• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana dan Program Peningkatan Kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan

N/A
N/A
Yosua Sagala

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana dan Program Peningkatan Kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PESERTA ASESMEN RESIKO DAN KLASIFIKASI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN

MENGGUNAKAN INSTRUMEN SISTEM PENILAIAN PEMBINAAN NARAPIDANA (SPPN)

DISUSUN OLEH:

NAMA : YOSUA SOSOLSOLON SAGALA NIP : 19970705 201808 1 001

NO. ABSEN : 39

UPT : LAPAS KELAS IIA LABUHANRUKU JABATAN : KEPALA SUB SEKSI SARANA KERJA

PELATIHAN TEKNIS PEMASYARAKATAN ASESMEN RISIKO DAN KLASIFIKASI KEBUTUHAN ANGKATAN V

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2023

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sistem Pemasyarakatan di Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Pemasyarakatan Nomor 22 tahun 2022 bahwa Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat dapat aktif berperan dalam Pembangunan nasional. Sehingga dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab maka pelaksanaan asesmen risiko dan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemasyarakatan (pelayanan, pembinaan dan pembimbingan) terhadap warga binaan dan narapidana pemasyarakatan di Indonesia menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Hal ini diperkuat dengan adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan, yang mengamanatkan pelaksanaan penilaian berupa penilaian tingkat risiko maupun perubahan perilaku terhadap tahanan dan warga binaan pemasyarakatan pada setiap tahapan. Hasil penilaian ini akan menjadi salah satu data dukung yang sangat penting di dalam laporan penelitian kemasyarakatan (litmas). Dengan ditetapkannya Permenkumham tersebut, maka pelaksanaan asesmen risiko dan kebutuhan pun menjadi bagian penting yang menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam pemberian rekomendasi maupun pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan, pembinaan dan pembimbingan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatan.

Dalam upaya untuk memberikan petunjuk kepada petugas pemasyarakatan dalam penyelenggaraan pembinaan dan penilaian terhadap perilaku narapidana yang mengedepankan objektivitas. Penilaian terhadap perilaku narapidana dilakukan berdasarkan data-data akurat yang ada di lapangan dan tercatat, dengan menggunakan pendekatan evidence-based correctional treatment atau pembinaan berdasarkan fakta. Pada akhirnya, penilaian yang objektif dan terukur terhadap perubahan perilaku narapidana ini akan mendorong pemenuhan hak-hak narapidana dan

(3)

kebutuhan program pembinaan serta pengawasan yang sesuai dengan aspek-aspek narapidana yang sudah dinilai. Penilaian terhadap narapidana ini sejatinya sejalan dengan tujuan pemasyarakatan yakni membentuk narapidana agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat. Selanjutnya, untuk mengetahui respon narapidana terhadap program pembinaan yang dilakukan maka perlu diselenggarakan kegiatan penilaian terkait perubahan perilaku dan perkembangan narapidana. Sehingga optimalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan di bidang pembinaan narapidana akan dapat terwujud dengan lebih baik. Oleh karena itu, penulis bersemangat untuk mempelajari dan melaksanakan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa penilaian melalui instrument Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhanruku.

B. Tujuan

Tujuan dari adanya Laporan Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Teknis Pemasyarakatan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana antara lain:

1. Sebagai Penerapan Kompetensi Teknis dalam pelaksanaan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana;

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana;

3. Membantu dalam memahami tata cara pelaksanaan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari Laporan Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Teknis Pemasyarakatan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan

(4)

Narapidana antara lain:

1. Dapat membantu menentukan tingkat risiko sebagai dasar untuk klasifikasi, penempatan, intensitas program dan jenis pengawasan yang tepat bagi WBP berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana;

2. Dapat membantu dalam upaya menentukan program pembinaan, pembimbingan,pengawasan terhadap WBP berdasarkan penilaian perilaku yang empiris dan terukur berupa Simulasi Praktek Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.

II. SIMULASI KOMPETENSI TEKNIS PELATIHAN A. Laporan Penggalian Data dan Informasi

1. Kegiatan yang dilaksanakan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis dalam penggalian data dan informasi adalah sebegai berikut:

1.1 Persiapan Pelaksanaan Asesmen Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana

Hari/ Tanggal :Jum’at, 13 Oktober 2023

Waktu : 09.00 – Selesai

Tempat : Lapas Kelas IIA Labuhanruku

Peserta melakukan Persiapan berupa Persiapan Teknis (Menentukan waktu dan tempat) serta Menyiapkan Kelengkapan Pelaksanaan Asesmen seperti alat tulis, instrumen dan pedoman asesmen, kamera dan perekam suara) dan Persiapan Substantif (Menentukan metode penggalian data, Karakteristik narapidana serta jenis asesmen yang dilakukan yaitu Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana).

1.2 Penggalian Data dan Informasi Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana

Hari/ Tanggal :Jum’at, 13 Oktober 2023

Waktu : 09.00 – Selesai

Tempat : Lapas Kelas IIA Labuhanruku

Peserta melakukan Penggalian Data dan Informasi berupa Studi Dokumentasi, Observasi dan Wawancara.

1.3 Penilaian Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana

(5)

Hari/ Tanggal :Sabtu, 14 Oktober 2023

Waktu : 09.00 – Selesai

Tempat : Lapas Kelas IIA Labuhanruku

Peserta melakukan Penilaian Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana menggunakan intrumen yang telah disiapkan.

1.4 Penyusunan Laporan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana Hari/ Tanggal :Jum’at-Minggu, 13-15 Oktober 2023

Waktu : 09.00 – Selesai

Tempat : Lapas Kelas IIA Labuhanruku

Peserta melakukan Penyusunan Laporan Penilaian Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.

2. Data dan Informasi Narapidana 2.1 Identitas Narapidana

Nama : ENOS SARAGIH

Nomor Register : BI 092/2022

Perkara : Narkotika

Nomor Putusan Pengadilan : 939/Pid.Sus/2021/PN-Kis Tanggal Putusan Pengadilan : 16-12-2021

Lama Pidana/ Ekspirasi : 4 tahun sub 1 bulan/06-04-2025 Tempat/ Tanggal Lahir : Simanting, 17 Agustus 1979 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : SMP

Suku/ Bangsa/ Warga Negara : Batak /Indonesia/WNI Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan/ Status : Jualan Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Lk III Desa Lima Puluh Kota Kec.

Lima Puluh Kab. Batubara Ciri Ciri Khusus :-

2.2 Idenditas Orang Tua/Istri Narapidana a. Ayah

(6)

Nama : MASTEN SARAGIH Keterangan : Sudah meninggal dunia b. Ibu

Nama : TIONAR SITOHANG

Keterangan : Masih hidup c. Istri

Nama : ESTER LORENTINA HUTAPEA Tempat, Tanggal Lahir : Lima Puluh, 10 Mei 1989

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : D III

Pekerjaan : Pedagang

Suku/Bangsa/Warga Negara : Batak /Indonesia/WNI Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Lk III Desa Lima Puluh Kota Kec.

Lima Puluh Kab. Batubara

2.3 Susunan Keluarga Narapidana

No Nama Umur Pendidikan L/P Pekerjaan Ket

1. Enos Saragih 44 thn SMP L Pedagang Narapidana

2. Ester Lorentina

Hutapea 34 thn D III P Pedagang Istri

3. Kenan Saragih 15 thn SMP P Pelajar Anak kandung

4. Natalia livia

Saragih 3 thn - L - Anak kandung

B. Hasil Assesmen Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana 1. Hasil Instrumen Screening Penempatan Narapidana

(7)

2. Hasil Instrumen Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana 2.1 Hasil Penilaian Pembinaan bulan September

(8)

2.2 Hasil Penilaian Pembinaan Narapidana Oktober

(9)

2.3 Kesimpulan Hasil Instrumen Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana

a. Selama narapidana berada dalam Lapas, program admisi, orientasi dan observasi dapat di lalui narapidana dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Selama berada dalam proses

pembinaan narapidana di Lapas, banyak hikmah yang di dapat oleh narapidana, membuat narapidana berpikir dan bersikap lebih dewasa.

b. Selama menjalani pembinaan di Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku narapidana aktif dalam pembinaan mental spiritual yaitu pembinaan Kerohanian Agama Kristen Protestan.

c. Selama menjalani Pembinaan di Lapas, narapidana belum pernah menerima bimbingan kemandirian karena minimnya sarana di Lapas.

d. Hubungan narapidana dengan warga binaan lainnya berjalan dengan baik, narapidana dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang sudah terlebih dahulu menjadi warga binaan meskipun pada awalnya terasa sulit, namun lama- kelamaan menjadi terbiasa dan dapat beradaptasi.

e. Hubungan narapidana dengan petugas berjalan baik, narapidana patuh dan taat terhadap peraturan yang ada di dalam Lapas sehingga narapidana tidak pernah tercatat dalam register F maupun melakukan pelanggaran yang lain.

f. Narapidana masih memiliki hubungan baik dengan keluarga narapidana hal ini di buktikan dengan keluarga narapidana masih sering berkunjung atau bertamu dengan narapidana di Lapas Kelas IIA Labuhanruku

3. Rekomendasi Program Pembinaan

Sesuai hasil dengan hasil Asesmen menggunakan Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana dapat direkomendasikan program pembinaan yang diberikan bagi narapidana sebagai berikut:

a. Wali Pemasyarakatan merekomendasikan narapidana mengikuti

(10)

kegiatan Pembinaan Kemandirian yang dapat menambah skill yang bernilai ekonomi seperti pangkas ataupun meubeler b. Narapidana pada bulan selanjutnya dapat melaksanakan

pendalaman pembinaan kerohanian berupa pendalaman altitab secara berkala

c. Narapidana pada bulan selanjutnya dapat mengikuti Seminar Konstruksi Pembangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tara Ruang Kabupaten Batubara

III. PENUTUP

Demikian Laporan Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Teknis Pemasyarakatan Asesmen Risiko dan Klasifikasi Warga Binaan Pemasyarakatan dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Batubara, 15 Oktober 2023 Plh. Kalapas

KRISTON NAPITUPULU NIP.

Peserta Pelatihan

YOSUA S. SAGALA

NIP. 19970705 201808 1 001

(11)

IV. LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan fungsi laten (fungsi yang tidak dikehendaki, fungsi sampingan) dari Wali Pemasyarakatan tersebut antara lain: fungsi kasih sayang terhadap Warga Binaan

Saran penulis ialah agar petugas pemasyarakatan benar benar mendorong warga binaan ini agar mereka mengikuti program pembinaan dengan sungguh sungguh, karena

Skripsi yang berjudul: “Pemenuhan Remisi Kepada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banjarmasin ”, ditulis oleh Sonia Haira Rahma telah diujikan

PERSEPSI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAKI-LAKI INDONESIA TENTANG COVID-19 PERCEPTIONS OF INDONESIAN MALE INMATES ABOUT COVID-19 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan

Dokumen ini membahas rencana dan strategi pemerintah Kota Perbup untuk meningkatkan kualitas layanan sistem penyelidikan

yang salah satunya dengan melakukan revitalisasi terhadap penyelenggaraan pemasyarakatan yang sebelumnya pengelompokan Warga Binaan Pemasyarakatan WBP berdasarkan kapasitas menjadi

Sistem Pemasyarakatan di samping bertujuan untuk mengembalikan Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai warga yang baik, juga bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan

Pada skripsi ini menjelaskan bagaimana Pengaruh Program Asimilasi Covid-19 terhadap Overkapasitas Jumlah Warga Binaan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Pakam Periode