• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum pelatihan Asuhan gizi dasar dengan pre dialisis dan hemodialisa bagi dietisien/ nutrisionis di rumah sakit

N/A
N/A
Gizi RSA MUNTILAN

Academic year: 2024

Membagikan "Kurikulum pelatihan Asuhan gizi dasar dengan pre dialisis dan hemodialisa bagi dietisien/ nutrisionis di rumah sakit "

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga Kurikulum Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit dapat disusun sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum pelatihan bidang Kesehatan terkini.

Penyusunan Kurikulum Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit ini disesuaikan dengan keilmuan terkini terkait dengan asuhan gizi dan nefrologi. Oleh karena itu, diharapkan kurikulum ini dapat meningkatkan kompetensi dietisien/nutrisionis dalam memberikan asuhan gizi pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Ketepatan pemberian asuhan gizi pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) juga mempunyai peranan penting dalam proses pemulihan pasien disamping asuhan medis.

Kami sampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan bekerja keras dengan penuh dedikasi sehingga kurikulum ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga kurikulum ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan pelatihan asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis bagi dietisien/nutisionis.

Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia

(3)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 2

TIM PENYUSUN

Penasehat : Rudatin, SSt.MK, SKM, MS.i

Penanggungjawab : Edith Herianandita Sumedi, SKM, M.Sc Ketua : Triyani Kresnawan, DCN, MKes, RD Sekretaris : Masruroh Mastin, S.Gz

Tim Penyusun :

Dr. Susetyowati, DCN, MKes Ebigail Daeli, S.Gz

Herlinda Lizamona, SGz, RD Yesi Herawati, S.Gz., M.Kes., RD Yudhi Adrianto, SE, S.Gz, MKM, AIFO

(4)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

TIM PENYUSUN ... 2

A. LATAR BELAKANG ... 4

A. TUJUAN ... 6

B. KOMPETENSI ... 6

C. STRUKTUR KURIKULUM ... 6

E. EVALUASI HASIL BELAJAR ... 13

LAMPIRAN ... 17

A. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) ... 18

B. MASTER JADWAL ... 32

C. INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR ... 35

D. PANDUAN PENUGASAN ... 40

E. INSTRUMEN EVALUASI FASILITATOR ... 55

F. INSTRUMEN EVALUASI PENYELENGGARAAN ... 56

G. KETENTUAN PELATIHAN ... 58

(5)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 4

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Penyakit ginjal kronis (PGK) atau chronic kidney disease adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang diukur secara kuantitatif berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus (GFR)

< 90 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan. Kerusakan ginjal kronis bersifat progresif, persisten, dan ireversibel, dan ditandai dengan penurunan atau kerusakan struktur dan fungsi ginjal selama tiga bulan atau lebih (Levey et al., 2005). Kerusakan ginjal kronis ini memiliki 5 stadium yang berdassarkan nilai LFG. Pasien PGK dengan fungsi LFG yang sudah menurun (<15 ml/min/1,73 m2) perlu mendapatkan terapi pengganti berupa transplantasi ginjal maupun dialysis. Menurut data tahunan Pernefri (2012), hemodialisis merupakan terapi pengganti yang paling banyak digunakan oleh pasien ESRD, yaitu sebesar 78%.

Berdasarkan laporan Pernefri (2018) dalam 11th Report of Indonesian Renal Registry, PGK stadium 5 atau end stage renal disesae (ESRD) merupakan diagnosis penyakit utama pasien HD baru di Indonesia dengan persentase terbesar yaitu 92%, kemudian diagnosis gagal ginjal akut sebesar 6%, dan gagal ginjal akut pada gagal ginjal kronis sebesar 2%.

Pernefri juga melaporkan bahwa jumlah pasien aktif HD terus meningkat, pada tahun 2018, jumlah pasien baru 66.433 dan jumlah pasien aktif 132.142 orang.

Terapi hemodialisis menimbulkan masalah yang dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas, salah satunya adalah malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko diantaranya anoreksia, penyakit kronik, peradangan, kelelahan dan kelemahan otot, kesulitan mengecap, mengunyah, dan menelan, mual dan muntah, konsumsi obat—

obatan, terapi tertentu seperti hemodialisis, faktor psikologis seperti cemas dan depresi, dan faktor sosial (Katsilambros et al, 2013). Pada pasien hemodialisis, faktor risiko malnutrisi diantaranya asupan makan inadekuat, gangguan hormon dan gastrointestinal, diet ketat, konsumsi obat, dosis hemodialisis inadekuat, dan adanya komplikasi.

Pelayanan gizi pada pasien PGK merupakan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang saling menunjang dan tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lainnya. Pelayanan gizi di rumah sakit disiapkan untuk memenuhi tuntutan kualitas sesuai dengan standar Akreditasi yang terdiri dari pemberian pelayanan makan pasien, asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan serta pengembangan dan penelitian gizi terapan untuk menunjang pelayanan gizi pasien.

Asuhan gizi merupakan salah satu kompetensi seorang Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit. Pemberian asuhan gizi pada pasien PGK di rumah sakit mengacu pada standar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang dimulai dari skrining gizi pasien, asesmen gizi, penentuan diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring sampai evaluasi gizi berdasarkan konsep pelayanan berfokus kepada pasien.

Kompetensi asuhan gizi pada pasien PGK tertuang dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Dietisien. Dalam rangka peningkatan kompetensi dan peran dari Dietisien/Nutrisionis dalam pemberian pelayanan asuhan gizi, diperlukan suatu program pelatihan asuhan gizi pada pasien PGK di rumah sakit, sehingga Dietisien mampu memberikan asuhan gizi secara profesional dan bermutu tinggi.

Dasar dalam melaksanakan program pelatihan asuhan gizi pada pasien PGK di rumah sakit merupakan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 31 yaitu pelatihan tenaga kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/ atau masyarakat harus memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi dan standar kompetensi dan diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menyusun Kurikulum Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien PGK bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit. Kurikulum ini sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien PGK bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit.

(6)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 5

B. PERAN DAN FUNGSI 1. PERAN

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta berperan sebagai Dietisien/Nutrisionis pemberi asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis di Rumah Sakit.

2. FUNGSI

Dalam melaksanakan perannya, peserta memiliki fungsi melakukan asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

(7)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 6

BAB II

KOMPONEN KURIKULUM A. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

B. KOMPETENSI

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu : 1. Mengetahui Patofisiologi penyakit ginjal kronik.

2. Melakukan skrining gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre- dialisis dan hemodialisis.

3. Melakukan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre- dialisis dan hemodialisis.

4. Menentukan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre- dialisis dan hemodialisis.

5. Melakukan intervensi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre- dialisis dan hemodialisis.

6. Melakukan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

C. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum Pelatihan Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit sebagai berikut:

NO MATA PELATIHAN ALOKASI WAKTU

T P PL/OL JPL

A MATA PELATIHAN DASAR

1 Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit 2 0 0 2

2 Etika Profesi 1 0 0 1

Subtotal 3 0 0 3

B MATA PELATIHAN INTI

1 Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik 2 0 0 2

2 Skrining Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal

Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis 1 2 0 3 3 Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal

Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis 3 4 0 7 4 Diagnosis Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal

Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis 1 3 0 4 5 Intervensi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal

Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis 3 10 0 13 6

Monitoring dan Evaluasi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan

Hemodialisis

1 2 0 3

Subtotal 11 21 0 32

C MATA PELATIHAN PENUNJANG (Maksimal 15%)

1 Building Learning Commitment 0 2 0 2

2 Antikorupsi 2 0 0 2

3 RTL (Rencana Tindak Lanjut) 0 2 0 2

Subtotal 2 4 0 6

Total 16 25 0 41

Keterangan :

1 JPL untuk T (penyampaian Materi) dan P (penugasan) di kelas = 45 menit

(8)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 7

D. RINGKASAN MATA PELATIHAN 1. Mata Pelatihan Dasar (MPD)

a. Kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit 1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang regulasi pelayanan gizi; pedoman pelayanan gizi; alur pelayanan gizi; sumber daya pelayanan gizi; dan konsep dasar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami kebijakan pelayanan gizi (asuhan gizi dan penyelenggaraan makanan pasien ginjal pre dialysis dan hemodialisis) di rumah sakit sesuai dengan pedoman.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan regulasi pelayanan gizi di rumah sakit.

b) Menjelaskan pedoman pelayanan gizi di rumah sakit.

c) Menjelaskan alur pelayanan gizi di rumah sakit.

d) Menjelaskan sumber daya pelayanan gizi di rumah sakit.

e) Menjelaskan konsep dasar proses asuhan gizi terstandar (PAGT) 4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Regulasi Pelayanan Gizi.

b) Pedoman Pelayanan Gizi.

c) Alur Pelayanan Gizi.

d) Sumber Daya Pelayanan Gizi.

e) Konsep Dasar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 2 Jpl dengan rincian T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl.

b. Etika Profesi Gizi 1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang etika profesi; dan kode etik profesi gizi.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami etika profesi gizi sesuai dengan pedoman.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan etika profesi.

b) Menjelaskan kode etik profesi gizi.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Etika Profesi.

b) Kode Etik Profesi Gizi.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 1 Jpl dengan rincian T= 1 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl.

2. Mata Pelatihan Inti (MPI)

a. Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik 1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang epidemiologi penyakit ginjal kronik (PGK);

kosep dasar penyakit ginjal kronik (PGK); terapi medis, medikamentosa dan pengganti ginjal pada penyakit ginjal kronik (PGK); dan peran terapi gizi pada penyakit ginjal kronik (PGK),

2) Hasil Belajar

(9)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 8

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Patofisiologi penyakit ginjal kronik (PGK) dengan benar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan epidemiologi penyakit ginjal kronik (PGK).

b) Menjelaskan konsep dasar penyakit ginjal kronik (PGK).

c) Menjelaskan terapi medis medikamentosa dan pengganti ginjal pada penyakit ginjal kronik (PGK).

d) Menjelaskan peran terapi gizi pada penyakit ginjal kronik (PGK).

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik (PGK).

b) Kosep Dasar Penyakit Ginjal Kronik (PGK).

c) Terapi Medis, Mediamentosa dan Pengganti Ginjal pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK).

d) Peran Terapi Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK).

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 2 Jpl dengan rincian T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl.

b. Skrining Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar skrining gizi; dan skrining gizi lanjut yang spesifik/khusus pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan skrining gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan konsep dasar skrining gizi.

b) Melakukan skrining gizi lanjut pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Konsep Dasar Skrining Gizi.

b) Skrining Gizi Lanjut pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 3 Jpl dengan rincian T= 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl.

c. Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar asesmen gizi; terminologi (bahasa baku). Dipelajari juga asesmen gizi yang spesifik/khusus pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; dan tahapan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

Asesmen gizi Merupakan pendekatan sistematik dalam mengumpulkan, memverifikasi,, dan menginterpretasikan data pasien untuk mengidentifikasi masalah gizi, penyebab, serta gejalanya. Bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam terkait mengidentifikasi, dan membuat keputusan/menentukan

(10)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 9

gambaran masalah, penyebab masalah yang terkait gizi serta tanda dan gejala.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

Capaian pembelajaran:

- Peserta pelatihan mampu menggali informasi, menganalisis, dan membandingkan data yang didapatkan dengan nilai acuan pasien penyakit ginjal kronik pre dialisys dan hemodialisis.

- Peserta pelatihan mampu menginterpretasikan data asesmen yang didapatkan (antropometri, biokimia, klinis/fisik, dan Riwayat makan) pada pasien penyakit ginjal kronik pre dialysis dan hemodialisis

.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan konsep dasar asesmen gizi.

b) Menjelaskan Terminologi (Bahasa Baku) Asesmen Gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

c) Melakukan asesmen gizi yang spesifik/khusus pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Konsep Dasar Asesmen Gizi.

b) Terminologi (Bahasa Baku) Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis.

c) Tahapan Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

d) Menilai Asesmen dengan perangkat spesifik untuk pasien PGK (SGA dan MIS)

4) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 7 Jpl dengan rincian T= 3 Jpl, P = 4 Jpl, PL = 0 Jpl.

d. Diagnosis Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar diagnosis gizi; terminologi (bahasa baku) diagnosis gizi; dan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menentukan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan konsep dasar diagnosis gizi.

b) Menjelaskan terminologi (bahasa baku) diagnosis gizi.

c) Menentukan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Konsep Dasar Diagnosis Gizi.

b) Terminologi (Bahasa Baku) Diagnosis Gizi.

5) Diagnosis Gizi Pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-

(11)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 10

Dialisis dan Hemodialisis.Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 4 Jpl dengan rincian T= 1 Jpl, P = 3 Jpl, PL = 0 Jpl.

e. Intervensi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar intervensi gizi; intervensi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; terapi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; penyusunan menu dan prinsip penyiapan makanan pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; konseling gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan intervensi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan konsep dasar intervensi gizi.

b) Menjelaskan Medical Nutrition Therapy (MNT) pada PGK pre-dialisis dan hemodialisis.

c) Menentukan intervensi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

d) Melakukan terapi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

e) Menyusun menu sesuai dengan prinsip penyiapan makanan pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

f) Melakukan konseling gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari :

a) Medical Nutrition Therapy (MNT) pasien dewasa PGK Pre-dialisis dan hemodialisis

b) Konsep Dasar Intervensi Gizi.

c) Perencanaan intervensi gizi pasien dewasa PGK pre-dialisis dan hemodialisis - Tujuan dan syarat diet

- Perhitungan kebutuhan gizi dan cairan

- Modifikasi bentuk makanan (nutrition support) - Perencanaan menu

- Penyusunan materi edukasi dan konseling - Rencana kolaborasi dan koordinasi

d) Implementasi intervensi gizi pasien dewasa PGK pre-dialisis dan hemodialisis e) Intervensi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan

Pre- Dialisis dan Hemodialisis.

f) Terapi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre- Dialisis dan Hemodialisis.

g) Penyusunan Menu dan Prinsip Penyiapan Makanan pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

h) Konseling Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre- Dialisis dan Hemodialisis.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 13 Jpl dengan rincian T= 3 Jpl, P = 10 Jpl, PL = 0 Jpl.\

f. Monitoring dan Evaluasi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-

(12)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 11

Dialisis dan Hemodialisis 1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar monitoring dan evaluasi gizi;

terminologi monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; tahapan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan konsep dasar monitoring dan evaluasi gizi.

b) Menjelaskan Terminologi Monitoring dan Evaluasi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

c) Melakukan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Konsep Dasar Monitoring dan Evaluasi Gizi.

b) Terminologi Monitoring dan Evaluasi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

c) Tahapan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 3 Jpl dengan rincian T= 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl.

3. Mata Pelatihan Penunjang (MPP) a. Bulding Learining Commitment (BLC)

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang perkenalan; pencairan suasana kelas;

harapan peserta terhadap pelatihan; pemilihan pengurus kelas; dan komitmen kelas.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun komitmen belajar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu :

a) Melakukan perkenalan sesama peserta, fasilitator, dan penyelenggara.

b) Melakukan pencairan suasana kelas.

c) Mengidentifikasi harapan peserta terhadap pelatihan.

d) Memilih Pengurus Kelas.

e) Menetapkan komitmen kelas.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Perkenalan.

b) Pencairan Suasana Kelas.

c) Harapan Peserta terhadap Pelatihan.

d) Pemilihan Pengurus Kelas.

e) Komitmen Kelas.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 2 Jpl dengan rincian T= 0 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl.

(13)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 12

b. Antikorupsi

1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang semangat perlawanan terhadap korupsi;

dampak korupsi; cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi; dan sikap antikorupsi.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap antikorupsi dengan benar.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Membangun semangat perlawanan terhadap korupsi.

b) Menyadarkan dampak korupsi.

c) Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi.

d) Membangun sikap antikorupsi.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Semangat Perlawanan Terhadap Korupsi b) Dampak Korupsi

c) Cara Berpikir Kritis Terhadap Masalah Korupsi d) Sikap Antikorupsi

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 2 Jpl dengan rincian T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl.

c. Rencana Tindak Lanjut (RTL) 1) Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membahas tentang format RTL; dan langkah-langkah RTL pasca pelatihan.

2) Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut setelah pelatihan.

3) Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu : a) Menjelaskan format RTL.

b) Menyusul RTL pasca pelatihan.

4) Materi Pokok

Materi pokok pada mata pelatihan ini terdiri dari : a) Format RTL.

b) Langkah-Langkah RTL Pasca Pelatihan.

5) Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu : 1 Jpl dengan rincian T= 1 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl

(14)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 13

E. EVALUASI HASIL BELAJAR

Tujuan evaluasi/penilaian yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta. Evaluasi hasil belajar dilakukan terhadap peserta dengan beberapa cara : 1. Penjajagan awal melalui pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal peserta sebelum

mengikuti pelatihan

2. Penilaian selama proses penyelenggaraan pelatihan, menggunakan beberapa indicator proses belajar, yaitu :

a. Ketuntasan : hasil penyelesaian tigas oleh peserta yang dinilai oleh fasilitator Tabel Indikator Ketuntasan

No Indikator Ketuntasan

1 Kehadiran pada pembelajaran dari seluruh jam pembelajaran yang tertera pada struktur kurikulum.

Minimal 95%

2 Penyelesaian penugasan 100%

b. Hasil pembelajaran : hasil yang diperoleh peserta dalam mengikuti pelatihan Tabel Indikator Hasil Belajar

No Aktifitas

Indikator Hasil Pembelajaran (Skala

100) 1 Penugasan untuk MPI 1 sampai dengan MPI 6 Nilai minimal 80

2 Post Test Nilai minimal 75

c. Jenis Evaluasi Tabel Jenis Evaluasi

No Jenis

Evaluasi Pelaksana Waktu

Penyelenggaraan Cara Evaluasi 1 Pre Test Penyelenggara Awal Pelaksanaan

Pelatihan

Berdasarkan sistem yang sudah disiapkan 2 Penyelesaian

Tugas

Fasilitator Sesuai mata pelatihan yang diampu

Memberi umpan balik

dan melakukan

penilaian secara langsung

3 Penilaian Post Test

Penyelenggara Akhir Pelaksanaan Pelatihan

Berdasarkan sistem yang sudah disiapkan d. Kriteria Kelulusan

Pada pembelajaran ini, peserta berhak mendapatkan sertifikat dengan nilai akhir kelulusan minimal 80. Nilai akhir kelulusan ditentukan berdasarkan proporsi sebagai berikut :

1) Kehadiran : 30%

2) Penyelesaian tugas pembelajaran 50%

3) Penilaian post test : 20%

(15)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 14

BAB III

DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN

(16)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 15

Berdasarkan diagram diatas, proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Pre-test

Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre-test terhadap peserta. Pre-test bertujuan untuk mengukur kemampuan awal peserta terkait mata pelatihan yang akan didapat dalam pelatihan yang akan diikutinya sebelum mengikuti pelatihan.

2. Pembukaan

Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan, yaitu:

a. Laporan ketua panitia penyelenggara pelatihan dan penjelasan pelatihan asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis bagi dietisien/nutrisionis di rumah sakit

b. Pembukaan dan pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan pelatihan asuhan gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis bagi dietisien/nutrisionis di rumah sakit

c. Pembacaan doa

3. Bulding Learning Commitment (BLC) (Membangun komitmen belajar)

Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan agar mengikuti proses pelatihan secara utuh, kegiatannya sebagai berikut:

a. Pelatih/ fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi BLC.

b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/ fasilitator, dengan panitia penyelenggara pelatihan dan perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, yang mengajak seluruh peserta terlibat secara aktif.

c. Mengemukakan harapan, kekhawatiran dan komitmen kelas masing-masing peserta selama pelatihan.

d. Kesepakatan antara para pelatih/ fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: norma, pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya

4. Pemberian pengetahuan/wawasan

Setelah BLC, dilakukan penyampaian Mata Pelatihan Dasar (MPD) dan Mata Pelatihan Penunjang (MPP) secara ceramah tanya-jawab, sebagai dasar pengetahuan/ wawasan yang perlu diketahui peserta dalam pelatihan yang terdiri dari :

a. Kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit.

b. Etika Profesi Gizi.

c. Antikorupsi

5. Pemberian pengetahuan dan keterampilan

Penyampaian mata pelatihan dilakukan dengan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan aktif dalam mencapai kompetensi antara lain: ceramah tanya-jawab, role play, dan studi kasus.

Pengetahuan dan keterampilan meliputi mata pelatihan:

a. Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik (PGK).

b. Skrining Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

c. Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

d. Diagnosis Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

e. Intervensi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

(17)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 16

f. Monitoring dan Evaluasi Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre- Dialisis dan Hemodialisis.

Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, peserta melakukan kegiatan refleksi yang dipandu oleh pengendali pelatihan, untuk menilai keberhasilan pembelajaran di hari sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.

6. Rencana Tindak Lanjut

RTL disusun oleh peserta dengan tujuan untuk merumuskan rencana tindak lanjut/ implementasi hasil pelatihan di tempat kerja peserta setelah mengikuti pelatihan.

7. Evaluasi Penyelenggaraan

Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan dan akan digunakan untuk perbaikan penyelenggaraan pelatihan berikutnya, yang terdiri dari:

a. Evaluasi Peserta, dilakukan pada akhir pelatihan untuk melihat efektifitas belajar atau perolehan belajar peserta yang terlihat dari selisih nilai post-test dengan pre-test.

b. Evaluasi Fasilitator, dilakukan setelah fasilitator selesai menyampaikan pembelajaran untuk mengukur kualitas performa fasilitator.

c. Evaluasi Penyelenggara, dilakukan pada akhir pelatihan untuk mengukur kualitas penyelenggaraan dalam aspek teknis dan substantif.

8. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar dilakukan pada akhir pelatihan dengan tujuan mengukur hasil belajar peserta setelah mengikuti pelatihan.

9. Penutupan

Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, yang terdiri dari : a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.

b. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta.

c. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang.

d. Pembacaan doa.

(18)

Kurikulum Pelatihan

Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis & Hemodialisis Bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit | 17

LAMPIRAN

A. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) B. MASTER JADWAL

C. INSTRUMEN EVALUASI HASIL BELAJAR D. PANDUAN PENUGASAN

E. INSTRUMEN EVALUASI FASILITATOR

F. INSTRUMEN EVALUASI PENYELENGGARAAN G. KETENTUAN PELATIHAN

(19)

A. RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPD 1

Mata Pelatihan : Kebijakan Pelayanan Gizi di Rumah Sakit.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang regulasi pelayanan gizi; pedoman pelayanan gizi; alur pelayanan gizi; sumber daya pelayanan gizi; dan konsep dasar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami kebijakan pelayanan gizi di rumah sakit sesuai dengan pedoman.

Waktu : 2 Jpl (T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

● Ceramah Tanya- Jawab

● Bahan Tayang

● LCD Proyektor

● Layar Proyektor

● Laptop

Presenter Laser Pointer

● Modul

● Hardinsyah, Supariasa IDN. 2017.

Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

● Kemenkes RI. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.

Jakarta: Kemenkes RI

● Kemenkes RI. 2018. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta.

● Academy of Nutrition and Dietetic.

2018. Nutrition Care Process Terminology (NCPT). Chicago: Eat Right.

● Persagi, AsDi. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

1. Menjelaskan regulasi pelayanan gizi di rumah sakit

1. Regulasi Pelayanan Gizi

2. Menjelaskan pedoman pelayanan gizi di rumah sakit

2. Pedoman Pelayanan Gizi

3. Menjelaskan alur pelayanan gizi di rumah sakit

3. Alur Pelayanan Gizi

a. Pengertian Pelayanan GIzi b. Alur Pelayanan Gizi Rawat Inap c. Alur Pelayanan Gizi Rawat Jalan d. Alur Penyelenggaraan Makanan 4. Menjelaskan sumber

daya

pelayanan gizi di rumah sakit

4. Sumber Daya Pelayanan Gizi a. Sumber Daya Manusia (SDM) b. Sarana dan Fasilitas

c. Pembiayaan 5. Menjelaskan konsep dasar

Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

5. Konsep Dasar Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

a. Sejarah PAGT b. Model PAGT

c. Terminologi/Bahasa Baku dalam PAGT

(20)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPD 2

Mata Pelatihan : Etika Profesi Gizi.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang etika profesi; dan kode etik profesi gizi.

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami etika profesi gizi sesuai dengan pedoman.

Waktu : 1 Jpl (T= 1 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan etika profesi

2. Menjelaskan kode etik profesi gizi

1. Etika Profesi

a. Pengertian Etika Profesi b. Tujuan Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi

Gizi a. Kewajiban Umum b. Kewajiban Kepada Klien c. Kewajiban Kepada Masyarakat d. Kewajiban Terhadap Teman Seprofesi e. Kewajiban Terhadap Mitra Kerja f. Kewajiban Terhadap Profesi dan Diri

Sendiri

g. Penetapan Pelanggaran

● Ceramah Tanya- Jawab

● Bahan Tayang

● LCD Proyektor

● Layar Proyektor

● Laptop

Presenter Laser Pointer

● Modul

● Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 347/MENKES/SK/III/2007

● Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2019. Kode Etik Ahli Gizi dan Penjelasan Pelaksanaan Kode Etik Ahli Gizi.

Jakarta : PERSAGI

● Herianandita H, Tjaronosari. 2018.

Etika Profesi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

(21)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPI 1

Mata Pelatihan : Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang epidemiologi penyakit ginjal kronik (PGK); kosep dasar penyakit ginjal kronik (PGK); terapi medis dan pengganti ginjal pada penyakit ginjal kronik (PGK); dan peran terapi gizi pada penyakit ginjal kronik (PGK).

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu memahami Patofisiologi penyakit ginjal kronik (PGK) dengan benar.

Waktu : 2 Jpl (T= 2 Jpl, P = 0 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan epidemiologi penyakit ginjal kronik (PGK)

2. Menjelaskan konsep dasar penyakit ginjal kronik (PGK)

3. Menjelaskan terapi medis dan pengganti ginjal pada penyakit ginjal kronik (PGK)

4. Menjelaskan peran terapi gizi pada penyakit ginjal kronik (PGK)

5. menjelaskan medikamentosa penyakit gagal ginjal kronik (PGK)

a. Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik (PGK)

Angka Kejadian PGK di Dunia

Angka Kejadian PGK di Indonesia b. Kosep Dasar Penyakit Ginjal Kronik

(PGK)

Anatomi dan Fisiologi Ginjal

Faktor Risiko PGK

Jenis-jenis PGK

Patafisiologi PGK

c. Terapi Medis dan Pengganti Ginjal pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK)

Terapi dan Evaluasi Medis PGK

Terapi Pengganti Ginjal pada Gagal Ginjal Tahap Akhir

d. Peran Terapi Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK)

Masalah terkait gizi pada PGK

Peran terapi gizi pada PGK e. Medikamentosa pasien gagal ginjal

kronik

Medikamentosa dengan penyakit

● Ceramah Tanya- Jawab

● Bahan Tayang

● LCD Proyektor

● Layar Proyektor

● Laptop

Presenter Laser Pointer

● Modul

● Alkizler TA et al. 2022. KDOQI Clinical Practice Guideline for Nutrition in CKD: 2020 Update.

AJDK, 76 (3;1), 92:107.

● Burrowes JD, Kovesdy CP, Gray LDB. 2020. Nutrition in Kidney Disease, Third Edition. Humana Press : Switzerland.

● Kidney Health Australia. 2020.

Chronic Kidney Disease (CKD) Management in Primary Care, 4th Edition 2020. Kidney Health Australia : Melbourne.

● K/DOQI. 2002. Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease : Evaluation, Classification and Stratification. National Kidney Foundation : New York.

● Raymond JL, Morrow K. 2021.

Krause and Mahan’s : Food & The Nutrition Care Process 15th Edition.

Canada : Elsevier.

(22)

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

6. Menjelaskan metabolisme pasien dewasa penyakit gagal ginjal kronik (PGK) dengan hemodialisis

7. Metabolisme dialysis pada pasien gagal ginjal kronik (PGK) Hemodialisis

penyerta hipertensi

f. Medikamentosa dengan suplemen anemia

g. Medikamentosa dengan suplemen kalsium dan vitamin D

h. Medikamentosa dengan obat diuretic i. Medikamentosa obat kortikosteroid

(23)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPI 2

Mata Pelatihan : Skrining Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar skrining gizi; dan skrining gizi lanjut pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan skrining gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

Waktu : 3 Jpl (T= 1 Jpl, P = 2 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Metode Media dan Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

● Ceramah Tanya- Jawa

● Studi Kasus

Bahan Tayang

LCD Proyektor

Layar Proyektor

Laptop

Presenter Laser Pointer

Modul

● Formulir Skrining Gizi

● Panduan Studi Kasus

● Lembar kasus

Pita Lila

Segitiga Lutut

● Timbangan berat badan

Microtoise

Ballpoint

Board Marker

Whiteboard

Jaringan Internet

● Lin TY, Hung SC. 2019. Geriatric Nutritional Risk Index is Associated with Unique Health Conditions and Clinical Outcomes in Chronic Kidney Disease Patients. Nutrients, 11(11):2769.

● Susetyowati, Farah F, Andari IH.

2017. Gizi Pada Penyakit Ginjal Kronis. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

● Xia YA, Healy A, Kruger R. 2016.

Developing and Validating a Renal Nutrition Screening Tool to Effectively Indetify Undernutrition Risk Among Renal Inpatients. J ren Nutr, 26(5), 299-307.

● Reber E et al. 2019. Nutritional Risk Screening and Assessment. Journal of Medicine, 8, 1065

1. Menjelaskan konsep dasar skrining gizi

1. Konsep Dasar Skrining Gizi a. Pengertian Skrining Gizi b. Tujuan Skrining Gizi c. Komponen Skrining Gizi d. Jenis Skrining Gizi

e. Kriteria Penentuan Skrining Gizi

2. Melakukan skrining gizi lanjut pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis

2. Skrining Gizi Lanjut pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis

a. Renal Nutrition Screening Tool (R-NST)

b. Geriatric Nutritional Risk Index (GNRI)

c. Renal Inpatient Nutrition Screening Tool (Renal iNut)

(24)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPI 3

Mata Pelatihan : Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar asesmen gizi; terminologi (bahasa baku) asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis; dan tahapan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

Waktu : 7 Jpl (T= 3 Jpl, P = 4 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

● Ceramah Tanya- Jawab

● Studi Kasus

● Bahan Tayang

● LCD Proyektor

● Layar Proyektor

● Laptop

Presenter Laser Pointer

● Modul

● Panduan Studi Kasus

● Lembar kasus

● Formulir Pengkajian Gizi

● Pita Lila

● Segitiga Lutut

● Academy of Nutrition and Dietetics;

2018. Nutrition Care Process Terminology (NCPT) Reference Manual : Standardized Terminology for the Nutrition Care Process.

Chicago : Eat Right.

● Alkizler TA et al. 2022. KDOQI Clinical Practice Guideline for Nutrition in CKD: 2020 Update. AJDK, 76 (3;1), 92:107.

● American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN), Mueller C, Compher C, Ellen DM. 2011. ASPEN Clinical Guidelines : Nutrition Screening, Assesment, and Intervention in Adults. Journal of Parenteral and Enteral Nutrition, 35, 16-24.

● Raymond JL, Morrow K. 2021.

Krause and Mahan’s : Food & The Nutrition Care Process 15th Edition.

Canada : Elsevier.

Susetyowati, Farah F, Andari IH. 2017.

1. Memahami dan menjelaskan konsep dasar asesmen gizi pada pasien penyakit ginjal kronik pre-dialisis dan hemodialisis

1. Konsep Dasar Asesmen Gizi a. Pengertian Asesmen Gizi b. Tujuan Asesmen Gizi

c. Peran dan Fungsi Asesmen Gizi d. Perangkat Asesmen Gizi pada

Pasien Dewasa PGK dengan Pre- Dialisis dan Hemodialisis [Subjective Global Assesment (SGA), Malnutrition Inflamation Score (MIS)]

2. Menjelaskan Terminologi (Bahasa Baku) Asesmen Gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis

2. Terminologi (Bahasa Baku) Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis a. Riwayat Pasien

b. Riwayat Makan dan Asupan Gizi c. Data Antropometri

d. Data Biokimia, Pemeriksaan dan Tindakan Medis

e. Pemeriksaan Fisik Terkait Gizi f. Perbandingan dengan Standar

Pembanding

g. Asesmen dengan Tool Khusus

(25)

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi

● Timbangan Berat

3. Melakukan asesmen gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre- dialisis dan hemodialisis

4. Menginterpretasikan hasil dari asesmen gizi pada pasien penyakit ginjal kronis pre dialysis dan hemodialisis 5. Mempraktekkan penggunakan

alat dan instrument asesmen pada pasien penyakit ginjal kronis pre dialysis dan hemodialisis secara detail

.

PGK SGA dan MIS

3. Tahapan Asesmen Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis a. Pengumpulan dan Pemilihan Data b. Pengelompokan Data

c. Analisis Data

4. Menginterpretasikan data hasil asesmen gizi

5. Praktek penggunaan alat dan instrument asesmen antropometri, klinis/fisik, dan Riwayat makan

Badan

● Microtoise

Ballpoint

Board Marker

Whiteboard

● Jaringan Internet

Gizi Pada Penyakit Ginjal Kronis.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

(26)

Nama Pelatihan : Asuhan Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis bagi Dietisien/Nutrisionis di Rumah Sakit

Nomor : MPI 4

Mata Pelatihan : Diagnosis Gizi pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis.

Deskripsi Mata Pelatihan : Mata pelatihan ini membahas tentang konsep dasar diagnosis gizi; terminologi (bahasa baku) diagnosis gizi; dan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis.

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menentukan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis sesuai dengan prosedur yang terstandar.

Waktu : 4 Jpl (T= 1 Jpl, P = 3 Jpl, PL = 0 Jpl).

Indikator Hasil Belajar Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Metode Media dan Alat Bantu

Referensi Setelah mengikuti mata pelatihan

ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan konsep dasar diagnosis gizi

2. Menjelaskan terminologi (bahasa baku) diagnosis gizi

3. Menetapkan diagnosis gizi pada pasien dewasa penyakit ginjal kronik (PGK) dengan pre-dialisis dan hemodialisis

1. Konsep Dasar Diagnosis Gizi a. Pengertian Diagnosis Gizi b. Tujuan Diagnosis Gizi

c. Peran dan Fungsi Diagnosis Gizi d. Keterkaitan Diagnosis Gizi dengan Asesmen Gizi 2. Terminologi (Bahasa Baku)

Diagnosis Gizi

a. Nutrition Intake (NI) b. Nutrition Clinical (NC)

c. Nutrition Behavioral- Enviromental (NB)

3. Diagnosis Gizi Pada Pasien Dewasa Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan Pre-Dialisis dan Hemodialisis a. Integrasi data hasil asesmen gizi b. Penentuan Masalah (Problem)

Gizi

c. Penentuan Penyebab (Etiologi) Gizi

Penentuan Tanda dan Gejala (Sign and Symptom) Masalah Gizi

● Ceramah Tanya- Jawab

● Studi kasus

● Observa si

lapangan

● Bahan Tayang

● LCD Proyektor

● Layar Proyektor

● Laptop

Presenter Laser Pointer

● Modul

● Formulir Pengkajian Gizi

● Panduan studi kasus

● Lembar Kasus

Ballpoint

Board Marker

Whiteboard

● Jaringan Internet

● Academy of Nutrition and Dietetics;

2018. Nutrition Care Process Terminology (NCPT) Reference Manual : Standardized Terminology for the Nutrition Care Process. Chicago : Eat Right.

● Susetyowati, Farah F, Andari IH. 2017.

Gizi Pada Penyakit Ginjal Kronis.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

● Raymond JL, Morrow K. 2021. Krause and Mahan’s : Food & The Nutrition Care Process 15th Edition. Canada : Elsevier.

Gambar

DIAGRAM ALUR PROSES PELATIHAN

Referensi

Dokumen terkait

penanganan pada Ny.S dengan gagal ginjal kronik yang mengalami anemia di. ruang

HUBUNGAN PENGETAHAN GIZI DENGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, PHOSPHOR, DAN KALIUM PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RUTIN DI.. RSUD TUGUREJO SEMARANG Tika Yeni

‘Studi Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis’, Skripsi, Sarjana Farmasi, Univesitas Airlangga, Surabaya. Chronic

Stres Psikologik dengan Kualitas Tidur pada Penderita Penyakit Gagal ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Kota Semarang... Hubungan Kadar Hemoglobin

Dalam penelitian yang dilakukan di Brazil (2010), secara keseluruhan 86% dari pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis (HD) ditemukan memiliki setidaknya

Dengan demikian semakin pasien meyakini penyakit gagal ginjal kronik yang dideritanya merupakan penyakit yang serius dan mengancam, meyakini bahwa akan adanya

Mekanisme koping pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Prof.Dr.R.D Kandou Manado. Stress and Quality of Life in Breast Cancer

Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsulen ginjal hipertensi dan/atau dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat pelatihan dialisis berdasarkan Pasal 4 ayat (3) Peraturan