Meningkatkan kecintaan dan penghayatan siswa terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam; Prestasi Pembelajaran Pendidikan Al Quran dan Hadits Tahap D Kelas VII, VIII dan IX.
Tujuan Mata Pelajaran Pendidikam Al-Islam
Islam modern berarti Islam yang menggunakan ilmu pengetahuan sebagai pedoman hidup untuk memahami dan melaksanakan ajaran Islam. Konstruktif berarti Islam yang mendorong terwujudnya masyarakat madani yang berorientasi pada fungsi humanisasi/emansipasi (amar ma'ruf), liberasi (nahi munkar), dan transendensi (kepercayaan kepada Allah) menuju kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang beriman dan bertaqwa. Kepada Allah, peradaban dan perdamaian, persatuan, demokrasi, keadilan dan kemakmuran yang diridhai Allah SWT.
Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Al-Islam
Membimbing peserta didik untuk mencintai alam lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai khalifah Allah di muka bumi. Membimbing peserta didik menjadi individu muslim yang mencintai dan meneladani Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupannya.
Deskripsi Mata Pelajaran Pendidikan Al-Islam
Membimbing murid menjadi muslim yang taat beribadah dengan betul mengikut tuntunan al-Quran dan as-Sunnah ash-shahihah al-maqbulah;. Pendidikan akhlak membimbing pelajar dalam memahami kepentingan akhlak mulia (al-akhlaq al-karimah), baik peribadi mahupun sosial, serta membezakan antara akhlak terpuji (mahmudah) dan akhlak tercela (madzmumah).
Capaian Pembelajaran Pendidikan Al-Islam
Tarikh Pelajar dapat menceritakan khutbah nabi Muhammad saw di Mekah, hijrah dan pembangunan kota Madinah. Dalam unsur Fiqh, pelajar dapat menganalisis pelaksanaan fiqh mu'amalah dan al-kulliyyat al-khamsah (lima prinsip asas hukum Islam).
Pendidikan Kemuhammadiyahan
- Rasionalitas Mata Pelajaran Pendidikan Kemuhamadiyahan
- Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan
- Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan
- Capaian Pembelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan
Sejarah Mahasiswa mengenal sosok pendiri Muhammadiyah sebagai tokoh dan pejuang Islam serta pahlawan nasional. Mahasiswa mengenal amal jariyah Muhammadiyah di lingkungan cabang-cabang Muhammadiyah, khususnya yang berkaitan dengan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Sejarah Mahasiswa dapat menganalisis hakikat kepribadian muhammadiyah dan memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam kepribadian muhammadiyah.
Organisasi kemahasiswaan dapat mendemonstrasikan pemahaman terhadap Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), menyajikan nilai-nilai yang terkandung dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), Pedoman Hidup Islami Warga Negara Muhammadiyah (PHIWM), menyajikan nilai-nilai dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), serta menghayati Statuta Muqaddimah Muhammadiyah (MADM) sebagai bagian dari ajaran Islam, dan menjunjung tinggi Statuta Muqaddimah Muhammadiyah. Menjunjung tinggi Kepribadian Statuta Muhammadiyah sebagai bagian dari ajaran Islam, menghargai kepribadian dan keyakinan Muhammadiyah terhadap iman dan cita-cita Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) sebagai bagian dari ajaran Islam, menerapkan Pedoman Hidup Islami Warga Negara Muhammadiyah (PHIWM) sebagai bagian dari ajaran Islam. Mahasiswa menjadikan Kepercayaan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, dan mengamalkan perilaku Islami sesuai dengan pedoman Pedoman Hidup Islami Masyarakat Muhammadiyah (PHIWM) sebagai bagian dari ikhtiar amal Muhammadiyah.
Pendidikan Bahasa Arab
PANDUAN PEMBELAJARAN A. Dasar Pemikiran
Dalam struktur kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah, ISMUBA merupakan kelompok mata pelajaran yang berdiri sendiri, namun dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan holistik-integratif. Untuk mencapai orientasi pendidikan yang holistik, pembelajaran dilaksanakan secara integratif antara seluruh unsur pendidikan, dengan mata pelajaran lain dan dengan seluruh program sekolah dan madrasah. Pembelajaran berlangsung dalam iklim yang menggembirakan, harmonis, kekeluargaan, saling menghormati, peka dan penuh kasih sayang, aktif, kreatif dan inovatif.
Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) merupakan keistimewaan dan keunggulan sekolah dan madrasah muhammadiyah, yang dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan muhammadiyah serta kurikulum pendidikan agama islam yang ditetapkan oleh pemerintah dengan pola kurikulum mandiri. Panduan pembelajaran ini berfungsi sebagai pedoman pembelajaran bagi guru-guru di sekolah dan madrasah muhammadiyah dalam melaksanakan pembelajaran yang holistik-integratif, memberi semangat, menginspirasi dan menghidupkan.
Peta Konten dalam Memahami Implementasi Kurikulum ISMUBA
Dewan Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengembangkan kurikulum dan desain pembelajaran ISMUBA Pendidikan dengan mengadaptasi pedoman pembelajaran dan penilaian yang dikeluarkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun Tahun 2022. Pengembangan kurikulum ISMUBA juga mempertimbangkan hasil revisi hasil pembelajaran Al-Islam dan Muhammadiyah, tujuan pembelajaran, kompetensi dan materi yang dikembangkan oleh Dewan Pendidikan Dasar.
Prinsip Pembelajaran Pendidikan ISMUBA
Guru juga harus memastikan bahwa tujuan pembelajaran sesuai dengan fase dan kebutuhan siswa. Pembelajaran holistik-integratif adalah pembelajaran yang merangkul potensi seluruh peserta didik (intelektual, moral dan spiritual, atau jasmani dan rohani) secara terpadu sebagai satu kesatuan yang utuh. A. Guru merancang berbagai model, pendekatan, strategi dan metode pengajaran yang dapat mengintegrasikan seluruh dimensi potensi siswa.
Guru mengidentifikasi model, pendekatan, strategi dan metode pengajaran yang sesuai dengan CP, tujuan pembelajaran, tahapan pembelajaran dan konteks perkembangan siswa. Pendidik merancang pembelajaran yang menyenangkan agar siswa merasakan proses pembelajaran sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif.
Perencanaan pembelajaran
- Memahami capaian pembelajaran
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menyusun alur tujuan pembelajaran
- Merencanakan Pembelajaran
Oleh karena itu, guru CP perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran dalam satu kelas dan tahapan. Sebagai contoh mata kuliah tujuan pembelajaran, maka mata kuliah tujuan pembelajaran dapat diberi nomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan penyelesaian tuntas dalam satu kelas dan tahapan); Alur tujuan pembelajaran menjelaskan satu aliran tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak memerlukan pilihan dari guru).
Oleh karena itu, kurikulum disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan guru, sehingga bentuknya lebih rinci dibandingkan dengan alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan oleh guru, sehingga seorang guru dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan guru lainnya, meskipun ia mengajar siswa dalam fase yang sama.
Merancang Modul Ajar
Media pembelajaran yang digunakan antara lain meliputi bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video atau link website yang perlu dipelajari siswa. Bagaimana saya sebagai guru bisa menjadi motivasi, inspirasi dan teladan hidup bagi setiap siswa. Bagaimana saya bisa belajar merencanakan dan melaksanakan sebagai seorang guru apa yang memberi semangat, menginspirasi dan menyegarkan bagi semua siswa.
Bagaimana cara menyesuaikan kecepatan dan/atau materi pembelajaran dengan keunikan dan kebutuhan masing-masing siswa. Bagaimana saya mengelola pengalaman belajar yang mendorong siswa menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri.
Pelaksanaan pembelajaran
- Alternatif A
- Alternatif B
- Alternatif C
- Model diferensiasi pembelajaran A
- Model diferensiasi pembelajaran B
Guru melakukan penilaian pada awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu siswa dalam mempelajari materi yang dirancang; Bagi sebagian kecil siswa yang belum siap, guru menawarkan bantuan setelah jam pelajaran berakhir. Bagi siswa yang sudah mahir, hendaknya memikirkan bentuk tantangan yang lebih beragam, seperti menjadi tutor sebaya.
Siswa yang membutuhkan bimbingan dapat fokus pada materi tertentu, misalnya hanya 3 (tiga) poin penting; Siswa mengerjakan soal-soal yang lebih menantang yang menerapkan konsep rukun iman dalam kehidupan sehari-hari.
Refleksi dan tindak lanjut pembelajaran
- Refleksi Diri
- Refleksi Sesama Guru
- Refleksi oleh Kepala Sekolah
- PANDUAN ASESMEN PENDIDIKAN ISMUBA A. Dasar Pemikiran
Siswa dilatih secara berkelompok untuk mempelajari rukun iman dengan menggunakan dalil ayat-ayat kauniyah. Penilaian terhadap perencanaan pembelajaran dapat berlangsung melalui refleksi diri terhadap perencanaan dan proses pembelajaran, serta refleksi diri terhadap hasil penilaian yang dilakukan oleh sesama guru, direktur sekolah, dan/atau siswa. Selesainya proses pembelajaran tidak selalu terjadi pada akhir tahun atau pada saat siswa menyelesaikan pendidikannya pada jenjang tertentu.
Penilaian untuk pembelajaran juga dapat digunakan guru untuk meningkatkan kinerja dalam memfasilitasi siswa. Penilaiannya menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan kinerja siswa dengan kriteria kompetensi yang telah ditetapkan.
Tujuan
Penilaian dilakukan secara terencana, sistematis, terukur dan berkesinambungan, artinya seluruh indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk mengetahui hasil belajar yang telah dan belum dikuasai siswa, serta untuk mengetahui permasalahan belajar siswa. .
Prinsip Asesmen
Hasil penilaian juga dijadikan masukan bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran... dan menjadi pedoman dalam menentukan strategi. pembelajaran lebih lanjut. penilaian), penilaian antar teman (peer assessment), refleksi diri dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback). Pemberian feedback dilakukan dengan memaparkan upaya terbaik untuk mendorong growth mindset dan memotivasi siswa. Penilaian dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan fungsi penilaian, dengan kebebasan menentukan teknik dan waktu pelaksanaan agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif.
Tidak menggunakan instrumen penilaian atau menggunakan instrumen yang tidak sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Jenis, teknik, dan alat penilaian hanya dipahami oleh guru, sehingga siswa tidak mempunyai gambaran tentang kriteria terbaik yang harus dipenuhi.
Paradigma Asesmen
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa, perkembangan dan pencapaian hasil belajar. Selama ini pelaksanaan penilaian cenderung terfokus pada penilaian sumatif yang dijadikan acuan pengisian laporan hasil pembelajaran. Penilaian merupakan suatu bentuk aktivitas guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.
Penilaian hasil belajar oleh guru berfungsi untuk memantau kemajuan pembelajaran, memantau hasil belajar dan mendeteksi perlunya perbaikan terus menerus pada hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar oleh guru dilakukan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian, dan bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
Asesmen Oleh Guru
Asesmen Diagnostik
Penilaian ini digunakan untuk memperoleh umpan balik dari siswa untuk memperkuat proses pembelajaran dan membantu guru menentukan strategi pembelajaran yang lebih tepat. Penilaian ini pada dasarnya dilakukan untuk memperbaiki strategi pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada akhir blok pembelajaran untuk memberikan indikasi tingkat kinerja belajar siswa atau keterampilan dasar yang telah dicapai siswa. Alat penilaian sumatif dapat berupa pilihan ganda, uraian objektif, penjelasan bebas, penilaian praktik dan lain-lain.
Guru dapat melakukan penilaian diagnostik seperlunya, misalnya: pada awal tahun ajaran, pada awal cakupan materi, atau sebelum menyusun modul pengajaran secara mandiri. Fase penilaian diagnostik ini dapat digunakan untuk penilaian pada awal tahun ajaran dan sebelum menyusun modul mandiri.
Asesmen Formatif dan Sumatif
Tujuan utama penilaian formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Penilaian formatif yang dilakukan pada awal pembelajaran akan memberikan informasi kepada guru mengenai kesiapan siswa dalam belajar. Selain itu, penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap siswa terhadap mata pelajaran.
Melibatkan siswa dalam pelaksanaannya (misalnya melalui evaluasi diri, penilaian antar teman dan refleksi metakognitif dalam proses pembelajaran); Melatih dan membiasakan siswa dalam melakukan evaluasi diri, penilaian teman sejawat, refleksi diri dan pemberian umpan balik teman sejawat.
Pelaksanaan Asesmen Pendidikan ISMUBA
Catatan Singkat Anekdotal hasil observasi siswa yang fokus pada penampilan dan perilaku siswa yang penting, disertai dengan latar belakang kejadian dan analisis hasil observasi yang telah dilakukan.