KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KUNING (AK-1) DI DINAS TNAGA KERJA TRANMIGRASI KOPERASI DAN USAHA MKRO KABUPATEN
TANAH BUMBU
Ardi Agus Pratama1, Deli Anhar2, Abdul Wahid3
1Ilmu Administrasi Publik, 63201, FISIP, UNISKA, NPM 16.12.0224
2Ilmu Administrasi Publik, 63201, FISIP, UNISKA, NIDN 0010106201
3Ilmu Administrasi Publik, 63201, FISIP, UNISKA, NIDN 1115036001 email : [email protected]
ABSTRAK
ARDI AGUS PRATAMA, NPM 16120224 “ Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Kuning (AK-1) Di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu ”. Bimbingan Bapak Drs. H. Deli Anhar, M.AP sebagai Pembimbing Utama dan Drs.
H. Abdul Wahid, M.AP sebagai CO Pembimbing. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu serta mengetahui hambatan dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrsi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu.
Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi kepada 3 orang informan. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan menunjukan bahwa Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu sudah berjalan dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Namun masih terdapat beberapa hambatan dalam pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) yang harus diperbaiki kedepannya. Hambatan dalam pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu yaitu masih lambatnya sinyal karena pendaftarannya sudah menggunakan sistem online dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak Dinas kepada masyarakat.
Kata Kunci : Pelayanan Publik, Kartu (AK-1) ABSTRACT
ARDI AGUS PRATAMA, NPM 16120224 "Quality of Making Yellow Card Services (AK-1) at the Manpower and Transmigration Office of Manpower and Transmigration in Tanah Bumbu Regency". Guidance of Drs. H. Deli Anhar, M.AP as the Main Advisor and Drs. H. Abdul Wahid, M.AP as CO Advisor. The purpose of this study was to find out how the Quality of Yellow Card Making Services (AK-1) in the Tanah Bumbu District Manpower Office and to find out the obstacles in the Yellow Card Making Services (AK-1) at the Tanah Bumbu District Transmigration and Manpower Transmigration Office.
The research method uses a descriptive approach to the type of qualitative descriptive research. Data were collected by conducting interviews, observations, and documentation to 3 informants. Data analysis uses data reduction, data presentation, and concluding.
The results showed that the Quality of Making Yellow Card Services (AK-1) at the Manpower and Transmigration Transmigration Office of Tanah Bumbu Regency was running well according to the Standard Operating Procedure (SOP). But there are still some obstacles in the service of making a yellow card (AK-1) that must be corrected in the future. Obstacles in the service of making a yellow card (AK-1) in the Tanah Bumbu Regency Manpower Office are the slow signal in the Office area and the lack of socialization by the Dinas to the public.
Keywords: Public Service, Card (AK-1)
PENDAHULUAN
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam menyediakan pelayanan publik bagi seluruh warga negaranya. Hal terpenting yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari keberadaan pemerintah dan birokrasi yaitu pelayanan publik yang diberikan. Oleh karenanya, dalam memberikan layanan yang memuaskan bagi masyarakat pemerintah di tuntut dapat mengembangkan sistem pelayanan publik maupun program nya. Pelayanan publik yang prima harus diwujudkan dalam setiap penyelenggaraan pelayanan, baik dalam pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyebutkan bahwa pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik yang berkualitas atau pelayanan yang prima merupakan pelayanan terbaik yang memenuhi standar kualitas pelayanan. Menurut Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang pedoman standar pelayanan, komponen standar pelayanan yang terkait dengan
proses penyampaian pelayanan meliputi persyaratan, prosedur, jangka waktu pelayanan, biaya tarif, produk pelayanan dan penanganan pengaduan. Kualitas pelayanan sangat bergantung pada berbagai aspek, yaitu pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia (aparatnya), dan kelembagaan (pemerintah). Mengingat fungsi utama pemerintah untuk melayani masyarakat, maka pemerintah harus selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Salah satu nya meningkatkan pelayanan pembuatan kartu pencari kerja atau kuning (AK-1). Instansi pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung salah satunya yaitu Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu.
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan Dinas tersebut yaitu memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna layanan. Pelayanan administrasi di Disnaker Tanah Bumbu yaitu pembuatan kartu pencari kerja, pelatihan pencari kerja, pembuatan surat izin usaha dan sebagainya. Dengan adanya tugas-tugas tersebut maka dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional agar visi dan misi yang ada dapat tercapai dengan baik. Namun yang terjadi seakan berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari setiap instansi maupun pegawai itu sendiri, kualitas pelayanan yang diberikan Disnaker Tanah Bumbu dalam
pembuatan kartu pencari kerja (AK/1) belum dapat dikatakan baik, karena walaupun dalam pendaftaran pembuatan kartu pencari kerja sudah menggunakan sistem online, masih banyak masyarakat yang belum paham cara mendaftar membuat kartu pencari kerja karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan.
Kualitas pelayanan harus selalu ditingkatkan oleh para pegawai karena merupakan tugas dan tanggung jawab yang besar untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai pengguna layanan.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu dalam menjalankan tugas yang dilaksanakan pegawai disana dapat dikatakan kurang baik, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Dinas tersebut dengan memasukan penelitian pada kualitas pelayanan yang dianggap masih kurang baik, Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KUNING (AK/1) DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN TANAH BUMBU “.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Bagaimana kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu?
2. Apa saja yang menjadi hambatan dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan
Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu?
3. Upaya apa saja untuk mengatasi hambatan kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu?
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu ;
1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah bumbu 3. Untuk mengetahui upaya apa saja untuk
mengatasi hambatan kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu.
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini dapat bermanfaat teoritis dan praktis:
1. Kegunaan teoristis secara keilmuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah akademik sebagai bahan pengembangan wawasan dan pengetahuan khususnya dibidang Administrasi Publik.
2. Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan informasi bagi peneliti berikutnya dan menjadi salah satu sumber
informasi bagi masyarakat atau pihak yang terkait untuk mengetahui kualitas pelayanan pembuatan kartu pencari kerja di Disnaker Kabupaten Tanah Bumbu.
KONSEP TEORI
1. Pelayanan Publik
Pelayanan ialah melayani kegiatan yang hasilnya ditujukan untuk keinginan orang lain, baik individu ataupun kelompok serta masyarakat. Menurut (Pasolong, 2014:128) pelayanan dasarnya dapat diartikan sebagai kegiatan sesorang, kelompok atau organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk pemenuhan kebutuhan.
Menurut Rasyid dalam (Hardiyansyah, 2018:19) pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat.
2. Kualitas Pelayanan Publik
Zeithaml dalam (Hardiyansyah, 2018:63) Kualitas Pelayanan dapat diukur dari 5 dimensi, yaitu: Tangibel (Berwujud), Reliability (Kehandalan), Responsiviness (Ketanggapan), Assurance (Asuransi) dan Emphaty (Empati). Masing-masing dimensi memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
1. Dimensi Tangible (Berwujud) Indikatornya terdiri atas: penampilan petugas/aparatur dalam melayani pelanggan, kenyamanan tempat melakukan pelayanan, kemudahan dalam proses pelayanan, kedisiplinan petugas/apartur dalam melakukan
pelayanan dan penggunaan alat bantu dalam pelayanan.
2. Dimensi Realibility (kehandalan), terdiri atas indikator: kecermatan petugas dalam melayani pelanggan, memiliki standar pelayanan yang jelas, kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan, dan keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.
3. Dimensi Responsivess (Ketanggapan) terdiri atas indikator: merespon setiap pelanggan/pemohon yang lain
mendapatkan pelayanan,
petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat, petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan tepat dan petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat.
4. Dimensi Assurance (jaminan), terdiri atas indikator: petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan, petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan, petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan dan petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan.
5. Dimensi Emphaty (empati), terdiri atas indikator: mendahulukan kepentingan pelanggan/pemohon, petugas melayani dengan sikap ramah, petugas melayani dengan sikap sopan santun, dan petugas melayani dengan tidak deskriminatif (membeda-bedakan) METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, , yaitu metode artisik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan (Sugiyono, 2015:7-8).
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang. Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu obsevasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan tehnik analisis data pada penelitian ini yaitu: reduksi data, penyajian data, tringagulasi dan penarikan kesimpulan
PEMBAHASAN
1. Dimensi Tangible (berwujud)
Dimensi tangible (berwujud) merupakan hal yang pertama dalam mengkur kualitas pelayanan. Dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas sangat diperlukan adanya perubahan dan perbaikan yang berpengaruh pada kepuasaan masyarakat. Dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu diketahui bahwa Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah menggunakan dimensi tangible dan indikatornya. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat indikator yang belum berjalan dengan apa yang diharapkan masyarakat yaitu masalah fasilitas.
Dimensi tangible dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah berjalan dengan baik seperti kedisiplinan pegawai dan kebersihan ruangannya, namun masih perlu adanya peningkatan fasilitas dan kelengkapan sarana prasarana yang memadai seperti pemasangan pendingin ruangan atau kipas angin diruang tunggu pelayanan.
Penyelenggara pelayanan harus memperhatikan kenyamanan untuk pengguna layanan karena jika pengguna layanan merasa puas atas pelayanan yang diberikan maka akan berpengaruh baik untuk penyelenggra pelayanan.
2. Dimensi Realibility (kehandalan)
Realiability atau kehandalan merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan cepat dan memuaskan. Pelayanan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah menggunakan dimensi reability dan indikatornya. Dimensi Realibility (kehandalan), terdiri atas indikator:
kecermatan petugas dalam melayani pelanggan, memiliki standar pelayanan yang jelas, kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan, dan keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.
Dimensi realibility dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu berjalan dengan baik, dalam memberikan pelayanan petugas sangat teliti dalam melakukan pengecekan data masyarakat yang melakukan pembuatan kartu kuning (AK-1), pelayanan disana sudah sesuai SOP dan pada saat banyaknya masyarakat yang melakukan pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1), petugas disana mampu menyelesaikannya dalam waktu satu hari. Kehandalan petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakaat menjadi hal utama dan harus selalu diperhatikan, karena dengan kehandalan yang dimiliki oleh petugas maka masyarakat sebagai pengguna layanan akan mendapatkan pelayanan yang cepat dan memuaskan.
3.Dimensi Responsivess (ketanggapan) Responsivess atau ketanggapan adalah kesigapan petugas dalam melayani masyarakat yaitu dengan memberikan respon yang baik, cepat, dan menanggapi keluhan masyarakat serta memberikan pelayanan yang maksimal dalam setiap pelayanan. Dimensi ini merupakan
kemampuan untuk membantu masyarakat dan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan keperluan masyarakat dengan jelas. Indikator dimensi responsiviness antara lain: merespon pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan, petugas melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat, petugas melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat, dan petugas merespon keluhan pelanggan.
Dimensi responsivess atau ketanggapan dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu berjalan dengan baik, dilihat dari proses pendaftaran pembuatan kartu kuning (AK- 1) disana sudah menggunakan sistem online sehingga masyarakat bisa melakukan pendaftaran dirumah sehingga pelayanan menjadi cepat, namun masih ada masyarakat yang belum paham dalam pengisian datanya karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihak dinas kemasyarakat, seharusnya pihak dinas melakukan sosialisasi kesetiap desa yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu dan kesekolah menengah atas yang akan segera memasuki dunia kerja.
4. Dimensi assurance (jaminan)
Dimensi assurance (jaminan) setiap pelayanan membutuhkan adanya kepastian atas pelayanan yang telah diberikan. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah menerapkan dimensi assurance dan indikatornya. Berdasarkan hasil obsevasi dan wawancara yang dilakukan peneliti petugas di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah memberikan jaminan tepat waktu dalam proses pelayanan, karena proses pelayanaan pembuatan kartu kuning (AK- 1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu selesai dalam sehari. Masyarakat bisa melakukan pendaftaran dirumah karena pendaftarannya sudah online jadi
ketika datang kedinas tinggal melakukan pencetakan saja.
Dimensi assurance dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu berjalan dengan baik, karena proses pembuatan kartu kuning (AK-1) selesai dalam sehari sehingga memudahkan masyarakat yang rumahnya jauh untuk tidak kembali lagi kedinas keesokan harinya karena kartu kuning (AK-1) nya belum selesai. Selain jaminan kemudahan layanan, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu juga dalam melakukan pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) tidak dipungut biaya/gratis sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan biaya yang dikeluarkan.
5. Dimensi emphaty (empati)
Sikap emphaty harus dimiliki oleh petugas pelayanan di instansi pemerintah seperti di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu. Sikap emphaty ini dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan dengan ramah. Pengguna layanan akan merasa puas jika petugas pelayanan tidak diskriminatif dan menunjukan sikap ramah kepada masyarakat sebagai pengguna layanan.
Sikap emphaty sudah dimilik oleh pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu, berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa Kabid pelatihan dan penempatan kerja selalu tersenyum saat bertemu masyarakat, dan menurut masyarakat yang diwawancarai peneliti mengatakan bahwa petugas baik, ramah dan sopan saat melakukan proses pelayanan.sehingga dapat diketahui petugas di instansi tersebut sudah menerapkan prinsip pelayanan dengan baik.
Dimensi emphaty dalam kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1) di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tanah Bumbu sudah berjalan dengan baik karena petugas dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat tidak membeda- bedakan antara masyarakat yang satu dengan yang lainya, dan petugas melayani masyarakat dengan sikap sopan santun serta lebih mendahulukan kepentingan masyarakat.
Hambatan Dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu
1. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung pelayanan publik di Dinas Tenaga Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu masih belum maksimal.
Seperti masih kurangnya komputer dan printer, serta belum adanya pendingin ruangan atau kipas angin diruang tunggu, sehingga diruang tunggu pada saat siang hari terasa panas dan gerah serta petugas belum menggunakan pengeras suara saat melakakukan panggilan kepada masyarakat.
Fasilitas merupakan alat pendukung utama dalam mempercepat pelaksanaan pelayanan. Apabila sarana dan prasarana tidak optimal dalam penyelenggaraan pelayanan publik maka menyebabkan ketidakmyamanan bagi pengguna layanan saat melakukan proses pelayanan sehingga pelayanan tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Jaringan atau Signal
Jaringan atau signal sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan kartu kuning (AK-1), karena pendaftaran pembuatan kartu kuning (AK-1) sudah menggunakan sistem online. Sehingga
apabila jaringan atau signal yang ada pada Instansi tersebut tidak bagus/lambat tentu akan berpengaruh dan memperlambat pendaftaran. Karena signal yang ada diarea dinas saat ini masih lambat. Apabila signal diarea dinas cepat maka masyarakat sebagai pengguna layanan merasa puas karena pelayanan yang diharapkan masyarakat menjadi cepat.
Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pembuatan Kartu Kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu
1. Sarana dan Prasarana
Mengenai sarana dan prasarana pendukung proses pelayanan di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu masih kurang memadai, upaya yang dilakukan pihak dinas mengenai sarana prasarana yaitu dengan melakukan penambahan komputer dan printer dan menyediakan pendingin minuman serta minuman gratis diruang tunggu bagi masyarakat yang melakukan pelayanan.
Namun untuk fasilitas seperti pendingin ruangan atau kipas angin untuk saat ini masih belum terpasang.
2. Jaringan atau Signal
Sedangkan upaya yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu mengenai jaringan atau signal yang lambat yaitu akan melakukan penambahan jaringan internet atau pemasangan wifi, sehingga memudahkan masyarakat yang melakukan pendaftaran di area dinas proses pelayanan pembuatan kartu kuning (AK/1) nya menjadi cepat.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu telah berjalan dengan baik, Berdasarkan dimensi Tangible, Reliability, Responsiviness, Assurance, dan Emphaty.
2. Adapun hambatan dalam pelayanan pembuatan kartu pencari kerja (AK/1) di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tanah Bumbu yaitu masih kurangnya sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat mengenai pendaftaran berbasis online untuk pembuatan kartu pencari kerja dan masih lambatnya jaringan atau signal diarea Dinas.
SARAN
1. Perlunya penambahan fasilitas seperti pendingin ruangan atau kipas angin dan buku bacaan diruang tunggu.
2. Perlunya sosialisasi langsung keseluruh daerah Kabupaten Tanah Bumbu tentang tentang pembuatan kartu pencari kerja (AK/1) khususnya kesekolah menengah atas yang akan memasuki dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA Literatur:
Hardiyansyah. (2011). Kualitas pelayanan publik. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Pasolong, H. (2014). TEORI
ADMINISTRASI PUBLIK.
BANDUNG: ALFABETA.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (mix methods). Bandung:
ALFABETA.
Hardiyansyah. (2018). Kualitas pelayanan publik. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
PERUNDANG UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang pedoman standar pelayanan.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik.
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.
HASIL PENELITIAN
Khotimah, K., Muchsin, S., & W, R. P.
(2019). Khusnul Khotimah, Slamet Muchsin, Roni Pindahanto. 13(5), 89–95.
Okik Indrawati, Abdul Kholik Azhari, A.
S. (2015). KUALITAS PELAYANAN KARTU KUNING (AK-1) BAGI PENCARI KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN JEMBER Service Quality Of Yellow Card (AK-1) For Job Seeker At Departement Of Employers And Transmigration Jember Regency. 1–13.