Landasan Teori GEOSLOPE/W
Program GeoSlope/W merupakan salah satu perangkat lunak berbasis numerik yang digunakan secara luas dalam bidang geoteknik, khususnya untuk menganalisis kestabilan lereng.
GeoSlope/W merupakan bagian dari paket perangkat lunak GeoStudio yang dikembangkan oleh Geo-Slope International Ltd., dan dirancang untuk melakukan analisis stabilitas dengan pendekatan metode keseimbangan batas (Limit Equilibrium Method). Program ini digunakan untuk mengevaluasi faktor keamanan (factor of safety) terhadap potensi kelongsoran lereng dalam berbagai kondisi, baik lereng alami, lereng timbunan, galian, tanggul, maupun bendungan tanah. GeoSlope/W sangat relevan digunakan dalam studi kasus tanah lunak, karena mampu mengakomodasi input parameter geoteknik yang mencerminkan perilaku tanah lempung jenuh yang rentan terhadap deformasi dan kelongsoran. Metode analisis yang digunakan dalam GeoSlope/W meliputi beberapa pendekatan klasik dan modern dalam metode keseimbangan batas, seperti metode Ordinary (Fellenius), Bishop Simplified, Janbu, Spencer, dan Morgenstern-Price. Masing-masing metode memiliki asumsi dan keakuratan tersendiri, namun secara umum bertujuan untuk mengevaluasi kestabilan dengan membagi lereng menjadi irisan dan menghitung keseimbangan gaya serta momen pada setiap irisan.
Dalam penerapannya untuk menganalisis stabilitas lereng timbunan di atas tanah lunak, GeoSlope/W memerlukan beberapa data utama yang meliputi geometri lereng, parameter tanah (seperti kohesi, sudut geser dalam, dan berat volume), serta kondisi hidrologi seperti muka air tanah atau tekanan air pori. Model geometri dibangun berdasarkan kondisi lapangan aktual, termasuk konfigurasi lapisan tanah lunak di bawah timbunan. Program ini juga memungkinkan integrasi dengan modul lain seperti SEEP/W untuk mensimulasikan aliran air tanah dan distribusi tekanan pori, yang sangat berpengaruh terhadap stabilitas lereng pada tanah lunak.
Setelah model dimasukkan ke dalam GeoSlope/W, pengguna dapat melakukan analisis untuk mendapatkan nilai faktor keamanan pada berbagai bidang gelincir yang mungkin terjadi.
Program akan secara otomatis mengevaluasi kombinasi bidang gelincir dan menghitung nilai faktor keamanan untuk masing-masing, sehingga dapat diidentifikasi kondisi paling kritis.
Analisis ini dapat dilakukan dalam berbagai skenario, seperti sebelum dan sesudah timbunan dibangun, serta dalam kondisi dengan atau tanpa perkuatan. Jika diperlukan, pengguna dapat memodelkan elemen stabilisasi tambahan seperti geotekstil, dinding penahan, atau paku tanah untuk melihat pengaruhnya terhadap peningkatan stabilitas lereng.