• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

Gambaran Umum Organisasi

  • Dasar Hukum Organisasi
  • Tugas Fungsi Organisasi
  • Susunan / Struktur Organisasi dan Tata Kerja
  • Visi dan Misi Organisasi
  • Tujuan Organisasi
  • Nilai – Nilai Budaya Organisasi

Tjokronegoro didirikan pada tahun 2015 oleh Bupati Purworejo karena belum adanya RSUD Tipe C di Kabupaten Purworejo dan juga karena RSUD Tipe B di Kabupaten Purworejo sudah tidak bisa lagi menerima rujukan dari fasilitas kesehatan primer, sehingga dipandang perlu untuk mendirikan RSUD Tipe B di Kabupaten Purworejo. Rumah Sakit Tipe C. RSUD R.A.A Tjokronegoro didirikan berdasarkan amanat surat keputusan bupati Purworejo no. 59 Tahun 2019 tentang Pendirian, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo. Masa berlaku izin operasional berdasarkan keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Purworejo nomor IORS/VII/2020 tentang penerbitan izin operasional rumah sakit tanggal 20 Juli 2020, masa berlaku izin operasional adalah 5 (lima) tahun (sejak tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan tanggal 20 Juli 2025).

Rumah Sakit Umum Daerah RAA Tjokronegoro merupakan lembaga teknis daerah yang merupakan pembantu Pemerintah Kabupaten Purworejo, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C. Rumah Sakit Kabupaten Purworejo yang mempunyai misi memberikan pelayanan. Menyelesaikan pelayanan kesehatan perseorangan dan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSUD R.A.A Tjokronegoro menyelenggarakan fungsi. Mempunyai tugas melakukan koordinasi, memberikan pelayanan teknis dan pelayanan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan RSUD R.A.A Tjokronegoro, serta menyiapkan koordinasi, memfasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, kegiatan penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi, mobilisasi dana, evaluasi dan pelaporan. umum dan personel.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

Tupoksi Jabatan Peserta

11. h) melakukan inventarisasi penggunaan alat, obat-obatan dan bahan habis pakai anestesi yang telah digunakan. i) melakukan penyiapan alat dan mesin anestesi. k) memeriksa administrasi pasien l) Menyiapkan perlengkapan gawat darurat.. m) menyiapkan peralatan dan obat sesuai dengan perencanaan teknik anestesi. selesai (jika pasien sadar); Dan . p) dokumentasi seluruh tindakan yang dilakukan selama proses pelayanan anestesi.

Role Model

Beliau berjasa besar dalam pelayanan di IBS RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo dan beliau menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila (Trouw). Beliau tidak segan-segan berkolaborasi dengan kelompok profesi lain dan memberikan kesempatan kepada kelompok profesi lain untuk berkontribusi dalam pelaksanaan prosedur anestesi (Kolaboratif). Beliau merupakan sosok yang patut dijadikan teladan dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN yang berpegang teguh pada nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (AKHLAK).

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Identifikasi dan Deskripsi Isu

Mengurangi kejadian rekam medis pasien yang tidak lengkap, meningkatkan kesadaran petugas IBS akan pentingnya rekam medis yang lengkap dan lebih disiplin dalam melengkapi rekam medis pasien. Belum ada media edukasi pasien sebelum anestesi seperti leaflet, dalam hal ini belum dilaksanakan (Digital Skill). Edukasi pasien yang optimal dengan media edukasi yang inovatif dan informatif dapat mengurangi kecemasan pasien sebelum anestesi dan menjamin pelayanan anestesi yang optimal.

Tjokronegoro, serah terima pasien belum maksimal, data rekam medis pasien hilang seperti hasil rontgen yang masih tertinggal, informed consent tidak lengkap dan tidak ada lembar checklist serah terima untuk memudahkan pengecekan dokumentasi yang hilang. Terjadi penurunan angka kejadian serah terima pasien tanpa membawa rekam medis pasien dan adanya lembar serah terima pasien bedah.

Tabel 2.1 Identifikasi Isu
Tabel 2.1 Identifikasi Isu

Analisis Isu

4 Tidak ada penilaian pemulihan sadar meliputi skor Aldrete, skor Bromage dan skor Swerd di ruang pemulihan IBS RSUD R.A.A. Belum ada penilaian pemulihan sadar meliputi skor Aldrete, skor Bromage dan skor Swerd di ruang pemulihan IBS RSUD R.A.A. Ketiga isu yang mempunyai bobot penilaian tertinggi selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode USG (Urgensi, Keseriusan dan.

Keseriusan yaitu melihat dampak permasalahan terhadap produktivitas kerja, dampak keberhasilan, membahayakan atau tidaknya sistem, dan sebagainya. Sehingga permasalahan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan adalah “Edukasi masih belum optimal untuk menurunkan kecemasan pasien sebelum anestesi di IBS RSUD R.A.A.

Analisis Penyebab Isu

Dari hasil analisis APKL dan USG ditentukan isu-isu terpilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan frekuensi pernafasan (Muttaqin & Sari, 2009). Karena tanda-tanda tersebut, biasanya dokter menunda pembedahan sehingga membuat pasien tidak dapat menyembuhkan penyakitnya.

Gagasan Pemecahan Isu

Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Saya menyusun SOP tersebut untuk memperkuat landasan pelaksanaan pendidikan pra anestesi agar dapat memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan (Kode Etik dan Perilaku ASN No.9). Ada draft PSP, saya sudah menyiapkan draft PSP untuk menghasilkan pedoman yang bisa memperkuat landasan internal. Dalam membuat media edukasi berupa leaflet, saya menggunakan aplikasi Canva agar lebih menarik dan informatif sebagai bentuk peningkatan keterampilan dalam penggunaan media digital (Digital Skills).

Dengan membuat media edukasi berupa leaflet, saya menggunakan bahasa Indonesia (Budaya Digital) yang baik dan benar. Saya mencari bahan referensi media pendidikan yang optimal untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat (berorientasi pelayanan) serta menjalankan tugas saya dengan jujur, bertanggung jawab dan disiplin yang cermat. Petugas outreach saya agar nantinya dapat menggunakan media edukasi berupa leaflet untuk memberikan edukasi yang baik dan benar kepada pasien (Kode Etik dan Perilaku ASN no. 9) Saya melakukan outreach outreach dengan tujuan memberikan pelayanan yang profesional dan berkualitas.

Profesional, yaitu melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh dan bertanggung jawab sebagai langkah awal peningkatan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. Saya memberikan edukasi kepada pasien dengan berpegang pada etika profesi agar mutu pelayanan yang diberikan selalu terjaga dan kepuasan pasien dapat terpenuhi serta selalu melayani dengan penuh hormat, sopan dan tanpa tekanan kepada pasien (Kode Etik dan Perilaku ASN No. 3). Kegiatan edukasi kepada pasien menggunakan leaflet yang didesain menarik agar informasinya dapat diserap sebagai wujud ASN yang memiliki keterampilan digital (Digital Skills).

Proses pendidikannya saya dokumentasikan dengan mengambil foto, namun saya terlebih dahulu meminta izin pasien (Etika Digital). Berorientasi layanan) dan menjelaskan tujuan pendidikan dengan jelas dan jujur ​​kepada pasien. kepada pasien dengan media leaflet. Saya menilai kecemasan pasien dengan menjelaskan cara pengisian kuisioner sehingga pasien mengerti (berorientasi pelayanan) cara pengisiannya dengan mudah dan memberikan kuisioner kepada pasien dengan tetap menghormati semua orang, apapun latar belakangnya.

Jadwal Rancangan Aktualisasi

PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Pelaksanaan Aktualisasi Dan Habituasi

  • Kegiatan
  • Kegaitan
  • Kegiatan
  • Kegiatan
  • Kegiatan

Sekiranya saya tidak menerapkan nilai Kecekapan dalam aktiviti 1, maka saya tidak melaksanakan tugas dengan kualiti yang terbaik secara profesional. Jika saya tidak menggunakan nilai setia dalam aktiviti 1, tiada kewajipan yang tinggi untuk mencari bahan rujukan SPO. Jika saya tidak menerapkan nilai Suaian dalam aktiviti 1, maka saya tidak menyediakan draf SPO dengan cara yang inovatif.

Jika saya tidak menggunakan nilai kolaboratif dalam aktiviti 1, maka saya tidak terbuka untuk bekerjasama untuk mencipta nilai tambah melalui perundingan dengan mentor. h. Sekiranya saya tidak menggunakan nilai kecekapan dalam aktiviti 2, maka saya tidak melaksanakan tugas dengan kualiti tertinggi secara profesional. Sekiranya saya tidak menggunakan nilai kesetiaan dalam aktiviti 2, maka tidak ada kewajipan besar untuk mencari bahan rujukan bahan media pendidikan.

Jika nilai adaptif tidak saya terapkan pada kegiatan 2, maka tidak akan memberikan inovasi desain media leaflet edukasi yang profesional. Jika saya tidak menerapkan nilai-nilai kolaborasi pada kegiatan 2, maka saya tidak akan terbuka untuk bekerja sama menghasilkan nilai tambah dalam berkonsultasi dengan mentor. H. Jika saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas pada kegiatan 3, maka saya tidak akan disiplin dalam membuat undangan dan daftar hadir.

Jika saya tidak menerapkan nilai Kompeten pada kegiatan 3, saya tidak akan berhasil dalam bersosialisasi dan membantu orang lain belajar. Apabila saya tidak menerapkan nilai Harmonis pada kegiatan 3, maka saya menugaskan rekan-rekan saya untuk mengisi evaluasi sosialisasi. Jika saya tidak menerapkan nilai Adaptif pada kegiatan 4, saya tidak akan proaktif dalam mempersiapkan media pendidikan.

Sekiranya saya tidak menerapkan nilai kerjasama dalam aktiviti 4, maka saya tidak terbuka untuk bekerjasama menghasilkan nilai tambah melalui perundingan bersama mentor. Sekiranya saya tidak menerapkan nilai kerjasama dalam aktiviti 5, maka saya tidak terbuka untuk bekerjasama menghasilkan nilai tambah melalui perundingan bersama mentor. h.

Gambar 3.1 Referensi SPO
Gambar 3.1 Referensi SPO

Kondisi Sebelum Dan Sesudah

Pada masa pelantikan, ia mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar PNS (core value) dengan AKHLAK yang meliputi orientasi pelayanan, tanggung jawab, kompetensi, keselarasan, kesetiaan, kemampuan beradaptasi dan kerjasama. Pada pembiasaan tersebut dilakukan pemutakhiran manajemen ASN yang mencakup kode etik ASN dan kegiatan berbasis kinerja, serta ASN Cerdas yang mencakup keterampilan digital, etika digital, budaya digital, keamanan digital, dan inovasi. Implementasi sosialisasi media edukasi berupa leaflet kepada rekan kerja, hasil pemahaman 5 orang rekan mengenai media edukasi berupa leaflet.

Dengan melakukan edukasi pra anestesi pada pasien menggunakan media leaflet, diperoleh output sebanyak 8 pasien memahami materi edukasi pra anestesi menggunakan media leaflet. Hasil dari keseluruhan rangkaian kegiatan mampu mengoptimalkan pengajaran untuk menurunkan kecemasan pasien pra anestesi dengan menggunakan leaflet di IBS RSUD R.A.A. Pasien memberikan pemahaman terhadap materi ajar sebelum anestesi dan mengurangi kecemasan pasien setelah mendapat pelatihan pra anestesi.

Tjokronegoro yaitu memenuhi standar akreditasi Pokja PAB tentang SOP pemberian informasi dan edukasi pra anestesi. Pemerintah Kabupaten Purworejo, turut mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu Purworejo Bertenaga Asing 2025 dan mewujudkan misi nomor satu yaitu meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembinaan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo Purworejo.

2019. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026. Peraturan Penggunaan Aparatur Negara dan Reformasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional Asisten Dokter Anestesi.

TINDAK LANJUT TERHADAP PEMBARUAN DAN NILAI DASAR MASYARAKAT SESUAI PERAN DAN KEJADIAN PNS. Peserta diklat dasar CPNS angkatan CLXXV Kelas II, berkomitmen menindaklanjuti pemutakhiran dan pembiasaan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (AKHLAK) sesuai dengan jabatannya dan berperan sebagai pegawai negeri untuk mendukung pemerintahan yang cerdas.

Lampiran 2. Foto melakukan konsultasi kepada mentor Kegiatan 1
Lampiran 2. Foto melakukan konsultasi kepada mentor Kegiatan 1

SIMPULAN

Gambar

Gambar 1.1 RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
Tabel 2.1 Identifikasi Isu
Gambar 2.2  Belum lengkapnya  pengisian dokumen rekam medis  -  Dokumen rekam medis pasien yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

2.6 Inqubomgomo entsha yolimi Ezingxoxweni mayelana nenqubomgomo entsha yolimi yaseNingizimu Afrika, kumele kube semqondweni ukuthi kwenziwe izinhlelo ezimbili kusukela ngesikhathi

Kementerian Kesehatan RI-Badan PPSDM Kesehatan Puslat SDM Kesehatan-Tahun 2020 Hal : 26 Lampiran 1 SPO STRATEGI PEMBELAJARAN ONLINE SPO Nomor : Materi Dasar 1 Judul Mata