• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN HUKUM DAN STANDAR PENILAIAN PAUD[1]

N/A
N/A
Sarah Indriyanii

Academic year: 2025

Membagikan "LANDASAN HUKUM DAN STANDAR PENILAIAN PAUD[1]"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN HUKUM DAN STANDAR PENILAIAN AUD

Dosen Pengampu:

1. Prof. Dr. Een Yahya Haenilah, M.Pd.

2. Dr. Asih Budi Kurniawati,M.Pd.

3. Nopiana, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 11

Nurlisa Bella (4B) NPM 2313054002

Salma (4A) NPM 2313054019

Dirania Gusti Lenetha (4B) NPM 2313054024

Nur Atina Safitri (4B) NPM 2313050432

Sarah Idriyani (4B) NPM 2313054033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. maha pengasih lagi penyayang kami ucapkan puji syukur kita haturkan pada-Nya atas Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Landasan Hukum dan Standar Penilaian PAUD”

yang semoga dapat membantu kami dalam memahami mata kuliah Evaluasi Pendidikan AUD.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Tujuan makalah ini dibuat agar pembaca semakin terbuka dapat menanggapi secara bijak serta berpikir secara kritis dan peduli atas adanya masalah atau kasus sosial yang terjadi di sekitar kita bahkan di dunia sekalipun. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Bandar Lampung, 14 Februari 2025

Kelompok 11

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulisan ...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan AUD...3

B. Landasan Pendidikan AUD...4

C. Standar Penilaian Pendidikan AUD...7

BAB III PENUTUP... 18

A. Kesimpulan ...18

DAFTAR PUSTAKA...19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi berasal dari Bahasa inggris yaitu “evaluation” istilah ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu “penilaian”. Penilaian merupakan suatu pekerjaan yang selalu dilakukan oleh manusia didalam kehidupannya. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.1 Evaluasi bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan yang telah ditetapkan dalam rancangan kegiatan pelaksanaan program, mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual yang meliputi aspek fisik motorik, kognitif, Bahasa, sosioemosional, serta memberikan informasi lanngsung kepada anak.

Sedangkan Landasan pendidikan adalah tumpuan, dasar, atau asas konseptual yang menyelubungi pendidikan secara keseluruhan. Biasanya yang dibahas terkait dengan landasan pendidikan ini adalah hakikat manusia sebagai makhluk pembelajar, situasi, proses, perubahan sosial, aliran pelaksanaan, hingga permasalahan-permasalahan pendidikan. Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Terdapat 3 macam landasan pendidikan anak usia dini diataranya: Landasan Yuridis, Landasan Filosofis, dan Landasan Keilmuan.2

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar Peserta Didik ini dilakukan sesuai dengan tujuan penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian standar paud dibagi menjadi 2 yaitu : penilai formatif dan sumatif.

Jadi, Landasan Hukum dan Standar Penilaian PAUD adalah seperangkat aturan dan pedoman yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, termasuk dalam proses penilaian perkembangan anak. Landasan Hukum memberikan legitimasi dan arahan dalam pelaksanaan PAUD sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti Undang-

1 Hanum, R. (2017). Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 6(2).

2 Ansori, “Landasan Pendidikan Anak Usia Dini,” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 3,

(5)

Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No.

137 Tahun 2014 tentang standar Nasional PAUD. Sementara itu, standar penilaian PAUD merupakan acuan dalam menilai perkembangan anak berdasarka aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, Bahasa, sosial-emosional, serta seni. Penilaian dilakukan melalui observasi, catatan anekdot dan catatan portofolio perkembangan anak, bukan dalam bentuk angka atau ujian tertulis.dengan adanya Landasan Hukum dan Standar PAUD dapat berjalan secara sistematis, sesuai regulasi, dan memastikan bahwa perkembangan anak dinilai dengan pendekatan yang tepat dan sesuai dengan tahap usia mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian evaluasi pendidikan AUD?

2. Apa saja landasan hukum evaluasi pendidikan AUD?

3. Apa saja Standar Penilaian PAUD?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran mengenai landasan hukum dan standar penilaian pendidikan anak usia dini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pendidikan AUD 2. Untuk mengetahui landasan hukum evaluasi pendidikan AUD 3. Untuk mengetahui standar penilaian PAUD

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan AUD

Istilah evaluasi berasal dari Bahasa inggris yaitu “evaluation” istilah ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu “penilaian”. Penilaian merupakan suatu pekerjaan yang selalu dilakukan oleh manusia didalam kehidupannya. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.3 Persamaan kata evaluasi adalah asessment yang menurut tardif et al, berarti : proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selain kata evaluasi dan asessment ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan. Evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan dan Analisa data secara sistematis untuk mengetahui bukti penguasaan psereta didik dalam belajar, ketercaapaian tujuan yang telah ditetapkan dan menentukan keefektifan pendidikan atau pembelajaran. Dalam evaluasi juga untuk memberikan pertimbangan terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik tersebut dengan membandingkan angka atau bukti-bukti yang didapat sebagai hasil belajar dengan tujuan atau nilai-nilai (indicator untuk kerja) yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Evaluasi anak usia dini pada hakikatnya dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan pencapaian belajar anak secara akurat, sehingga dapat diberikan pelayanan yang sesuai. Dalam pembelajaran anak usia dini guru dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran dan materi yang telah dilaksanakan berhasil, atau penggunaaan media ajar yang kurang tepat, ataupun kurang menarik. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dihari berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Pendidik anak usia dini juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik, keteramilan berfikir kritis dan reflektif.

3 Hanum, R. (2017). Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 6(2).

(7)

Pendidikan anak usia dini juga perlu mempertimbangakna situasi, mengevaluasi informasi, mengambil Keputusan yang bijak, memberikan alasan dari Keputusannya dan dapat menerangkannya kepada orang lain. Jadi, evaluasi pendidikan anak usia dini adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan setiap anak dari mulai terlaksananya pelaksanaan pembelajaran proses pembelajaran, dan hasil dari pembelajaran yang dilakukan antara guru dan peserta didik.

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan yang telah ditetapkan dalam rancangan kegiatan pelaksanaan program, mengetahui berbagai aspek perkembangan anak secara individual yang meliputi aspek fisik motorik, kognitif, Bahasa, sosioemosional, serta memberikan informasi pada anak secara spesifik, mengidentifikasi penyebab masalah pada anak, membantu pendidik dalam menetapkan tujuan dan merencanakan program, membuat perencanaan program, dalam hal ini evaluasi digunakan untuk menentukan kemajuan anak dalam mencapai tujuan program, dan juga mengidentifikasi serta memperbaiki masalah perkembangan pada anak.

B. Landasan Penddikan AUD

Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalamm usaha untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan ( Depdikbud, 1999: 232). Hukum merupakan peraturan yang bersifat tetap dan menjadi dasar dalam pelaksaan dala berbagai kegiatan, termasuk dalam bidang pendidikan. Namun tidak semua aspek pendidikan didasarkan pada aturan hukum yang baku. Banyak kegiatan pendidikan yang berpedoman pada aturan lain, seperti ketentuan kurikulum, metode pengajaran, prosedur rencana pembelajaran, supervise, dan aspek teknis lainnya. Istilah yuridis berkaitan dengan hukum, sehingga dalam pendidikan asumsi yang dgunakan adalah sumber-sumber hukum yang menjadi landasan dalam penyelanggaraan pendidikan di Indonesia.

Jadi, Landasan Hukum pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada peraturan perundang undangan yang berlaku dan digunakan sebagai dasar

(8)

penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendiidkan nasional (tatang syaripudin & nur’aini, 2006:6).

Terdapat 3 macam landasan pendidikan anak usia dini diataranya:

1. Landasan Yuridis

Berikut ini beberapa pasal yang membahas tetang landasan yuridis yaitu:

 Dalam Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa

”Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

 Dalam UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat dan bakatnya”.

 Dalam UU NO. 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa ”(1) Pendidikan Anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) Pendidkan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidkan formal, non formal, dan/atau informal, (3) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan usia dini jalur pendidikan informal:

pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6) Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.”

(9)

2. Landasan Filosofis

Pendidikan bertujuan membentuk manusia yang berkarakter baik, meskipun standar kebaikan berbeda di tiap bangsa sesuai pandangan filosofisnya. Indonesia, dengan falsafah Pancasila, mengarahkan pendidikannya untuk membentuk manusia Pancasilais yang menghargai keberagaman dan demokrasi, sebagaimana tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang sesuai potensinya dan menjadi generasi penerus yang diharapkan. Pendidikan berbasis Pancasila diharapkan menciptakan masyarakat yang sadar hak dan kewajibannya, hidup rukun, serta saling menghargai. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan nilai-nilai filosofis bangsa agar pendidikan berjalan selaras dengan tujuan nasional.

3. Landasan Keilmuan

Pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan pada berbagai temuan ilmiah mengenai tumbuh kembang anak, terutama yang berkaitan dengan perkembangan otak. Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh struktur otaknya. Wittrock (Clark, 1983) mengidentifikasi tiga aspek utama dalam perkembangan otak, yaitu pertumbuhan serabut dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf. Ketiga aspek ini berperan penting dalam kapasitas berpikir manusia.

Teyler menambahkan bahwa saat lahir, otak manusia memiliki sekitar 100 hingga 200 miliar sel saraf, yang dapat berkembang secara optimal jika mendapat stimulasi yang tepat dari lingkungan. Jean Piaget (1972) menjelaskan bahwa anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Mereka perlu bereksperimen dan mengeksplorasi secara mandiri untuk membangun pemahaman mereka sendiri, sementara peran pendidik adalah menyediakan bahan yang sesuai.

(10)

Lev Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Aktivitas mental yang lebih tinggi terbentuk melalui interaksi dengan orang lain, dan pembelajaran akan lebih bermakna jika anak dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara itu, Howard Gardner memperkenalkan teori kecerdasan jamak, yang mencakup kecerdasan kinestetik, intrapersonal, interpersonal, naturalistik, logika-matematik, visual- spasial, dan musikal.

Dengan demikian, perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh struktur otak, yang pada gilirannya bergantung pada stimulasi, kesehatan, dan gizi dari lingkungan. Oleh karena itu, pendidikan yang sesuai bagi anak usia dini sangat penting untuk mendukung perkembangan optimal mereka.4

C. Standar Penilaian Pendidikan AUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu jenjang pendidikan yang Diselenggarakan sebelum pendidikan dasar dan dapat dilaksanakan melalui jalur formal atau secara informal. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Standar pendidikan PAUD diatur tersendiri dalam peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 137. Dalam Peraturan ini terdapat 8 standar harus dipenuhi, yaitu:

1) Standar tangka pencapaian perkembangan anak 2) Standar isi

3) Standar proses 4) Standar penilaian

5) Standar pendidik dan tenaga kependidikan 6) Standar sarana dan prasarana

7) Standar pengelolaan 8) Standar pembiayaan

Standar ini perlu dipenuhi sebagai jaminan mutu terhadap pelaksanaan pembelajaran di lembaga PAUD. Standar penilaian merupakan hal sangat penting, karena dengan penilaian kita dapat mengukur keberhasilan belajar

4 Ansori, “Landasan Pendidikan Anak Usia Dini.”

(11)

anak di sekolah. Standar penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar Tingkat pencapaian perkembangan sesuai dengan usianya.

Penilaian ini dibutuhkan supaya guru dapat membuat pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan anak. Penilaian pada pembelajaran di PAUD memilki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pada jenjang pendidikan tinggi lainnya. Pada penilaian PAUD ini disampaikan dalam bentuk deskripsi dari kriteria penilaian yang ada. Hasil penilaian di PAUD hanya dinyatakan dalam bentuk kualitatif yang menggambarkan ketercapaian perkembangan anak sesuai dengan standar Tingkat pencapaian perkembangan anak. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisis berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta mencakup tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.

Standar penilaian PAUD merupakan pedoman penialaian untuk melihat perkembangan dan pencapaian anak sesuai dengan tahap perkembangan.

Penilaian si PAUD bersifat holistik, mencakup berbagai aspek perkembangan anak, yaitu aspek kognitif, Bahasa, fisik motorik, sosial emosional, seni, serta nilai agama dan moral. Ada beberapa standar penilaian PAUD yang mencakup aspek penting, yaitu :5

1. Prinsip Penilaian PAUD:

Secara umum, terdapat prinsip penilaian dalam pembelajaran anak usia dini, yaitu:

a) Mendidik

Proses dan hasil penilaian perkembangan harus mampu memberikan dampak positif pada peningkatan pencapaian perkembangan anak. Pada prinsip ini diharapkan dapat memberikan feedback bagi anak untuk meningkatkan kearah yang lebih baik, guru juga dapat menggunakan metode strategi untuk mengkaji ulang, rencana pembelajaran, perilaku serta pola interaksi dengan anak. Hal ini dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,

5 Ifat Fatimah Zahro, “Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini,” Tunas Siliwangi 1, no. 1

(12)

mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

a) Autentik

Pada prinsip ini penilaiannya berhubungan dengan kondisi nyata anak dalam konteks yang bermakna. Penilaian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, artinya anak yang sedang dinilai akan tidak merasa bahwa dirinya sedang diamati. Menurut Morrison, ciri-ciri penilaian autentik adalah : berdasarkan kurikulum, proses penilaian dalam melibatkan anak yang kooperatif dan kolaboratif, menilai anak sescara menyeluruh bukan hanya keterampilan, penilaian karya anak dengan menggunakan (portofolio, proyek, dan observasi guru).

c) Objektif

Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, dan tidak dapat dipengaruhi subjektivitas penilai sehingga dapat menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.

b) Akuntabel

Penilaian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serat dapat dipertanggung jawabkan. Penilaian harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya.

c) Transparan

Pada prinsip ini penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian yang dapat diakses oleh orang tua dan semua penyelegara kepentingan yang relevan.

d) Sistematis

Penilaian ini dilakukan dengan cara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai macam instrument. Hal ini artinya perkembangan itu berlangsung mengikuti pola tertentu yang terjadi secara teratur, sehingga penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan tahap-tahap yang ada agar penilaian yang dilakukan mencapai hasil yang efektif.

e) Bermakna

(13)

Pada prinsip ini nilai tidak hanya sekedar dokumen akan tetapi terdapat berbagai cara yang digunakan harus memberikan makna terkait kondisi anak yang sebenarnya.

f) Menyeluruh

Pada prinsip ini penilaian mencakup seluruh aspek pertumbuhan serta perkembangan anak baik dari, kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial- emosional, nilai agama dan moral serta seni. Penilaian ini menyesuaikan seleuruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.

2. lingkup penilaian

Lingkup penilaian di PAUD meliputi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkup pertumbuhan meliputi Ukuran fisik yang diukur dengan satuan panjang dan berat, seperti berat tubuh, tinggi badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara dalam lingkup perkembangan ini informasi mengenai bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak.

Dalam lingkup penilaian PAUD terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, dianataranya:

1) Perkembangan Nilai Agama dan Moral

Penilaian dari hasil pengamatan guru terhadap kemampuan anak dalam beribadah dan mendengarkan cerita-cerita keagamaan dalam proses belajar.

2) Perkembangan Fisik Motorik

Penilaian mencakup perkembangan fisik motorik halus dan kasar.

Bagaimana perkembangan tinggi badan, lingkar kepala, dan berat badan anak.

3) Perkembangan Kognitif

Penilaian perkembangan kognitif (pengetahuan kecerdasan) anak dengan aktivitas anak ketika menghitung dan mengukur bahan-bahan untuk kegiatan belajar anak sampel kerja anak yang menunjukkan anak memahami konsep angka, foto dan data yang diperoleh dari checklist dan rekaman percakapan mengenai pemahaman konsep, eksplorasi, hipotesis, dan pemecahan masalah

(14)

Pada perkembangan bahasa ini Penilaian anak ketika membaca cerita yang ditulis, percakapan tentang perbendaharaan kata dan keterampilan anak menggunakan bahasa serta bagaimana cara anak berkomunikasi.

5) Perkembanga Sosial-emosional

Penilaian berupa catatan guru dan mengenai interaksi anak dengan kelompoknya dan teman sebayanya (kemampuan memilih, memecahkan masalah dan kerja sama dengan orang lain).

6) Perkembangan Seni

Penilaian berupa kumpulan karya seni yang menunjukkan kreativitas anak ketika bekerja menggunakan berbagai media.

3. Teknik penilaian

Penilaian dalam pendidikan anak usia dini adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh guru. Proses ini didasarkan pada perkembangan dan unjuk kerja anak yang diperoleh melalui berbagai teknik penilaian. Dalam praktiknya, teknik-teknik ini terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.

Beberapa metode penilaian yang umum digunakan di PAUD meliputi:

1) Observasi/Pengamatan

Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan secara langsung untuk memahami perkembangan anak dalam berbagai situasi. Guru dapat menggunakan instrumen observasi agar pengamatan lebih terarah sesuai dengan indikator pencapaian perkembangan anak.

Teknik Dokumentasi Observasi

 Catatan Harian

Guru mencatat perkembangan anak saat bermain. Jika jumlah anak banyak, pengamatan dapat dilakukan secara bergilir. Prinsip dalam catatan harian meliputi:

 Menghindari asumsi atau interpretasi subjektif.

 Mencatat kejadian secepat mungkin dengan kata-kata kunci.

 Menyertakan informasi seperti nama, usia, tanggal, lokasi, dan deskripsi kejadian.

 Menghubungkan catatan dengan indikator perkembangan anak.

(15)

 Catatan Anekdot

Catatan ini digunakan untuk mendokumentasikan kejadian spontan yang bermakna. Tujuan catatan anekdot adalah untuk memahami pola perkembangan anak serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku yang kurang sesuai. Petunjuk pencatatan meliputi:

 Menulis peristiwa apa adanya, tanpa interpretasi.

 Mencatat kejadian insidental secara runtut.

 Melakukan pencatatan segera setelah kejadian terjadi.

Penggabungan data yang terkumpul melalui pengamatan yang ditulis dalam catatan anekdot maupun hasil karya anak diolah untuk melihat perkembangan hasil belajar anak. Hasil penggabungan data hasil belajar dapat dimasukkan ke dalam cheklist. Checklist tersebut memuat indicator perkembangan untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) anak usia dini. Cara mengisi tabel checklist dengan memberikan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan pada anak.

o Kolom (BB): kemampuan anak pada indikator tersebut belum berkembang,

o Kolom (MB): kemampuan anak pada indikator tersebut sudah mulai terlihat walau hanya sekali atau sekali-kali

o Kolom (BSH): berkembang sesuai harapan, anak telah cakap melakukan atau menunjukkan kemampuan tersebut sesuai dengan indikator yang diharapkan sesuai usianya.

o Kolom BSB artinya berkembang sangat baik bitandai dengan kemampuan anak yang ditunjukkan secara konsisten dan melebihi dari ciri-ciri yang tercantum dalam indikator seusianya.

 Catatan Karya Anak

Dokumentasi hasil karya anak, seperti gambar, lukisan, kolase, atau bangunan balok, dapat memberikan wawasan tentang perkembangan mereka.

Prinsip pencatatan karya anak meliputi:

(16)

 Menyertakan nama dan tanggal pembuatan untuk melihat perkembangan karya.

 Mengamati karya dengan teliti sebelum membuat kesimpulan.

 Bertanya kepada anak tentang karyanya tanpa memberikan interpretasi sendiri.

 Menulis deskripsi berdasarkan penjelasan anak untuk menghindari kesalahan interpretasi.

 Mengidentifikasi kompetensi dasar yang muncul dari hasil karya anak.

Dengan menggunakan berbagai teknik ini, guru dapat memahami perkembangan anak secara lebih akurat dan mendukung proses pembelajaran yang efektif.

2) Wawancara (percakapan)

Wawancara adalah metode pengumpulan data melalui percakapan langsung dengan anak atau orang tua untuk memahami pengetahuan dan kondisi anak. Wawancara dapat dilakukan secara:

 Terstruktur: Menggunakan pedoman dan waktu yang telah ditentukan.

 Tidak Terstruktur: Terjadi secara spontan, misalnya saat anak mengenalkan diri atau menceritakan pengalaman sehari-hari.

3) Penugasan ( Formative Asesment)

Penugasan diberikan sebagai bagian dari proses belajar untuk menilai pemahaman dan keterampilan anak. Tugas dapat dilakukan secara individu atau kelompok, seperti menanam tomat atau membuat bentuk dari plastisin.

4) Unjuk Kerja (Perfomance)

Penilaian ini mengukur keterampilan anak melalui tugas yang dapat diamati, seperti menyanyi, menari, olahraga, atau aktivitas praktik lainnya.

5) Pemeriksaan Medis

Pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi dini masalah fisik atau kesehatan anak. Guru tidak melakukan pemeriksaan ini secara langsung, tetapi dapat bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan anak mendapatkan perawatan atau pencegahan yang diperlukan.

(17)

Dengan menerapkan berbagai metode ini, guru dapat memperoleh gambaran menyeluruh tentang perkembangan anak dan memberikan intervensi yang sesuai.

4. Proses Penilaian PAUD

Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu. Penilaian hasil belajar anak mengukur kompetensi dasar di setiap lingkup perkembangan dengan menggunakan tolok ukur indikator perkembangan per kelompok usia. Penilaian dilakukan secara sistematis yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari, pencatatan harian, penganalisaan data setiap bulan, dan rekap perkembangan selama semester. Hasil analisa selama satu semester dijadikan sebagai bahan pembuatan laporan semester.

Ada 4 Proses Evaluasi PAUD dapat dilihat secara sistematis sebagai berikut:

a. Penilaian Harian Paud

Penilaian Harian adalah proses perekaman data menggunakan instrument format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, cataatan anekdot,serta hasil karya anak. Format penilaian harian dan peralatan anekdot mengisi hasil pengamatan guru ketika anak terlibat dan melakukan kegiatan sehari -hari seperti Ketika anak melakukan kegiatan bermain sambal belajar. hasil karya anak yang dijadikan dokumen terdapat setelah anak melakukan kegiatan , hasil karya anak ini harus jelas tertulis tanggal pembuatan dan gagarsan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkaokan anak b. Penilaian Bulanan

Pada penilaian ini termasuk hasil dari Rekaptulasi Data Harian atau celisi (

) catatan anekdot, dan hasil kariya anak dalam satu bulan. Hasil pemrosesan data tercantum di sini untuk format evaluasi PAUD dan format sampel.

c. Penilaiaan Semester PAUD

(18)

Evaluasi Semester adalah hasil dari mereproduksi data penilaian bulanan yang dicapai selama enam bulan. Penilaian semester digunakan sebagai dasar laporan perkembangan anak yang akan disampaikan kepada wali murid / orang tua anak.

d. Laporan PAUD

Laporan Semester Hasil Pemrosesan Data Perkembangan Anak yang dikumpulkan dari enam bulan terakhir atau satu semester. Laporan ini akan ditunjukkan kepada : 1. orang tua anak 2. satuan paud 3. dinas pendidikan

5. Pelaporan Hasil Penilaian

Keberhasilan penilaian dalam PAUD bergantung pada kemampuan guru dalam mengelola dan melaksanakannya. Sebelum menyusun laporan, guru perlu mengumpulkan data berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, seperti deskripsi perkembangan anak dan hasil karyanya, dengan menggunakan alat pengumpul data yang telah direncanakan. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dideskripsikan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan anak serta aspek pembelajaran lainnya.

Pelaporan bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang tua dan pihak terkait mengenai perkembangan anak dalam aspek perilaku dan kemampuan dasar. Laporan ini disusun dalam bentuk deskripsi yang objektif agar tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi orang tua atau pihak lain yang membacanya. Laporan perkembangan anak dibuat berdasarkan hasil penilaian dalam periode tertentu, mencakup berbagai aspek, yaitu:

1. Perkembangan nilai-nilai agama dan moral 2. Perkembangan motorik

3. Perkembangan kognitif 4. Perkembangan bahasa

5. Perkembangan sosial emosional 6. Perkembangan seni

(19)

Pelaporan perkembangan anak selama satu semester dituangkan dalam buku laporan dengan format berikut:

 Laporan berisi Kekuatan dan Rekomendasi: Kekuatan diambil dari hasil penilaian bulanan terakhir dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

 Rekomendasi: Berisi saran bagi orang tua dalam mendukung perkembangan anak, berdasarkan aspek yang masuk dalam kategori Belum Berkembang (BB) dan Mulai Berkembang (MB).

 Uraian Perkembangan Secara Umum: Gambaran umum tentang pertumbuhan anak.

 Uraian perkembangan kemampuan anak yang masuk dalam Klasifikasi Perkembangan: Menjelaskan aspek yang berkembang dengan baik (BSB, BSH) dan yang masih memerlukan perhatian lebih lanjut.

Pelaporan dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis oleh guru atau kepala sekolah melalui pertemuan langsung, memungkinkan adanya komunikasi timbal balik antara PAUD dan orang tua. Guru juga harus menjaga kerahasiaan data anak, memastikan bahwa informasi hanya diberikan kepada orang tua atau tenaga ahli yang berwenang dalam rangka bimbingan lebih lanjut.

6. Tindak Lanjut terhadap Penilaian PAUD

Analisis terhadap tindak lanjut hasil evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-Kanak (TK) ini untuk mencapai usaha optimal tujuan pendidikan kompetensi-kompentensi yang harus dimiliki oleh pendidik PAUD. Pendidik PAUD yang profesional merupakan hal yang penting karena asesmen pembelajaran anak usia dini lebih banyak ditekankan pada kompetensi kemampuan yang dimiliki pendidik untuk mengamati kemajuan anak sehari-hari, menguasai ciri-ciri setiap tahap perkembangan anak, keberbakatan anak dan peka terhadap perubahan yang terjadi pada anak.

(20)

Dengan adanya tindak lanjut guru dapat melakukan berbagai kegiatan seperti mengajak komunikasi dengan orang tua anak untuk membahas perkembangan anak, Memberikan informasi tentang hasil penilaian anak kepada orang tua, pemberian stimulus kepada anak.

(21)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi anak usia dini pada hakikatnya dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan pencapaian belajar anak secara akurat, sehingga dapat diberikan pelayanan yang sesuai. Evaluasi ini juga dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dihari berikutnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Pendidik anak usia dini juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik, keteramilan berfikir kritis dan reflektif.

Landasan Hukum adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Banyak kegiatan pendidikan yang berpedoman pada aturan lain, seperti ketentuan kurikulum, metode pengajaran, prosedur rencana pembelajaran, supervise, dan aspek teknis lainnya. , Landasan Hukum pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada peraturan perundang undangan yang berlaku dan digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan, khususnya pendidikan nasional. Terdapat 3 macam landasan pendidikan anak usia dini seperti: Landasan Yuridis, Landasan Filosofis, dan Landasan keilmuan.

Standar penilaian merupakan hal sangat penting, karena dengan penilaian kita dapat mengukur keberhasilan belajar anak di sekolah. Standar penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar Tingkat pencapaian perkembangan sesuai dengan usianya

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Hanum, R. (2017). Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 6(2).Ansori. “Landasan Pendidikan Anak Usia Dini.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 3, no. April (2015): 49–58.

Zahro, Ifat Fatimah. “Penilaian Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.” Tunas

Siliwangi 1, no. 1 (2015): 92–111.

http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/view/95.

Paud Jateng. (2022, 28 April). Standar Penilaian PAUD Permen 21 Tahun 2022, Diakses pada tanggal 14 Februari 2025, https://www.paud.id/standar-penilaian- paud-permen-21-tahun-2022/

Kompasiana. (2021, 1 November). Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini, Dikses pada tanggal 14 Februari 2025, https://www.kompasiana.com/himmatulbadiah/617d315201019041d03affb2/

konsep-dasar-evaluasi-pembelajaran-anak-usia-din

Paud Jateng. (2015, 19 November). 8 Prinsip Penilaian Hasil Belajar Anak Usia Dini (PAUD), Diakses pada tanggal 14 Februari 2025, https://www.paud.id/prinsip-penilaian-hasil-belajar-anak-paud/

Paud Jateng. (2015, 21 November). 4 Proses Penilaian PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Diakses pada tanggal 15 Februari 2025 4 Proses Penilaian PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) - PAUD JATENG

Referensi

Dokumen terkait

Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) peranan penilaian portofolio pada pembelajaran PKn yaitu digunakan sebagai landasan mencapai level penguasaan berikutnya

Standar Penilaian Pembelajaran oleh Perguruan nnggi diartikan sebagai tolak ukur minimum yang ditetapkan oleh Perguruan nnggi untuk mengukur hasil

perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. 1) Penilaian hasil belajar keompok mata

Berikan penilaian Anda terhadap kinerja anggota Anda pada 10 aspek Generik di bawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada angka yang sesuai di kolom Pencapaian

Adapun hasil penelitiannya: (1) Standar pencapaian perkembangan anak sudah baik tetapi hasil capaian perkembangan baru hasil observasi dan penilaian kegiatan pagi sampai

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses

Jika dilihat dari dari hasil penelitian di lapangan jumlah pendidik yang dimiliki SMPN I Cangkuang rata-rata sudah berpendidikan sarjana Adapun implementasi standar penilaian SMP