Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) merupakan badan akuntansi di bawah Kementerian Perindustrian sebagai unit akuntansi bagi Kuasa Pengguna Anggaran/Komoditas (UAKPA/B), yang mempunyai derajat di bidang pengelolaan akuntansi dan tanggung jawab atas pelaksanaannya. anggaran yang disahkannya sebagai data pendukung dalam penyusunan laporan akuntansi dan laporan Barang Milik Negara (BMN) - Kementerian Perindustrian. Berita Acara Rekonsiliasi Data Kekayaan Negara Lingkup Internal Pusat Pulp dan Kertas antara UAKPB dan UAKPA Setiap Tahun, Periode Januari sampai dengan
PENDAHULUAN
Dasar Hukum
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal gabungan peralatan khusus polisi senilai Rp 0 (nol rupiah), dan mutasi 4 plus (+) senilai Rp tiga puluh empat juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal gabungan sumber daya SAR senilai Rp. 0 (nol rupiah), dan mutasi plus (+) 1 senilai Rp. enam juta delapan ratus delapan ribu seratus tiga puluh lima rupiah).
Entitas Pelapor dan Periode Pelaporan
KEBIJAKAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA DAN
Kebijakan Penatausahaan Barang Milik Negara
Dalam penyusunan LBKP, BBPK selaku UAKPB wajib melakukan rekonsiliasi data BMN di lingkup internal BBPK dengan cara membandingkan data BMN yang dikumpulkan oleh unit akuntansi keuangan dengan data keuangan yang dikumpulkan secara berkala setiap bulan oleh unit akuntansi keuangan. Selain itu, unit akuntansi barang juga harus melakukan rekonsiliasi data BMN dengan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung setiap semester.
Pendekatan Penyusunan Laporan
LBKP Tahunan Pulp and Paper Center 3 harus ditinjau oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Kementerian Perindustrian (Inspektorat Jenderal) mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No. 255/PMK.09/2015, tanggal Desember 31 Tahun 2015, tentang Standar Peninjauan Laporan Keuangan Kementerian Negara/. Pelaporan dan penyajian LBKP disusun sesuai sistem, disertai dengan pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang (PPO) dan disampaikan kepada entitas pelapor yang lebih tinggi secara bertahap, sesuai dengan batas waktu penyampaian laporan. diatur dalam Peraturan Direktur. Perbendaharaan Umum Nomor PER-42/PB/2014 tanggal 22 Desember 2014.
RINGKASAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE TAHUNAN – TA. 2018
Saldo Awal Periode Tahunan - TA. 2018 (per 01 Januari 2018)
Ringkasan Mutasi Barang Milik Negara Tahunan - TA 2018
Total gabungan sisa tanah pada satuan kerja BBPK per 31 Desember 2018 adalah 46.805 m2 dengan nilai dua ratus tiga puluh miliar empat ratus empat puluh enam juta empat ratus enam puluh delapan ribu rupiah). Gabungan saldo akhir peralatan dan mesin di unit kerja BBPK per 31 Desember 2018 sebanyak 2.623 buah/unit senilai Rp40. Pulp and Paper Center 6 dua miliar dua ratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus sembilan puluh enam rupiah).
Alat Bantu (3.01.03)
Pulp and Paper Center 6 dua miliar dua ratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus sembilan puluh enam rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari gabungan saldo awal peralatan dan mesin sebanyak 2.533 buah/unit senilai Rp 36 miliar sembilan ratus sembilan belas juta delapan ratus enam puluh tiga ribu delapan ratus empat belas rupiah), dengan tambahan (+) mutasi senilai 105 buah/unit Rp lima miliar enam ratus dua puluh empat juta enam ratus enam puluh enam ribu empat ratus delapan puluh dua rupiah), dan mutasi minor (-) sebanyak 15 lembar/unit senilai Rp dua ratus sembilan puluh empat juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah).
Alat Angkutan Darat Bermotor (3.02.01)
Alat Bengkel Bermesin (3.03.01)
Pembeliannya adalah pembelian perabot kantor berupa 1 set gergaji mesin dengan nilai Rp. diperoleh melalui akun modal peralatan dan mesin (5321).
Alat Bengkel tak Bermesin (3.03.02)
Alat Ukur (3.03.03)
Atas kesalahan pencatatan di atas dilakukan koreksi melalui transaksi reklasifikasi keluar 1 unit multigas detector IDR dan dimasukkan kembali sebagai 1 unit multigas detector IDR melalui transaksi reklasifikasi inbound.
Alat Pengolahan (3.04.01)
Alat Kantor (3.05.01)
Reklasifikasi masuk merupakan koreksi atas kesalahan pencatatan 1 rak serbaguna senilai Rp yang seharusnya dicatat menjadi 8 rak serbaguna senilai @ Rp sehingga koreksi dilakukan melalui transaksi reklasifikasi. Outbound 1 rak serbaguna senilai Rp dan masuk kembali menjadi 8 rak serbaguna senilai Rp melalui transaksi reklasifikasi Enter. Exit Reklasifikasi merupakan koreksi pencatatan 1 rak serbaguna senilai Rp yang seharusnya dicatat sebanyak 8 rak serbaguna senilai @ IDR serta koreksi pencatatan 1 rak besi/logam senilai Rp yang seharusnya didaftarkan menjadi 1 server Rack senilai Rp diperoleh di TA.
Alat Rumah Tangga (3.05.02)
Pembelian tersebut merupakan pengadaan perlengkapan kantor berupa 1 lemari senilai Rp dan 1 set layar proyektor senilai Rp 715.000 yang diambil dari akun belanja modal peralatan dan mesin (5321).
Alat Studio (3.06.01)
Alat Komunikasi (3.06.02)
Pusat Pulp dan Kertas 11 Peralatan Komunikasi Gabungan sama dengan nilai Saldo Awal Peralatan Komunikasi Gabungan.
Alat Kedokteran (3.07.01)
Unit Alat Laboratorium (3.08.01)
Jumlah tersebut terdiri dari gabungan saldo awal peralatan laboratorium sebanyak 512 unit senilai Rp dua puluh sembilan miliar seratus empat belas juta lima ratus ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah), mutasi plus (+) sebanyak 28 unit senilai Rp . dua miliar tiga ratus tujuh tiga puluh tiga juta dua ratus sembilan puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh dua rupiah), dan kurang (-) mutasi sebanyak 9 unit senilai Rp-tiga enam puluh juta dua ratus tiga puluh ribu rupiah ). Reklasifikasi Masukan tersebut merupakan koreksi atas perubahan kodifikasi terhadap 2 alat laboratorium yang sebelumnya tercatat menjadi 1 higrometer.
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir (3.08.02)
Keluaran Reklasifikasi tersebut adalah koreksi pencatatan 1 buah alat laboratorium berupa higrometer bernilai IDR yang seharusnya dicatat sebagai termohigrometer bernilai IDR, dan koreksi pencatatan 8 buah lampu katoda hollow (Cu ; Zn). ; Pb; CD; Fe; Bukan itu; .HG; dan Ag ) senilai Rp yang diperoleh di TA. Reklasifikasi keluarannya berupa koreksi pencatatan 1 buah alat laboratorium berupa diafragma sebesar nilai IDR yang diperoleh pada TA.
Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika (3.08.03)
Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan (3.08.04)
Radiation Application & Non Destructive Testing
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup (3.08.06)
Pusat Pulp dan Kertas 15 . Pulp and Paper Center 16 delapan juta seratus sembilan belas ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah), dan 3 mutasi plus (+) senilai lima ratus tujuh puluh delapan juta lima puluh ribu rupiah). Pembelian tersebut merupakan pembelian peralatan laboratorium berupa 1 unit ozonic gas generator senilai Rp, unit display cooler cooler senilai Rp dan 1 unit single pass reverse osmosis senilai Rp yang diperoleh melalui Akun Belanja Modal Peralatan dan Mesin (5321).
Peralatan Laboratorium Hydrodinamica (3.08.07)
Pulp and Paper Center 16 delapan juta seratus sembilan belas ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah), dan 3 mutasi plus (+) senilai lima ratus tujuh puluh delapan juta lima puluh ribu rupiah).
Alat Laboratorium Standardisasi Kalibrasi &
Persenjataan Non-Senjata Api (3.09.02)
Alat Khusus Kepolisian (3.09.04)
Komputer Unit (3.10.01)
Peralatan Komputer (3.10.02)
Pulp and Paper Center 19 dari total 10 unit senilai Rp empat puluh tujuh juta lima puluh lima ribu sembilan ratus enam puluh dua rupiah). Pembelian merupakan pembelian peralatan perlengkapan kantor berupa 1 unit printer/scanner seharga Rp. satuan printer seharga Rp. Reklasifikasi Entri merupakan koreksi atas pencatatan 1 rak besi/logam senilai Rp yang seharusnya dicatat sebagai 1 rak server senilai Rp yang diperoleh di TA.
Alat SAR (3.15.03)
Unit Peralatan Proses/Produksi (3.17.01)
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Jumlah akhir sisa bangunan dan struktur pada satuan kerja BBPK per tanggal 31 Desember 2018 sebanyak 27 unit senilai Rp 35 miliar seratus satu juta lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah) dan tidak ada mutasi plus (+ ) atau minus (+) -), sehingga nilai gabungan bangunan dan saldo bangunan sama dengan nilai gabungan bangunan dan saldo bangunan. Pulp and Paper Center 22 Rincian bangunan dan mutasi bangunan per sektor kelompok produk adalah sebagai berikut.
Bangunan Gedung Tempat Kerja (4.01.0
Bangunan Gedung Tempat tinggal (4.01.0
Tugu/Tanda Batas (4.04.01)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
Total saldo akhir irigasi pada satuan kerja BBPK per 31 Desember 2018 sebanyak 5 unit senilai tiga puluh tiga miliar Rp sebelas juta enam ratus delapan puluh ribu rupiah) dan tidak terdapat mutasi plus (+) maupun minus (-). , jadi nilai Saldo Akhir Irigasi Gabungan sama dengan nilai Saldo Awal Irigasi Gabungan.
Bangunan Pengaman Sungai/Pantai & Penanggulangan
Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah
Bangunan Air Bersih/Air Baku (5.02.05)
Akumulasi Penyusutan Irigasi
Instalasi Air Bersih/Air Baku (5.03.0
Instalasi Gardu Listrik (5.03.06)
Jaringan Listrik (5.04.02)
Jaringan Gas (5.04.0
Akumulasi Penyusutan Jaringan
Bahan Perpustakaan Tercetak (6.01.0
Bahan Perpustakaan Terekam dan Bentuk Mikro (6.01.0
- Saldo Akhir Gabungan periode Tahunan - TA. 2018 (per 31
Berikut hasil tindak lanjut usulan PSP-BMN BBPK berupa keputusan penetapan status penggunaan (PSP) BMN terhadap seluruh aset BMN yang status penggunaannya ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan selaku pengelola barang dan/atau keputusan Menteri Keuangan selaku pengguna barang sebagai berikut. Selanjutnya telah diajukan perpanjangan jangka waktu sewa dan telah diterbitkan perjanjian sewa dari KPKNL Bandung selama 5 tahun terhitung tanggal 08 Juli 2017 sampai dengan tanggal 07 Juli 2022 menurut Plt. Surat persetujuan. Namun karena masih terdapat masyarakat umum yang mendaftar sebagai calon pengguna/penyewa gedung balai, maka KPKNL Bandung mengajak BBPK untuk melakukan pemanfaatan (penyewaan) balai dengan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. dalam Surat Persetujuan nomor S-44/MK.6 /WKN.08/KNL.01/2016, tanggal.
Balai Besar Pulp dan Kertas 33 12 April 2016 dan Surat Keputusan Ketua BBPK yang mengatur tentang pelaksanaan penggunaan (sewa) balai.
BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA BALAI BESAR PULP DAN
BMN per Akun Neraca
Akumulasi Penyusutan BMN
INFORMASI BARANG MILIK NEGARA LAINNYA
Informasi Pengelolaan BMN
BBPK juga telah mengajukan usulan penetapan status penggunaan aset BMN yang belum ditetapkan status penggunaannya sesuai surat permohonan nomor 033/BPPI/BBPK/BMN/09/2018, tanggal 12 September 2018, yang disampaikan kepada KPKNL Bandung dan hingga kini belum ada tindakan apa pun. melanjutkan keputusannya. Terdapat bangunan di BBPK yang saat ini tidak digunakan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi balai. Untuk menunjang pemeliharaan dan pemeliharaan bangunan-bangunan tersebut, telah diajukan izin penggunaannya (dalam bentuk sewa) oleh pihak lain. pihak kepada Pengelola Barang dalam hal ini KPKNL/DJKN Bandung. 1) Bekas gedung Salt Chemicals (620 m2), sebelumnya disewa. MK.6/WKN.8/KNL.01/2017, tanggal 15 September 2017, dengan nilai sewa Rp seratus empat puluh tujuh juta rupiah), dan telah disetor penuh ke Kas Umum Negara. 2) Bekas Gudang Kayu (109 m2) dipakai (disewakan) Koperasi Pegawai (KPRI-BBPK) untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal 19 September untuk digunakan sebagai Toko Koperasi dan Kantin Pegawai BBPK Tahun 2017 sampai dengan tanggal 18 September , 2020, sesuai Surat Perse -.
2017, tanggal 15 September 2017, dengan nilai sewa sebesar Rp seratus empat puluh delapan juta delapan ratus lima puluh lima ribu lima ratus tujuh puluh rupiah), dan telah disetor penuh ke Kas Umum Negara. 3) Gedung eks laboratorium CS2 (tungku, 324 m2; dan pengenceran, 303 m2), serta lantai dasar (1.123,20 m2) gedung Laboratorium Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi (Paskal) – yang sudah tidak digunakan lagi karena terendam dan kebanjiran, dan sudah direnovasi menjadi kamar/kamar tidur. Sehubungan dengan berakhirnya masa izin penggunaan, Kepala BBPK juga telah mengajukan perpanjangan masa sewa kepada KPKNL Bandung melalui surat permohonan nomor 024/BBPK/. BMN/04/2017, tanggal 5 April 2017, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dan usulan tersebut masih dalam pertimbangan di KPKNL Bandung karena kesibukan KPKNL Bandung dalam pelaksanaan program nasional inventarisasi dan revaluasi. aset BMN berupa tanah, bangunan dan bangunan, jalan, irigasi dan jembatan, serta bangunan air yang dilaksanakan di TA.
BBPK selalu menjaga komunikasi dengan tim evaluasi KPKNL Bandung selama jangka waktu tersebut di atas untuk mempertanyakan tindak lanjut perjanjian perpanjangan sewa. Terakhir, tim evaluasi KPKNL Bandung menyampaikan bahwa demi kemajuan tindak lanjut usulan perpanjangan sewa balai, tim KPKNL Bandung akan melakukan evaluasi ulang, termasuk mencari nilai pembanding pada awal tahun 2019.