Dalam menganalisa data, peneliti menerapkan langkah-langkah yaitu:

a. Pencocokan, kegiatan pencocokan adalah untuk mengetahui jumlah instrumen yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan dan mengecek kelengkapan lembar instrument.

b. Kegiatan pembenahan, meliputi pengecekan kelengkapan pengisian data, keterbatasan tulisan, kejelasan makna jawaban,

34 Suharsimin Arikunto, ―Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,‖ Jakarta (PT.

Bineka Cipta, 2012).

35 Johan Setiawan Albi Anggito, “Metodologi Penelitian Kualitatif,” Jawa Barat (CV Jejak, 2018), hlm. 183.

(46)

keajegan dan kesesuaian jawaban, relevansi jawaban dan penggunaan satuan data.36

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian mengingat penelitian ini menampilkan data-data kualitatif

Data yang terkumpul ditafsirkan dan dianalisis secara induktif untuk memberikan gambaran mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi. Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Berfikir induktif adalah berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa kongkrit, kemudian dari data atau peristiwa yang kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum.37 D. Validitas dan Reliabelitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berada antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya pada obyek penelitian.38

Reliabelitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan fositivistik, suatu data dinyatakan

36Ibid

37Sutrisno Hadi, ―Metode Riserach,‖ Jakarta (Andi Offset, 2011), hlm. 42.

38 Ibid, hlm. 267.

(47)

32

reliabelitas apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Dalam hal ini dapat kita temukan bahwa alat ukur dan hasil pengukuran berkaitan atau merupakan satu kesatuan, sehingga kriteria validitas dan reliabelitas tidak dapat berdiri dan kita selalu berusaha untuk membuat atau memakai alat ukur yang terpercaya dengan hasil pengukuran yang valid.

Untuk mendapatkan data atau informasi yang benar-benar valid, kredibel, data akurat, maka perlu diketahui kebenaran atau kesahihan dari data tersebut. Beberapa macam metode digunakan dalam rangka menguji kesahihan data, yaitu:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Keikutsertaan Peneliti adalah hal yang paling utama dan sangat penting serta menentukan dalam proses pengumpulan data.

Keikutsertaannya tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat. Tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti hingga pengumpulan data yang dibutuhkan bisa tercapai.

(48)

b. Pembahasan dengan teman sejawat

Penulis melakukan teknik ini dengan cara memaparkan hasil penelitian dengan cara diskusi dengan rekan-rekan sejawat.

Meleong, mengungkapkan bahwa diskusi dengan teman sejawat akan menghasilkan: (1) pandanagan kritis terhadap hasil penelitian, (2) semua teori substantive, (3) membantu mengembangkan langkah berikutnya, (4) pandangan lain sebagai pembanding.39

c. Kecukupan referensi

Dalam suatu penelitian Kecukupan referensi sangatlah penting dan perlu untuk mendukung dan menyempurnakan hasil penelitian. Oleh karena itu Peneliti selalu berupaya untuk memperbanyak referensi agar nantinya data dan informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawab kan secara cerdas, ilmiah, dan professional.

39 Ibid.

(49)

34 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Sejarah Singkat Desa Sintung

Desa sintung berdiri sekitar tahun 1812 M yang pendirinya adalah Raden Taham yang berasal dari Desa Rambitan yaitu pada zaman kerajaan bali, pada waktu itu kerajaan Bali dipimpin oleh seorang raja yang bernama Anak Agung Ngurah.

Desa Sintung merupakan desa asli sebelum pemekaran wilayah kecamatan di kabupaten Lombok Tengah, pada waktu itu Desa Sintung masuk dalam wilayah kecamatan Batukliang, setelah pemekaran Kecamatan di Wilayah Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 1969, maka Desa Sintung masuk dalam Wilayah Kecamatan Pringgarata.

Sedangkan jabatan Kepala Desa Sintung dari pertama sampai sekarang adalah :

1)Mamiq Milasih yang di kenal dengan Jero Okon menjabat / bertugas sejak tahun 1849 s/d 1884.

2)Mamiq Ratmaja menjabat / bertugas dari tahun 1884 s/d 1886.

3)Mamiq Sani menjabat / bertugas dari tahun 1886 s/d 1936.

4)Muh menjabat / bertugas dari tahun 1936 s/d 1960.

(50)

5)Darwan menjabat / bertugas dari tahun 1960 s/d 1962.

6) Lalu Sabar menjabat / bertugas sebagai pejabat sementara tahun 1962.

7) Abdul Rauf menjabat / bertugas dari tahun 1962 s/d 1963.

8) Darwan menjabat / bertugas dari tahun 1963 s/d 1964 9) Basri menjabat / bertugas dari tahun 1964 s/d 1968

10)Darwan menjabat / bertugas dari tahun 1968 s/d 1981 yang diangkat oleh Bupati Lombok Tengah dari hasil pemilihan tahun 1968 yang dipilih kembali pada tahun 1977, dan Pada tahun 1982 Kepala Desa dijabat oleh Camat Pringgarata Drs. L.Moh. Danial dan H.L.Yusuf Umar, Ba. Sebagai penjabat sementara karena Kepala Desa Meninggal dunia.

11) Suarno menjabat / bertugas dari tahun 1983 s/d 1997 12) M. Zaenudin menjabat / bertugas dari tahun 1998 s/d 2003

13) Muhadjar menjabat / bertugas dari tahun 2003 s/d 2005 yang ditunjuk dan diangkat oleh Bupati Lombok Tengah sebagai penjabat karena Kepala Desa sebelumnya mengundurkan diri.

14) L. Sunawar Artijaya, S.Ag. menjabat / bertugas pada tahun 2006 yang ditunjuk dan diangkat oleh Bupati Lombok Tengah sebagai PJS.

15) Risnawati Hartani, S.IP menjabat / bertugas dari tahun 2007 s/d 2012 16) Muhadjar, menjabat/bertugas pada tahun 2012 yang ditunjuk dan

diangkat oleh Bupati Lombok Tengah sebagai PJS.

(51)

36

17) Lalu Asroruddin, S.Pd menjabat / bertugas dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018

18)Herman menjabat / bertugas dari tahun 2019 sampai sekarang.40 b. Letak Geografis

1) Luas wilayah : 481,166 Ha 2) Batas wilayah

Sebelah utara : Desa Peresak Kec. Narmada Sebelah timur : Desa Arjangka

Sebelah selatan : Desa Sisik Sebelah barat : Desa Bagu 3) Orbitas

a) Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 3 km b) Jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten : 14 km c) Jarak dari pusat pemerintahan Provinsi : 14 km c. Kependudukan

1) Jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin41 a) Laki – laki : 4.160 Orang

b) Perempuan : 4.505 Orang c) Jumlah : 8.665 Orang

40 Profil Kantor Desa Sintung. Dikutip pada tanggal 22 Maret 2021

41 Profil Kantor Desa berdasarkan Jumlah Penduduk, h. 10 Dikutip pada tanggal 22 Maret 2021

(52)

d) Jumlah kepala keluarga : 3.212 KK 2) Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan :

a) Lulusan pendidikan umum : (1) Taman kanak – kanak :

(2) Sekolah Dasar ( SD ) : 1.327 Orang (3) SMTP / Sederajat : 3.415 Orang (5) SMTA / Sederajat : 1.085 Orang

(6) D1 : 21 Orang

(7) D2 : 74 Orang

(8) D3 : 11 Orang

(9) S1 : 76 Orang

(10)S2 : 2 Orang

b) Lulusan pendidikan khusus :

(1) Pondok pesantren : 50 Orang (2) Sekolah Luar Biasa ( SLB ) : -

(3) Kursus Keterampilan : 100 Orang (4) Pendidikan lain – lain : -

3) Jumlah penduduk menurut mata pencaharian : a) Karyawan :

(1) PNS : 63 Orang

(2) Polri : 5 Orang

(3) TNI : 5 Orang

(53)

38

(4) Swasta : 52 Orang

b) Pedagang : 57 Orang

c) Tani : 1.622 Orang

d) Pertukangan : 60 Orang e) Buruh tani : 1.667 Orang

f) Jasa : 57 Orang

g) Pensiunan : 4 Orang h) Pengerajin : - Orang d. Kondisi Pemerintahan Desa

Pembagian wilayah Desa sintung terdiri dari 9 Dusun yang terletak di seluruh wilayah Sintung sebagai berikut :

1) Kadus Sintung Timur : L. Maksum Ali 2) Kadus Sintung Barat : M. Nuzul 3) Kadus Kebon Nyiur : Sailah Hawadi 4) Kadus Esot : H. Baharudin 5) Kadus Lempenge : Samsul Hadi

6) Kadus Pidada : Deni Alpian Andika Putr 7) Kadus Selakan : Zaenudin

8) Kadus Krg. Jangkong : Pathurrahman 9) Kadus Telaga Rena : H.Sepudin

(54)

e. Nama dan Jabatan Pemerintah Desa

Pemerintahan Desa Sintung Kec. Pringgarata Kab.Lombok Tengah Sesuai Perdes Nomor 3 Tahun 2016 sebagai berikut :42

Tabel 4.1 Daftar Nama Serta Jabatan Pemerintahan Desa

NAMA JABATAN

Herman Kepala desa

Kariadi Sekretaris Desa

Sapwan Kaur Perencanaan

Huzaefa Kasi Pemerintahan

Muhlis Kasi Kesra

Misroq Kasi Pelayanan

Sabdi Kaur Keuangan

Suhirman Kaur Umum

Ilmihan Staf Administrasi

Sumber: Buku Profil Desa Bonjeruk

f. Profil Kelompok Budidaya Lebah Trigona di Dusun Lempenge Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah

Kelompok budidaya lebah trigona berjumlah 26 orang yang berasal dari empat dusun yaitu dusun Lempenge, Pidada, Selakan dan Kebun Nyiur.

42 Ibid

(55)

40

Kelompok budidaya lebah trigona berdiri sejak tahun 2015 dan kepala desa langsung yang menjadi Pembina pada saat itu.

Berikut daftar pengurus dan anggota sadar wisata budidaya lebah trigona yang ada di dusun Lempenge Desa Sintung Kec. Pringgarata Kab.

Lombok Tengah :

Tabel. 4.1

Daftar pengurus dan anggota kelompok sadar wisata budidaya lebah trigona:43

No Nama Jabatan

1 Sahwan, S.Pt, M.Si Ketua 2 Ahmad Afandi, S.Pt Wakil 3 Hartawan, S.Pt Sekretaris

4 Mizro'ah Bendahara

5 H. Ahmad Farizi Seksi Kemanan

6 Sabandi Seksi Kebersihan Dan Keindahan 7 Nurlia Daeni Seksi Daya Tarik Wisata

8 Lalu Asrorudin, S.Pd Seksi Humas Dan Pengembangan SDM 9 Ahmat Ramli Seksi Pengembangan Usaha

10 M. Agus Juhairi Seksi Usaha Lainnya

43 Observasi pada tanggal 23 Maret 2021.

(56)

11 Sahri Anggota

12 Sarpin Anggota

13 Nita Lismayanti, S.Pd Anggota

14 Selamat Anggota

15 Muhammad Hamsun Anggota

16 Aq. Selemah Anggota

17 Hidayatul badriah Anggota

18 Raisah Anggota

19 Rusniadi Anggota

20 Serune Anggota

21 Jumarim Anggota

22 Muhakim Anggota

23 Sahni Anggota

24 Mukminah Anggota

25 Sadri Anggota

26 Hasanah Anggota

Dari keempat dusun yang melakukan budidaya Lebah trigona hanya dusun Lempenge yang melakukan kreatifitas yaitu membuat produk dari produk hasil lebah trigona yaitu propolis yang diolah menjadi produk sabun batang dan parfum.

(57)

42

2. Kreatifitas Masyarakat Dalam Pengembangan Produk Lebah Trigona Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa Sintung

Penelitian ini dilakukan di Desa Sintung sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan observasi langsung ketempat pengelola budidaya lebah trigona untuk melihat kondisi budidaya lebah trigona dan berkonsultasi dengan pengelola tentang budidaya lebah trigona yang akan diteliti.

a) Kreatifitas Budidaya Lebah Trigona

Budidaya lebah Trigona merupakan salah satu budidaya yang memiliki hasil ekonomi yang cukup menjanjikan. Akan tetapi dilingkungan masyarakat umum, budidaya ini memang masih belum dikenal secara luas dan sampai saat sekarang ini untuk daerah Lombok Tengah pengembangan atau proses budidaya ini hanya ada di Dusun Lempenge Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Dengan adanya Inovasi dan kreatifitas yang dimiliki masyarakat dapat menunjang keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha.

Maka dari masalah tersebut lahirlah sebuah inisiatif dari bapak Sahwan untuk membuat kelompok usaha ternak lebah trigona ketika beliau pernah mengikuti sebuah seminar atau penyuluhan tentang budidaya lebah Tigona di kantor desa. Setelah mendapat inisiatif tersebut bapak Sahwan mencoba untuk membuka usaha budidaya lebah trigona dikarenakan

(58)

budidaya lebah trigona di dusun Lempenge belum ada orang yang membuka atau membangun budidaya lebah trigona tersebut.

Adapun hasil wawancara bersama bapak Sahwan selaku ketua pengelola budidaya lebah Trigona mengatakan bahwa:

‖Usaha budidaya lebah Trigona banyak dibudidaya di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat karena masyarakat sudah hampir mendapatkan jutaan dari hasil budidaya lebah trigona tersebut. Namun ketika melihat dan mengamati kondisi di wilayah Nusa Tenggara Barat yang bahwa lebah trigona dapat menghasilkan madu sama seperti lebah tawon, bahkan lebih mahal harga madu trigona dari pada madu biasa, karena usaha budidaya madu trigona merupakan usaha yang mudah dan memiliki nilai produksi tinggi tingkat pemasaran dan pendapatanya, maka termotivasi ingin membuat usaha budidaya trigona di kampung sendiri untuk dapat membantu ekonomi keluarga, lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat‖.44 Adapun hasil wawancara yang tidak jauh beda dengan bapak Ahmad Afandi selaku wakil ketua kelompok mengatakan :

―Setelah mengikuti seminar saya dengan bapak Sahwan berencana untuk membuat usaha ternak lebah trigona. Iya karena dalam pembudidayaan lebah trigona tergolong mudah kami sepakat dengan bapak Sahwan bahwa membangun usaha ini dapat kita diskusikan dengan masyarakat agar mereka mudah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

Karena dengan persediaan dan harga madu trigona tergolong lebih mahal dari madu biasa sehingga dapat kita kembangkan bersama‖.45

44Hasil Wawancara dengan bapak Sahwan (ketua kelompok budidaya lebah trigona), Wawancara pada tanggal 25 Mei 2021

45Hasil Wawancara dengan Ahmad Afandi (wakil ketua kelompok budidaya lebah trigona), Wawancara pada tanggal 23 Maret 2021

(59)

44

Adapun hasil wawancara dari anggota kelompok yakni saudari ibu Raisah yang mengatakan tentang pengolahan lebah madu trigona :

―Kami sebagai warga sangat terbantu dengan adanya usaha ternak lebah trigona karena dengan harga madunya yang lebih mahal dari madu biasa sehingga ekonomi keluarga kami tercukupi meski tidak setiap hari. Dalam pengolahan yang tidak begitu sulit‖.46

Adapun hasil wawancara dari peternak lainnya yakni saudara bapak Sahri yang mengatakan :

―kami sebagai peternak budidaya lebah trigona sangat terbantu dengan adanya budidaya lebah trigona karena selain menghasilkan madu murni yang tentunya memiliki nilai jual yang tinggi lebah trigona juga menghasilkan beepollen dan propolis yang mempunyai manfaat yan

Gambar

2. Foto Dokumentasi kegiatan penelitian   3. Surat izin penelitian
Tabel 4.1 Daftar Nama Serta Jabatan Pemerintahan Desa
1. Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian
2. Foto Proses Penyaringan Madu dan Propolis
+4

Referensi

Dokumen terkait

tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpul datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar atau

Wawancara tidak berstruktur menurut Sugiyono (2013:74) ialah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur (bebas), wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun. Wawancara

Oleh sebab itu peneliti menggunakan wawancara terstruktur yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara terstruktur, yang dimana peneliti telah menyiapkan pertanyaan- pertanyaan tertulis yang telah

Dalam teknik wawancara, penulis melakukan wawancara tidak terstruktur dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis tetapi sifatnya

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dan penentuan informan ditentukan secara purposive, dimana peneliti menggunakan pedoman

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara terstruktur, yang dimana peneliti telah menyiapkan pertanyaan- pertanyaan tertulis yang telah